D3 Keperawatan Gigi
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/ 2021
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Organisasi Perawat Gigi Dan Terapis Gigi“
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Jelita Putri
Daftar isi
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat profesi perawat gigi merupakan tugas mulia yang tidak terlepas
dari fungsi kemanusiaan dalam bidang kesehatan, maka perlu memiliki suatu kode
etik yang dijiwai oleh nilai nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Seorang
perawat gigi dalam menjalankan profesinya perlu membawa diri d a l a m
masyarakat, teman sejawat, maupun profesinya.
Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong keinginan luhur
untuk mewujudkan martabat, wibawa dan kehormatan profesi perawat gigi,
maka Perawat Gigi yang bergabung dalam wadah Persatuan Perawat Gigi
Indonesia ( PPGI ) dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab merumuskan
Kode Etik Perawat Gigi Indonesiayang wajib dihayati, ditaati dan diamalkan
oleh setiap Perawat Gigi yang menjalankanprofesinya di wilayah hukum Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut.
a. Apa saja organisasi perawat gigi?
b. Apa saja organisasi terapis gigi dan mulut?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuannya adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui organisasi perawat gigi
2. Untuk mengetahui organisasi terapis gigi dan mulut
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah profesi perawat gigi di Indonesia bermula dari berdirinya Sekolah Perawat
Gigi (SPG) yang dilandasi oleh terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
27998 / Kab tertanggal 30 Desember 1950. Keputusan tersebut berlaku mulai 1 Agustus
1951, maka dimulailah adanya Sekolah Perawat Gigi yang pertama di Jakarta. Pada
tahun 1953 Sekolah Perawat Gigi Jakarta meluluskan Perawat Gigi yang pertama,
Selanjutnya pada tahun 1957 Sekolah Perawat Gigi diubah menjadi Sekolah Pengatur
Rawat Gigi (SPRG). Dan di tahun 1959 didirikan Sekolah Pengatur Teknik Gigi (SPTG)
yang merupakan pendidikan lanjutan setara Diploma I (lama pendidikan 1 tahun setelah
SPRG/ SMA). SPTG ini meluluskan lulusan pertamanya pada tahun1960.
Pada saat itu, banyak sekali perawat gigi yang menambah kemahiran menjadi
tekniker/ teknisi gigi dengan melanjutkan pendidikan di SPTG. Sehingga antara perawat
gigi dan teknisi/ tekniker gigi terjalin ikatan yang kuat dan merasakan bahwa kedua
lulusan sekolah tersebut berada pada rumpun yang sama, sehingga pada tahun 1967
berdiri Ikatan Perawat Gigi dan Tehniker Gigi Indonesia ( IPTGI ).
Keberadaan IPTGI ini diakui kurang “gregetnya” bahkan ada pihak-pihak yang
menyebutkan bahwa IPTGI ini ada tapi berjalan tanpa kegiatan atau vakum. Pada tahun
1986 dilaksanakan kongres I IPTGI di Ciloto. Kemudian sejalan dengan perubahan
kebijakan di Departemen Kesehatan pada waktu itu yang mengharuskan adanya
pemisahan antara profesi perawat gigi dan tekniker/ teknisi gigi maka pada tanggal 13
September 1996 bertempat di Caringin Bogor para perwakilan perawat gigi se-Indonesia
mendeklarasikan organisasi Persatuan Perawat Gigi Indonesia.
Visi :
Menjadikan profesi perawat gigi indonesia sebagai profesi yang diakui di tingkat
nasional maupun di tingkat ASEAN pada tahun 2017
Misi :
Mewujudkan tata kelola organisasi yang bersih, terbuka dan bertanggung jawab
Meningkatkan kerjasama dengan semua stakeholders organisasi
Melanjutkan upaya - upaya perbaikan mutu pendidikan dan pelayanan
keperawatan gigi
Melanjutkan upaya - upaya perbaikan kesejahteraan anggota
Mengupayakan keanggotaan ppgi di federasi profesi sejenis di tingkat
internasional
Nilai - Nilai :
Integritas
Transparansi
Kerjasama
Perubahan tersebut sesuai dengan UU baru, kata Yannurdin Ketua Panitia Munas.
Beberapa perubahan terjadi dalam nomenklaturnya, jika sebelumnya perawat gigi
kelompok keperawatan bersama bidan dan perawat, sekarang kelompok teknis medis
dengan sebutan prosesi terapis gigi dan mulut. Pada Munas VII PPGI mereka
membentuk kepengurusan baru periode 2017-2021, serta menetapkan standar profesi,
standar pelayanan terapis gigi dan mulut serta standar pendidikan untuk terapis.
Yannurdin menerangkan, sudah barang tentu dengan kondisi saat ini mengharuskan
perawat gigi menyiapkan diri dengan berbagai upaya peningkatan kompetensi serta paket
regulasi profesi. Kemudian, ini merupakan Munas terakhir PPGI dengan berhasil
merubah nama PTGMI. Salah satunya dengan merubah atau mengganti nama dan
AD/ART organisasi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan tersebut sesuai dengan UU baru, kata Yannurdin Ketua Panitia Munas.
Beberapa perubahan terjadi dalam nomenklaturnya, jika sebelumnya perawat gigi
kelompok keperawatan bersama bidan dan perawat, sekarang kelompok teknis medis
dengan sebutan prosesi terapis gigi dan mulut. Pada Munas VII PPGI mereka
membentuk kepengurusan baru periode 2017-2021, serta menetapkan standar profesi,
standar pelayanan terapis gigi dan mulut serta standar pendidikan untuk terapis.
Yannurdin menerangkan, sudah barang tentu dengan kondisi saat ini mengharuskan
perawat gigi menyiapkan diri dengan berbagai upaya peningkatan kompetensi serta paket
regulasi profesi. Kemudian, ini merupakan Munas terakhir PPGI dengan berhasil
merubah nama PTGMI. Salah satunya dengan merubah atau mengganti nama dan
AD/ART organisasi.
Daftar Pustaka
http://eprints.ums.ac.id/53640/3/BAB%20I.pdf
https://www.pubinfo.id/instansi-970-ppgi--persatuan-perawat-gigi-indonesia-.html
http://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/3.%20BAB%20II%20-%20Copy
%20P1337425218097.pdf