Anda di halaman 1dari 28

Yohanes 1:1-10

Dalam nats ini, menjelaskan kepada kita bahwa kehidupan kekal dalam
Bapa akan menjadi bagian dari kehidupan kita apabila kita hidup dalam terang
akan bergaul dengan Allah. Orang percaya harus dapat mengetahui perbedaan
dari hidup dalam kegelapan dan hidup dalam terang. Setiap orang yang hidup
dalam persekutuan dengan Kristus haruslah hidup dalam terang.

Allah adalah terang. Di dalam Tuhan, kita tidak akan pernah dalam
kegelapan. Terang Allah akan menerangi jalan untuk tidak hidup dalam kegelapan
dan terang Allah yang akan membawa kita sebagai orang percaya kepada suatu
kehidupan yang kekal.

Tidak semua orang dapat percaya kepada Allah, namun bagi setiap orang
yang percaya kepada Tuhan diberikan kuasa sebagai anak-anak Allah. Hidup
sebagai anak-anak Allah akan menerima didikan, pengajaran, tuntutan dan
sumber kehidupan dari Allah.

Karena itu, marilah kita hidup dalam terang sebagai anak-anak Allah yang
tidak pernah hidup dalam keraguan, kebimbangan, ketakutan dan kecemasan.
AMIN

Yohanes 6: 16-24

Dalam nats ini, para murid mengakami ketakutan karena laut bergelora
oleh angin yang kencang. Ketakutan ini memiunjukan bahwa iman mereka lemah
dan tidak sepenuhnya percaya bahwa Yesus ada bersama dengan mereka. Dalam
kalimat “Jangan takut” merupakan sebuah penegasan dan sekaligus juga
meyakinkan para murid bahwa Yesus tidak akan membiarkan orang yang percaya
kepada-Nya berda dalam masalah dan mempertanyakan iman para murid.

Kita haruslah selalu ingat bahwa Tuhan selalu bersama-sama dengan kita
sekalipun kita sedang dalam masalah yang sangat besar dan membahayakan
keselamatan kita. Tuhan tidak akan meninggalkan kita sendiri menghadapi
persoalan kita. Karena itu, taruhlah setiap persoalan hidup kita dihadapan Tuhan
dan Ia akan memberikan jalan keluar dari masalah kita. AMIN
Galatia 6:9-14

Nats ini mengajak kita sebagai orang yang beriman kepada Kristus
kembali mengingat bahwa kita adalah orang-orag yang telah hidup karena Yesus
Kristus telah menbus dosa kita. Dengan demikian, haruslah kita mengingat bahwa
kita adalah orang-orang yang telah hidup dan terselamatkan semata-mata karena
kasih Allah.

Sebagai orang-orang yang telah Allah selamatkan hendaknya merespon


kasih Allah ini dengan tindakan yang nyata. Tindakan nyata ini dilakukan bukan
saja kepada sesama manusia, tetapi juga mencintai alam ini dengan menjaga dan
memelihara. Marilah kita melayani Tuhan lebih giat dan makin bersemangat
untuk menceritakan karya penebusan Kristus ini di dalam setiap perbuatan kita,
agar kehidupan yang telah hidup dapat menjadi berkat bagi sesama dan dunia ini.
AMIN

Matius 7:1-14

Menjadi pelaku sangat berbeda dengan menjadi penonton. Hidup


mengikut Yesus diwujudkan dalam relasi rendah hati terhadap sesama, bukan
menghakimi. Inilah jalan keutamaan kepada kehidupan.Orang menghakimi
sesamanya karena merasa bahwa ia lebih benar, lebih tahu, dan lebih baik.
Penghakiman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengoreksi diri. Tuhan Yesus
mengingatkan betapa munafiknya cara pandang seperti itu.

Tuhan Yesus menasihati supaya kita meminta agar diberi, mencari agar
mendapat, dan bahkan mengetuk agar pintu dibukakan. Sikap saat meminta,
mencari, dan mengetuk adalah berharap dan memohon dengan merendahkan diri,
sama seperti seorang anak kepada orangtuanya.Sikap rendah hati sangat
berlawanan dengan menghakimi.Salah satu krisis yang kita hadapi adalah krisis
relasi. Media sosial yang sifatnya publik dan terbuka mudah dipenuhi dengan
akun samaran, saling membantah, pembenaran diri, dan menghakimi sesama. Kita
butuh keteladanan sikap rendah hati dan bukan mencibir serta menghakimi. Inilah
pilihan bersama yang perlu diperjuangkan untuk meraih kehidupan Kerajaan
Allah. AMIN
Lukas 13:6-9

Dalam perumpaan ini, terdapat 3 tokoh yaitu pemilik kebun, pengurus


kebun dan pohon ara. Pemiik kebun merasa kecewadengan pohon ara ang
tidakberbuahdan bermaksud untuk menebangnya. Namun pengurus kebun ingin
diberi kesempatan saaatu tahun lagi bagi pohon ara. Jika tahun depan pohon ara
tidak berbuah maka akan ditebang dan akan terus hidup jika berbuah.

Kita sebagai pohon ara haruslah menghasilkan buah dalam hidup kita
yaitu dengan terus melakukan kebaikan sepanjang kehidupan kita. Setiap saat kita
diurus untuk dapat tumbuh subur dengan pemberitaan para pelayan Tuhan.
Karena itu, kita sebagai orang percaya haruslah berbuah yaitu dengan berguna
bagi sesama kita. AMIN

Amsal 3:27

Saat seseorang ingin melakukan sesuatu namun karena rasa kurang


percaya diri/takut, ia tidak melakukannya. Namun disaat ia sudah berani
melakukan hal yang ingin dilakukan malah sudah terlambat. Hal ini ingin
mengajarkan kepada kita selama niat yang kita miliki itu baik, tidak ada salahnya
untuk kita mencoba melakukan apa yang ingin dilakukan. Mungkin apa yang akan
kita lakukan akan mengubah kehidupan orang lain, maka jangan biarkan kebaikan
kita menjadi basi.

Kita mempunyai dua kaki yang kekuatannya tidak akan pernah bisa
mengejar kereta. Kaki kita tidak bisa mengejar berkat, maka lakukanlah sesuatu
dengan dua kaki kita untuk mendatangkan berkat. Mari lakukan kebaikan kapan
pun dan di mana pun, maka kebaikan-kebaikan lainnya akan mendatangi kita
kapan pun dan di mana pun. AMIN

Mazmur 97:1-12

Dalam nats ini, kita diajak untuk mengakui Tuhan sebagai raja yang
berkuasa atas bumi dan juga menyerukan semua bangsa agar tidak lagi beribadah
kepada Allah lain. Dalam ayat 10 kita diajak untuk tetap menyembah kepada
Allah dan tetap mengakui Allah sebagai raja diatas segala-galanya.

Jika kita mengasihi tuhan, maka tanggalkanlah berbagai kejahatan,


hiduplah dengan kehendak Allah yang penuh kuasa. Kuasa Allah penuh dengan
kebenaran dan juga melayani serta dapat membebaskan orang. Manusia sering
menyalahgunakan kekuasaan dengan menjadikan kekuasaan sebagai kesempatan
untuk melayani diri sendiri. Biarlah kita hidup dengan takut akan Tuhan dan
biarkan kuasa Allah dalam hidup kita nyata setiap saat, sehingga kejahatan selalu
jauh dalam hidup kita dan kasih Allah melekat serta menyatu dalam hidup kita.
AMIN

1 Yohanes 3:1-10

Pengorbanan kristus di kayu salib adalah bukti kasih Allah kepada


manusia. Pengorbanan ini membuat kita mendapat status sebagai anak-anak
Allah. Hal ini menjadi dasar serta alasan bagi kita sebagai orang percaya untuk
hidup dengan selalu menyenangkan Allah. Kita harus hidup dengan saling
mengasihi, tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri.

Firman Tuhan mengajak kita untuk hidup dengan menjadi pribadi yang
mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita dengan tulus tanpa berpura-pura.
Mengasihi orang yang mengasihi kita tentu bukanlah hal yang sulit namun
mengasihi orang yang menyakiti perasaan kita tentu bukanlah hal yang gampang
untuk dilakukan. Untuk melakukan itu. Mintalah roh kudus agar kita selalu
dimampukan untuk mengasihi mereka yang tidak mengasihi kita. Ingatlah bahwa
kita sebagai anak-anak Allah diharuskan terus berjuang agar dapat melakukan
asih yang tulus dalam hidup kta setiap hari.

