Dalam nats ini, menjelaskan kepada kita bahwa kehidupan kekal dalam
Bapa akan menjadi bagian dari kehidupan kita apabila kita hidup dalam terang
akan bergaul dengan Allah. Orang percaya harus dapat mengetahui perbedaan
dari hidup dalam kegelapan dan hidup dalam terang. Setiap orang yang hidup
dalam persekutuan dengan Kristus haruslah hidup dalam terang.
Allah adalah terang. Di dalam Tuhan, kita tidak akan pernah dalam
kegelapan. Terang Allah akan menerangi jalan untuk tidak hidup dalam kegelapan
dan terang Allah yang akan membawa kita sebagai orang percaya kepada suatu
kehidupan yang kekal.
Tidak semua orang dapat percaya kepada Allah, namun bagi setiap orang
yang percaya kepada Tuhan diberikan kuasa sebagai anak-anak Allah. Hidup
sebagai anak-anak Allah akan menerima didikan, pengajaran, tuntutan dan
sumber kehidupan dari Allah.
Karena itu, marilah kita hidup dalam terang sebagai anak-anak Allah yang
tidak pernah hidup dalam keraguan, kebimbangan, ketakutan dan kecemasan.
AMIN
Yohanes 6: 16-24
Dalam nats ini, para murid mengakami ketakutan karena laut bergelora
oleh angin yang kencang. Ketakutan ini memiunjukan bahwa iman mereka lemah
dan tidak sepenuhnya percaya bahwa Yesus ada bersama dengan mereka. Dalam
kalimat “Jangan takut” merupakan sebuah penegasan dan sekaligus juga
meyakinkan para murid bahwa Yesus tidak akan membiarkan orang yang percaya
kepada-Nya berda dalam masalah dan mempertanyakan iman para murid.
Kita haruslah selalu ingat bahwa Tuhan selalu bersama-sama dengan kita
sekalipun kita sedang dalam masalah yang sangat besar dan membahayakan
keselamatan kita. Tuhan tidak akan meninggalkan kita sendiri menghadapi
persoalan kita. Karena itu, taruhlah setiap persoalan hidup kita dihadapan Tuhan
dan Ia akan memberikan jalan keluar dari masalah kita. AMIN
Galatia 6:9-14
Nats ini mengajak kita sebagai orang yang beriman kepada Kristus
kembali mengingat bahwa kita adalah orang-orag yang telah hidup karena Yesus
Kristus telah menbus dosa kita. Dengan demikian, haruslah kita mengingat bahwa
kita adalah orang-orang yang telah hidup dan terselamatkan semata-mata karena
kasih Allah.
Matius 7:1-14
Tuhan Yesus menasihati supaya kita meminta agar diberi, mencari agar
mendapat, dan bahkan mengetuk agar pintu dibukakan. Sikap saat meminta,
mencari, dan mengetuk adalah berharap dan memohon dengan merendahkan diri,
sama seperti seorang anak kepada orangtuanya.Sikap rendah hati sangat
berlawanan dengan menghakimi.Salah satu krisis yang kita hadapi adalah krisis
relasi. Media sosial yang sifatnya publik dan terbuka mudah dipenuhi dengan
akun samaran, saling membantah, pembenaran diri, dan menghakimi sesama. Kita
butuh keteladanan sikap rendah hati dan bukan mencibir serta menghakimi. Inilah
pilihan bersama yang perlu diperjuangkan untuk meraih kehidupan Kerajaan
Allah. AMIN
Lukas 13:6-9
Kita sebagai pohon ara haruslah menghasilkan buah dalam hidup kita
yaitu dengan terus melakukan kebaikan sepanjang kehidupan kita. Setiap saat kita
diurus untuk dapat tumbuh subur dengan pemberitaan para pelayan Tuhan.
Karena itu, kita sebagai orang percaya haruslah berbuah yaitu dengan berguna
bagi sesama kita. AMIN
Amsal 3:27
Kita mempunyai dua kaki yang kekuatannya tidak akan pernah bisa
mengejar kereta. Kaki kita tidak bisa mengejar berkat, maka lakukanlah sesuatu
dengan dua kaki kita untuk mendatangkan berkat. Mari lakukan kebaikan kapan
pun dan di mana pun, maka kebaikan-kebaikan lainnya akan mendatangi kita
kapan pun dan di mana pun. AMIN
Mazmur 97:1-12
Dalam nats ini, kita diajak untuk mengakui Tuhan sebagai raja yang
berkuasa atas bumi dan juga menyerukan semua bangsa agar tidak lagi beribadah
kepada Allah lain. Dalam ayat 10 kita diajak untuk tetap menyembah kepada
Allah dan tetap mengakui Allah sebagai raja diatas segala-galanya.
