DISUSUN OLEH :
RISA DAMAYANTI (H1011171022)
MARIA WISDA ADVENTA (H1011171032)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Analisis Regresi. Dengan dosen pengampu Nurfitri Imro’ah,
S.Si., M.Si dan Shantika Martha, S.Si., M.Si
Penyusun
i
DAFTAR ISI
3.1 Data.................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 19
3.2 Saran................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA…..…………………………………………………….…..20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan yang ingin
dicapai. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi
dengan meminimalkan biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi. Biaya
merupakan salah satu sumber informasi yang penting dalam analisis strategik
perusahaan. Pada dasarnya masalah yang sering timbul adalah perencanaan biaya
yang kurang sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya (realisasi biaya). Suatu
perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang baik, harga relatif murah
dibandingkan pesaing, dan tersebar keberbagai tempat tetapi apabila calon pembeli
tidak diberi tahu adanya produk tersebut, diingatkan atau dibujuk untuk
membelinya, maka produk tersebut tidak akan bisa laku dan segala sesuatu yang
dilakukan akan sia-sia. Konsumen sangat memerlukan informasi untuk menentukan
keputusan suatu produk yang akan mereka beli. Keputusan yang selalu diharapkan
oleh produsen, apakah pesan yang disampaikan lewat iklannya telah dapat
menjangkau pasar yang telah diharapkan atau belum. Apabila telah menjangkaunya
berarti mencerminkan keberhasilan pengiklanan dan sudah tentu akan
meningkatkan permintaan. Kegiatan periklanan yang dilakukan agar tujuan dari
1
perusahaan dapat tercapai pastinya membutuhkan biaya. Biaya-biaya ini disebut
dengan biaya iklan. Iklan juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk sasaran untuk membelinya. Sudah pasti
perusahaan ingin selalu meningkatkan jumlah penjualan untuk mendapatkan laba
yang lebih besar. Iklan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan, dengan
demikian laba yang diperoleh perushaan juga akan meningkat. Dalam era
globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun
di pasar internasional. Di dalam dunia usaha mempertahankan kelangsungan hidup
merupakan tujuan penting yang harus dilaksanakan disamping tujuan untuk terus
meningkatkan penjualan dan laba. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi,
membuat setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari
adanya perluasan pasar adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan
memiliki lebih banyak konsumen. Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun
tertarik untuk melakukan analisis terkait seberapa besar pengaruh biaya iklan dan
tipe perusahaan (asing dan nasional) terhadap besarnya laba yang diperoleh
perusahaan.
2
1.3 Tujuan Masalah
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Y ̂i = β0+ β1Xi+εi
Dimana :
β0 = Nilai intersep
εi = Sisaan
4
2.1.1 Regresi Linear Berganda
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis ini dilakukan
untuk menaksir besarnya laba pada dua macam perusahaan (swasta asing dan
swasta nasional) bila ditinjau dari besarnya biaya iklan yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membuat iklan mengenai produknya. Untuk perusahaan swasta
asing, laba yang diamati adalah laba yang diperoleh dari hasil penjualan produknya
di wilayah Indonesia. Analisis dilakukan terhadap 50 data besarnya biaya iklan
pada 2 tipe perusahaan swasta (perusahaan asing dan perusahaan nasional) yang
dinyatakan dalam satuan juta rupiah yakni sebanyak 27 perusahaan asing dan 23
perusahaan nasional serta besarnya laba perusahaan yang dinyatakan dalam juta
rupiah seperti diberikan pada Tabel 1 berikut :
6
Tabel 1. Besarnya laba berdasarkan biaya iklan dan tipe perusahaan
7
3.2 Metode
1. Buka software SPSS, klik variable view dan tentukan nama variabel yang meliputi
laba, iklan dan tipe perusahaan.
2. Definisikan kategori pada variabel tipe perusahaan kedalam bentuk angka sesuai
dengan keterangan pada studi kasus dengan cara mengklik values pada variabel
tipe.
4. Lakukan pengujian regresi dengan cara mengklik menu analyze > regression >
linear sehingga muncul kotak linear regression, masukkan variabel laba pada
kolom dependent lalu masukkan variabel iklan dan tipe pada kolom
independent, pilih method “enter”.
5. Klik button statistics, beri tanda check list pada bagian estimates, covariance
matrix, model fit, collinearity diagnostics, durbin-watson.
6. Continue, kemudian klik button plots sehingga akan muncul kotak dialog linear
regression : plots, lalu pindahkan *SRESID pada kolom Y dan *ZPRED pada
kolom X, beri tanda ceklis pada normal probability plot.
7. Klik Continue, kemudian klik button save, pada kotak dialog linear regression:
save, beri tanda ceklis pada unstandardized di bagian residuals.
9. Lakukan uji normalitas dengan cara mengklik analyze > descriptive statistics >
explore kemudian pindahkan variabel unstandardized residual [RES_1] ke kolom
dependent list.
8
10. Klik button plots, kemudian beri tanda ceklis pada bagian normality plots with
tests.
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
9
Pada pengujian multikolinearitas, hasil yang diharapkan adalah tidak
terjadi multikolinearitas, yakni antara variabel independen tidak berkorelasi.
