Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GEOMETRI ANALITIK

”ELIPS ”

Dosen Pengampu : Pardomuan NJM Sinambela, S.Pd., M.Pd.

OLEH :

KELOMPOK 7

ANANDA ANUGRAH PUTRI (4191111051)

ERNI RISKA LAOLI (4191111026)

FEBRI DAMAYANTI (4191111066)

LATHIFAH MAWAR KHOLBI SIREGAR( 4191111020)

SITI MARWA HERNAWAN (4192411007)

PSPM A 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, atas  terselesainya tugas kelompok kami yang
berjudul “Elips”, dan tak lupa berterima kasih kepada dosen Geometri Analitik yang telah
membimbing kami.

Di sini kami akan  menjelaskan dari Pengertian sampai Persamaan Garis Singung Elips

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik maupun saran dari pembaca sangat dibutuhkan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 8 Oktober 2020

Tim Penulis
Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A.Pengertian Elips................................................................................................. 2
B. Persamaan Elips................................................................................................ 3
1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0).................................................... 3
2. Persamaan elips yang berpusat di P(( α,β ).................................................. 5
C. Persamaan Garis singgung elips....................................................................... 8

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 12

A. Kesimpulan....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai: tempat kedudukan titik-titik pada
sebuah bidang, sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke sebuah titik
tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang konstan terhadap jarak titik-titik
tersebut ke sebuah garis tetap L(disebut direktriks) yang tidak mengandung F.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-
dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Salah satu
jenis irisan kerucut yang dapat terjadi adalah elips. Irisan yang terbentuk berupa elips
terjadi jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran
alas, tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, bidang pengiris tidak
tegak lurus pada kerucut dan sudutnya membentuk kurang dari 90 ° .
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik fokus / titik
api.

Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas
garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama
disebut sumbu minor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan elips?
2. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0)?
3. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di P (α, β)?
4. Bagaimana bentuk persamaan garis singgung elips?

C. Tujuan
1. Mengetahui arti dan unsur-unsur dari elips.
2. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0).
3. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di P (α, β).
4. Mengetahui bentuk persamaan garis singgung elips.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Elips
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik focus / titik
api.

Elips juga didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang


perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang diketahui besarnya
tetap. ( e < 1 ). Titik itu disebut fokus dan garis tertentu itu disebut direktriks. Untuk
suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu mayor, dengan
titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas garis yang tegak
lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.

  y  

   
L

    0   Ax
 
 

2
Keterangan gambar :
Koordinat titik pusat O (0,0)
Koordinat titik fokus F1 (c,0) dan F2 (-
c,0)
AA1 disebut sumbu mayor (sumbu
panjang)
BB1 disebut sumbu minor (sumbu
pendek)
Unsur – unsur elips yaitu :

1. Pusat elips O (0,0)


2. Sumbu simetri adalah sumbu X dan sumbu Y
3. Fokusnya F1 (c, 0) dan F2 (-c, 0)
4. Panjang sumbu mayor = 2a, panjang sumbu minor = 2b
2b 2
5. LL2 = Latus Rectum =
a
6. PF1 + PF2 = 2a
7. Perbandingan jarak dari suatu titik pada elips ke titik focus dengan ke garis

c
direktris g disebut eksentrisitas (e) atau e= . persamaan garis direktriks
a

−a −a2 a a2
g1 = = dan g 2= =
e c e c
8. c= √a 2−b2

B. Persamaan Elips
1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0)
Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik pusat elips.
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya adalah

2 2 2 2 2 2 x2 y2
b x +a y = a b atau 2 + 2 = 1 , a ¿ b ¿
3 a b
Dengan :

- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (-c, 0) dan F2 (c,0)

b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu y, persamaan elipsnya adalah :


2 2
2 2 2 2 2 2 x y
a x +b y = a b atau 2 + 2 = 1 , a ¿ b ¿
b a
Dengan :

- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)

Catatan : c = √ a2 − b 2
Contoh 1

Tentukan persamaan elips yang berpusat di O(0,0), fokus (-4,0) dan (4,0) dengan
sumbu mayor 10 satuan.

Jawab :

Fokus di F1 (-4,0) dan F2 (4,0) maka c = 4 ( fokus pada sumbu x )

Panjang sumbu mayor = 10, maka 2a = 10. Sehingga a = 5

b = √ a2 −c 2=√ 25−16= √ 9= 3
Persamaan elipsnya :
2 2 2 2 2 2
x y x y x y
2
+ 2 =1 ⇔ 2 + 2 =1 ⇔ + =1
a b 5 3 25 9

x2 y2
+ =1
Jadi persamaan elipnya adalah 25 9
Contoh 2

4
x2 y2
+ =1
Diketahui persamaan elips 16 9 , tentukan koordinat titik puncak,
koordinat titik fokus, panjang sumbu mayor, sumbu minor, eksentrisitas, persamaan
direktriks dan panjang lactus rectum !

Jawab :

x2 y2
+ =1
Dari persamaan elips 16 9 , diperoleh a2 = 16, maka a = 4; b2 = 9, maka b
= 3.

c2 = a2 - b2 , sehingga c2 = 16 – 9 =7, maka c = √7 .

Dari data diatas diperoleh :

- Titik puncak (a,0) = (4,0) dan (-a,0)=(-4,0)

- Titik focus ( -c,0) = (- 7 ,0 ) dan ( c,0)=( √ 11 ,0 )


- Panjang sumbu mayor = 2a = 2. 4 = 8
- Panjang sumbu minor = 2b = 2. 3 = 6
c √7
- Eksentrisitas:e= =
a 4
a 4 16 16
x= = = = √7
e √7 √ 7 7
- Persamaan direktriks : 4
2 b2 2 . 9 18 1
= = =4
- Panjang lactus rectum = a 4 4 2

Contoh 3

Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek, direktriks,
dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : 9x2 + 25y2 = 900
Jawab:
Pertama nyatakan persamaan yang diberikan ke dalam bentuk baku dengan membagi
masing-masing ruas dengan 900 dan diperoleh bentuk baku

x2 y2
+ =1
100 36
a = 10, b = 6, c = 8

5
pusat O(0,0)
Fokus (8, 0) dan (-8, 0)
Sumbu simetri : sumbu X dan sumbu Y
Sumbu panjang = 2a = 20
Sumbu pendek = 2b = 12

a2 100 1
± ± ±12
Direktriks : x = c = 8 = 2
c 8 4
= =
- Eksentrisitas : e = a 10 5
2. Persamaan elips yang berpusat di P(α,β)
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar
sumbu x, persamaan elipsnya adalah

 x    y
2 2

 1
a2 b2
Dengan :

- Pusat (α,β)
- Titik fokus di F1 ¿ F2 (α + c, β)
- Titik puncak (α – a, β) & (α + a, β)
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
x  
- Persamaan direktriks c
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar
sumbu y, persamaan elipsnya adalah

 x    y
2 2

 1
b2 a2
Dengan :

- Pusat (α,β)
- Titik fokus di F1 (α, β - c) & F2 (α, β + c)
- Titik puncak (α, β - a) & (α, β + a)
- Panjang sumbu mayor = 2a

6
- Panjang sumbu minor = 2b
a2
y
- Persamaan direktriks c
Contoh 4

Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak, panjang sumbu mayor dan sumbu minor
dari persamaan elips 4 x  9 y  16 x  18 y  11  0
2 2

Jawab : Nyatakan terlebih dahulu persamaan elips tersebut ke dalam bentuk baku

 x    y
2 2

 1
a2 b2

4 x 2  9 y 2  16 x  18 y  11  0

4 x 2  16 x  9 y 2  18 y  11

4  x 2  4 x   9  y 2  2 y   11

 
4  x  2   22   9  y  1  12   11
2 2


4  x  2   4  9  y  1  1  11
2
 2

4  x  2   16  9  y  1  9  11
2 2

4  x  2   9  y  1  11  16  9
2 2

4  x  2   9  y  1  36
2 2

 x  2  y  1
2 2

 1
9 4

Dari persamaan diatas diperoleh : α = 2, β = 1, a 2 = 9 maka a = 3, b2 = 4 maka a = 2,


c  a 2  b 2  32  22  9  4  5

- Pusat ( α,β ) = ( 2,1 )

- Titik fokus di F1 ( α-c, β ) = ( 2 - 5 ,1 ) & F2 ( α+c, β ) =( 2+ 5 ,1 )