1 Yohanes 3:1-10
Firman Tuhan mengajak kita untuk hidup dengan menjadi pribadi yang
mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita dengan tulus tanpa berpura-pura.
Mengasihi orang yang mengasihi kita tentu bukanlah hal yang sulit namun
mengasihi orang yang menyakiti perasaan kita tentu bukanlah hal yang gampang
untuk dilakukan. Untuk melakukan itu. Mintalah roh kudus agar kita selalu
dimampukan untuk mengasihi mereka yang tidak mengasihi kita. Ingatlah bahwa
kita sebagai anak-anak Allah diharuskan terus berjuang agar dapat melakukan
asih yang tulus dalam hidup kta setiap hari.
Lukas 18:15-17
Seorang pribadi yang rendah hati adalah seorang yang tidak memikirkan
diri sendiri namun menganggap orang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Orang yang rendah hati rela melayani karena menyadari bahwa dia adalah hamba
Kristus. Banyak orang kristen yang tidak menyadari akan pentingnya sikap
rendah hati. Bahkan ada hamba Tuhan yang mulai pilih tempat pelayanannya
serta sedikit lupa diri. Kristus rela membasuh kaki para murid-Nya dengan tujuan
agar semua orang dapat meneladani Dia. Karena itu, marilah kita belajar untuk
selalu rendah hati dan mempraktekkannya dalam hidup kita setiap hari. AMIN
Efesus 4:17-32
Dalam nats ini, dijelaskan bahwa kita tidak boleh hidup seperti orang-
orang yang tidak mengenal Allah. Kita diajak untuk menjauhi segala macam
perilaku yang mengakibatkan hancurnya persekutuan serta hubungan cinta kasih
antar sesama. Kita sudah menjadi manusia yang baru.
Jika berbicara tentang kerukunan maka berarti tidak ada bentrok, selisih,
perkelahian, ataupun permusuhan dan yang ada hanyalah kedamaian,
ketentraman, serta sukacita. Tidak ada seorang pun yang menginginkan terjadinya
perselihan ataupun terjadi permusuhan yang hidupnya. Namun dalam
kenyataannya, kita hidup dalam zaman yang banyak sekali terjadi kekacuan.
Sehingga banyak anak-anak, orang dewasa maupun lanjut usia yang menjadi
korban dari ketidakrukunan yang terjadi.
Nats ini mengajak kita untuk belajar menyadari akan arti kerukunan yang
sangat indah dan kita harus mempraktekan kerukunan dalam kehidupan kita setiap
hari. Karena dengan demikian berkat Tuhan akan mengalir ke tempat ketika
kerukunan itu terjaga. AMIN
Yohanes 15:14
Di dunia ini, sangat sulit untuk memiliki sahabat yang sejati. Bahkan
untuk memiliki sahabat sekalipun sangatlah sulit. Hal ini dapat terjadi karena
dunia ini memiliki nilai dimana hanya kekayaan saja yang bisa menambah
sahabat dan jika miskin maka akan ditinggalkan sahabatnya.
Matius 25:14-30
Tidak semua orang mendapatkan kesempatan dan sumber daya yang sama.
Tuan dalam perumpaan ini memberikan talenta kepda setiap hambanya menurut
kesanggupan mereka masing-masing. Sewaktu pulang tuan tersebut tidak menilai
orang berdasarkan jumlah yang mereka dapatkan. Dua orang hambanya menerima
modal yang berbeda dan menghasilkan laba yang berbeda pula tetapi keduanya
memperoleh pujian yang sama. Namun tidak demikian dengan hambanya yang
ketiga. Tuan tersebut mengatakan kepada hambanya yang ketiga bahwa ia adalah
hamba yang jahat dan malas karena ia tidak menjalankan tanggung jawabnya
dengan semestinya.
