Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizqi Tsaniya

NPM : 1810631220049

3. Parameter Statistika adalah karakteristik dari hasil pengukuran suatu objek. Ukuran parameter
statistika dihitung dari data, sampel, atau populasi. Parameter statistka yang sering digunakan
dalam analisis statistika adalah :
 Rata-rata hitung
Rata-rata hitung atau mean memiliki perhitungan dengan cara membagi jumlah nilai data
dengan banyakan data.
 Rumus Modus
a. Data yang belum dikelompokan
Modus dari data yang belum dikelompokan adalah ukuran yang memiliki frekuensi
tertinggi.
b. Data yang telah dikelompokan
 Rumus Median (Nilai Tengah)
 Rumus jangkauan (J)
 Rumus simpangan quartil (Qd)
 Rumus simpangan baku (S)
 Rumus Simpangan rata-rata (SR)
 Rumus ragam (R)
4. Perbedaan Rasio, proporsi, dan prevalensi
 Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan duan nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Misalnya sebuah nilai kuantitatif A
dan nilai kuantitatif lain adalah B maka rasionya adalah A/B.
 Proporsi adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian
dari penyebut. Pada proporsi perbanfingan menjadi A/(A+B).
 Prevalensi adalah konsep statistik yang mengacu pada jumlah kasus penyakit yang hadir
dalam populasi tertentu pada waktu tertentu, sedangkan insiden mengacu pada jumlah
kasus baru yang berkembang dalam periode waktu tertentu. Prevalensi umumnya
ditentukan dengan cara memilih sampel secara acak (kelompok kecil) dari seluruh
populasi, dengan tujuan sampel yang dipilih dapat mewakili populasi.
5. Perbedaan CFR dan Mortality Rate
 CFR adalah Case Fatality Rate (CFR) merupakan suatu angka yang dinyatakan ke dalam
persentase yang berisikan data orang mengalami kematian akibat suatu penyakit tertentu.
Pada dasarnya Case Fatality Rate digunakan pada pengkuran penyakit menular.
 Mortality Rate ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik)
pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus
mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-
rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Nama : Rizqi Tsaniya
NPM : 1810631220049

6. Perbedaan Odds Ratio dan Relative Risk


 Odds Ratio
Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian
penyakit, dihitung dari angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko (terpapar faktor
risiko) dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak
terpapar faktor risiko).
 Relative Risk
Relative Risk merupakan perbandingan antara dua peluang yang sukses.  Relative risk
sacara umum menyatakan peluang terjadinya suatu kejadian (resiko). Sama halnya
dengan odds ratio, sebelum menghitung risk relative terlebih dahulu ditentukan grup 1
dan grup 2. Nilai relative risk akan berkisar dari nol sampa tidak hingga. Sama halnya
dengan odds ratio jika nilai relative risknya lebih besar dari 1 menunjukan peluang untuk
grup 1 lebih besar daripada pelaung untuk grup 2. Begitu juga sabaliknya, jiak nilai
relative risknya kurang dari 1 berarti peluang untuk grup 1 lebih kecil daripada peluang
untuk grup 2. Nilai relative risk yang sama dengan 1 atau mendekati 1 mengindikasikan
tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut (variabel X dengan variabel Y).
7. Contoh Data
 Berdasarkan sifat
 Data Kualitatif : kuesioner tingkat kepuasan terhadap produk, data jumlah siswa
di sebuah sekolah, data kualitas pelayanan restoran.
 Data Kuantitatif : data pemasukan suatu perusahaan, data tinggi badan siswa kelas
3 SD, data jumlah anggota keluarga Desa Gelang.
 Berdasarkan sumber
 Data Internal : data jumlah karyawan perusahaan, data keuangan organisasi
karangtaruna , data pengeluaran perusahaan per bulan.
 Data eksternal : data tingkat kepuasaan terhadap suatu organisasi, data penjualan
produk kompetitor, data biaya distribusi produk.
 Berdasarkan cara memperoleh
 Data primer : data dari hasil wawancara, data hasil kuesioner, data hasil survei,
data dari pengamatan langsung di lapangan.
 Data Sekunder : data dari penelitian terdahulu, data dari jurnal ilmiah peneliti lain
 Berdasarkan waktu pengumpulan
 Data Cross Section : data penjualan produk kecantikan pada Bulan oktober, data
jumlah penduduk suatu kabupaten jepara di tahun 2020.
 Data Berkala : data impor beras Indonesia periode tahun 2010-2020, data harga
tas lokal periode bulan Januari-Desember.

Anda mungkin juga menyukai