Lukas 18:15-17

Dalam bacaan ini, menerangkan bahwa murid-murid Yesus bersikap


seperti orang Farisi yang sombong dan belum siap menguasai diri sendiri. Para
murid memarahi anak-anak yang hendak bertemu dengan Yesus. Namun melihat
hal itu, Yesus justru merangkul anak-anak itu dan Ia memberikan nasehat kepada
semua bahwa anak-anak ditolak inilah yang empunya Kerajaan Allah.

Sikap tak berdaya daan ketergantungan yang besar dari anak-anak


membuat mereka memperoleh kasih karunia Allah. Sebagai orang dewasa,
sebaiknya kita berkaca kepada anak-anak dalam menikmati kehidupan yang
dianugerahi Tuhan kepada kita.

Anak-anak adalah generasi penerus pada masa mendatang. Karena itu,


didiklah dan bimbinglah anak-anak agar mereka dapat bertumbuh menjadi pribadi
yang dewasa dalam iman dan menjadi lebih baik.
Filipi 2:1-11

Tujuan utama dalam hidup kekristenan adalah menjadi seperti dengan


Kristus. Kita diajak untuk meneladani Kristus dan mengikuti jejak hidup-Nya.
Namun pada kenyataannya, kita sebagai manusia tidak mungkin bisa sama seperti
Kristus. Salah satu aspek yang dapat kita teladani adalah sikap rendah hati. Yesus
Kristus adalah seorang pribadi yang sangat rendah hati. Ia datang ke dunia bukan
untuk dilayani melainkan untuk melayani.

Seorang pribadi yang rendah hati adalah seorang yang tidak memikirkan
diri sendiri namun menganggap orang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Orang yang rendah hati rela melayani karena menyadari bahwa dia adalah hamba
Kristus. Banyak orang kristen yang tidak menyadari akan pentingnya sikap
rendah hati. Bahkan ada hamba Tuhan yang mulai pilih tempat pelayanannya
serta sedikit lupa diri. Kristus rela membasuh kaki para murid-Nya dengan tujuan
agar semua orang dapat meneladani Dia. Karena itu, marilah kita belajar untuk
selalu rendah hati dan mempraktekkannya dalam hidup kita setiap hari. AMIN

Efesus 4:17-32

Dalam nats ini, dijelaskan bahwa kita tidak boleh hidup seperti orang-
orang yang tidak mengenal Allah. Kita diajak untuk menjauhi segala macam
perilaku yang mengakibatkan hancurnya persekutuan serta hubungan cinta kasih
antar sesama. Kita sudah menjadi manusia yang baru.

Manusia baru adalah manusia yaang telah meninggalkan kehidupan


lamanya yang buruk seperti tidak berkata jujur, mencuri, menghasut, menindas,
dll. Manusia baru merupakan pribadi yang telah dibaharui di dalam roh dan
pikirannya. Yesus kristus mengasihi kita karena itu kita ditebusNya supaya kita
semua dimampukan untuk meninggalkan kebiasaan buruk kita dimasa lalu dan
hidup baru mulai saat ini.
Mazmur 133:1-3

Jika berbicara tentang kerukunan maka berarti tidak ada bentrok, selisih,
perkelahian, ataupun permusuhan dan yang ada hanyalah kedamaian,
ketentraman, serta sukacita. Tidak ada seorang pun yang menginginkan terjadinya
perselihan ataupun terjadi permusuhan yang hidupnya. Namun dalam
kenyataannya, kita hidup dalam zaman yang banyak sekali terjadi kekacuan.
Sehingga banyak anak-anak, orang dewasa maupun lanjut usia yang menjadi
korban dari ketidakrukunan yang terjadi.

Nats ini mengajak kita untuk belajar menyadari akan arti kerukunan yang
sangat indah dan kita harus mempraktekan kerukunan dalam kehidupan kita setiap
hari. Karena dengan demikian berkat Tuhan akan mengalir ke tempat ketika
kerukunan itu terjaga. AMIN

Yohanes 15:14

Di dunia ini, sangat sulit untuk memiliki sahabat yang sejati. Bahkan
untuk memiliki sahabat sekalipun sangatlah sulit. Hal ini dapat terjadi karena
dunia ini memiliki nilai dimana hanya kekayaan saja yang bisa menambah
sahabat dan jika miskin maka akan ditinggalkan sahabatnya.

Yesus Kristus menggambarkan hubungan-Nya dengan kita dalam


tingkatan yang intim yaitu sebagai sahabat. Ini merupakan suatu anugerah dimana
Yesus telah menjadikan sahabat-Nya. Namun ada syarat untuk menjadi sahabat
Yesus yakni kita harus taat terhadap firman-Nya. Dengan kita bersahabat dengan
Tuhan artinya kita mau berjalan dalam terang-Nya senantiasa karena Yesus
Kristus adalah terang dunia. Langkah kita harus seiring dengan langkah Tuhan
berjalan kemana pun Tuhan menuntut kita. AMIN

Lukas 10: 1-12

Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk bekerja ladang-Nya dan


dunia ini adalah ladang yang Tuhan percayakan untuk digarap. Tidaklah cukup
bagi kita sebagai orang percaya hanya rajin ke gereja namun kita harus lebih dari
itu. Kita harus punya hati yang terbeban untuk mendukung pekerjaan Tuhan dan
terlibat didalamnya. Kita harus punya roh yang menyala-nyala untuk melayani
Tuhan(ayat 11).
Selagi ada waktu dan kesempatan kita harus melayani Tuhan dan bekerja
bagi Dia tanpa kenal lelah. Karena Tuhan Yesus sendiri sudah memberikan
teladan tentang bagaimana Ia bekerja dan melayani. Seluruh hidup-Nya
dipersembahkan untuk mengerjakan tugas Bapa bahkan Ia sampai mati di kayu
salib. Marilah kita menggunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya untuk bekerja
dan melayani Tuhan Yesus. AMIN

Matius 25:14-30

Tidak semua orang mendapatkan kesempatan dan sumber daya yang sama.
Tuan dalam perumpaan ini memberikan talenta kepda setiap hambanya menurut
kesanggupan mereka masing-masing. Sewaktu pulang tuan tersebut tidak menilai
orang berdasarkan jumlah yang mereka dapatkan. Dua orang hambanya menerima
modal yang berbeda dan menghasilkan laba yang berbeda pula tetapi keduanya
memperoleh pujian yang sama. Namun tidak demikian dengan hambanya yang
ketiga. Tuan tersebut mengatakan kepada hambanya yang ketiga bahwa ia adalah
hamba yang jahat dan malas karena ia tidak menjalankan tanggung jawabnya
dengan semestinya.

Tuhan mengaruniakan talenta kepada kita masing-masing menurut


kesanggupan kita. Kita dituntut untuk bertanggung jawab berdasarkan talenta
yang dikaruniakan kepada kita. Marilah kita memakai talenta yang dikaruniakan
Tuhan kepada kita dengan melakukan kebaikan serta memberkatyi sesama kita.
AMIN

Yohanes 20: 19-23

Murid-murid Yesus berkumpul mengunci diri karena ketakutan. Mereka


khawatir penyaliban Yesus akan berdampak buruk bagi mereka. Meskipun tahu
bahwa Yesus telah bangkit, mereka masih gentar sampai Tuhan sendiri menjebol
perlindungan mereka. Tuhan masuk ke ruangan itu dan memberikan peneguhan.
Yesus seakan menegaskan pada mereka bahwa mengunci diri tidak akan
memberikan solusi dan damai sejahtara, tetapi malah memperkuat rasa takut
dalam diri.

Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa ketika menghadapi krisis atau
tantangan hidup yang menakutkan kita harus mempersilakan Tuhan masuk untuk
menguatkan kita dan membuka diri untuk mendengarkan kehendak-Nya bagi
hidup kita dengan begitu kita akan mendapat jalan keluar yang sesungguhnya dari
persoalan kita. Marilah kita membuka hati kita dan mengakui bahwa kita
memerlukan kehadiran Tuhan. AMIN

Yohanes 21: 1-14

Ketika kinerja seseorang mulai menurun tentunya memerlukan dorongan


untuk melecut semangatnya. Namun berbeda dengan petrus yang setelah
bertahun-tahun mengikuti Yesus, ia justru memilih untuk kembali pada hidep
lamanya sebagai nelayan. Terlihat dengan jelas bahwa Petrus meragukan
pilihannya untuk mengikuti Yesus dan memutuskan untuk undur. Tuhan pun
memberinya dorongan untuk mengembalikan murid-Nya itu ke panggilannya
yang sejati sebagai pemberita kabar baik.