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa ketika menghadapi krisis atau
tantangan hidup yang menakutkan kita harus mempersilakan Tuhan masuk untuk
menguatkan kita dan membuka diri untuk mendengarkan kehendak-Nya bagi
hidup kita dengan begitu kita akan mendapat jalan keluar yang sesungguhnya dari
persoalan kita. Marilah kita membuka hati kita dan mengakui bahwa kita
memerlukan kehadiran Tuhan. AMIN
Lukas 10:38-42
Lukas 12:13-21
Yesus mengingatkan akan tujuan hdup manusi dan realita yang sering
terjadi dalam kehidupan manusia. Yesus menyoroti orang yang hidupnya hanya
memikirkan harta duniawi. Yesus menunjukan bahwa bahwa semua kekeyaan
yang telah dikumpul akan sia-sia karena manusia akan mati.
Hidup kita sebagai manusia di dunia ini tidaklah kekal, maka kita harus
harus mengarahkan diri kita kepada yang ilahi. Kita diajak untuk mempunyai
mempunyai harta ilahi, harta surgawi yang akan menjamin kita untuk kehidupan
kekal. Oleh sebab itu, kita harus seimbang dan tidak terbuai oleh kekayaan dunia
yang dapat menghancurkan kehidupan kita sendiri. Marilah kita mengumpulkan
harta sorgawi dan tekun dalam berdoa. AMIN
Matius 11:28-30
Yesus mengundang semua orang yang letih lesu dan berbeban berat oleh
persoalan hidup serta beban dosa mereka sendiri. Dengan datang kepada Yesus
dan menjadi hamba-Nya serta menaati petunjuk-Nya maka Yesus akan
membebaskan murid-Nya dari semua beban yang dihadapi. Segala persoalan
hidup yang terjadi dapat ditanggung dengan bantuan kasih karunia-Nya.
Yesus mengajak kita dengan lemah lembut agar kita mendapat ketenangan
dan kelegaan. Marilah kita datang kepada Yesus dan menaati perintah-Nya karena
Yesus akan meberikan kelegaan bagi setiap persoalan hidup kita.
Markus 3:31-35
Dalam injil ini, dikisahkan ibu Yesus dan kerabatnya yang datang ke suatu
tempat hendak melihat keadaan Yesus. Rupanya Yesus sudah cukup lama tidak
pulang ke kampungNya di Nazareth. Keluarga tampaknya khawatir terhadap
diriNya mengingat berbagai kbar miring yang mereka dengar mengenai Yesus
dan aktivitasNya.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita juga khawatir mengenai
keadaan orang-orang yang selama ini kita dekat dengan kita. Daripada dilanda
kekhawatiran akan lebih baik jika kita mencari informasi tentang mereka. Kita
dapat mengetahui keadaan mereka baik dengan berbagai cara seperti memakai
alat komunikasi atau menemui mereka langsung. Marilah kita menjadi orang
komunikatif. Marilah kita tidak segan mengeluarkan biaya dan menciptakan
waktu untuk memastikan keadaan orang yang kita cintai memang baik adanya.
AMIN
Lukas 11:14-23
Injil ini mengisahkan Yesus yang baru saja mengusir setan yag
membisukan dari seseorang. Kemampuan Yesus tersebut membuat sebagian
orang yang menyaksikannya merasa heran, tetapi ada juga orang yang meragukan
bahwa kemampuan Yesus itu sungguh berasal dari Allah sendiri.
Kisah ini bisa menjadi cermin bagi kita agar tidak kaget atau patah
semangat bila perbuatan baik yang kita lakukan kadang bisa menimbulkan reaksi
yang negatif dari orang lain disekitar kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang
tetap melakukan perbuatan baik dan benar sekalipun akan ada orang lain yang
meragukan niat baik kita.
Markus 6:7-13
Kita dapat mengatasi pikiran yang negatif. Siapa pun kita dan bagaimanapun
keadaan kita, ada banyak hal yang senantiasa dapat kita syukuri. Renungkanlah
kasih Allah bagi kita. Pujilah Dia atas pemeliharaan-Nya. Kemudian, daripada
mengeluh tentang “duri”, lebih baik bersyukurlah atas “mawar” yang indah.
AMIN
Markus 6: 14-29
Kisah ini mencerminkan bagi kita untuk selalu waspada terhadap upaya
jahat yang terkandung dalam nafsu duniawi yang tidak terkontrol. Marilah kita
menjadi orang-orang yang tenang, terbuka terhadap kritikan dari orang lain.
