Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA

DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN


ANTENATAL DAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN
DI WILAYAH TANAH SAREAL BOGOR

Risna Dewi Yanti1, Ni Gusti Made Ayu2


1Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung
1Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

Alamat korespondensi : dewiyantirisna@gmail.com / 081320415566

ABSTRAK

Angka Kematian Ibu di Indonesia menurut SDKI saat ini mengalami kenaikan dari 228/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 359/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Kematian
ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi
dalam kehamilan dan infeksi. Salah satu keberhasilan pencegahan kematian ibu terletak pada
ketepatan pengambilan keputusan pada saat terjadinya komplikasi. Hal ini dapat terlaksana apabila
ibu hamil dan keluarga memiliki pengetahuan dasar yang baik tentang kehamilan dan persalinan
serta mendapatkan akses terhadap pelayanan antenatal . Dalam kurun waktu 2 tahun yaitu tahun
2013-2014 rata-rata kematian ibu di kota Bogor 68 % disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan
kematian bayi 69 % disebabkan Berat Badan Lahir Rendah dan asfiksia. Kecamatan yang memiliki
jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi terbanyak dalam kurun waktu 2 tahun ini adalah wilayah
Tanah Sareal. Untuk itu kami tertarik ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dan komplikasi kehamilannya
dengan kepatuhan kunjungan antenatal dan pemilihan tempat bersalin di wilayah Tanah Sareal
Bogor. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya dan komplikasi kehamilan dengan kepatuhan kunjungan antenatal dan
pemilihan tempat bersalin di wilayah Tanah Sareal Kota Bogor. Manfaat dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan pemberian informasi tentang tanda bahaya dan komplikasi kehamilan pada ibu
hamil trimester III yang memiliki komplikasi sehingga mampu memilih tempat bersalin yang tepat.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang mengalami komplikasi dan melakukan
pemeriksaan kehamilannya di puskesmas wilayah Tanah Sareal Bogor dengan jumlah 78 orang.
Besar sampel minimal dihitung dengan menggunakan rumus desain crossectional analitik. Hasil
penelitian dengan analisis uji Chi Square untuk menguji hubungan antara pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya dan komplikasi kehamilan dengan kepatuhan kunjungan antenatal diperoleh
nilai p < 0,05 dan untuk hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dan
komplikasi kehamilan dengan pemilihan tenpat bersalin diproleh nilai p= 0,092. Kesimpulan
penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
dan komplikasi kehamilan dengan kepatuhan kunjungan antenatal dan tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dan komplikasi kehamilan dengan
pemilihan tempat bersalin. Saran dari penelitian ini agar dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengetahui faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan kunjungan antenatal pemilihan tempat
bersalin.

Kata Kunci : Ibu hamil, Komplikasi, Kepatuhan dan Kunjungan Antenatal

PENDAHULUAN kehamilan dan infeksi. Proporsi ketiga


Angka Kematian Ibu di Indonesia penyebab kematian ini telah berubah dimana
menurut SDKI saat ini mengalami kenaikan infeksi dan perdarahan semakin menurun
dari 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun sedangkan Hipertensi Dalam Kehamilan
2007 menjadi 359/100.000 kelahiran hidup (HDK) proporsinya semakin meningkat yaitu
pada tahun 2012. Kematian ibu di Indonesia 30 % kematian ibu disebabkan oleh HDK.
tetap didominasi oleh tiga penyebab utama Proporsi penyebab tidak langsung kematian
kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam ibu cukup signifikan yaitu sekitar 22%

