Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELLITUS TIPE II

DISUSUN OLEH:
AHMAD FAUZAN MUTTAQIN
PO.62.20.1.17.1314

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER IV
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Mellitus


Sasaran : Pasien Diabetes Mellitus
Tempat : Rumah Pasien
Hari/Tanggal : 03 September 2020
Waktu : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa

I. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatanselama 30 menit, Pasien Diabetes
Mellitus Tipe II diharapkan mampumemahami mengenai Diabetes Mellitus Tipe
II
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah proses penyuluhankesehatan tentang Diabetes Mellitus Tipe II,
diharapkan pasien Diabetes Mellitus Tipe II mampu :
1. MenjelaskanpengertianDiabetes Mellitus Tipe II
2. MenyebutkanpenyebabterjadinyaDiabetes Mellitus Tipe II
3. Menyebutkanfaktor-faktorrisikotejadinyaDiabetes Mellitus Tipe II
4. MenyebutkantandadangejalaDiabetes Mellitus Tipe II
5. Menyebutkanpengobatan Diabetes Mellitus Tipe II
6. MenyebutkanpencegahanDiabetes Mellitus Tipe II

II. SASARAN
Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
III. MATERI
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1. PengertianDiabetes Mellitus Tipe II
2. PenyebabterjadinyaDiabetes Mellitus Tipe II
3. Faktor-faktorrisikotejadinyaDiabetes Mellitus Tipe II
4. TandadangejalaDiabetes Mellitus Tipe II
5. Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe II
6. PencegahanDiabetes Mellitus Tipe II

IV. METODE
Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan DM tipe II ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. MEDIA
Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Diabetes Melitus tipeII ini adalah:
1. Leaflet

VI. WAKTU
1. Hari, tanggal : Selasa, 03 September 2020
2. Jam : 10.00-10.30 WIB
VII. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan dirumah pasien Diabetes Mellitus Tipe II.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3Menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan :
menit  Menggali pengetahuan  pasien  Memperhatikan
tentang Diabetes Mellitus Tipe
II
 Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
Diabetes Mellitus Tipe II
 Menyebutkan  Bertanya dan
penyebabterjadinyaDiabetes menjawab pertanyaan
Mellitus Tipe II yang diajukan
 Menjelaskanfaktor-  Memperhatikan
faktorrisikotejadinya Diabetes
Mellitus Tipe II
 MenyebutkantandadangejalaD  Bertanya dan
iabetes Mellitus Tipe II menjawab pertanyaan
 Menjelaskanpengobatan yang diajukan
Diabetes Mellitus Tipe II
 Menjelaskanupayapencegahan
Diabetes Mellitus Tipe II
3. 10 Evaluasi :
Menit  Menanyakan kepada pasien  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada pasien yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi :
Menit  Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

IX. PENGORGANISASIAN
Pamateri : Ahmad Fauzan Muttaqin

X. RENCANA EVALUASI
A. Struktur
1. Persiapan Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan
bisa digunakan dengan baik dalam penyuluhan yaitu :
 Leaflet
2. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan di buatkan leaflet agar lebih
mudah saat penyampaian informasikepadamasyarakat (pesertapenyuluhan).
B. Proses Penyuluhan
Penyuluhan KesehatantentangDM tipe II berlangsung lancar dan terjadi proses
interaksi antara penyuluh dengan pasien DM tipe II yang menerima penyuluhan.
C. Hasil Penyuluhan
1. Jangka pendek
Setelah diberikan penyuluhan pasien DM tipe II mampu :
a. Memahami materi penyuluhan sebanyak 70% dari apa yang telah
disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan
diberikan oleh penyuluh.
b. MenjelaskanpengertianDiabetes Mellitus Tipe II
c. MenyebutkanpenyebabterjadinyaDiabetes Mellitus Tipe II
d. Menyebutkanfaktor-faktorrisikotejadinyaDiabetes Mellitus Tipe II
e. MenyebutkantandadangejalaDiabetes Mellitus Tipe II
f. MenyebutkanpengobatanDiabetes Mellitus Tipe II
g. MenyebutkanpencegahanDiabetes Mellitus Tipe II

2. Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan masyarakat sejak dini tentang
upayapencegahanterjadinya Diabetes Melitusserta mampu menerapkan
penanganan DM tipe IIjikasudahterdiagnosisdalamkehidupansehari-hari.