Marilah kita makin terampil melihat sisi baik dan benar dari kritikan yang kita
terima. AMIN
2 Korintus 13:1-10
Markus 1:14-20
Mari kita bersyukur atas ajakan Yesus yang menjadikan kita penjala
manusia sebagai suatu kepercayaan yang besar yang diberikan Tuhan kepada kita.
AMIN
Matius 18:21-22
Efesus 4:1-16
Dalam nats ini, menjelaskan bahwa dalam perbedaan status dan latar
belakang kehidupan kita dituntut untuk memiliki kesatuan dalam melaksanakan
panggilan kita sebagai umat Tuhan. Rendah hati, lemah lembut, sabar, saling
membantu, satu iman, satu baptisan, dll. Nasehat- nasehat ini sebenarnya
menunjukkan bahwa kita dipanggil oleh Tuha untuk menjadi murid-murid maka
harus ada hal yang ditanam dalam kehidupan kita masing-masing yaitu kasih yang
bersumber dari Tuhan. Sehingga kita boleh dibedakan oleh suku dan latar
belakang serta pengalaman hidup namun apa yang kita lakukan haruslah
diarahkan hanya untuk kemuliaan Yesus Kristus.
Matius 5:13
Kita adalah garam dunia. Mungkin tidak ada orang yang melihat kita,
namun mereka turut menikmati apa yang telah kita kerjakan. Memberi efek positif
untuk orang lain yang sejati adalah tanpa pamrih.Fungsi garam bukanlah untuk
menonjolkan bentuknya dalam sebuah makanan, namun menonjolkan rasa. Begitu
juga dengan kehidupan kita. Kita tidak perlu menonjolkan diri sendiri, namun
biarkan orang lain mendapatkan berkat dari kehidupan kita.
Ketika kita menjadi “garam” dengan baik, maka kita telah berhasil
merendahkan hati kita baik di hadapan sesama juga di hadapan Tuhan. Kita tidak
perlu menunjukkan diri bahwa kita hebat, sebab yang Tuhan lihat bukanlah
kehebatan namun ketulusan. AMIN
Amsal 29:15
Ada orang tua yang begitu sayang kepada anaknya. Segala hal yang
diminta oleh anaknya pasti dipenuhi dan tidak dibiarkan seorang pun yang boleh
menyakiti anaknya. Karena ingin membuat anaknya selalu bahagia, akhirnya
kedua orang tua itu melupakan cara untuk mendidik anaknya.Ketika anaknya
menjadi dewasa, maka karakter yang terbentuk adalah suka memberontak. Anak
itu menjadi tidak bisa diatur dan akan melakukan hal-hal yang dirasanya benar.
Kedua orang tua itu menjadi menyesal karena membiarkan anaknya tumbuh tanpa
nasihat.
Filipi 3:20-21
Saat seseorang selalu diremehkan oleh banyak orang, orang itu pasti akan
merasa sangat tidak dihargai dan disayangi. Karena tidak ingin merasa
diremehkan lagi ia pun berjanji untuk mengubah hidupnya. Setelah berusaha,
orang itu pun menjadi sukses. Ia mampu menaklukkan dirinya sendiri dari rasa
kecewa dan juga mampu mengubah pandangan bahwa tubuh yang dipandang
lemah bisa menjadi sosok yang kuat. Rasa percaya dirilah yang mampu
membuatnya bangkit.
Dalam Maleakhi 1:1-5, kita membaca tentang kasih Allah kepada Yakub
dan kebencian-Nya terhadap Esau. Sepintas hal ini tampak tidak adil, terutama
ketika kita ingat sifat Yakub yang sebenarnya. Ia mengelabui ayahnya agar
memperoleh berkat yang seharusnya diterima kakaknya,Esau (Kejadian 27).
Tidak adilkah Allah jika Dia mengasihi Yakub dan membenci Esau?
Mengapa Esau tidak layak dikasihi Allah? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat sulit
dijawab atau dijelaskan. Namun sudahkah kita mempertimbangkan sebuah
pertanyaan yang lebih mendasar: adakah orang yang layak dikasihi Allah? Allah
itu sempurna. Bahkan pada masa yang "terbaik" sekalipun, kita tetap harus
bergumul dengan dosa. Kita tidak tahu mengapa Allah memilih mengasihi Yakub.
Namun yang pasti kita tahu bahwa tak seorang pun di antara kita layak dikasihi
Allah. Mengapa Dia mau mengasihi kita sedemikian besar sehingga Dia utus
Anak-Nya sendiri untuk mati bagi dosa-dosa kita? Kita tak dapat menjelaskannya.