98
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-1721
sehingga pencegahan dan penanganannya kepatuhan melakukan ANC. Dari hasil
perlu mendapat perhatian. (Kemenkes RI, penelitian pratitis (2013) terdapat 36,7 % ibu
2013) hamil yang tidak patuh dalam melakukan ANC,
Salah satu keberhasilan pencegahan dari jumlah sampel 30 orang.
kematian ibu terletak pada ketepatan Hasil riskesdas 2010 menunjukan
pengambilan keputusan pada saat terjadinya bahwa sekitar 45% keluarga yang mengaku
komplikasi. Hal ini dapat terlaksana apabila ibu mendapat penjelasan tentang tanda bahaya
hamil dan keluarga memiliki pengetahuan kehamilan saat ANC yang diperkuat dengan
dasar yang baik tentang kehamilan dan hasil Asesmen Kualitas Pelayanan Maternal
persalinan serta mendapatkan akses terhadap tahun 2012 yang menunjukan bahwa hanya 45
pelayanan antenatal sehingga mereka bisa % puskesmas yang melakukan konseling dan
menyusun perencanaan persalinan dan edukasi sesuai standar pada saat ANC. Kedua
kesiapan menghadapi komplikasi. hal ini menunjukan bahwa peran tenaga
Indikator yang digunakan untuk kesehatan untuk memberikan informasi dan
menggambarkan akses ibu hamil terhadap advokasi kepada ibu dan keluarga pada saat
pelayanan antenatal adalah cakupan K1 ANC masih lemah sehingga pengetahuan
(kontak pertama) dan K4 (kontak 4 kali) masyarakat untuk membuat perencanaan
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai persalinan juga rendah. Terutama informasi
kompetensi sesuai standar. Secara nasional pada ibu hamil yang mengalami komplikasi
angka cakupan pelayanan antenatal saat ini terkadang pemilihan tempat bersalin kurang
sudah tinggi, K1 mencapai 95,71% dan K4 tepat. Mereka merasa aman dengan bersalin
86,77 %. (Kemenkes RI, 2013) di tenaga kesehatan primer saja tanpa
Adapun cakupan K1 pada tahun 2014 mempertimbangkan kondisinya, seperti ibu
kota bogor 99,5 % (target 99 %) dan cakupan hamil yang mengalami tekanan darah tinggi
K4 95,3% (target 95%) dan terdapat 20 % ibu tetap bersalin di bidan praktik mandiri padahal
hamil yang mengalami komplikasi serta 91,9 seharusnya mereka bersalin di rumah sakit
% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dengan fasilitas kegawatdaruratan yang
artinya masih ada pertolongan persalinan oleh memadai. (kemenkes RI 2013)
dukun bersalin. Jumlah kematian ibu di kota Berdasarkan latar belakang diatas maka kami
bogor pada tahun 2014 adalah 6 dan kematian tertarik untuk meneliti Hubungan antara
bayi 49 (Dinkes Kota Bogor, 2015) pengetahuan Ibu Hamil tentang tanda bahaya
Tingginya cakupan KI dan K4 belum dan komplikasi kehamilan dengan Kepatuhan
mampu menunjukan keberhasilan penurunan Kunjungan Antenatal dan Pemilihan Tempat
jumlah kematian ibu dan bayi karena dalam Bersalin di Wilayah Tanah Sareal Bogor.
kurun waktu 2 tahun yaitu tahun 2013-2014
rata-rata kematian ibu di kota Bogor 68 % BAHAN DAN METODE
disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan Lokasi, populasi dan sampel
kematian bayi 69 % disebabkan Berat Badan Penelitian ini merupakan penelitian
Lahir Rendah dan asfiksia. Adapun wilayah observasional dengan pendekatan cross
yang memiliki jumlah ibu hamil yang sectional. Penelitian dilakukan di di kecamatan
mengalami komplikasi terbanyak dalam kurun Tanah Sareal, Kota Bogor pada bulan Juli
waktu 2 tahun ini adalah wilayah Tanah tahun 2015.
Sareal. Wilayah tanah sareal memiliki 5 Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu
puskesmas yaitu puskesmas kayu manis, hamil yang mengalami komplikasi di
puskesmas mekarwangi, puskesmas kedung kecamatan tanah sareal sebanyak 78. Besar
badak, puskesmas pondok rumput dan sampel minimal dihitung dengan
puskesmas tanah sareal. Komplikasi menggunakan rumus desain crossectional
kehamilan, BBLR dan asfiksia merupakan analitik Teknik pengambilan sampel dilakukan
masalah yang dapat dideteksi dini selama secara propotional sampling yaitu cara
kehamilan dan diantisipasi dengan pemilihan pengambilan sampel berdasarkan proporsi
penolong persalinan yang tepat (Dinkes Kota jumlah ibu hamil trimester III yang mengalami
Bogor, 2015) komplikasi di 5 puskesmas di kecamatan
Salah satu aspek yang mendukung tanah sareal.
keberhasilan konsep pelayanan antenatal Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
terpadu dan komprehensif adalah sebagai berikut :
pengetahuan ibu. Menurut beberapa hasil a. Usia kehamilan > 28 minggu pada bulan
penelitian Dewi (2013) dan Damayanti (2012) juli 2015
menunjukkan terdapat hubungan yang b. Mengalami komplikasi kehamilan setelah
signifikan antara tingkat pengetahuan ibu usia kehamilan 28 minggu antara lain
hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan memiliki penyakit kronis (hipertensi,

