Pengantar PDRD 1 PDF
Pengantar PDRD 1 PDF
Referensi :
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen penting bagi pertumbuhan dan
kemandirian ekonomi daerah. PAD yang besar dapat menjadi salah satu tolok ukur
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) UU No. 33 Tahun 2004, Pendapatan
Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah.
Dana
Perimbangan 299,516.90 343,800.76 378,198.16 522,384.63 423,699.54 11.0
Dana
71.6 74.7 72.6 69.2 64.1
Perimbangan
Walaupun pertumbuhan rata-rata PAD tersebut sudah menunjukkan kondisi yang relatif
baik, namun Pemda masih perlu melakukan langkah-langkah strategis terkait pentingnya
optimalisasi peningkatan PAD melalui pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD), bagi hasil
pajak daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Melalui penguatan
sistem perpajakan daerah (local taxing power) di dalam struktur pendapatan daerah,
Biaya marjinal atas suatu pelayanan terkadang agak sulit dihitung secara tepat, dalam
prakteknya untuk memudahkan umumnya digunakan biaya rata-rata. Meskipun cara ini
bertentangan dengan prinsip ekonomi efisiensi, namun dalam beberapa kasus, biaya
marjinal hanya memiliki sedikit perbedaan dengan biaya rata-rata misalnya pemakaian
air berdasarkan m3. Selain itu, masalah pengukuran dan pemungutan menjadikan
penetapan harga berdasarkan biaya marjinal sulit diimplementasikan. Dalam kasus
pelayanan infrastruktur, harga berdasarkan biaya marjinal dapat saja terlalu rendah jika
dibandingkan dengan biaya pemungutan.
Kasus di atas merupakan bagian dari pendekatan harga berdasarkan biaya marjinal di
mana kapasitas yang tersedia seluruhnya terpakai, dan permintaan cenderung melebihi
penawaran. Pada kondisi ini, pasar akan menentukan harga di atas biaya marjinal jangka
pendek untuk memberikan tambahan sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka
peningkatan kapasitas.
Penetapan harga berdasarkan biaya marjinal tidak berarti bahwa harga menutupi
seluruh biaya (full cost recovery): dalam hal ini biaya modal historis tidak
diperhitungkan, atau bahkan biaya operasional (misalnya, biaya operasional overhead
tetap yang tidak terpengaruh dengan penggunaan pelayanan). Dalam situasi di mana
sumber daya langka, kegagalan untuk menutupi biaya menunjukkan hilangnya
kesempatan sebagai alternatif dari penggunaan sumber daya tersebut. Kerugian ini
Eksternalitas konsumsi, seperti manfaat air bersih untuk mencuci dan memasak bagi
kesehatan masyarakat secara signifikan dapat mengubah “harga efisiensi” yang telah
ditentukan berdasarkan biaya marjinal. Pada kondisi ini, dapat dibenarkan apabila
pelayanan tersebut disubsidi atau bahkan gratis sampai dengan titik tertentu.
Pada akhirnya, berdasarkan pertimbangan keadilan maka orang kaya harus membayar
lebih, setidaknya untuk pelayanan seperti air bersih, di mana diskriminasi harga
(misalnya, tarif progresif) atas pelayanan dapat dilakukan. Namun demikian, hal ini
menyalahi syarat efisiensi.
4. Soal Latihan
1) Bagaimana peranan PAD dalam mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah
pusat dan membangun kemandirian daerah?
4) Jelaskan apa yang dimaksud Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan komponen dari
PAD!
5) Jelaskan apa saja yang menjadi permasalahan bagi daerah dalam mengoptimalisasi
PAD!