Kita hanya dapat menanggapi kasih dan karunia Allah yang mengagumkan
dengan ucapan syukur.AMIN
Mazmur 131:1-3
Jika kita berpegang teguh kepada janji firman Tuhan kita akan mampu
menguasai diri dalam menghadapi apa pun, bertindak dan berpikir selaras dengan
firmanNya saat itulah kita akan merasakan ketenangan. AMIN
Pengkhotbah 1:1-11
Uang, kekayaan, jabatan, pangkat, dan juga popularitas adalah perkara
yang selalu dikejar oleh semua orang yang ada dimuka bumi ini. Ketika seseorang
memiliki semuanya itu ia berpikir hidupnya sudah lengkap dan tak ada yang patut
dikhawatirkan lagi, karena dunia selalu mengukur dan menilai keberhasilan hidup
seseorang dari apa yang dimiliki atau yang tampak oleh mata jasmaniah,padahal
semuanya itu hanya bersifat sementara dan sampai kapanpun takkan pernah
memberikan kepuasaan.
Kolose 1:9-14
Kita pun perlu mengucap syukur untuk hal-hal yang telah dilakukan
Kristus bagi kita. Ucapan syukur tampaknya adalah seni yang hilang di masa kini.
Marilah kita sering meluangkan waktu untuk mengingat bagaimana Allah telah
menyelamatkan kita dari kematian kekal dan telah memberikan kehidupan kekal
melalui Putra-Nya. Pastikan bahwa kita tidak pernah membiarkan ucapan syukur
kepada Bapa menjadi seni yang hilang. AMIN
Bilangan 11:1-10
Dalam nats ini menjelaskan tentang Bangsa Israel yang suka mengeluh.
Dengan penuh keajaiban Allah telah memelihara mereka selama menempuh
perjalanan melalui gurun yang ganas, tetapi mereka terus-menerus mengeluh.
Misalnya, mereka mengomel tentang manna yang disediakan dengan begitu
murah hati oleh Allah. Mereka merajuk, "Tidak ada sesuatu apa pun, kecuali
manna ini saja yang kita lihat" (Bilangan 11:6). Betapa tidak bersyukurnya
mereka!
Kadang-kadang kita juga cenderung memikirkan hal-hal yang negatif
daripada yang positif. Kita menggerutu dan melawan Tuhan, saat kita seharusnya
memuji Dia atas berkat-berkat-Nya yang tiada habisnya. Saat Allah mengizinkan
kekecewaan dan kehilangan terjadi dalam hidup ini demi kebaikan rohani kita,
maka kita begitu larut untuk membiarkan hal-hal itu mengalihkan perhatian kita
dari kasih Allah. Apabila kita tergoda untuk mengomel dan tidak bersyukur,
ingatlah akan peringatan dari Bilangan 11:1, "Bangsa itu bersungut-sungut di
hadapan Tuhan ... dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya”.
AMIN
Kolose 3:12-17
Tolong dan terima kasih adalah sebagian dari kata-kata pertama yang
diajarkan kepada kita. Tak ada yang segembira orangtua atau kakek dan nenek,
saat seorang anak mengucapkan kata-kata itu untuk pertama kalinya dan tahu
hubungan antara meminta dengan sopan dan menerima dengan berterima kasih.
Namun saya yakin bahwa saat kita tumbuh dewasa, kita lebih terlatih untuk
berkata "tolong" daripada "terima kasih", terutama kepada Bapa surgawi. Kita
lebih memusatkan perhatian kepada kebutuhan yang mendesak daripada apa yang
sudah kita terima; kita lebih banyak memohon daripada menaikkan pujian. Allah
memang mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan segala kebutuhan
kita, tetapi Dia juga mendorong kita untuk membiasakan diri berterima kasih.
Ulangan 6:10-19
Mazmur 103:1-5
Nehemia 4:1-23
Mengawali renungan ada satu pernyataan yang perlu kita renungkan yaitu
mana yang lebih penting berdoa atau bekerja? Ada yang berkata bahwa berdoa
lebih penting, sebab tanpa berdoa kita tidak bisa melakukan apa-apa. Namun ada
juga yang mempertanyakan, buat apa banyak berdoa, tetapi tidak bekerja?