99
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-172
diabetes mellitus, jantung, asma berat, pendidikan, pekerjaan, paritas dan
dan gangguan jiwa), kekurangan gizi, keikutsertaan jaminan kesehatan.
penyakit menular dan penyakit menular Tabel 1 Distribusi Gambaran Umum Ibu
seksual serta komplikasi kebidanan Hamil Yang Mengalami Komplikasi Di
karena kehamilan diantaranya Wilayah Tanah Sareal
preeklampsi, eklampsia, kelainan letak, Karakteristik
Jumlah Presentase
perdarahan dalam kehamilan, kehamilan (n=78) (%)
kembar, kelainan cairan ketuban Umur
c. Pernah melakukan pemeriksaan < 20 Tahun 5 6,4
kehamilannya di Puskesmas dan 20-35 Tahun 68 87,2
Posyandu Wilayah Tanah Sareal >35 Tahun 5 6,4
Paritas
d. Memiliki buku KIA
Primigravida 25 32
Multigravida 50 64,1
Pengolahan Data Grandemultigravida 3 3,9
Data yang telah diperoleh kemudian diolah Tingkat Pendidikan
melalui tahap-tahap sebagai berikut : Tinggi 45 57,7
a. Mengumpulkan dan mengkode data Rendah 33 42,3
(editing dan coding) Pekerjaan
Kuesioner yang telah dikumpulkan Bekerja 13 16,7
diperiksa kelengkapannya, kemudian Tidak Bekerja 65 83,3
diberi kode/ nomor. Langkah ini berfungsi Keikutsertaan Jaminan Kesehatan
sebagai pengecekan kelengkapan, Ya 54 69,2
kesinambungan dan keseragaman data. Tidak 24 30,8
b. Memasukan data (entry data) Tingkat pengetahuan terhadap komplikasi
Data yang telah diperoleh selanjutnya Baik 46 59
dimasukan kedalam program komputer Kurang 32 41
untuk memudahkan proses selanjutnya. Kepatuhan melakukan ANC
c. Tabulasi data Patuh 51 65,4
Tidak patuh 27 34,6
Dilakukan dengan mengelompokan data
Pemilihan tempat bersalin
sesuai dengan variabel yang diteliti guna
Tepat 61 78,2
memudahkan proses analisis. Tidak tepat 17 21,8

Analisis Data Berdasarkan tabel 1 didapatkan


Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis bahwa sebagian besar responden berada
univariabel dan bivariabel. pada kelompok usia 20-35 tahun yaitu
a. Analisis Univariabel sebanyak 68 orang (87,2%). Artinya
Analisis univariabel dilakukan untuk sebagian besar ibu yang menjadi
mendeskripsikan setiap variabel yang responden berada pada usia reproduksi
diukur dalam penelitian yaitu dengan sehat. Pada penelitian ini juga didapatkan
melihat distribusi frekuensi semua variabel bahwa sebagian besar memiliki paritas 2 –
dan bagaimana variasi masing-masing 4 (multigravida) sebanyak 50 orang
variabel. (64,1%).
b. Analisis Bivariabel Pada tabel 1 juga mengemukakan
1) Untuk menganalisis pengetahuan tanda tingkat pendidikan yang tinggi responden
bahaya dan komplikasi dalam sebanyak 45 orang ( 57,7 %) yaitu memiliki
kehamilan terhadap kepatuhan tingkat pendidikan sederajat SMA atau
kunjungan antenatal di uji dengan uji lebih didasarkan dari keputusan presiden
Chi Square karena memiliki nilai tentang wajib belajar 9 tahun. Status
ekspekted lebih dari 5. pekerjaan responden sebagian besar tidak
2) Untuk menganalisis pengaruh bekerja yaitu sebanyak 65 orang ( 83,3 %).
pengetahuan tanda bahaya dan Jaminan kesehatan dilihat sebagai
komplikasi dalam kehamilan terhadap kesiapan ibu dalam pembiayaan
pemilihan tempat bersalin di uji dengan persalinan. Dimana dengan jaminan
uji Chi Square karena memiliki nilai kesehatan yang dimiliki berarti ibu telah
ekspekted lebih dari 5 mempersiapkan untuk dapat melahirkan
dimana saja. Pada penelitian ini sebagian
HASIL PENELITIAN besar responden memiliki jaminan
1. Gambaran Umum Responden kesehatan yaitu sebanyak 54 orang (69,2
Gambaran umum responden pada %).
penelitian ini antara lain umur, tingkat

