Anda di halaman 1dari 4

Resume Raphael Mo Neo – On Typology

Lila Laura Yovitha | 1815012023 | S1 ARSITEKTUR | Fakultas Teknik | Universitas Lampung

Dalam arsitektur, pertanyaan tentang tipologi sama saja seperti sebuah pertanyaan tentang
arsitektur itu sendiri yang mana pada dasarnya disetiap generasi mungkin saja terjadi perubahan
esensi. Ini bisa kita kembalikan kepada teori yang telah ada, seperti mengetahui apa objek
arsitekturnya. Contohnya identifikasi dari elemen-elemen arsitektur seperti kolom dan atau pada
keseluruhan gedung pengadilan menunjukkan bahwa terdapat objek dengan karakteristik yang
familiar. Ini menimbulkan sesuatu yang diakui sebagai konsep dari tipe.
Secara sederhana tipe dapat didefinisikan sebagai konsep yang menjelaskan tentang sebuah
kelompok karakteristik objek dengan struktur formal yang sama. Tetapi bagaimanapun sebuah
objek tidak hanya dijelaskan melalui apa tipenya, tetapi juga tentang bagaimana objek tersebut
dibuat atau sederhananya proses dari pembuatan objek tersebut sehingga menjadi sebuah karya.
Arsitek yang paham tentang bagaimana objeknya harus dibuat tidak terjebak dalam ranah “tipe”
saja. Lebih jauh, ia akan mengerti dan menguasai tentang bagaimana proses dari objek yang akan
dibuatnya berjalan dan akan lebih paham alasan mengapa dan bagaimana objek tersebut dapat
sampai ke dalam sebuah tipe yang tepat. Dikatakan seperti ini karena sebuah proses desain itulah
yang akan membawa elemen tipologi kedalam kesatuan karakteristiknya yang tepat.
Salah satu contoh hal yang menggiring adanya konsep dari tipologi series adalah ketika gubuk
primitive dan dome renaissance dianggap memiliki “tipe” yang sama. Sebenarnya hal ini
mengurangi eksistensi dari arti tipe secara formalnya (kontras dan terkait erat dengan realita)
pada sebuah geometri abstrak yang sederhana. Pada akhirnya, tipe didefinisikan dengan berakar
pada realita serta geometri yang abstrak. Tipologi series dihasilkan dari sebuah hubungan antara
bentukan elemen-elemen yang mendefiniskannya secara keseluruhan. Tetapi konsep utama dari
sebuah tipe adalah menyiratkan maksud dari perubahan atau transformasi, dan arsitek
mengidentifikasikan tipe dari atau pada sesuatu yang sedang dia kerjakan.
Tipe dapat didefinisikan sebagai frame within which change operate. Berdasar pada perspektif
ini, tipe dibanding menjadi mekanisme yang beku dalam proses arsitektur, lebih kepada cara
untuk menolak masa lalu sebaik ketika tipe juga merupakan cara untuk melihat masa depan.
Pada proses perubahan yang di dasarkan pada tipe, perubahan yang digunakan dapat merubah
sebuah tipe dari skalanya; bisa pula menggabungkan berbagai macam tipe untuk menghasilkan
tipe yang baru melalui perubahan yang radikal. Hal ini dapat dinilai dari proses teknik
pengerjaannya dan mekanismenya yang luas. Ini bergantung pada keahlian sang perancang
dalam menemukan hal baru.
Ide dari tipe pertama kali dikembangkan oleh Quatremere de Quincy pada akhir abad ke – 18.
Menurut Quatmere konsep dari sebuah tipe memperbolehkan arsitektur untuk berhubungan
dengan masa lalu. Dalam arti lain tipe menjelaskan latar belakang dari arsitektur, yang tetap
konstan sepanjang waktu. Hal jni memperkuat hubungan antara sebuah bentuk dan naturalisasi
dari sebuah objek. Ini adalah alasan mengapa tipe dangat erat kaitannya dengan kebutuhan dan
alam.
Pada abad 19, ide dari tipe mengalami penerapan yang bersebrangan dari sebelumnya. Pada abad
ke 19 dimana ilmu pengetahuan jauh lebih maju dan media pembelajaran dituangkan dalam
sebuah buku. Pengetahuan di abad 19 juga menjelaskan tentang contoh dan model dari tipe. Inj
adalah program baru yang tidak dimiliki pada zaman Quatremere.
Untuk Durand, arsitektur bukan lagi tentang imitasi alami ataupun mencari kesenangan dan
kepuasan dalam seni semata. Tetapi arsitektur tentang komposisi dan disposisi. Disposisi sendiri
berdasar pada realita kebutuhan. Kriteria yang relevan antara lain kenyamanan dan
perekonomian. Hal ini saling berkesinambungan satu sama lain. Menurut Durand, tugas seorang
arsitek adalah mengkombinasikan elemen-elemen, menghasilkan entitas yang lebih kompleks,
yang mana kemudian bagian dari hal tersebut akan dirakit dalam sebuah bangunan. Dengan
menggunakan cara ini, perancang akan menerima arsitektur melalui komposisi dengan tetap
mempertahankan tanggung jawab dalam hasil akhirnya yang mana adalah keberadaan atribut
klasik sebagai kesatuan bangunan zaman itu.
Definisi lama dari sebuah tipe adalah latarbelakang dari bentuk yang digunakan dalam arsitektur.
Pernyataan ini lalu di transformasi oleh Durand ke dalam metode komposisi yang didasarkan