Bagi Nehemia, kedua hal ini tak perlu diadu tingkat kepentingannya. Mari
simak apa yang ia lakukan. Saat menghadapi tantangan dan ancaman dari
Sanbalat dan Tobia, Nehemia menaikkan doa kepada Tuhan agar rencana
musuhnya digagalkan. Namun, Nehemia juga menyuruh orang-orangnya agar
tetap berjaga-jaga supaya dapat mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada serangan
musuh (ayat 9).
Dari Nehemia kita belajar bahwa doa adalah hal yang sangat penting, tetapi
bekerja juga hal yang tidak kalah penting. Ketika menghadapi rintangan dalam
hidup ini, mari kita datang kepada Tuhan. Sampaikan segala keluh kesah kita
kepada-Nya, dan percayalah bahwa Tuhan pasti akan menolong. Namun
sementara itu, kita pun harus waspada dan memikirkan cara terbaik untuk
mengatasi masalah tersebut. Tak hanya berdoa, kita harus bekerja juga. AMIN
Ibrani 13:1-8
Matius 6:19-24
Uang adalah salah satu aspek penting dalam hidup manusia. Bergulirnya
aktivitas ekonomi yang menyertakan uang tak akan pernah habis. Bahkan, ada
slogan "time is money", seakan-akan seluruh hidup hanya diprioritaskan dan
ditujukan untuk mendapat uang. Bahkan banyak yang sudah dibutakan oleh uang.
Sebenarnya uang bukan sesuatu yang jahat. Hanya, kita perlu menjagai sikap hati
kita terhadap uang. Itulah yang hendak Tuhan Yesus nyatakan kepada kita.
Penumpukan harta yang tanpa tujuan sebenarnya justru akan membuat manusia
khawatir. Atau, membuat manusia percaya pada diri sendiri secara berlebihan.
Dan yang paling parah, membuat hidup manusia dikuasai oleh uang. Itulah inti
perkataan Tuhan Yesus (ayat 24). Tuhan menegaskan bahwa di mana hati kita
berada, di situlah prioritas hidup kita cenderung berada. Bila hati kita ada pada
harta, maka seluruh waktu, pikiran, dan tenaga, kita konsentrasikan untuk
mengumpulkan harta pula.
Tuhan Yesus tidak mengecam orang kaya. Namun Tuhan ingin agar kita
memprioritaskan hubungan dengan-Nya di tengah rutinitas mencari nafkah setiap
hari. Ketika kita menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari, hendaknya kita tetap
memancarkan kasih Tuhan. Dengan demikian, cara kita mencari uang pun akan
dipengaruhi oleh sikap hati. Inilah kuncinya agar kita tidak terjerumus dalam
sikap cinta uang, yang merupakan akar dari segala kejahatan di bumi ini. Mari
melihat ke dalam diri. Apa yang menjadi prioritas hidup kita. AMIN
Matius 14:13-21
Tuhan Yesus memberkati makanan itu karena Dia adalah Allah. Pada saat
yang sama, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa sebelum menikmati
makanan, kita harus mengucap syukur lebih dulu. Kedua, Dia menengadah ke
langit untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada Allah.
Maksudnya, berkat atas makanan itu datangnya dari Allah, sehingga ucapan
syukur harus diberikan kepada Allah. Gagal untuk mengucap syukur kepada
Allah berarti gagal memberikan penghormatan dan penghargaan kepada
Allah.Apa yang Tuhan Yesus lakukan merupakan sesuatu yang luar biasa. Setelah
bersyukur dan memberkati lima roti dan dua ikan, hasilnya menakjubkan. Di
samping dapat memberi makan lima ribu orang laki-laki (tidak termasuk
perempuan dan anak-anak), potongan-potongan sisa yang dikumpulkan adalah 12
bakul banyaknya. Bacaan ini mengingatkan bahwa Tuhan Yesus mengerti semua
kesusahan kita dan Dia siap menolong kita. Marilah kita belajar untuk bersyukur
atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Jangan memusatkan perhatian pada
apa yang belum atau tidak Allah berikan kepada kita. AMIN
Efesus 6:10-20
Mazmur 46:2-12
Kadang kita begitu takut saat angin pencobaan datang menerpa (ayat
3,4,7). Kalau boleh meminta, kita tidak berharap mengalami masalah, kesulitan,
dan tekanan hidup. Sebaliknya, kita ingin jalan kita lurus dan mulus seperti jalan
tol. Bila hidup dihadapkan pada situasi atau keadaan yang sangat menakutkan, tak
ada jalan lain kecuali harus memilih. Hari ini Tuhan ingin kita bertindak seperti
pahlawan yang tak kenal menyerah saat dihadapkan pada pencobaan. Janganlah
takut jika hari ini angin yang sepoi-sepoi tiba-tiba menjadi badai. Tetaplah kuat di
dalam Tuhan dan yakinlah bahwa bersama Tuhan kita akan cakap menanggung
segala perkara (ayat 8,12). Bahkan kita akan mengalami perkara-perkara yang
luar biasa bersama Tuhan. Jangan buru-buru menyalahkan angin besar yang
menerpa layang-layang kita, sebab kita justru akan segera melihat awan, langit
indah, dan pemandangan menakjubkan. AMIN
2 Korintus 6:11-13
Para pengikut Yesus Kristus menjalani hidup yang penuh dengan cara
berbeda, seperti terlihat dalam teladan Rasul Paulus dan rekan kerjanya, Timotius.