100
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-1721
Tingkat pengetahuan responden Pemilihan Tempat
pada tabel 1 memperlihatkan Bersalin
Penge- Jumlah
bahwa,pengetahuan yang dimiliki oleh ibu Tidak
hamil yang memeriksakan diri di tahuan Tepat
tepat
puskesmas wilayah tanah sareal tentang n % n % n %
komplikasi yang dialaminya saat kehamilan Baik 39 84,8 7 15,2 46 100
ini sebagian besar baik yaitu 46 orang Kurang 22 68,8 10 31,2 32 100
(59%) p = 0.092
Tingkat kepatuhan yang dimasudkan
adalah kepatuhan ibu dalam melakukan Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
antenatal care (ANC) selama kehamilan diketahui bahwa dari 46 responden yang
setelah ibu mengetahui mengalami memiliki pengetahuan baik sebagian besar
komplikasi dan sebagian besar ibu memiliki memilih tempat bersalin yang tepat, yaitu
kepatuhan sebanyak 51 orang (65,4%). 39 orang (84,8%) dan dari 32 responden
Demikian pula pemilihan tempat bersalin yang memiliki pengetahuan kurang
yang dipilih oleh responden saat persalinan sebagian besar memilih tempat bersalin
berlangsung sebagian besar tepat yaitu 61 yang tepat, yaitu 22 orang (68,8%).
orang atau 78,2%. Hasil analisis menggunakan uji Chi
2. Hasil Analisis Bivariat Square menunjukan tidak adanya
Analisis bivariat dilakukan untuk hubungan yang signifikan antara
melihat kemaknaan hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda
variabel dependen dan variabel bahaya dan komplikasi kehamilan dengan
independen yang dilakukan dengan uji pemilihan tempat bersalin ( nilai p= 0,092).
statistik chi square. Hasil analisis tersebut
dijabarkan sebagai berikut : PEMBAHASAN
Tabel 2 Hubungan antara Pengetahuan 1. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil
Ibu Hamil tentang tanda bahaya dan tentang tanda bahaya dan komplikasi
komplikasi kehamilan dengan Kepatuhan kehamilan dengan Kepatuhan Kunjungan
Kunjungan Antenatal di Wilayah Tanah Antenatal
Sareal Bogor. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kepatuhan diketahui bahwa dari 46 responden yang
Penge- Tidak Jumlah memiliki pengetahuan baik sebagian besar
Patuh
tahuan Patuh patuh dalam melakukan kunjungan
n % n % n % antenatal, yaitu 39 orang (84,8%) dan dari
Baik 39 84,8 7 15,2 46 100 32 responden yang memiliki pengetahuan
Kurang 12 37,5 20 62,5 32 100 kurang sebagian besar tidak patuh dalam
p = 0.000 melakukan kunjungan antenatal, yaitu 20
orang (62,5%).
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat Hasil analisis menggunakan uji Chi
diketahui bahwa dari 46 responden yang Square menunjukan adanya hubungan
memiliki pengetahuan baik sebagian besar yang signifikan antara pengetahuan ibu
patuh dalam melakukan kunjungan hamil tentang tanda bahaya dan komplikasi
antenatal, yaitu 39 orang (84,8%) dan dari kehamilan dengan kepatuhan kunjungan
32 responden yang memiliki pengetahuan antenatal ( nilai p < 0,05).
kurang sebagian besar tidak patuh dalam Artinya bahwa ibu hamil yang memiliki
melakukan kunjungan antenatal, yaitu 20 tingkat pengetahuan yang lebih tinggi
orang (62,5%). memiliki kepatuhan yang lebih baik
Hasil analisis menggunakan uji Chi dibandingkan ibu hamil yang memiliki
Square menunjukan adanya hubungan tingkat pengetahuan rendah. Hasil
yang signifikan antara pengetahuan ibu penelitian ini sejalan dengan penelitian
hamil tentang tanda bahaya dan komplikasi pratitis (2013) yang menyatakan terdapat
kehamilan dengan kepatuhan kunjungan hubungan pengetahuan pada ibu hamil
antenatal ( nilai p < 0,05). tentang tanda bahaya kehamilan dengan
kepatuhan pemeriksaan kehamilan dan
Tabel .3 Hubungan antara pengetahuan hasil penelitian Aritha (2013) yaitu terdapat
Ibu Hamil tentang tanda bahaya dan hubungan yang signifikan antara
komplikasi kehamilan dengan Pemilihan pengetahuan ibu hamil tentang tanda
Tempat Bersalin di Wilayah Tanah Sareal bahaya kehamilan dengan kepatuhan
Bogor. kunjungan ANC dimana semakin baik
pengetahuan ibu hamil tentang tanda