kepada geometri generik dari sumbu yang dipasang pada grid. Namun Durand sendiri
sebenarnya menghindari penggunaan kata type, dibukunya ia menggunakan kata genre untuk
menjelaskan perihal jenis jenis dari klasifikasi bangunan menurut programnya.
Menurut Durand, "style" adalah sesuatu yang dapat ditambahkan setelah struktur utama dari
arsitektur bangunan telah selesai. Karakteristik formal akhir ditambahkan ketika elemen dari
struktur telah ditentukan melalui komposisinya, yang ntah bagaimana direfleksikan dengan
program yang telah dia canangkan.
Tipe sebagai spesies artifisial dideskripsikan oleh Quatremere dan tipe sebagai standar dari
model yang dinyatakan oleh seorang ahli teori pada abad ke-19 kini terpaksa dikesampingkan.
Proses industry pada zaman setelahnya menerapkan sebuah hubungan baru antara perancangan
dan objek yang mana telah jauh dari pengalaman preseden manapun. Kesimpulan yang diambil
dari logikanya, sikap terhadap proses massal sangat bertentangan dengan gerakan modern sendiri
dengan objek spasial uniknya. Tetapi terkait dengan ide tersebut, kedua aspek dari teori gerakan
modern tersebut mengandung hal yang kontradiktif, bertepatan dengan penolakan mereka atas
tipe sebagai sebuah kunci untuk memahami objek arsitektur.
Kata tipe kemudian ditransformasikan dari sebuah abstraksi menjadi sebuah realita di arsitektur
oleh kebajikan industri; lalu tipe dikenal sebagai prototype. Hal ini bisa dilihat dari bangunan-
bangunan yang dibuat oleh Le Corbusier dimana kontradiktif antara arsitektur sebagai sebuah hal
unik dan tunggal sebagai sebuah proses dari elaborasi dari prototype industri telah ditandai
dengan jelas. Hal ini bermula ketika Le Corbusier tertarik pada prototype yang memperbolehkan
adanya repetisi tak terbatas. Dom-ino house, adalah satu dari semua skema industry yang
diusulkan oleh Le Corbusier.
Pada teori yang Le Corbusier buat, industri bangunan harus dianalogikan secara industrial;
seperti arsitektur primitif, tetapi melalui proses industrial, sekarang arsitektur yang baru harus
kembali ke status semula sebagai typal instrument. Kemunculan tipe baru ini secara efektif
menolak konsep dari tipe yang telah disetujui di masa sebelumnya. Tipe yang baru ini kemudian
dikomitmenkan sebagai pembuatan massa pada arsitektur.
Setelah tipologi-tipologi di atas, kemudian munculah argument ketiga sebagai pertentangan
tipologi pada abad ke-19. Argumen ini berasal dari fungsionalisme (akibat dari hubungan antara
syarat dan bentuk). Ketika dua tipologi sebelumnya berfokus pada ruang perumpamaan dan
pembuatannya masing-masing, pada tipologi ketiga ini fungsionalisme fokus kepada metode.
Menurut Klein, tipe jauh sebelum menjadi pengenaan dalam sejarah telah menjadi suatu
instrumen pekerjaan. Kesalahan dari titik mereka memulai tapak untuk gerakan modern adalah
mereka memulainya dari kota tradisional (yang mana tradisi dan adatnya masih kental).
Menurut Argan, tipe adalah sebuah abstraksi yang melekat pada pemakaian pada bentukan dari
rangkaian sebuah bangunan.
Perancang dapat dengan bebas menggunakan sebuah tipe pada rancangannya karena ada dua
momen yaitu ada momentum untuk tipologi dan ada momentum untuk definisi formal sebuah
rancangan dan itu merupakan dua hal yang berbeda. Karena bagaimanapun juga arsitek
merupakan individu yang andil dalam membuat keputusan mau dibuat tipe seperti apa rancangan
yang ia buat. Dan bagaimanapun juga sebuah rancangan dari arstiektur bagaimanapun tipenya,
tidak akan terlepas dari sebuah ideologi dan asumsi dari bingkai pekerjaan yang dia buat sendiri.
karena banyaknya argumen-argumen logis yang diberikan terhadap “tipe” maka tipe tidak lagi
bisa ditetapkan sebagai konfrontasi dari ideology internal dan kendala eksternal. Ini terjadi sejak
struktur formal bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari keadaan (teknik, penggunaan,dll).
Nilai dari konsep sebuah tipe dengan demikian ditolak secara keseluruhan. Pemahaman
pertanyaan dari sebuah tipe adalah untuk memahami naturalisasi objek arsitektural yang ada
pada saat ini dan pertanyaan tersebut tak dapat dihindari. Objek arsitektural tidak dapat lagi
dipertimbangkan sebagai peristiwa yang tunggal dan terisolasi karena hal tersebut dibatasi oleh
sejarah itu sendiri. Apabila objek arsitektural memperbolehkan kita untuk berbicara baik tentang
ketunggalannya maupun fitur yang dibaginya, mungkin konsep dari “tipe” adalah dari
“nilainya”, walaupun definisi lama dari tipe telah dimodifikasi untuk mengakomodasi sebuah ide
dari tipe yang dapat digabung pada keadaan sekarang, faktanya, hubungan yang bijak dapat
diamati dan menyaranka penjelasan dengan asas tipologi,

Anda mungkin juga menyukai