Dorongan yang tepat dapat memotivasi kita untuk berubah. Setelah


mendapatkan dorongan dari Tuhan, Petrus kemudian menjadi pemimpin gereja
yang luar biasa. Tuhan bisa menyatakan diri-Nya atau bisa memakai orang lain
untuk mendorong kita kembali jalan yang benar. AMIN

Lukas 10:38-42

Bacaan injil ini mengisahkan Yesus yang sedang berkunjung ke rumah


sahabat-Nya yaitu 3 bersaudara yakni Maria, Marta dan Lazarus. Saat kunjungan
tersebut, Marta berusaha menjadi tuan rumah yang baik dan ramah dengan cara
menyajikan suguhan. Sementara Maria bersikap ramah dengan cara menjadi
pendengar yeng sejati. Keramahan Marta tersebut jadi ternoda karena ia megadu
pada Yesus tentang saudarinya yang tidak membantunya dalam urusan persiapan
konsumsi. Atas sikap Marta yang suka membanding-bandingkan atau bahkan iri
hati tersebut, Yesus kemudian justru memuji Maria.

Dengan sikap protes yang dilakukan oleh Marta sebenarnya telah


mengurangi nilai ketulusan hati dibalik tindakan pelayanannya kepada Yesus. Hal
ini mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang-orang yang lebih tulus dalam
membantu sesama maupun untuk menjadi pendengar yang baik bagi orang lain.
AMIN
2 Korintus 6 :1-7

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Korintus menunjukkan bahwa


para pembaca surat-surat Paulus harus belajar banyak tentang hidup suci. Mereka
perlu mengembangkan sifat lapar dan haus akan kebenaran yang lebih kuat. Oleh
karena itu, Rasul Paulus meminta mereka untuk berbalik dari segala macam
kekotoran. Ia mengingatkan mereka bahwa Allah ingin agar umat-Nya
memisahkan diri mereka dari sampah rohani.

Jika “kebersihan” hati tampaknya tidak menarik, barangkali kita telah


cukup puas dengan “remah-remah” keinginan duniawi kita. Karena itu, kita harus
belajar untuk mengecap bagaimana rasanya kesalehan itu. AMIN

Lukas 12:13-21

Yesus mengingatkan akan tujuan hdup manusi dan realita yang sering
terjadi dalam kehidupan manusia. Yesus menyoroti orang yang hidupnya hanya
memikirkan harta duniawi. Yesus menunjukan bahwa bahwa semua kekeyaan
yang telah dikumpul akan sia-sia karena manusia akan mati.

Hidup kita sebagai manusia di dunia ini tidaklah kekal, maka kita harus
harus mengarahkan diri kita kepada yang ilahi. Kita diajak untuk mempunyai
mempunyai harta ilahi, harta surgawi yang akan menjamin kita untuk kehidupan
kekal. Oleh sebab itu, kita harus seimbang dan tidak terbuai oleh kekayaan dunia
yang dapat menghancurkan kehidupan kita sendiri. Marilah kita mengumpulkan
harta sorgawi dan tekun dalam berdoa. AMIN

Yakobus 4:13-17; 5:7-11

Ketika kita mengucap syukur atas pemenuhan kebutuhan materi, sangatlah


penting untuk mengingat bahwa rencana kita tidak pasti dan hidup kita bagaikan
uap yang cepat berlalu (Yakobus 4:14). Yakobus mendorong kita untuk bersikap
seperti petani yang menunggu tanamannya bertumbuh dan siap dipanen. "Kamu
juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan
sudah dekat!" (5:8).

Ketika kita bersyukur kepada Allah karena telah menyediakan berbagai


kebutuhan kita, ingatlah akan kedatangan kembali Yesus Kristus yang telah
dijanjikan. Dengan penantian yang sabar, kita hidup bagi-Nya dan menanti
datangnya hari ketika Dia datang untuk mengumpulkan tuaian kemenangan-
Nya.AMIN
Lukas 12:35-38

Seorang tuan tersenyum saat mendapati pelayannya siap siaga


membukakan gerbang ketika ia datang. Seorang ayah akan senang ketika pulang
kerja, anaknya menyambutnya dengan senyuman. Suasana-suasana ini
menghasilkan kegembiraan pada setiap pihak yang terlibat.

Tuhan mengharapkan anak-anak-Nya siap menyambut kedatangan-Nya.


Tuhan bisa datang kapan pun maka dari itu kita pun diajak untuk selalu
mempersiapkan diri dan siap sedia menyambut kedatangan-Nya. Kesiap siagaan
kita untuk menyambut kedatangan-Nya akan memberi kegembiraan yang tidak
pernah kita datang. AMIN

Matius 11:28-30

Yesus mengundang semua orang yang letih lesu dan berbeban berat oleh
persoalan hidup serta beban dosa mereka sendiri. Dengan datang kepada Yesus
dan menjadi hamba-Nya serta menaati petunjuk-Nya maka Yesus akan
membebaskan murid-Nya dari semua beban yang dihadapi. Segala persoalan
hidup yang terjadi dapat ditanggung dengan bantuan kasih karunia-Nya.

Yesus mengajak kita dengan lemah lembut agar kita mendapat ketenangan
dan kelegaan. Marilah kita datang kepada Yesus dan menaati perintah-Nya karena
Yesus akan meberikan kelegaan bagi setiap persoalan hidup kita.

Markus 3:31-35

Dalam injil ini, dikisahkan ibu Yesus dan kerabatnya yang datang ke suatu
tempat hendak melihat keadaan Yesus. Rupanya Yesus sudah cukup lama tidak
pulang ke kampungNya di Nazareth. Keluarga tampaknya khawatir terhadap
diriNya mengingat berbagai kbar miring yang mereka dengar mengenai Yesus
dan aktivitasNya.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita juga khawatir mengenai
keadaan orang-orang yang selama ini kita dekat dengan kita. Daripada dilanda
kekhawatiran akan lebih baik jika kita mencari informasi tentang mereka. Kita
dapat mengetahui keadaan mereka baik dengan berbagai cara seperti memakai
alat komunikasi atau menemui mereka langsung. Marilah kita menjadi orang
komunikatif. Marilah kita tidak segan mengeluarkan biaya dan menciptakan
waktu untuk memastikan keadaan orang yang kita cintai memang baik adanya.
AMIN

Lukas 11:14-23

Injil ini mengisahkan Yesus yang baru saja mengusir setan yag
membisukan dari seseorang. Kemampuan Yesus tersebut membuat sebagian
orang yang menyaksikannya merasa heran, tetapi ada juga orang yang meragukan
bahwa kemampuan Yesus itu sungguh berasal dari Allah sendiri.

Kisah ini bisa menjadi cermin bagi kita agar tidak kaget atau patah
semangat bila perbuatan baik yang kita lakukan kadang bisa menimbulkan reaksi
yang negatif dari orang lain disekitar kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang
tetap melakukan perbuatan baik dan benar sekalipun akan ada orang lain yang
meragukan niat baik kita.

Markus 6:7-13

Nats ini menjelaskan tentang Tuhan Yesus yang sedang memberikan


beberapa petunjuk kepada kedua belas rasulyang hendak diutusNya. Yesus
menghendaki agar para rasulNya membawa diri sebagai orang-orang yang
sederhana, yang tidak bergaya, yang tidak terlalu terikat dengan harta dunia. Itu
sebabnya, Ia melayang mereka membawa uang ataupun memakai dua baju.
Dengan begitu akan lebih mudah bagi mereka untuk bergaul dan memberi
kesaksian di depan banyak orang, khususnya mereka yang miskin dan menderita.
Marilah kita juga menjadi pengikut Kristus yang sederhana dan rendah hati untuk
memberitakan injil kebenaranNya. AMIN
Bilangan 14:1-11

Banyak orang yang sering berpikiran negatif . mereka senantiasa


memandang kehidupan ini melalui kaca yang gelap. Seperti halnya orang-orang
Israel dalam Kitab Suci yang kita baca hari ini, mereka mengeluh dan bersungut-
sungut ketika seharusnya mereka memuji Tuhan atas pemeliharaan-Nya yang
murah hati. Namun syukur kepada Allah, tidak semuanya demikian. Ada orang-
orang yang memerhatikan sisi-sisi positif dan mereka tampak ceria, gembira, dan
penuh syukur. Mereka bersikap realistis terhadap sisi suram kehidupan, tetapi
tidak cemberut dan rewel.

Kita dapat mengatasi pikiran yang negatif. Siapa pun kita dan bagaimanapun
keadaan kita, ada banyak hal yang senantiasa dapat kita syukuri. Renungkanlah
kasih Allah bagi kita. Pujilah Dia atas pemeliharaan-Nya. Kemudian, daripada
mengeluh tentang “duri”, lebih baik bersyukurlah atas “mawar” yang indah.
AMIN

Markus 6: 14-29

Nats ini menceritakan kisah pembunuhan Yohanes Pembaptis dan yang


bertanggungjawaban atasnya adalah Herodes dan Herodias. Herodes
memerintahkan untuk membunuh Yohanes Pembaptis untuk memenuhi
permintaan istrinya. Sementara Herodias menginginkan kematian Yohanes
Pembaptis karena dendam terkait kritik Yohanes pada pernikahannya yang tidak
sah dengan Herodes.