101
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-172
bahaya kehamilan makan kemungkinan besar SMA maka akan
untuk patuh semakin besar. berpengaruhterhadap pengetahuan dan
Notoadmodjo (2010) mengatakan sikap tentang pelayanan dan kunjungan
bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu antenatal. Semakin tinggi pendidikan
dan terjadi setelah orang melakukan seseorang maka diharapkan semakin
penginderaan terhadap obyek tertentu, mudah seseorang untuk menyerap
penginderaan terjadi melalui panca indra pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu,
manusia yaitu indra penglihatan, pendidikan merupakan faktor yang
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. memotivasi seseorang dalam bersikap dan
Menurut Wawan (2011) faktor yang berperilaku. Namun perlu ditekankan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dibagi bahwa seseorang yang berpendidikan
menjadi faktor internal (pendidikan, umur rendah tidak berarti mutlak
dan pekerjaan) dan faktor eksternal berpengetahuan rendah pula. Peningkatan
(lingkungan dan sosial budaya). Tingkat pengetahuan tidak mutlak diperoleh
pengetahuan pada penelitian ini dipendidikan formal, akan tetapi juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti diperoleh pada pendidikan non formal.
usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan yang tinggi
Berdasarkan gambaran umum menyebabkan pengetahuan yang baik
responden menunjukan sebagian besar sehingga mempengaruhi kepatuhan ibu
responden berada pada kelompok usia 20- hamil dalam melakukan ANC artinya
35 tahun. Hal ini sesuai pernyataan semakin baik pengetahuan ibu hamil
Mubarak, (2007) bahwa usia tentang tanda bahaya dan komplikasi yang
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir dialami maka semakin patuh ia melakukan
seseorang. Semakin bertambah usia akan kunjungan ANC. Sesuai dengan teori yang
semakin berkembang pula daya tangkap dikemukakan Budiharto (2010) bahwa
dan pola pikirnya sehingga pengetahuan perilaku kesehatan seseorang sangat
yang diperolehnya semakin baik. dipengaruhi oleh pengetahuan tentang
Berdasarkan data tersebut maka dapat penyakit dimana dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang tanda bahaaya
responden adalah ibu-ibu yang masih dan komplikasi yang dialaminya
berada dalam masa produktif dimana pada mempengaruhi kepatuhannya dalam
masa tersebut daya tangkap ibu terhadap melakukan kunjungan antenatal.
segala bentuk informasi yang diberikan Kepatuhan dalam penelitian ini
tenaga kesehatan akan memperluas didefinisikan sebagai perilaku ibu hamil
pengetahuan ibu tentang komplikasi dalam melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan yang dialaminya sehingga ibu kehamilan di mana ibu dikategorikan patuh
tersebut akan melakukan kunjungan untuk apabila melakukan pemeriksaan kehamilan
memeriksakan kehamilannya. pada jadwal kunjungan yang dianjurkan
Dalam penelitian ini didapatkan oleh tenaga kesehatan sesuai
bahwa sebagian besar responden adalah komplikasinya atau kalau terlambat tidak
ibu rumah tangga atu tidak bekerja Adapun lebih dari 2 atau 3 hari dari jadwal tersebut.
faktor pekerjaan menunjukkan seberapa Sebagian besar responden dikategorikan
banyak waktu yang ada dalam patuh dalam melakukan pemeriksaan
kesehariannya . Sebagian besar ibu hamil kehamilan. Pemeriksaan kehamilan
tidak bekerja artinya mereka memiliki waktu (antenatalcare) adalah suatu program yang
yang cukup banyak yang dapat digunakan terencana berupa observasi, edukasi, dan
untuk mencari informasi seputar kehamilan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
sehingga pengetahuannya menjadi baik. memperoleh suatu proses kehamilan dan
Dengan demikian pada dasarnya persalinan yang aman dan memuaskan
pendidikan dan pekerjaan meningkatkan (Marmi, 2011). Tujuan utamanya adalah
pengaruh faktor informasi terhadap menurunkan atau mencegah kesakitan dan
pengetahuan. kematian maternal dan perinatal. Tujuan
Responden pada penelitian ini juga tersebut akan tercapai apabila ibu hamil
sebagian besar memiliki tingkat pendidikan patuh dalam melakukan pemeriksaan
yang tinggi. Hal ini sesuai dengan kehamilan.
pernyataan Munib (2006) bahwa Pengetahuan secara teoritis
pendidikan merupakan salah satu faktor merupakan faktor predisposisi untuk
yang menentukan luasnya wawasan dan terjadinya perilaku, demikian pengetahuan
pengetahuan seseorang secara umum, tentang tanda bahaya kehamilan dapat
dengan adanya pendidikan yang sebagian membentuk perilaku kesehatan dalam