Palangka Raya, 30 September 2020

Mengetahui,

Pembimbing Penyuluh
MATERI

A. Definisi
Diabetes tipe 2, atau yang juga disebut diabetes melitus tidak tergantung insulin, adalah
penyakit jangka panjang yang terjadi ketika tubuh tidak secara efektif menggunakan
insulin. Pengidap diabetes tipe 2 memiliki kadar glukosa (gula) darah di atas normal
akibat tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau kekurangan insulin yang relatif
dibandingkan kadar glukosa darah.

B. Penyebab
Organ pankreas di dalam tubuh memproduksi sebuah hormon bernama insulin yang
berperan dalam mengendalikan kadar gula dalam darah.Insulin berfungsi untung
memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi.
Pada pengidap diabetes tipe 2, yang terjadi adalah:
1.Tubuh pengidap tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk
mengontrol kadar glukosa darah agar tetap dalam batas normal.
2.Tubuh pengidap memproduksi insulin yang cukup, tapi sel-sel tubuh tidak
menggunakannya dengan baik sebagaimana mestinya. Kondisi ini dinamakan
resistensi insulin. Orang yang mengalami obesitas berisiko mengalami resistensi
insulin, karena banyaknya kadar lemak dalam tubuh bisa membuat tubuh kesulitan
menggunakan insulin dengan benar. Selain itu, keturunan atau riwayat keluarga
dengan diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan seseorang untuk mengidap penyakit
yang sama.

C. Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko diabetes tipe 2, antara lain:
1.Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
2.Distribusi lemak perut yang tinggi.
3.Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
4.Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
5.Ras kulit hitam, Hispanik, Pribumi Amerika, dan Asia-Amerika, memiliki angka
pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
6.Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum
usia 45 tahun.
7.Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak
cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
8.Riwayat diabetes saat hamil.
9.Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak
teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

D. Gejala
Beberapa gejala dari diabetes tipe 2, antara lain:
1.Sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
2.Sering merasa haus.
3.Sering merasa lapar.
4.Berat badan turun.
5.Luka yang sulit sembuh.
6.Mudah terserang infeksi.
7.Kulit gatal.
8.Pandangan kabur.
9.Kelelahan.
10.Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.
11.Kesemutan.
12.Gatal di kemaluan pada wanita.
13.Gangguan ereksi pada pria.

E. Pengobatan
Hingga saat ini, diabetes tipe 2 tidak dapat disembuhkan. Perubahan pola hidup serta
pemberian obat bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa darah agar dapat normal dan
stabil, serta mencegah komplikasi lebih lanjut.
Perubahan pola hidup sehat yang bisa dilakukan, antara lain:
1.Menghindari makanan berkadar glukosa tinggi atau berlemak tinggi.
2.Meningkatkan makanan tinggi serat.
3.Melakukan olaraga secara teratur, minimal 3 jam dalam satu minggu.
4.Menurunkan dan menjaga berat badan tetap ideal.
5.Menghindari atau berhenti merokok.
6.Menghindari atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
7.Menjaga kesehatan kaki dan mencegah kaki terluka.
8.Memeriksa kondisi kesehatan mata secara rutin.

F. Pencegahan
Beberapa upaya untuk mencegah diabetes tipe 2, antara lain:
1.Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
2.Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
3.Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
4.Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
5.Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
6.Menghindari atau berhenti merokok.

G. Referensi
https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes-tipe-2

Anda mungkin juga menyukai