Paulus berkata kepada jemaat Korintus, "Hati kami terbuka lebar-lebar" (2
Korintus 6:11). Alkitab versi King James menerjemahkannya demikian: "Hati
kami membesar." Mereka telah menunjukkan kasih sepenuh hati kepada jemaat,
sama seperti yang dilakukan seorang ayah kepada anak-anaknya ketika ia
memeluk mereka. Sekarang mereka mengharapkan tanggapan yang sama. Maka,
Paulus meminta, "Sekarang, supaya timbal balik.Bukalah hati kamu selebar-
lebarnya" (ayat 13).
Seseorang yang memiliki hati yang terbuka menunjukkan kasihnya
melalui kata-kata dan tindakan, dengan bebas dan murah hati. Sebagai orang-
orang percaya, mari kita miliki hidup yang luas dan secara bebas menyambut
serta memeluk sesama dengan kasih. AMIN
Efesus 5:1-14
Mazmur 92:2-14
Kehidupan itu terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita ingini.
Ada begitu banyak kondisi yang begitu berat untuk kita jalani. Bisa jadi tidak ada
seorang pun yang bisa membantu kita dan pada akhirnya kita harus
menyelesaikan semua persoalan itu seorang diri. Saat kita menghadapi jalan
buntu, saat kita sendirian, saat tidak ada seorangpun yang mau menolong, maka
kita tidak perlu takut dan putus asa. Kita masih mempunyai Tuhan Yesus yang
siap kita hubungi kapanpun melalui doa. Mungkin tidak seorangpun mau
mendengar keluh kesah kita, namun telinga Tuhan selalu tertuju kepada serua
kita.
Lukas 1:39-45
Allah mengurapi kita dengan kuasa Roh Kudus sehingga apa pun yang
kita alami dalam hidup ini, bahkan situasi sulit sekalipun, tidak merampas
sukacita kita. Sukacita yang memampukan kita bersyukur di tengah turunnya
hujan. Bersyukur di tengah kesakitan. Bersyukur dalam kerugian. Bersukacita
untuk keadaan baik yang kita rasakan. Roh Kudus memampukan kita mengucap
syukur senantiasa, tidak bergantung dari apa yang kita hadapi sebab sukacita kita
letakkan dalam tangan Tuhan yang menggenapi semua rencana-Nya (ayat 45).
Bersukacitalah di dalam kuasa Roh Allah.AMIN
Mazmur 80:8
Siapa yang mengendalikan alam semesta ini? Hanya Tuhan yang mampu
menurunkan atau menghentikannya. Ketika Tuhan berkehendak maka tak ada
yang mampu mengehentikannya. Hujan seperti itu saja sudah mampu membuat
kebanyakan orang menjadi panik, bagaimana jika Tuhan membuat dunia ini
berakhir dengan mendatangkan bencana yang tak terhentikan?
Kita harus ingat bahwa kita bukanlah siapa-siapa sebab ada yang lebih
berhak atas hidup kita dan alam semesta ini yaitu Tuhan. Untuk apalah kita
bermegah atas apa yang kita miliki jika hal itu tidak mampu menyelamatkan kita.