102
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-1721
bentuk kepatuhan pemeriksaan kehamilan. kunjungan ANC yang berarti semakin baik
Pengetahuan responden tentang resiko pengetahuan ibu hamil tentang tanda
tinggi kehamilan memberikan pemahaman bahaya kehamilan maka ibu hamil akan
ibu hamil tentang pentingnya kunjungan semakin mau memeriksakan kehamilannya
antenatal care. Pengetahuan yang dimiliki secara teratur (patuh) kepada petugas
responden meliputi informasi-informasi kesehatan (dokter, bidan dan perawat)
meningkatkan keyakinan responden selama periode kehamilannya. Maka dari
tentang pentingnya kunjungan antenatal hasil penelitian ini tidak ditemukan adanya
care, serta dengan pengetahuan yang kesenjangan antara hasil penelitian dengan
mereka miliki mampu mengerakkan teori yang telah dikemukakan diatas.
mereka untuk melakukan kunjungan 2. Hubungan antara pengetahuan Ibu Hamil
antenatal care. Pengetahuan (knowledge tentang tanda bahaya dan komplikasi
atau ilmu) adalah bagian yang esensial- kehamilan dengan Pemilihan Tempat
aksiden manusia Pengetahuan manusia Bersalin
diperoleh melalui persepsinya terhadap Berdasarkan hasil penelitian dapat
stimulus dengan menggunakan alat indra, diketahui bahwa dari 46 responden yang
hasil persepsi berupa informasi akan memiliki pengetahuan baik sebagian besar
disimpan dalam sistem memori untuk memilih tempat bersalin yang tepat, yaitu
diolah dan diberikan makna, selanjutnya 39 orang (84,8%) dan dari 32 responden
informasi tersebut digunakan (retrieval) yang memiliki pengetahuan kurang
pada saat diperlukan. Dengan demikian sebagian besar memilih tempat bersalin
maka semakin tinggi tingkat pengetahuan yang tepat, yaitu 22 orang (68,8%).
responden tentang resiko tinggi kehamilan Hasil analisis menggunakan uji Chi
akan berpengaruh pada peningkatan Square menunjukan tidak adanya
kesadaran dan kemauan responden untuk hubungan yang signifikan antara
melakukan kunjungan antenatal care. pengetahuan ibu hamil tentang tanda
Kepatuhan pemeriksaan kehamilan bahaya dan komplikasi kehamilan dengan
selain didukung oleh pengetahuan juga pemilihan tempat bersalin ( nilai p= 0,092).
didukung faktor-faktor lain. Menurut Niven Pemilihan tempat bersalin yang tepat
(2005) faktor yang mendukung kepatuhan sangat menentukan keberhasilan
yaitu pendidikan, akomodasi, modifikasi penanganan proses persalinan pada ibu
faktor lingkungan dan sosial, perubahan yang mengalami komplikasi. Ukuran
model terapi, dan meningkatkan interaksi ketepatan pemilihan dalam penelitian ini
profesional kesehatan dengan pasien. disesuaikan dengan jenis komplikasi yang
Ketidakpatuhan dapat disebabkan karena dialami ibu, sehingga belum tentu ibu yang
kurangnya pemahaman tentang instruksi, memilih bersalin di bidan selalu dianggap
rendahnya kualitas interaksi tenaga tepat karena pada kasus komplikasi
kesehatan dengan pasien, adanya isolasi tertentu bidan tidak berwenang melakukan
sosial dan keluarga, dan keyakinan sikap tindakan pertolongan persalinan tersebut.
dan kepribadian yang tidak mendukung. Dalam penelitian ini pengetahuan ibu
Dalam penelitian ini salah satu faktor tidak berhubungan dengan pemilihan
yang mendorong kepatuhan adalah tempat bersalin. Menurut teori green
keikutsertaan jaminan kesehatan. dalamNotoatmodjo (2010) faktor yang
Sebagian besar responden memiliki mempengaruhi perilaku seseorang antara
jaminan kesehatan. Keikutseertaan dalam lain faktor predisposisi (pengetahuan,
program jaminan kesehatan sikap, keyakinan dll), faktor pemungkin
menghilangkan hambatan finansial bagi ibu (fasilitas kesehatan meliputi jarak, petugas,
hamil untuk mendapatkan jaminan sarana) dan faktor penguat (dukungan
kesehatan bagi ibu hamil yang didalamnya keluarga dan lingkungan).
termasuk pemeriksaan kehamilan, Notoatmojo (2007) mengemukakan
persalian pelayanan nifas termasuk KB bahwa timbulnya perilaku mencegah
pasca persalinan, dan pelayanan bayi baru penyakit didasari oleh pengetahuan dan
lahir. Dengan demikian keberadaan kesadaran serta sikap yang positif dari
jaminan pembiayaan kesehatan sangat individu. Faktor-faktor yang membentuk
mempengaruhi tingkat kepatuhan perilaku meliputi faktor intern yang
kunjungan antenatal. mencakup pengetahuan, kecerdasan,
Dengan demikian dapat disimpulkan persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya
dalam penelitian ini bahwa ada hubungan yang berfungsi untuk mengolah
pengetahuan ibu hamil tentang tanda rangsangan dari luar dan faktor ekstern
bahaya kehamilan dengan kepatuhan meliputi lingkungan sekitar, baik fisik