- Titik puncak ( α-a, β ) = ( 2-3,1 ) = ( -1,1 ) & ( α+a, β ) = ( 2+3,1 ) = ( 5,1 )
- Panjang sumbu mayor = 2a = 2.3 = 6
- Panjang sumbu minor = 2b = 2.2 = 4

7
Contoh 5

Tentukan : pusat, focus, sumbu simetri, sumbu panjang, sumbu pendek, direktriks,
dan eksentrisitas dari persamaan elips berikut : x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0

Jawab :

x2 + 4y2 – 4x + 24y + 4 = 0

(x – 2)2 – 4 + 4(y + 3)2 – 36 = -4

(x – 2)2 + 4(y + 3)2 = 36

( x−2)2 ( y +3 )2
+ =1
36 9

pusat (2, -3)

a = 6, b = 3, c = √ a2−b2=√ 39−9=√ 27=3 √3


Fokus (3 √3  2, -3)

Sumbu simetri : x = 2 dan y = -3

Sumbu panjang = 2a = 12

Sumbu pendek = 2b = 6

a2 ±
36
+2=±4 √ 3+2

Direktriks : x =  c = 3 √3

c 3 √3 1
= = √3
:e= a 6 2
Eksentrisitas

Contoh 6

Tentukan persamaan ellips yang berpusat di (5,3) dengan sumbu mayor dan sumbu
pendek berturutturut 6 dan 4.
Jawab :

Sumbu panjang = 6, berarti a = 3

Sumbu pendek = 4, berarti b = 2


Jadi persamaan ellipsnya adalah :

8
 x    y
2 2

 1
a2 b2
2 2
( x−5 ) ( y− (−3 ) )
+ =1
32 22

( x−5 )2 ( y +3 )2
+ =1
9 4

C. Persamaan Garis Singgung Elips


1. Garis Singgung dengan gradien m pada pusat O (0,0)
x2 y 2
Jika garis h : y = mx + n menyinggung elips 2 + 2 =1, maka besarnya diskriminan D
a b
= 0. Kita sudah mengetahui bahwa diskriminan dari persamaan kuadrat yang
dihasilkan oleh kedua persamaan di atas adalah D = -4a2b2 (n2-b2 – a2m2), sehingga
diperoleh -4a2b22 (n2-b2 –a2m2) = 0
 n2 - b2 – a2m2 = 0
 n2 = b2 + a2m2
 n = ± √ a2 m2+ b2
x2 y 2
Jadi, persamaan garis singgung pada elips + =1 dengan gradient m didefinisikan
a2 b 2
dengan persamaan :
y = mx ± √ a2 m 2+ b2
1. Persamaan garis singgung dengan gradient m dengan pusat P(α,β)
Dengan cara yang serupa dengan di atas dapat ditemukan persamaan garis singgung
ellips yang tidak berpusat di (0,0)misal di P (α,β) yaitu:
( y−β ) =m ( x−α ) ± √ a2 m 2+ b2

2. Persamaan Garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan pusat O (0,0)
y

h
P
x

9
Perhatikan gambar diatas yang memperlihatkan sebuah garis h yang menyinggung
x2 y 2
elips + = 1 di titik P (x1, y1)
a2 b 2

x2 y 2
Persamaan garis singgung elips + = 1 di titik P (x1, y1) didefinisikan dengan
a2 b 2
persamaan.
x1 x y1 y
2 + =1
a b2

3. Persamaan garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan pusat P (α,β)

( x−α )( x1−α ) ( y−β ) ( y 1−β )


+ =1
a2 b2

Contoh :
x2 y2
Persamaan garis singgung pada elips 2 + 2 = 1, dengan gradient m = 3. Tentukan
4 16
persamaan garis singgung tersebut!
Jawab:
x2 y2
+ = 1, diperoleh a2= 4 ⟶ a = 2
4 2 162
b2 = 16 ⟶ b = 4
Persamaan garis singgungnya adalah:

y=mx ± √ b2 + a2 m 2

¿ 3 x ± √ b2 +a2 m2
¿ 3 x ± √16 +4 × 9
¿ 3 x ± √ 16 +36
¿ 3 x ± √52
Jadi persamaan garis singgungnya adalah y = 3x ± √36 +16

Contoh:
Tentukan persamaan garis singgung pada elips x 2+ 2 y 2−16=0 , dititik P(2√ 2,2) ?