Ketika kita dalam kesesakan, adakah harta mendengar keluh kita? Saat kita
membutuhkan pertolongan adakah harta mampu mengulurkan tangannya? AMIN
Filipi 4:1-7
Kejadian 27 : 41-46
1 Korintus 15:51-58
Kita tidak perlu merasa takut setengah mati pada saat melewati masa-
masahidup yang paling sulit sekalipun. Kita dapat hidup dengan penuh keyakinan
dan harapan karena Yesus telah menaklukan maut. AMIN
I Yohanes 3:16-24
Dalam nats ini, Yohanes membahas tentang apa yang harus dilakukan jika
kita melihat orang lain memerlukan bantuan kita. Yohanes mengatakan bahwa
kita harus mempunyai belas kasihan yang aktif. Kalau kita melihat seseorang
memerlukan bantuan kita maka kita harus melakukan sesuatu yang dapat
menolongnya.
Mintalah roh kudus menaruh seseorang dihati kita yang dapat kita tolong
dalam nama Yesus. Lalu bantulah orang yang membutuhkan pertolongan kita.
Kasih yang diwujudkan dalam tindakan adalah kasih sejati. AMIN
Efesus 4:25-32
Dalam nats ini, kita melihat perbedaan antara bagaimana seseorang
sebelum diselamatkan dan sesudah diselamatkan. Apabila kita hidup dibahwa
kendali roh kudus, hal itu akan terlihat pada cara kita bereaksi terhadap
gunacangan pencobaan dan godaan dlaam hidup. Bagaimana kita menanggapi
pencobaan, situasi yang memalukan tiba-tiba melanda kita adalah sebuah ujian
yang baik mengenai seberapa banyak kita telah bertumbuh dalam kasih karunia.
Menekan rasa frustasi dan amarah, serta tampil tenang di hadapan orang-
orang disekitar kita bukan hal yang mustahil dilakukan. Namun jika hati kita
dipenuhi kasih Juruselamat, kita akan menanggapi guncangan pencobaan yang tak
terduga dengan kesabaran dan kebaikan hati yang murni.AMIN
Mazmur 30
Hosea 4
Bacaan hari ini berkisah mengenai imam dan bangsa Israel yang tidak
setia. Ketika membaca daftar "dosa" yang dipampangkan, mungkin kita berpikir
bahwa itu "kasus" bangsa Israel (ayat 2), bukan saya. Tuhan berjanji memberkati
orang yang takut dan setia kepada-Nya. Salah satu berkat Tuhan yang mungkin
sangat jarang dibahas adalah, "karunia untuk menikmati apa yang Allah berikan"
(Pengkhotbah 4:17,18). Ada orang-orang yang luar biasa kaya, tetapi tidak bisa
menikmati kekayaannya karena Tuhan tidak mengaruniakan kuasa untuk
menikmatinya (Pengkhotbah 6:2). Dalam bacaan kita, Tuhan berfirman bahwa
umat yang meninggalkan-Nya akan makan tetapi tidak menjadi kenyang.
Melakukan banyak hal, tetapi tidak membuahkan hasil. Itu terjadi karena mereka
meninggalkan Tuhan. Mari kita memeriksa hidup kita sejenak. Apakah kita tidak
merasa puas? Apakah kita sedang merasa kurang? Apakah kita tidak bisa
menikmati hal-hal yang Tuhan berikan? Jika ya, ini saatnya berbalik kepada
Tuhan. Dia menanti kita sekarang.AMIN
Amsal 26:22-23
Apa yang kita dengar dari orang lain, terlebih saat membicarakan
sesamanya, belum tentu benar adanya. Kesukaan iblis dalam memecah belah
persaudaraan salah satunya adalah dengan cara fitnah. Fitnah biasanya timbul
karena iri hati. Saat kita tidak bisa menjaga telinga kita, maka perkataan yang kita
dengar itu akan menguasai hati kita dan kita menjadi berdosa.
Ibrani 6:7
Berkat tidak selalu berupa benda namun berkat juga bisa berupa nasihat
atau kisah yang dibagikan oleh orang lain. Terkadang kita juga banyak mendengar
tentang kisah sedih yang membuat kita teringat untuk selalu bersyukur kepada
Tuhan. Berkat itu benar-benar datang dari berbagai penjuru, namun harus kita
sadari bahwa berkat bukan hanya tentang materi. Tuhan tidak hanya memberi kita
berkat berupa materi melainkan berkat-berkat lainnya seperti berkat untuk kita
dapat hidup, berkati perlindungan, berkat kebahagian, dan sebagainya. Marilah
kita selalu mengucap syukur atas berkat yang kita terima dari Tuhan kita Yesus
Kristus.