103
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-172
maupun non fisik seperti iklim, manusia, jaminan kesehatan maka semua
sosial ekonomi, kebudayaan dan responden memiliki kesempatan bersalin di
sebagainya. tenaga kesehatan tanpa dipengaruhi oleh
Dalam penelitian Arief (2014) tentang pengetahuan tentang komplikasi
determinan pemilihan persalinan di fasilitas kehamilannya.
kesehatan menyatakan Adanya hubungan Penelitian ini menghasilkan bahwa
bermakna antara tingkat pendidikan ibu, pengetahuan responden yang baik tentang
tingkat pengetahuan kesehatan ibu, status komplikasi yang dialaminya memiliki
ekonomi keluarga, pekerjaan suami, tingkat hubungan terhadap kepatuhan melakukan
pendidikan suami, keikutsertaan asuransi ANC sesuai anjuran yang diberikan oleh
kesehatan, jarak melahirkan, umur saat bidan atau tenaga medis lainnya (p<0,05)
melahirkan anak terakhir dan paritas Namun pengetahuan responden yang baik
dengan pemilihan persalinan di fasilitas diwilayah tanah sareal belum memiliki
kesehatan. Variabel tenaga pemeriksa hubungan terhadap pemilihan tempat
kehamilan merupakan variabel yang paling persalinan (p= 0,092) karena masih ada
dominan (paling mempengaruhi) terhadap faktor lain yang lebih berhubungan seperti
pemilihan persalinan di fasilitas kesehatan teori–teori yang diungkapkan pada
setelah di kontrol variabel pendidikan, pernyataan diatas.
pengetahuan kesehatan ibu, wilayah
tempat tinggal, status ekonomi, pekerjaan KESIMPULAN
suami, pendidikan suami, asuransi 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara
kesehatan, jarak melahirkan, frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang tanda
pemeriksaan kehamilan dan jumlah anak. bahaya dan komplikasi kehamilan dengan
Penelitian ejawati (2015 ) tentang kepatuhan kunjungan antenatal
Faktor-faktor yang berhubungan dengan 2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan
pemilihan tempat persalinan di wilayah antara pengetahuan ibu hamil tentang
kerja Puskesmas Kalipucang Kabupaten tanda bahaya dan komplikasi kehamilan
Pangandaran, 2015 menyatakan bahwa dengan kepatuhan kunjungan antenatal.
terdapat hubungan yang signifikan antara
akses ke fasilitas kesehatan (P-value 0,000 SARAN
< 0,05) dan dukungan keluarga (P-value Dalam penelitian ini terdapat banyak
0,000 < 0,05) dengan pemilihan tempat faktor yang mempengaruhi ibu hamil memilih
persalinan di wilayah kerja Puskesmas tempat pemilihan persalinan yaitu faktor
Kalipucang. predisposisi (pengetahuan, sikap, keyakinan
Pengetahuan responden yang dll), faktor pemungkin (fasilitas kesehatan
sebagian besar dikategorikan baik pada meliputi jarak, petugas, sarana) dan faktor
penelitian ini tidak memiliki hubungan penguat (dukungan keluarga dan lingkungan)
terhadap pemilihan tempat bersalin karena Pengetahuan hanya merupakan salah satu
ada faktor pendorong dan penguat lain bagian saja dari faktor pemilihan tempat
yang tidak diteliti. Salah satu faktor bersalin. Oleh karena itu untuk penelitian
pendorong yang mempengaruhi perilaku selanjutnya tentang pemilihan tempat
pemilihan tempat bersalin dalam penelitian persalinan lebih dapat melihat faktor lainnya.
ini adalah adanya jaminan kesehatan yang
dimiliki oleh responden. Dengan memiliki