Kisah ini mencerminkan bagi kita untuk selalu waspada terhadap upaya
jahat yang terkandung dalam nafsu duniawi yang tidak terkontrol. Marilah kita
menjadi orang-orang yang tenang, terbuka terhadap kritikan dari orang lain.
Marilah kita makin terampil melihat sisi baik dan benar dari kritikan yang kita
terima. AMIN
2 Korintus 13:1-10

Paulus mengajak jemaat Korintus untuk lebih banyak menyelidiki diri


sendiri ketimbang menilai orang lain. Sebab bagi Paulus, menyelidiki diri sendiri
sangat penting dalam pertumbuhan rohani. Saat seseorang berani menyelidiki diri
sendiri, berarti ia berani melihat kondisi hidupnya apa adanya, termasuk
kelemahannya. Dengan menyadari kelemahan diri sendiri, orang dapat bercermin
dan terbuka kepada Allah yang menyelidiki hati. Lalu mengambil langkah untuk
memperbaiki diri. Hasilnya, ia lebih tahan uji dibandingkan mereka yang tak
pernah memeriksa batin sendiri dan malah asyik menilai apa yang tampak dari
orang lain.

Sudahkah kita membangun kebiasaan untuk menyelidiki diri sendiri?


Atau, kita hanya pintar "mengutak-atik" hidup orang lain dan marah apabila orang
lain meneliti hidup kita? Mari memperbanyak waktu untuk melihat ke dalam diri
supaya kita lebih waspada dan juga toleran terhadap orang lain. AMIN

Markus 1:14-20

Menjadi penjala manusia berarti menjadikan hidup kita sebagai sebuah


kesaksian akan cinta Tuhan yang menyelamatkan. Sehingga siapa pun yang
berelasi dengan kita dapat merasakan arti sebuah keselamatan dan merasakan
cinta Allah yang besar dalam hidup mereka. Mengikut Yesus adalah salah satu
syarat untuk menjadi penjala manusia. Mengikut Kristus adalah jalan yang
memudahkan kita menjalani semua aktivitas kita dan kita akan mampu
menenangkan banyak jiwa mengalami sukacita Allah yang membebaskan dan
melindungi.

Mari kita bersyukur atas ajakan Yesus yang menjadikan kita penjala
manusia sebagai suatu kepercayaan yang besar yang diberikan Tuhan kepada kita.
AMIN

Matius 18:21-22

Mengampuni itu sungguh diperlukan, sebab dengan mengampuni dapat


menghapuskan luka hati. Jika kita tidak bisa mengampuni, maka akan menjadi
ganjalan dalam hati dan akan membusuk. Orang yang gagal mengampuni adalah
orang-orang yang gagal menempatkan kasih dalam hati mereka.
Tuhan Yesus sendiri pernah mengatakan bahwa mengampuni itu tidak
cukup hanya sekali atau tujuh kali melainkan tujuh puluh kali tujuh kali. Itu
artinya bahwa ketika ada seseorang yang melakukan pelanggaran, maka kita harus
mengampuninya sebanyak 490 kali. Peliharalah kebiasaan yang baik, yaitu salah
satunya adalah mengampuni. Kita tidak bisa disebut berlimpah dengan kasih jika
kita masih belum bisa mengampuni dengan tulus. AMIN

Efesus 4:1-16

Dalam nats ini, menjelaskan bahwa dalam perbedaan status dan latar
belakang kehidupan kita dituntut untuk memiliki kesatuan dalam melaksanakan
panggilan kita sebagai umat Tuhan. Rendah hati, lemah lembut, sabar, saling
membantu, satu iman, satu baptisan, dll. Nasehat- nasehat ini sebenarnya
menunjukkan bahwa kita dipanggil oleh Tuha untuk menjadi murid-murid maka
harus ada hal yang ditanam dalam kehidupan kita masing-masing yaitu kasih yang
bersumber dari Tuhan. Sehingga kita boleh dibedakan oleh suku dan latar
belakang serta pengalaman hidup namun apa yang kita lakukan haruslah
diarahkan hanya untuk kemuliaan Yesus Kristus.

Satu-satunya yang dapat mempersatukan segala perbedaan kita adalah


dengan kita memaknai kehidupan kita sebagai ciptaan yang bersumber dari satu
pencipta dan dibentuk oleh sang pencipta dengan maksud dan tujuan. Kita
diciptakan berbeda akan tetapi kita memilki satu tujuan utama yaitu memuliakan
Tuhan dalam hidup kita setiap hari. AMIN

Matius 5:13

Garam memiliki peranan penting dalam sebuah makanan. Makanan akan


terasa hambar jika tidak tersentuh oleh garam. Garam memang lembut dan
diberikan dalam takaran yang sedikit dan garam juga menjadi tidak berbentuk
(menghilang) ketika sudah dicampur dengan masakan.

Kita adalah garam dunia. Mungkin tidak ada orang yang melihat kita,
namun mereka turut menikmati apa yang telah kita kerjakan. Memberi efek positif
untuk orang lain yang sejati adalah tanpa pamrih.Fungsi garam bukanlah untuk
menonjolkan bentuknya dalam sebuah makanan, namun menonjolkan rasa. Begitu
juga dengan kehidupan kita. Kita tidak perlu menonjolkan diri sendiri, namun
biarkan orang lain mendapatkan berkat dari kehidupan kita.
Ketika kita menjadi “garam” dengan baik, maka kita telah berhasil
merendahkan hati kita baik di hadapan sesama juga di hadapan Tuhan. Kita tidak
perlu menunjukkan diri bahwa kita hebat, sebab yang Tuhan lihat bukanlah
kehebatan namun ketulusan. AMIN

Amsal 29:15

Ada orang tua yang begitu sayang kepada anaknya. Segala hal yang
diminta oleh anaknya pasti dipenuhi dan tidak dibiarkan seorang pun yang boleh
menyakiti anaknya. Karena ingin membuat anaknya selalu bahagia, akhirnya
kedua orang tua itu melupakan cara untuk mendidik anaknya.Ketika anaknya
menjadi dewasa, maka karakter yang terbentuk adalah suka memberontak. Anak
itu menjadi tidak bisa diatur dan akan melakukan hal-hal yang dirasanya benar.
Kedua orang tua itu menjadi menyesal karena membiarkan anaknya tumbuh tanpa
nasihat.

Saat di dalam keluarga kita terdapat hal-hal yang kurang berkenan di


hadapan Tuhan, janganlah menahan diri untuk memberikan nasihat.
Sampaikanlah sebuah teguran itu dengan kasih jika kita benar-benar ingin saudara
kita memiliki hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.Tugas kita adalah membuat
orang-orang yang kita sayangi menjadi sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu
kurang baik. Kita harus bisa membawa mereka untuk keluar dari kebiasaan buruk
dan menarik kembali pada jalan keselamatan.

Filipi 3:20-21

Saat seseorang selalu diremehkan oleh banyak orang, orang itu pasti akan
merasa sangat tidak dihargai dan disayangi. Karena tidak ingin merasa
diremehkan lagi ia pun berjanji untuk mengubah hidupnya. Setelah berusaha,
orang itu pun menjadi sukses. Ia mampu menaklukkan dirinya sendiri dari rasa
kecewa dan juga mampu mengubah pandangan bahwa tubuh yang dipandang
lemah bisa menjadi sosok yang kuat. Rasa percaya dirilah yang mampu
membuatnya bangkit.

Mungkin kita dipandang sebagai orang-orang yang tidak berguna di


lingkungan kita karena kita telah melakukan banyak kesalahan. Kita masih
mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri. Selalu ada waktu untuk kita
berbalik kepada Tuhan dan menaklukkan dosa kita. Jika kita berserah kepada
Tuhan, maka Tuhan yang akan bertindak dalam kehidupan kita.
Maleakhi 1:1-5

Dalam Maleakhi 1:1-5, kita membaca tentang kasih Allah kepada Yakub
dan kebencian-Nya terhadap Esau. Sepintas hal ini tampak tidak adil, terutama
ketika kita ingat sifat Yakub yang sebenarnya. Ia mengelabui ayahnya agar
memperoleh berkat yang seharusnya diterima kakaknya,Esau (Kejadian 27).