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada bagian collinearity statistics di
tabel coefficients, yakni besaran nilai Tollerance dan VIF. Dari output pada
tabel 2 dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :
a. Hipotesis
b. Titik Kritis
c. Statistik Uji
d. Keputusan
Tollerance
VIF
10
Tipe perusahaan 1,278 > 10 (Gagal Tolak H0)
e. Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis data yang ada gagal menolak H0 yang berarti tidak
terjadi multikolinearitas yakni tidak terdapat korelasi antar variabel independen
(tipe perusahaan dan biaya iklan)
2. Uji Heteroskedastisitas
11
Gambar 10. Output SPSS Scatter plot
Pada Gambar 10. Terlihat bahwa persebaran residual terhadap data tersebar
tanpa membentuk pola tertentu, sedangkan bila dilihat nilai batasan pada pita
memiliki nilai batasan yang berbeda antara batasan yang atas dan batasan yang
bawah, yakni 4 untuk batas atas dan -2 untuk batas bawah, hal ini menunjukkan
data mengandung unsur heteroskedastisitas.
12
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan salah satu pelanggaran asumsi model regresi
klasik, yaitu faktor gangguan dari setiap pengamatan yang berbeda tidak saling
mempengaruhi (independen). Untuk melihat hasil pengujian autokorelasi dapat
dilihat nilai Durbin Watson pada output tabel model summary seperti yang terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3. Output SPSS model summary
Model Summaryb
Dari hasil output diatas dapat dilakukan pengujian hipotesis seperti berikut :
a. Hipotesis
H0 : ρ = 0 (Tidak terjadi autokorelasi)
H0 : ρ ≠ 0 (Terjadi autokorelasi)
b. Daerah kritis
0 < d < dL
4-dL< d < 4 (Tolak H0)
dL< d < dU
4-dU< d < 4-Dl (Tidak ada keputusan)
dU< d <4-dU (Gagal tolak H0)
c. Statistik Uji
d = 2,073
dL = 1,4625
dU = 1,6283
13
d. Keputusan
dU < d <4-dU
1,6283 < 2,073 < 4-1,6283
1,6283 < 2,073 < 2,3717
e. Kesimpulan
Hasil pengujian autokorelasi menggunakan kriteria pengujian durbin
watson dU < d <4-dU (1,6283 < 2,073 < 2,3717) gagal menolak H 0 yang
berarti tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Normalitas
Untuk melihat hasil pengujian normalitas dapat dilihat nilai sig. Pada output
tabel tests of normality, apabila sampel yang digunakan lebih dari atau sama dengan
50 maka digunakan tes kolmogorov-smirnov, sedangkan apabila sampel yang
digunakan kurang dari 50 maka digunakan tes shapiro-wilk. Dalam kasus ini,
sampel yang digunakan sebanyak 50, maka untuk menguji normalitas digunakan
nilai sig. pada kolom Kolmogorov-smirnov.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Dari output pada Tabel 4, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai
berikut :
14
a. Hipotesis
H0 : Residual berdistribusi normal
H1 : Residual tak berdistribusi normal
b. Tingkat signifikansi
α = 0,05
c. Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
d. Statistik Uji
Sig = 0,200
e. Keputusan
0,200 > 0,05
Sig > α (Gagal tolak H0)
f. Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada gagal
menolak H0 (nilai Sig > α) yang berarti bahwa residual berdistribusi normal.
ANOVAb
Total 599.809 49
15
Tabel ANOVA diatas menunjukkan hasil uji simultan untuk mengetahui
kesesuaian model. Dari hasil output dapat dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut :
a. Hipotesis
H0 : β1 = β2 = 0 ( Model tidak sesuai )
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0 (Model sesuai )
b. Tingkat signifikansi
α = 0,05
c. Daerah kritis
Sig < α (Tolak H0)
Fhit > Ftabel (Tolak H0)
d. Statistik Uji
Sig = 0,000
e. Keputusan
0,000 < 0,05
Sig < α (Tolak H0)
f. Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% data yang ada menolak
H0 yakni nilai Sig < α yang berarti menunjukkan bahwa model sesuai.
16
Tabel 6. Output SPSS tabel koefisien
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1(Constant
1.335 .508 2.628 .012
)
a. Dependent
Variable: Laba
17
Tabel 7. Output SPSS model summary
Model Summaryb
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Regresi dengan variabel dummy merupakan salah satu teknik analisis yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang
mengandung variabel kategorik terhadap variabel dependen.
2. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe perusahaan dan biaya iklan
berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya laba perusahaan.
3. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi
Laba = 1,335 + 2,663 (Tipe perusahaan) + 0,431 (Biaya iklan)
4. Bila perusahaan swasta asing dan nasional sama-s ama mengeluarkan biaya
iklan sebesar 1 juta rupiah, maka prediksi laba mereka adalah:
a. Perusahaan swasta asing:
Laba = 1,335 + 0,431*1 + 2,663*1 = 4,429 juta rupiah
b. Perusahaan swasta nasional:
Laba = 1,335 + 0,431*1 + 2,663*0 = 1,766 juta rupiah
Selisih laba mereka: 4,429 – 1,766 = 2,663 juta rupiah
4.2 Saran
Semakin tinggi biaya iklan yang dikeluarkan maka akan semakin tinggi pula
laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan dapat
memaksimalkan kegiatan pengiklanan produknya sehingga selain bertujuan untuk
meningkatkan laba, cara ini juga dapat mempertahankan eksistensi perusahaan
sehingga perusahaan akan mampu bersaing dalam perdagangan dunia.
19
DAFTAR PUSTAKA
20