DAFTAR PUSTAKA

Arief (2014) Determinan Pemilihan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan, Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 5 No 3
Desember 2014 Diunduh Tanggal 15 Oktober 2015 Tersedia Dari
Http://Bpk.Litbang.Depkes.Go.Id/Index.Php/Kespro/Article/View/3892/3737

Aritha (2013) Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan
Kunjungan Anc Di Klinik Dina Bromo Ujung Lingkungan Xx Medan Tahun 2013, Jurnal Dharma Agung
diunduh tanggal 15 oktober 2015 tersedia dari
http://uda.ac.id/jurnal/files/Judul%201_%20Arihta_Dosen%20Poltekkes%20Kemenkes%20Mdan.pdf

Dahlan SM (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Edisi Ke-5. Jakarta: Salemba Medika

104
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-1721
Departemen Kesehatan RI (2009). Pedoman Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi
Dengan Stiker (P4K) Dalam Rangka Mempercepat Penurunan AKI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Depkes R.I (2004). Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar Berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) Keadilan
Gender, Jakarta : Depkes RI

Dinas Kesehatan Kota Bogor. Profil Dinas Kesehatan Kota Bogor 2014, (2015) Bogor: Dinas Kesehatan Kota
Bogor

Dewi Peta Puspita; Mujahidatul Musfiroh. (2013) Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care
Deang Frekuensi Kunjungan Antenatal Di Rumah Bersalin Wikaden Imogiri Bantul : Maternal Vol 8 Edisi
April 2013 Diunduh Tanggal 1 Agustus 2014 Tersedia Dari
Http://Ejurnal.Mithus.Ac.Id/Index.Php/Maternal/Article/Viewfile/191/175

Damayanti Erni; Winarsih (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang resiko Tinggi Kehamilan
Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatalcare Di RSUD Pandan Arang Boyolali , Diunduh Tanggal 2
Agustus 2014 Tersedia
Darihttp://Publikasiilmiah.Ums.Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/3725/ERNI%20DAMAYANTI%20-
%20WINARSIH%20Fix%20bgt.Pdf?Sequence=1

Ejawati (2015) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Tempat Persalinan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kalipucang Kabupaten Pangandaran, 2015 diunduh tanggal 20 oktober 2015 tersedia dari
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/4155.pdf
Kementerian Kesehatan RI.(2013) Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Di Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi Dan KIA.

Kementerian Kesehatan RI.(2012) Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi Dan KIA

Marmi (2011), Asuhan Kebidanan Padamasa Antenatal, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Mochtar, Rustam (2012), Sinopsis Obstetri Jilid 1, Jakarta : EGC

Mubarak. Dkk (2007).Promosi Kesehatan.Yogyakarta: Graha Ilmu

Munib, A. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UNNES Press

Niven, N. 2005. Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta :Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku . Jakarta :Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta :Rineka Cipta

Nursalam dan Pariani, 2005, Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan, Jakarta: Salaemba Medika.

Pratitis Dian; Kamidah (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di BPS Ernawati Boyolali; Gaster Vol 10 No 2 Agustus 2013,
Diunduh Tanggal 1 Agustus 2014 Tersedia Dari
Www.Jurnal.Stikesaisyiyah.Ac.Id/Index.Php/Gaster/Article/Download/.../50

Saifudin, A.B., (2010), Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. YBP SP, Jakarta

Sugiyono P.(2006) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta


Varney,(2010), Varney’s Midwifery, 3rd Edition, Jones And Barlet Publishers, Sudbury: England

Wawan (2011), Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika

105
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2016 ● ISSN : 2302-172

Anda mungkin juga menyukai