Tidak adilkah Allah jika Dia mengasihi Yakub dan membenci Esau?
Mengapa Esau tidak layak dikasihi Allah? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat sulit
dijawab atau dijelaskan. Namun sudahkah kita mempertimbangkan sebuah
pertanyaan yang lebih mendasar: adakah orang yang layak dikasihi Allah? Allah
itu sempurna. Bahkan pada masa yang "terbaik" sekalipun, kita tetap harus
bergumul dengan dosa. Kita tidak tahu mengapa Allah memilih mengasihi Yakub.
Namun yang pasti kita tahu bahwa tak seorang pun di antara kita layak dikasihi
Allah. Mengapa Dia mau mengasihi kita sedemikian besar sehingga Dia utus
Anak-Nya sendiri untuk mati bagi dosa-dosa kita? Kita tak dapat menjelaskannya.
Kita hanya dapat menanggapi kasih dan karunia Allah yang mengagumkan
dengan ucapan syukur.AMIN

Mazmur 131:1-3

Semua orang membutuhkan ketenangan dalam menjalani hiduip, namun


dihari-hari ini ketenganan seolah-olah semakin menjauh dari kehidupan manusia.
Menjadi orang percaya tidak berarti membebaskan kita dari semua situasi yang
ada. Kita masih dihadapkan pada kesukaran, masalah dan tekanan dengan segala
bentuknya, namun tidak seharusnya kita kehilangan ketenangan. Kita tetap tenang
di segala situasi apabila kita senantiasa bergaul karib atau tinggal dekat dengan
Tuhan.

Jika kita berpegang teguh kepada janji firman Tuhan kita akan mampu
menguasai diri dalam menghadapi apa pun, bertindak dan berpikir selaras dengan
firmanNya saat itulah kita akan merasakan ketenangan. AMIN

Pengkhotbah 1:1-11
Uang, kekayaan, jabatan, pangkat, dan juga popularitas adalah perkara
yang selalu dikejar oleh semua orang yang ada dimuka bumi ini. Ketika seseorang
memiliki semuanya itu ia berpikir hidupnya sudah lengkap dan tak ada yang patut
dikhawatirkan lagi, karena dunia selalu mengukur dan menilai keberhasilan hidup
seseorang dari apa yang dimiliki atau yang tampak oleh mata jasmaniah,padahal
semuanya itu hanya bersifat sementara dan sampai kapanpun takkan pernah
memberikan kepuasaan.

Banyak orang ingin mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dengan cara


mengonsumsi narkoba, pergi ke dunia malam dan sebagainya. Namun ruang hati
mereka tetap kosong dan gersang bahkan hidup mereka semakin hancur. Marilah
kita belajar untuk tidak memprioritaskan harta duniawi dan hendaklah kita hidup
dengan takut akan Tuhan serta melakukan segala perintahNya. AMIN

Kolose 1:9-14

Rasul Paulus belum pernah mengunjungi jemaat di Kolose, tetapi ia


mendengar semua hal tentang jemaat itu dari Epafras. Ia tahu bahwa gereja itu
sedang mengalami serangan dari guru-guru palsu, sehingga ia sungguh-sungguh
berdoa untuk jemaat ini. Di antara permohonannya, Paulus meminta supaya
mereka dengan penuh sukacita mengucap syukur kepada Bapa karena Dia telah
melepaskan mereka dari kuasa kegelapan dan memindahkan mereka ke dalam
Kerajaan Putra-Nya (

Kita pun perlu mengucap syukur untuk hal-hal yang telah dilakukan
Kristus bagi kita. Ucapan syukur tampaknya adalah seni yang hilang di masa kini.
Marilah kita sering meluangkan waktu untuk mengingat bagaimana Allah telah
menyelamatkan kita dari kematian kekal dan telah memberikan kehidupan kekal
melalui Putra-Nya. Pastikan bahwa kita tidak pernah membiarkan ucapan syukur
kepada Bapa menjadi seni yang hilang. AMIN

Bilangan 11:1-10

Dalam nats ini menjelaskan tentang Bangsa Israel yang suka mengeluh.
Dengan penuh keajaiban Allah telah memelihara mereka selama menempuh
perjalanan melalui gurun yang ganas, tetapi mereka terus-menerus mengeluh.
Misalnya, mereka mengomel tentang manna yang disediakan dengan begitu
murah hati oleh Allah. Mereka merajuk, "Tidak ada sesuatu apa pun, kecuali
manna ini saja yang kita lihat" (Bilangan 11:6). Betapa tidak bersyukurnya
mereka!
Kadang-kadang kita juga cenderung memikirkan hal-hal yang negatif
daripada yang positif. Kita menggerutu dan melawan Tuhan, saat kita seharusnya
memuji Dia atas berkat-berkat-Nya yang tiada habisnya. Saat Allah mengizinkan
kekecewaan dan kehilangan terjadi dalam hidup ini demi kebaikan rohani kita,
maka kita begitu larut untuk membiarkan hal-hal itu mengalihkan perhatian kita
dari kasih Allah. Apabila kita tergoda untuk mengomel dan tidak bersyukur,
ingatlah akan peringatan dari Bilangan 11:1, "Bangsa itu bersungut-sungut di
hadapan Tuhan ... dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya”.
AMIN

Kolose 3:12-17

Tolong dan terima kasih adalah sebagian dari kata-kata pertama yang
diajarkan kepada kita. Tak ada yang segembira orangtua atau kakek dan nenek,
saat seorang anak mengucapkan kata-kata itu untuk pertama kalinya dan tahu
hubungan antara meminta dengan sopan dan menerima dengan berterima kasih.
Namun saya yakin bahwa saat kita tumbuh dewasa, kita lebih terlatih untuk
berkata "tolong" daripada "terima kasih", terutama kepada Bapa surgawi. Kita
lebih memusatkan perhatian kepada kebutuhan yang mendesak daripada apa yang
sudah kita terima; kita lebih banyak memohon daripada menaikkan pujian. Allah
memang mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan segala kebutuhan
kita, tetapi Dia juga mendorong kita untuk membiasakan diri berterima kasih.

Dalam Kolose 3:15, Paulus mengajarkan kepada setiap pengikut Yesus


Kristus "hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu". Dan tiga
kali ia mengingatkan kita untuk tetap bersyukur kepada Allah: "bersyukurlah"
(ayat 15); bernyanyi dengan penuh syukur kepada Tuhan (ayat 16); "lakukanlah
semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia
kepada Allah, Bapa kita" (ayat 17). Marilah kita selalu dan senantiasa bersyukur
kepada Allah atas setiap hal yang ia lakukan dalam hidup kita. AMIN

Ulangan 6:10-19

Bagi banyak orang, hidup ini tampak menyenangkan. Pekerjaan mereka


berhasil. Rumah atau apartemen tidak butuh diperbaiki. Rekening uang di bank
mereka surplus. Keluarga sehat dan bahagia. Teman-teman pun setia. Akan tetapi,
saat yang menyenangkan dapat menimbulkan bahaya. Pada saat seperti itu,
kenyamanan dan kesenangan duniawi dapat menjadi sangat penting sehingga kita
tidak memberi banyak tempat bagi Allah dalam pikiran kita. Kesejahteraan dapat
segera menjadi tolok ukur kepuasan hidup.
Allah tahu bahwa hal seperti di atas dapat terjadi pada anak-anak-Nya
pada saat mereka memasuki Tanah Perjanjian. Oleh sebab itu, Dia mengingatkan
mereka agar tidak melupakan sumber dari segala anugerah yang mereka terima
(Ulangan 6:12). Dia memberi perintah yang jelas agar mereka:takut kepada Tuhan
(ayat 13); melayani Dia (ayat 13); tidak berpaling kepada ilah-ilah lain (ayat 14);
tidak mencobai Tuhan (ayat 16); berpegang pada perintah-perintah-Nya (ayat 17);
dan melakukan apa yang baik dan benar (ayat 18). Marilah kita selalu mengingat
Allah, terutama ketika semua terasa indah . AMIN

Mazmur 103:1-5

Kadang-kadang kita terbangun dengan persendian yang nyeri, semangat


yang lesu, dan bertanya-tanya bagaimana kita bisa menyingkirkan kelesuan kita
serta dapat menjalani hari-hari dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan
berusaha mengucap syukur kepada Allah seperti Daud. Pikirkan dan ingatlah
kembali semua "kebaikan" Allah yang layak Anda syukuri. Ucapan syukur akan
membuahkan sukacita. Bersyukurlah kepada Allah atas pengampunan-Nya. Dia
"mengampuni semua kesalahanmu" (ayat 3), dan "melemparkan segala dosa kita
ke dalam tubir-tubir laut" (Mikha 7:19). Bersyukurlah kepada-Nya atas
kesembuhan Anda (ayat 3). Allah menggunakan kelemahan dan sakit penyakit
untuk menarik Anda lebih dekat kepada kasih dan kepedulian-Nya. Dan, suatu
hari ketika Tuhan datang kepada Anda, Dia akan menyembuhkan semua sakit
penyakit Anda. Bersyukurlah kepada-Nya atas penebusan hidup Anda dari
kehancuran (ayat 4). Ini lebih dari sekadar menyelamatkan Anda dari kematian
dini. Ini pembebasan dari kematian itu sendiri. Bersyukurlah kepada-Nya karena
memahkotai hidup Anda dengan "kasih setia dan rahmat" (ayat 4). Bersyukurlah
kepada Dia yang memuaskan hasrat Anda (ayat 5). Dialah sumber kepuasan
Anda. Setiap hari, Dia memperbarui kekuatan dan semangat Anda. Dengan
demikian semangat Anda akan naik dan membubung seperti rajawali. AMIN

Nehemia 4:1-23

Mengawali renungan ada satu pernyataan yang perlu kita renungkan yaitu
mana yang lebih penting berdoa atau bekerja? Ada yang berkata bahwa berdoa
lebih penting, sebab tanpa berdoa kita tidak bisa melakukan apa-apa. Namun ada
juga yang mempertanyakan, buat apa banyak berdoa, tetapi tidak bekerja?

