Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Etika berkaitan dengan norma untuk berperilaku, memisah­


kan apa yang seharusnya dilakukan  dan apa yang seharus­
nya tidak boleh dilakukan. Dalam konteks penelitian, etika
dijadi­kan ukuran kepatutan tentang boleh atau tidaknya, baik
atau buruknya sebuah aspek-aspek tertentu dalam kegiatan
penelitian. Bentuk kecurangan yang secara nyata dikategorikan
sebagai pelanggaran etika dalam penelitian adalah fabrikasi,
falsifikasi, dan plagiarisme.

ETIKA DALAM PENELITIAN


Kegiatan penelitian yang dilakukan berlandaskan metode
ilmiah dibangun atas dasar kepercayaan. Kepercayaan yang
dimaksud adalah terkait dengan nilai-nilai yang dihubungkan
dengan etika dalam penelitian, bahwa seorang peneliti
seharusnya berperilaku etis dalam melaksanakan penelitian.
Para ilmuwan percaya bahwa hasil penelitian yang dilakukan
peneliti adalah benar, menampilkan kejujuran dalam upaya
memecahkan masalah penelitian secara cermat (akurat) dan
tanpa prasangka (bias).
Etika merupakan suatu kajian tentang tingkah laku manusia
ditinjau dari nilai baik atau buruknya. Dalam konteks penelitian,
etika dijadikan ukuran kepatutan tentang boleh atau tidaknya,
baik atau buruknya sebuah aspek-aspek tertentu dalam ke­
giatan penelitian. Hal ini diperlukan karena esensi penelitian
adalah untuk mencari kebenaran dari sebuah gejala/ feno­
mena/ masalah yang muncul. Kebenaran yang dihasilkan dalam
sebuah penelitian adalah kebenaran empiris dan logis.

142 Metode Penelitian Kuantitatif


Peran etika adalah sebagai piranti (perangkat) sekaligus
rambu bagi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian.
Piranti yang dimaksud adalah berkaitan dengan kode etik, yaitu
seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penelitian.
Misalnya: berkaitan dengan pengutipan dan penulisan sumber
rujukan, penyebutan sumber data, dan sebagainya. Apabila
peneliti tidak secara jujur menyebutkan sumber rujukan,
maka dapat diindentikkan dengan tindakan pencurian/ plagiat
(plagiarisme). Begitu pula dalam hal penulisan sumber data.
Sumber data tidak boleh dicantumkan, apabila pencantuman
tersebut dapat merugikan sumber data tersebut. Sebagai
gantinya, nama sumber data dinyatakan dalam bentuk kode
atau nama samaran.
Etika dalam penelitian antara lain meliputi: kejujuran, objek­
tivitas, integritas, ketelitian, ketepatan, verifikasi, penghargaan,
tanggung jawab sosial, publikasi yang terpercaya, kompetensi,
dan legalitas.
Kejujuran yaitu jujur dalam pengumpulan referensi, pe­
ngum­pulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian,
publikasi hasil, dan sebagainya.  Jujur pada kekurangan atau
kegagalan metode yang dilakukan.
Objektivitas  yaitu upaya untuk minimalisasi kesalahan/
bias dalam melakukan analisis penelitian. Penelitian harus me­
miliki objektivitas baik dalam karakteristik maupun prosedurnya.
Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subjektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik
pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat
interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas

Bab 12. Hubungan Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian 143


juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur
yang digunakan yang bebas dari bias dan subjektivitas.
Integritas  yaitu suatu upaya untuk selalu  menjaga kon­
sistensi pikiran dan perbuatan dalam proses penelitian.
Ketepatan, bahwa suatu penelitian juga harus memiliki
tingkat ketepatan (precision), secara teknis instrumen pe­
ngum­pulan data harus memiliki validitas dan reliabilitas yang
memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik
analisis datanya adalah tepat.
Verifikasi, bahwa suatu penelitian harus dapat diuji atau
diverifikasi, dalam arti dapat dikonfirmasikan, direvisi dan
diulang dengan cara yang sama atau berbeda.
Penghargaan, bahwa keberadaan, harkat, dan martabat
orang lain harus dihormati. Menghargai hasil karya orang lain
artinya menghormati hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran orang
lain, misalnya: penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI). Menghargai dan menjaga kerahasiaan
responden, hal ini dilakukan apabila penelitian menyangkut data
pribadi, misalnya: kesehatan, catatan kriminal, atau data lain
yang oleh responden dianggap sebagai rahasia. Menghargai
kolega/ rekan kerja, hal ini apabila penelitian dilakukan oleh
suatu tim dan akan dipublikasikan, maka peneliti dengan
kontribusi terbesar  ditetapkan sebagai penulis pertama (first
author), sedangkan yang lain menjadi penulis  kedua (co-
author(s)).  Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota
tim dalam penelitian.

144 Metode Penelitian Kuantitatif


Tanggung jawab sosial, yaitu mengupayakan agar pene­
litian berguna demi kemaslahatan masyarakat, meningkatkan
taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban
hidup masyarakat.  Peneliti juga bertanggung jawab melakukan
pendampingan bagi masyarakat yang ingin  mengaplikasikan
hasil penelitiannya.
Publikasi yang terpercaya, yaitu menghindari publikasi
penelitian yang   sama atau berulang-ulang ke berbagai
media (jurnal, seminar).
Kompetensi, bahwa penelitian harus dilakukan oleh orang
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai bidang
ilmunya.
Legalitas, yaitu memahami dan mematuhi peraturan insti­
tusional dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan  pene­
litian yang dilakukan.

PELANGGARAN ETIKA DALAM PENELITIAN


Bentuk kecurangan yang secara nyata dikategorikan seba­
gai pelanggaran etika dalam penelitian, antara lain: fabrikasi,
falsifikasi, dan plagiarisme.
Fabrikasi merupakan suatu tindakan kecurangan dalam
penelitian dimana peneliti mengarang data, hasil analisis, atau
informasi yang disajikan dalam penelitiannya.
Falsifikasi merupakan suatu tindakan kecurangan dalam
penelitian dimana peneliti mengubah atau mengaburkan data
atau hasil analisis yang disajikan dalam penelitiannya.

Bab 12. Hubungan Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian 145


Plagiarisme merupakan suatu tindakan kecurangan
dalam penelitian dimana peneliti melakukan penjiplakan
atau pengambilan karya, tulisan, pendapat, pemikiran, dan
sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karya, tulisan, pendapat, dan pemikiran sendiri. Plagiarisme ini
termasuk kategori pelanggaran kepemilikian intelektual.

RINGKASAN
Etika dalam penelitian dimaksudkan untuk dijadikan sebagai
piranti sekaligus pedoman untuk menghindari pelanggaran/
kecurangan dalam penelitian. Etika sebagai sumber kepatutan
dalam penelitian tidak lepas dari esensi kegiatan penelitian, yaitu
untuk menemukan kebenaran dan kemudian mengkonstruksikan
kebenaran itu menjadi sebuah teori. Bentuk kecurangan yang
secara nyata dikategorikan sebagai pelanggaran etika dalam
penelitian, antara lain: fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme.

LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan etika dalam penelitian?
2. Bagaimana peran etika dalam penelitian?
3. Sebut dan jelaskan bentuk kecurangan sebagai pelanggaran
etika dalam penelitian!

146 Metode Penelitian Kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai