Dokumen - Tips - Makalah Konstruksi Bangunan Sipil Dikonversi
Dokumen - Tips - Makalah Konstruksi Bangunan Sipil Dikonversi
DEPOK 2014
1|Page
KATA PENGANTAR
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang sudah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini, terutama kepada:
Dengan tugas ini, saya berharap dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, khususnya bagi saya selaku penyusun. Saya sadar tugas ini jauh dari
sempurna, Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari pembaca yang
bersifat membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
I. PENDAHULUAN
A. Sejarah Jembatan.................................................................................4
B. Devini Jembatan...................................................................................4
II. ISI 5
A. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN MATERIAL..............................6
1. Jembatan Kayu.....................................................................................6
2. Jembatan Beton.....................................................................................8
3. Jembatan Baja.......................................................................................9
B. JENIS JEMBATAN MENURUT FUNGSINYA....................................11
1. Jembatan Jalan Raya...........................................................................11
2. Jembatan Penyebrangan......................................................................11
3. Jembatan Kereta Api...........................................................................11
4. Jembatan Darurat.................................................................................12
5. Jembatan Pipa......................................................................................12
6. Jembatan Untuk Air............................................................................13
C. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN STRUKTUR............................14
1. Jembatan Rangka.................................................................................14
2. Jembatan cable-stayed.........................................................................14
3. JembatanGantung................................................................................15
4. Jembatan Gelagar................................................................................15
5. Jembatan Lengkung.............................................................................16
6. Jembatan Box girder............................................................................17
D. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN PANJANG BENTANG..........18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................19
I. PENDAHULUAN
1. SEJARAH
Pada abad ke-18, mulai banyak pembaruan dalam pembuatan jembatan kayu
oleh Hans Ulrich, Johannes Grubenmann dan lain-lain. Dengan kedatangan
Revolusi Industri pada abad ke-19, sistem rangka (truss system) menggunakan
besi untuk memajukan untuk pembuatan jembatan yang lebih besar, tetapi besi
tidak mempunyai kekuatan ketegangan (tensile strength) yang cukup untuk beban
yang besar. Apabila mempunyai kekuatan ketegangan yang tinggi, jembatan yang
lebih besar akan dibuat, kebanyakannya menggunakan idea Gustave Eiffel, yang
pertama kali dipertunjukkan di Menara Eiffel di Paris, Perancis. Yang sesuai
digunakan untuk pembuatan jembatan yang panjang karena ia mempunyai
kekuatan kepada berat yang tinggi, tetapi konkrit pula mempunyai kos penjagaan
yang lebih murah. Jadi, selalunya "konkrit diperkuat" (reinforced concrete)
digunakan - kekuatan ketegangan konkrit yang lemah diisi oleh kabel tembaga
yang ditanam di dalam konkrit itu.
2. DEVINISI JEMBATAN
1. Jembatan kayu
2. Jembatan Beton
3. Jembatan Baja
4. Jembatan Komposit (Beton dan Baja).
1. Jembatan Kayu
Kayu merupakan bahan yang cukup kuat dan kaku untuk dijadikan sebagai bahan
bangunan, dan kayu juga relatif mudah dibentuk dan dipotong-potong sesuai
keingginan. Namun dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan tentang
material, orang-orang beralih menggunakan beton maupun baja dalam pembuatan
infrastruktur khususnya jembatan sehingga untuk saat ini sudah sulit ditemui
jembatan yang terbuat dari kayu.
Berikut Kekurangan serta kelebihan Penggunaaan Kayu pada jembatan
Kelebihan :
a. Untuk membuat jembatan dengan bentang yang pendek, kayu lebih mudah
dibentuk, karena dapat dipotong-potong, sehingga pengerjaanya lebih
mudah dibangdingkan dengan pembuatan jembatan dari bahan beton atau
baja.
b. Untuk beberapa jenis kayu tertentu, harga yang diperlukan untuk
memperoleh kayu untuk membuat jembatan (dengan bentang yang
pendek) lebih murah daripada menggunakan bahan beton maupun baja.
c. Lebih ramah lingkungan.
Kekurangan :
a. Karena kayu berasal dari alam kualitas bahan kayu sulit untuk dikontrol.
Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan
proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu.
b. Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan
terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur
dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan lebih
mudah terbakar jika tersulut api.
c. Tidak semua daerah mudah dalam memperoleh kayu dengan kualitas yang
diinginkan.
2. Jembatan Beton
Beberapa sifat yang dimiliki beton sehingga dapat dibandingkan dengan baja
maupun kayu sebagai material pembentuk bangunan jembatan adalah sebagai
berikut.
Kemanan :
Harga
Menurut Ed Alsamsam, (PCA’s manager of buildings and special
structures) Secara umum, harga material beton di dunia adalah relatif stabil,
dimana fluktuasi harga material penyusun beton tidak terlalu besar, bahkan
fluktuasi harga baja tulangan untuk beton pun tidak terlalu berpengaruh pada
harga beton bertulang secara signifikan. Terutama untuk skala proyek yang besar
dan dalam jangka waktu panjang, prediksi rugi laba suatu kontrak proyek lebih
mudah diprediksi.
Fleksibilitas Design :
Mengingat sifat beton yang mudah dibentuk, berbagai tampilan sesuai
selera dan seni dapat dipenuhi. Berbagai bentuk struktur bangunan beton bisa
mengakomodasi keinginan para arsitek, sehingga banyak dijumpai sruktur gedung
atau bangunan lain dengan nilai estetis yang sangat tinggi.
Waktu pelaksaan :
Khusus untuk beton yang dicor ditempat, waktu pelaksanaan konstruksi
relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan peracah dan acuan beton/bekisting,
pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton memerlukan waktu yang
cukup panjang sampai umur beton yang cukup tercapai untuk dapat dilakukan
pembongkaran perancah/steger. Beberapa bahan aditif bisa ditambahkan untuk
mempercepat proses pengeringan beton.
3. Jembatan Baja
Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi sehingga dengan
Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan ini
yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yang dilewati jembatan
penyeberangan tersebut dan memberikan keamanan serta mengurangi faktor
kecelakaan bagi penyeberang jalan.
\
3. Jembatan kereta api (railway bridge)
Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta api. Perencanaan
jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga beban yang
diterima oleh jembatan disesuaikan dengan kereta api yang melewati jembatan
tersebut.
4. Jembatan darurat
5. Jembatan Pipa
Jembatan ini hanya digunakan untuk air dan dilintasi oleh perah maupun kapal.
C. JENIS JEMBATAN BERDASARKAN STRUKTURNYA
Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa
segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap
batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka
merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam beragam variasi
bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung atau kantilever.
2. Jembatan cable-stayed
Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable)
yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan
biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan
gelagar terletak pada kabel.
Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi jembatan dapat
ditutup dan arus lalu lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya
mengemudi kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar
jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan kabel
sekaligus merupakan bagian dari struktur launching jembatan.
4. Jembatan gelagar (beam bridge)
Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang
terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan
menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang
merupakan lantai lalu lintas.
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/555/jbptitbpp-gdl-citraindri-27705-3-2007ts-
2.pdf
http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Jembatan
http://ivanoktomi.blogspot.com/2013/02/konstruksi-jembatan.html
http://dhanieliezty.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-jembatan.html