Bagi Nehemia, kedua hal ini tak perlu diadu tingkat kepentingannya. Mari
simak apa yang ia lakukan. Saat menghadapi tantangan dan ancaman dari
Sanbalat dan Tobia, Nehemia menaikkan doa kepada Tuhan agar rencana
musuhnya digagalkan. Namun, Nehemia juga menyuruh orang-orangnya agar
tetap berjaga-jaga supaya dapat mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada serangan
musuh (ayat 9).

Dari Nehemia kita belajar bahwa doa adalah hal yang sangat penting, tetapi
bekerja juga hal yang tidak kalah penting. Ketika menghadapi rintangan dalam
hidup ini, mari kita datang kepada Tuhan. Sampaikan segala keluh kesah kita
kepada-Nya, dan percayalah bahwa Tuhan pasti akan menolong. Namun
sementara itu, kita pun harus waspada dan memikirkan cara terbaik untuk
mengatasi masalah tersebut. Tak hanya berdoa, kita harus bekerja juga. AMIN

Ibrani 13:1-8

Dalam nats ini, menjelaskan tentang bagaimana hidup sebagai makhluk


sosial yang tentunya hidup secara berdampingan dengan sesama. Sebagi sesama
umat kepunyaan Allah, dinasehatkan untuk tetap memelihara hidup dalam kasih
persaudaraan dengan saling memberi, mengingatkan dan menghormati. Tidak
menjadi hamba uang dan mencukupkan diri dengan apa yang ada. Artinya bahwa
tahu mensyukuri berkat dari Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Terkadang
hal seperti itu sangat sulit dipraktekan apalagi dalam dunia yang sangat pesat ini.

Pada hakekatnya kita adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan


dengan sesama dan juga saling membutuhkan. Karena itu, tidak ada alasan untuk
hidup bagi diri sendiri. Teruslah memelihara kasih persaudaraan dengan hidup
saling menolong, menghormati, menghargai, dan memberi. Dengan demikian,
kita tidak akan menjadi takut dan cemas dalam menjalani hidup ini. Ingatlah
bahwa Tuhan adalah penolong kita. Kita tidak akan takut dan cemas karena Yesus
selalu menyertai kita. AMIN

Matius 6:19-24

Uang adalah salah satu aspek penting dalam hidup manusia. Bergulirnya
aktivitas ekonomi yang menyertakan uang tak akan pernah habis. Bahkan, ada
slogan "time is money", seakan-akan seluruh hidup hanya diprioritaskan dan
ditujukan untuk mendapat uang. Bahkan banyak yang sudah dibutakan oleh uang.
Sebenarnya uang bukan sesuatu yang jahat. Hanya, kita perlu menjagai sikap hati
kita terhadap uang. Itulah yang hendak Tuhan Yesus nyatakan kepada kita.
Penumpukan harta yang tanpa tujuan sebenarnya justru akan membuat manusia
khawatir. Atau, membuat manusia percaya pada diri sendiri secara berlebihan.
Dan yang paling parah, membuat hidup manusia dikuasai oleh uang. Itulah inti
perkataan Tuhan Yesus (ayat 24). Tuhan menegaskan bahwa di mana hati kita
berada, di situlah prioritas hidup kita cenderung berada. Bila hati kita ada pada
harta, maka seluruh waktu, pikiran, dan tenaga, kita konsentrasikan untuk
mengumpulkan harta pula.
Tuhan Yesus tidak mengecam orang kaya. Namun Tuhan ingin agar kita
memprioritaskan hubungan dengan-Nya di tengah rutinitas mencari nafkah setiap
hari. Ketika kita menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari, hendaknya kita tetap
memancarkan kasih Tuhan. Dengan demikian, cara kita mencari uang pun akan
dipengaruhi oleh sikap hati. Inilah kuncinya agar kita tidak terjerumus dalam
sikap cinta uang, yang merupakan akar dari segala kejahatan di bumi ini. Mari
melihat ke dalam diri. Apa yang menjadi prioritas hidup kita. AMIN

Matius 14:13-21

Tuhan Yesus peduli terhadap para pengikut-Nya. Dia tidak pernah


menutup mata saat para pengikut-Nya mengalami kesusahan.Renungkan
kepedulian Tuhan Yesus terhadap para pengikut-Nya saat Dia memberi makan
lima ribu orang laki-laki (belum termasuk perempuan dan anak-anak) yang berada
dalam keadaan lelah dan lapar. Perhatikan apa yang Tuhan Yesus lakukan:
Pertama, Dia mengambil lima roti dan dua ikan, lalu memberkati roti dan ikan
tersebut. Perkataan “mengucap berkat” (14:19.

Tuhan Yesus memberkati makanan itu karena Dia adalah Allah. Pada saat
yang sama, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa sebelum menikmati
makanan, kita harus mengucap syukur lebih dulu. Kedua, Dia menengadah ke
langit untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada Allah.
Maksudnya, berkat atas makanan itu datangnya dari Allah, sehingga ucapan
syukur harus diberikan kepada Allah. Gagal untuk mengucap syukur kepada
Allah berarti gagal memberikan penghormatan dan penghargaan kepada
Allah.Apa yang Tuhan Yesus lakukan merupakan sesuatu yang luar biasa. Setelah
bersyukur dan memberkati lima roti dan dua ikan, hasilnya menakjubkan. Di
samping dapat memberi makan lima ribu orang laki-laki (tidak termasuk 
perempuan dan anak-anak), potongan-potongan sisa yang dikumpulkan adalah 12
bakul banyaknya. Bacaan ini mengingatkan bahwa Tuhan Yesus mengerti semua
kesusahan kita dan Dia siap menolong kita. Marilah kita belajar untuk bersyukur
atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Jangan memusatkan perhatian pada
apa yang belum  atau tidak Allah berikan kepada kita. AMIN

Efesus 6:10-20

Pernahkah kita meragukan kebenaran Alkitab? Pernahkah kita bertanya-


tanya apakah Allah benar-benar ada? Pernahkah kita dipenuhi oleh berbagai
pertanyaan sehingga kadang-kadang kita merasa seperti orang yang tak beriman?
Jangan terkejut bila kita mengalami pergumulan-pergumulan yang serupa.
Sebagai pengikut Kristus, kita menghadapi konflik dengan musuh Allah,
yaitu iblis, bapa segala dusta . Kita berjuang melawannya dan "penghulu-
penghulu dunia yang gelap" (Efesus 6:12). Dua macam perlengkapan senjata
Allah telah tersedia bagi kita tatkala kita diserang oleh keraguan, yakni
"kebenaran" dan "perisai iman." Kedua senjata ini dapat "memadamkan semua
panah api dari si jahat" (ayat 14-16). Sementara kita memenuhi pikiran dengan
Firman Allah, iman kita akan dikuatkan. Dan, kita pun akan mampu bertahan
tatkala keraguan menyerang. AMIN

Mazmur 46:2-12

Pernahkah kita bertanya-tanya, mengapa layang-layang bisa terbang?


Karena ada angin dan ia berani melawan angin itu! Ya, angin membawa layang-
layang naik hingga tinggi ke awan. Dan hanya dengan berani melawan angin,
maka layang-layang itu bisa terus terbang dengan terarah. Layang-layang yang
mengikuti arah angin adalah layang-layang yang putus, dan akan jatuh.