10
Jawab:
x2 + 2y2 - 16 = 0 ⟶ x2 + 2y2 = 16
x2 y2
+ =1
16 8
x2 y2
Di titik P ( 2 √ 2, 2 ) ⟶ + =1 ⟶ ¿ ¿ ¿
16 8
x2 y2
ini artinya P(2√ 2,2) terletak pada elips + =1, jadi persamaan garis
16 8
singgungnya:
x x1 y y1 2
(2 √ 2) (2)2
+ =1 ⟶ + =¿ 1
a2 b2 16 8
2 √2 x + 4y = 1 6
√ 2 x + 2y = 8 ⟺ 2y = 8 −√ 2
−1
y=4 √2
2

1. Menentukan Persamaan Garis Singgung Pada Elips dari Suatu Titik di Luar
Elips.

Untuk menentukan garis singgung elips melalui titik di luar elips, tidak
terdapat rumus yang baku, untuk menentukannya dapat digunakan rumus pada butir a
dan b sebagai dasar pertolongan perhitungan.
Contoh:

x2 y2
+ =1
Tentukan persamaan garis singgung pada elips 100 25 melalui titik p (2,7),
tentukan titik singgungnya?
Jawab :

xx 1 yy 1
+ =1 x .2 y .7 −1 25
a2 b2 + =1 ⟺ y= x+
⟺ 100 25 4 7

2 2
x y −1 25 2
+ =1
100 25 ⟺ x 2
+
4 (
x+
7 ) ¿1
100 25

x2 – 2x - 48 = 0
( x - 8) (x + 6) = 0

11
x = 8 dan x = -6
1 25
y=− .8+ =3
x=8 maka 14 7
untuk

1 25
y=− (−6 ) + =4
untuk x=−6 maka 14 7

( 8,3 ) dan (−6,4 )


titik singgungnya adalah

Persamaan garis singgung melalui titik ( 8,3 ) dan titik (−6,4 ) adalah

xx 1 yy 1
+ =1
a2 b2
x.8 y.3
⇔ + =1
100 25
⇔2 x+3 y −25=0
xx 1 yy 1
2
+ 2 =1
a b
x (−6 ) y . 4
⇔ + =1
100 25
⇔3 x−8 y +50=0

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik focus / titik
api.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas

12
garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama
disebut sumbu minor.
1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0)
o Untuk elips yang berfokus pada sumbu x.

2 2 2 2 2 2 x2 y2
b x +a y = a b atau 2 + 2 = 1 , a ¿ b ¿
a b

o Untuk elips yang berfokus pada sumbu y.

x2 y2
a2 x 2 +b2 y 2 = a2 b 2 atau + = 1 , a ¿ b¿
b2 a 2
2. Persamaan elips yang berpusat di P(α,β)
o Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar
sumbu x, persamaan elipsnya adalah

 x    y
2 2

 1
a2 b2
o Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada / sejajar
sumbu y, persamaan elipsnya adalah

 x    y
2 2

 1
b2 a2
3. Persamaan garis singgung elips.
o Persamaan garis singgung elips dengan pusat O (0,0) dengan gradient m

y=mx ± √ a2 m2+ b2
o Persamaan garis singgung elips dengan pusat α , β dengan gradient m

( y− β)=m(x−α )± √ a2 m 2+ b2

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F
%2Ftoermoedy.files.wordpress.com%2F2010%2F11%2Fbab-v-
ellips.pdf&ei=YZZtVKjhLcjAmAXs1IGQCA&usg=AFQjCNFuL-PpV7-
cIgOPLovpjk4dSdTJbw&sig2=LZikCxQICTBrMRv5fPz0KA

Di kutip pada 8 Oktober 2020

13
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDIQFjAD&url=http%3A%2F
%2Fgis.fns.uniba.sk%2Fvyuka%2Fkzga
%2Fellipse_app2.pdf&ei=YZZtVKjhLcjAmAXs1IGQCA&usg=AFQjCNFtQ0p6nwGANzJGIkS468a0uu
7laA&sig2=hVqJSRcGjoCaI9H4s_z6Ig

Di kutip pada 8 Oktober 2020

http://andisudarmansulnas.blogspot.com/2013/12/modul-tentang-persamaan-elips.html

Di kutip pada 8 Oktober 2020

14

Anda mungkin juga menyukai