Kadang kita begitu takut saat angin pencobaan datang menerpa (ayat
3,4,7). Kalau boleh meminta, kita tidak berharap mengalami masalah, kesulitan,
dan tekanan hidup. Sebaliknya, kita ingin jalan kita lurus dan mulus seperti jalan
tol. Bila hidup dihadapkan pada situasi atau keadaan yang sangat menakutkan, tak
ada jalan lain kecuali harus memilih. Hari ini Tuhan ingin kita bertindak seperti
pahlawan yang tak kenal menyerah saat dihadapkan pada pencobaan. Janganlah
takut jika hari ini angin yang sepoi-sepoi tiba-tiba menjadi badai. Tetaplah kuat di
dalam Tuhan dan yakinlah bahwa bersama Tuhan kita akan cakap menanggung
segala perkara (ayat 8,12). Bahkan kita akan mengalami perkara-perkara yang
luar biasa bersama Tuhan. Jangan buru-buru menyalahkan angin besar yang
menerpa layang-layang kita, sebab kita justru akan segera melihat awan, langit
indah, dan pemandangan menakjubkan. AMIN

2 Korintus 6:11-13

Para pengikut Yesus Kristus menjalani hidup yang penuh dengan cara
berbeda, seperti terlihat dalam teladan Rasul Paulus dan rekan kerjanya, Timotius.
Paulus berkata kepada jemaat Korintus, "Hati kami terbuka lebar-lebar" (2
Korintus 6:11). Alkitab versi King James menerjemahkannya demikian: "Hati
kami membesar." Mereka telah menunjukkan kasih sepenuh hati kepada jemaat,
sama seperti yang dilakukan seorang ayah kepada anak-anaknya ketika ia
memeluk mereka. Sekarang mereka mengharapkan tanggapan yang sama. Maka,
Paulus meminta, "Sekarang, supaya timbal balik.Bukalah hati kamu selebar-
lebarnya" (ayat 13).
Seseorang yang memiliki hati yang terbuka menunjukkan kasihnya
melalui kata-kata dan tindakan, dengan bebas dan murah hati. Sebagai orang-
orang percaya, mari kita miliki hidup yang luas dan secara bebas menyambut
serta memeluk sesama dengan kasih. AMIN

Efesus 5:1-14

Paulus menegaskan pada jemaat di Efesus untuk bersikap ekstra hati-hati


terhadap kebiasaan berbuat dosa. Percabulan dan keserakahan, misalnya, bukan
hanya dilarang. Disebut saja jangan (ayat 3)! Bahkan jika perlu, Paulus meminta
mereka berhenti berkawan dengan orang yang suka hidup dalam kegelapan (ayat
7). Dosa harus dihindari sejak dini. Jika ditolerir, lambat laun orang akan terbiasa
berjalan dalam kegelapan. Dosa yang lama dibiarkan membuat pelakunya tak lagi
merasa bersalah, malah menjadi betah. Umat menjadi lebih sensitif pada dosa
ketimbang kepada Tuhan. Untuk itu, Paulus mengajak mereka hidup "sebagai
anak terang". Artinya, terus membuka hati dan mengarahkannya pada Tuhan,
sehingga kegelapan sirna. Di mana terang hadir, kegelapan kabur. Jika benar kita
anak-anak terang, jangan beri tempat sedikit pun pada kegelapan. AMIN

Mazmur 92:2-14

Nyanyian ini diawali dengan pujian: "Adalah baik untuk menyanyikan


syukur kepada Tuhan." Hal ini membawa kebaikan bagi kita karena kita dapat
berpaling dari pikiran yang resah dan tidak tenang kepada pikiran yang
memberitakan "kasih setia-Nya di waktu pagi dan kesetiaan-Nya di waktu
malam" (ayat 3). Allah mengasihi kita dan selalu setia! Dia membuat kita selalu
bersukacita.Nyanyian pujian tidak hanya membuat kita bersukacita, tetapi juga
membuat kita menjadi bijaksana. Kita mulai memahami sesuatu yang
berhubungan dengan kebesaran Allah dan rancangan kreatif dalam segala sesuatu
yang dilakukan-Nya Kita mendapatkan hikmat yang tersembunyi bagi mereka
yang tak mengenal Allah. Orang fasik bisa "berkembang" dan "bertunas seperti
tumbuh-tumbuhan" untuk sementara waktu, namun akhirnya mereka akan layu.

Sebaliknya, orang benar dipersatukan dengan Allah yang tinggal dalam


kekekalan (Itu semua karena mereka telah "ditanam di bait Tuhan". Akar mereka
menancap masuk ke dalam lahan kesetiaan Allah; mereka menikmati kasih-Nya
yang tak akan pernah padam. AMIN
Efesus 3:20

Kehidupan itu terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita ingini.
Ada begitu banyak kondisi yang begitu berat untuk kita jalani. Bisa jadi tidak ada
seorang pun yang bisa membantu kita dan pada akhirnya kita harus
menyelesaikan semua persoalan itu seorang diri. Saat kita menghadapi jalan
buntu, saat kita sendirian, saat tidak ada seorangpun yang mau menolong, maka
kita tidak perlu takut dan putus asa. Kita masih mempunyai Tuhan Yesus yang
siap kita hubungi kapanpun melalui doa. Mungkin tidak seorangpun mau
mendengar keluh kesah kita, namun telinga Tuhan selalu tertuju kepada serua
kita.

Jangan pernah meremehkan doa. Doa yang dinaikan dengan sungguh-


sungguh di dalam iman, juga doa-doa dalam penyerahkan penuh kepada Tuhan,
maupun doa orang-orang yang hancur hati adalah doa yang berkuasa. Doa-doa
yang demikian akan mampu menyentuh hati Tuhan untuk kemudian Tuhan
mengulurkan tangan-Nya dalam kehidupan kita. Saat Tuhan yang membukakan
jalan bagi kita, maka tidak akan ada satu kuasapun yang mampu menutupnya.
Tuhan mampu melakukan lebih dari apa yang kita doakan.

Lukas 1:39-45

Kehidupan tidak selalu menyediakan situasi yang baik-baik saja.


Bersyukurlah bahwa kebahagiaan di dalam Tuhan tidak bergantung dari apa yang
kita alami. Roh Kudus yang diberikan kepada kita, membimbing kita untuk
melihat dan menghadapi segala hal dengan cara yang berbeda. Maria mampu
merayakan kebaikan Tuhan dalam situasinya bersama Elisabet. Eliasabet bahkan
merasakan Roh Tuhan yang memenuhi dirinya dan merasakan luapan sukacita,
begitu juga anak yang dikandungnya.

Allah mengurapi kita dengan kuasa Roh Kudus sehingga apa pun yang
kita alami dalam hidup ini, bahkan situasi sulit sekalipun, tidak merampas
sukacita kita. Sukacita yang memampukan kita bersyukur di tengah turunnya
hujan. Bersyukur di tengah kesakitan. Bersyukur dalam kerugian. Bersukacita
untuk keadaan baik yang kita rasakan. Roh Kudus memampukan kita mengucap
syukur senantiasa, tidak bergantung dari apa yang kita hadapi sebab sukacita kita
letakkan dalam tangan Tuhan yang menggenapi semua rencana-Nya (ayat 45).
Bersukacitalah di dalam kuasa Roh Allah.AMIN

Mazmur 80:8
Siapa yang mengendalikan alam semesta ini? Hanya Tuhan yang mampu
menurunkan atau menghentikannya. Ketika Tuhan berkehendak maka tak ada
yang mampu mengehentikannya. Hujan seperti itu saja sudah mampu membuat
kebanyakan orang menjadi panik, bagaimana jika Tuhan membuat dunia ini
berakhir dengan mendatangkan bencana yang tak terhentikan?

Kita harus ingat bahwa kita bukanlah siapa-siapa sebab ada yang lebih
berhak atas hidup kita dan alam semesta ini yaitu Tuhan. Untuk apalah kita
bermegah atas apa yang kita miliki jika hal itu tidak mampu menyelamatkan kita.
Ketika kita dalam kesesakan, adakah harta mendengar keluh kita? Saat kita
membutuhkan pertolongan adakah harta mampu mengulurkan tangannya? AMIN

Filipi 4:1-7

Saat menghadapi cobaan, banyak orang sering memutuskan untuk


menjadikan doa sebagai usaha terakhir.Doa telah dipandang sebagai jalan keluar
terakhir untuk mengatasi masalah. Hanya setelah pilihan-pilihan lain tersisihkan,
maka orang mengambil keputusan untuk berdoa. Doa akhirnya menjadi usaha
terakhir ketika sudah tidak ada jalan lain.

Doa seharusnya merupakan tindakan pertama yang kita lakukan, bukannya


tempat pelarian terakhir. Tuhan menjawab doa, dan Dia ingin agar kita senantiasa
datang kepada-Nya dengan membawa seluruh kebutuhan kita. Alkitab
mengatakan kepada kita "janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun
juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa"
(Filipi 4:6). Jadi, jangan menunggu lagi. Setiap waktu adalah saat yang tepat
untuk berdoa. AMIN

Kejadian 27 : 41-46

Ada berbagai factor yang menyebabkan timbulnya permusuhan antar


saudara. Misalnya, faktor kecemburuan atau iri hati karena perlakuan ornag tua
terhadap anak-anak,faktor warisan. Namun dalam ini pun tidak terlepas dari
faktor pendidikan orang tua. Salah asuh misalnya terjadi dalam penerapan
pendidikan orang tua yang pilih kasih.Bagian bacaan ini menceritakan adanya
suatu permusuhan antara saudara di tengah keluarga Ishak dan Ribka.
Permusuhan ini terjadi karena adanya pilih kasih. Keadaan ini berlangsung terus
hingga Ishak sudah tua dan hendak memberi berkat kepada anak-anaknya. Ia akan
memberikan berkat anak. Ribka menyuruh Yakub  mengambil domba  yang
tambu lalu mengelolahnya menjadi  makanan enak kesukaannya Ishak. Lalu
bulunya dikenakan  pada lengann dan leher Yakub sehingga kalau-kalau Ishak 
memeluk anaknya, maka ia merasa adanya bulu pada badannya Yakub sebab
memang tubuh Esau berbulu. Maka yang mendapat berkat adalah Yakub.Tapi hal
ini mendatangkan kebencian yang meluap-luap dari Esau. Ia bersumpah  untuk
membunuh Yakub. Ribka menyuruh Yakub pergi ke negeri saudaranya Laban di
negeri Haran. Permusuhan belum selesai bahkan semakin parah.

Kita haruslah berhati-hati agar jangan sampai karena hal-hal sepele


melahirkan pertikaian antar saudara. Kalau terjadi karena suatu sebab maka
terjadi perselisihan, jangan sampai menimbulkan  permusuhan antar saudara.
Sebab permusuhan antar saudara akan meretakan sendi-sendi kehidupan keluarga,
masyarakat dan bangsa. Bila ada persoalan maka haruslah diselesaikan secara
terbuka dan dalam damai serta suasana persaudaraan. Biarlah setiap anggota
keluarga menyadari  kesalahannya dan saling memaafkan sehingga tidak ada lagi
permusuhan antar saudara. AMIN

1 Korintus 15:51-58

Bayangan kematian menghadang setiap manusia. Namun,entah kita


menghadapi kenyataan tersebut dengan rasa takut atau dengan penuh keyakinan,
tidak tergantung pada ada tau tidaknya pendangan hidup yang baik atau sikap
positif. Cara kita menghadapi kematian, seluruhnya tergantung pada apakah kita
memilki hubungan pribadi dengan Yesus yang memberikan diriNya untuk mati
supaya kematian itu sendiri dapat dipatahkan.

Kita tidak perlu merasa takut setengah mati pada saat melewati masa-
masahidup yang paling sulit sekalipun. Kita dapat hidup dengan penuh keyakinan
dan harapan karena Yesus telah menaklukan maut. AMIN

I Yohanes 3:16-24

Dalam nats ini, Yohanes membahas tentang apa yang harus dilakukan jika
kita melihat orang lain memerlukan bantuan kita. Yohanes mengatakan bahwa
kita harus mempunyai belas kasihan yang aktif. Kalau kita melihat seseorang
memerlukan bantuan kita maka kita harus melakukan sesuatu yang dapat
menolongnya.

Mintalah roh kudus menaruh seseorang dihati kita yang dapat kita tolong
dalam nama Yesus. Lalu bantulah orang yang membutuhkan pertolongan kita.
Kasih yang diwujudkan dalam tindakan adalah kasih sejati. AMIN

Efesus 4:25-32
Dalam nats ini, kita melihat perbedaan antara bagaimana seseorang
sebelum diselamatkan dan sesudah diselamatkan. Apabila kita hidup dibahwa
kendali roh kudus, hal itu akan terlihat pada cara kita bereaksi terhadap
gunacangan pencobaan dan godaan dlaam hidup. Bagaimana kita menanggapi
pencobaan, situasi yang memalukan tiba-tiba melanda kita adalah sebuah ujian
yang baik mengenai seberapa banyak kita telah bertumbuh dalam kasih karunia.

Menekan rasa frustasi dan amarah, serta tampil tenang di hadapan orang-
orang disekitar kita bukan hal yang mustahil dilakukan. Namun jika hati kita
dipenuhi kasih Juruselamat, kita akan menanggapi guncangan pencobaan yang tak
terduga dengan kesabaran dan kebaikan hati yang murni.AMIN

Mazmur 30

Terkadang cara hidup kita pun menggambarkan seolah-olah Allah telah


mati. Ketika putus asa, kita dapat membaca kitab Mazmur. Sebagian penulis kitab
itu menghadapi masa-masa yang suram dan susah, tetapi mereka memiliki satu
kebiasaan yang menjaga agar mereka tidak makin tenggelam, yakni bersyukur
kepada Allah. Misalnya, Daud menulis, “Aku yang meratap telah Kau ubah
menjadi orang yang menari-nari ... Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku
mau menyanyikan syukur bagi-Mu”.

Menghadapi segala situasi dengan penuh syukur bukanlah suatu bentuk


penyangkalan atas kesulitan. Cara itu justru menolong kita melihat situasi tersebut
melalui cara pandang Allah, yakni melihat sebagai kesempatan untuk merasakan
kuasa dan kasih-Nya. Tiap kali Anda mengucap syukur kepada Allah di tengah
situasi yang sulit, sesungguhnya Anda sedang menyatakan, “Allah hidup!” AMIN

Hosea 4

Bacaan hari ini berkisah mengenai imam dan bangsa Israel yang tidak
setia. Ketika membaca daftar "dosa" yang dipampangkan, mungkin kita berpikir
bahwa itu "kasus" bangsa Israel (ayat 2), bukan saya. Tuhan berjanji memberkati
orang yang takut dan setia kepada-Nya. Salah satu berkat Tuhan yang mungkin
sangat jarang dibahas adalah, "karunia untuk menikmati apa yang Allah berikan"
(Pengkhotbah 4:17,18). Ada orang-orang yang luar biasa kaya, tetapi tidak bisa
menikmati kekayaannya karena Tuhan tidak mengaruniakan kuasa untuk
menikmatinya (Pengkhotbah 6:2). Dalam bacaan kita, Tuhan berfirman bahwa
umat yang meninggalkan-Nya akan makan tetapi tidak menjadi kenyang.
Melakukan banyak hal, tetapi tidak membuahkan hasil. Itu terjadi karena mereka
meninggalkan Tuhan. Mari kita memeriksa hidup kita sejenak. Apakah kita tidak
merasa puas? Apakah kita sedang merasa kurang? Apakah kita tidak bisa
menikmati hal-hal yang Tuhan berikan? Jika ya, ini saatnya berbalik kepada
Tuhan. Dia menanti kita sekarang.AMIN

Amsal 26:22-23

Apa yang kita dengar dari orang lain, terlebih saat membicarakan
sesamanya, belum tentu benar adanya. Kesukaan iblis dalam memecah belah
persaudaraan salah satunya adalah dengan cara fitnah. Fitnah biasanya timbul
karena iri hati. Saat kita tidak bisa menjaga telinga kita, maka perkataan yang kita
dengar itu akan menguasai hati kita dan kita menjadi berdosa.

Berhati-hatilah dalam mendengar. Saat hidup kita dikuasai oleh Roh


Kudus, maka hati dan pikiran kita tidak akan pernah bisa tercemar oleh perkataan-
perkataan negatif dari orang lain. Kita juga perlu berhati-hati saat menggunakan
mulut kita, perkatakanlah yang baik jika ingin kehidupan kita menjadi berkat
untuk kemuliaan Allah. AMIN

Ibrani 6:7

Berkat tidak selalu berupa benda namun berkat juga bisa berupa nasihat
atau kisah yang dibagikan oleh orang lain. Terkadang kita juga banyak mendengar
tentang kisah sedih yang membuat kita teringat untuk selalu bersyukur kepada
Tuhan. Berkat itu benar-benar datang dari berbagai penjuru, namun harus kita
sadari bahwa berkat bukan hanya tentang materi. Tuhan tidak hanya memberi kita
berkat berupa materi melainkan berkat-berkat lainnya seperti berkat untuk kita
dapat hidup, berkati perlindungan, berkat kebahagian, dan sebagainya. Marilah
kita selalu mengucap syukur atas berkat yang kita terima dari Tuhan kita Yesus
Kristus.

Anda mungkin juga menyukai