Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PERKADERAN IKATAN

(Konsep dan Relevansi)

Oleh:

Fajri Romadhon

No. Hp : 082397518001

Alamat E-mail : fajriromadhon8@gmail.com

UTUSAN
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
SUMATERA SELATAN
A. Pengertian

Sistem Perkaderan Ikatan (SPI) Adalah Seperangkat komponen atau unsur


(materi, metode, evaluasi, dan lain sebagainya) yang membentuk proses dalam
kaderisasi IPM. Karena perkaderan adalah proses kaderisasi, maka segala aktivitas
kader mengarah kepada tujuan IPM dan menyukseskan gerakan IPM.
Perkaderan adalah ruh dari sistem dan proses regenerasi kepemimpinan
dalam suatu organisasi. Tanpa ada regenerasi dalam organisasi, organisasi tersebut
kehidupannya tidak akan bertahan lama atau bahkan akan terhenti. Dalam
realitanya, ketika seorang anggota organisasi yang sudah lama dan sudah merasa
harus mengakhiri atau sudah selesai amanah di organisasi tersebut, maka anggota
itu pun akan keluar. Keluar untuk menjalani kehidupan baru yang sudah
direncanakannya. Lantas bagaimana dan siapa yang akan melanjutkan kehidupan
organisasi tersebut? Jawabannya adalah kelanjutan organisasi tersebut akan
dilanjutkan oleh generasi yang sudah disiapkan yang disebut sebagai kader. Tentu
dalam menyiapkan kader membutuhkan sebuah proses yang disebut dengan
perkaderan.
B. Konsep Dan Relevansi
Dalam perkaderan membutuhkan komponen-komponen untuk menjalankan
keberlangsungan kaderisasi yaitu sistem dan team, perkaderan yang ideal adalah
perkaderan yang mampu menjalankan sistem atau metode suatu pengkaderan serta
membangun kerjasama team sehingga mampu memenuhi perkaderan yang
terkonsep dan relevan. Maksudnya ialah untuk mencapai perkaderan yang ideal
maka dibutuhkan design metode yang tepat dan efektif seperti rancangan
perkaderan atau pedoman perkaderan, Hadirnya sistem perkaderan IPM atau SPI
menjadi acuan dasar yang dibutuhkan untuk memahami pola perkaderan yang baik.
Proses perkaderan yang baik memang tidak lepas dari sistem perkaderannya yang
mapan dan dijalankan secara konsisten. Sistem perkaderan sebaik apapun manakala
tidak konsisten dalam melakasanakannya maka hasilnya tidak akan sesuai harapan.
Apalagi jika sistemnya kurang baik dan tidak dilaksanakan secara reguler maka
hasilnya tentu jauh dari harapan. Hal yang sempurna tentu saja sistem maupun
pelaksanaannya sama-sama baiknya, maka tentunya akan menghasilkan capaian

1
yang lebih baik. Relasi antara konsep, proses, dan konsistensi perkaderan menjadi
suatu keniscayaan untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan apapun termasuk
perkaderan IPM.
Sebagai sebuah sistem, SPI bukan sekedar konsep dan gagasan saja, tetapi
juga mengandung kerangka acuan dan arahan bagi pelaksanaan teknis kegiatan
kaderisasi. Di dalam SPI terdapat kerangka dasar perkaderan IPM; kurikulum;
metode, strategi, dan evaluasi; dan pengorganisasian dalam pelaksanaan kaderisasi.
Maka dari itu, selain konsep dibutuhkan pula tenaga ajar (kader) yang
mampu untuk merealisasikan konsep atau SPI. Relevansi antara kader dan SPI
sudah seakan menyerupai hubungan antara kekasih yang selalu mengisi kekurangan
pada setiap pihaknya, Kader yang mampu merealisasikan serta mengaplikasikan
konsep SPI dan SPI yang mampu menjadi acuan dasar dalam pengaplikasian
perkaderan yang ideal.
C. Kerangka Dasar
1. Landasan 6. Fasilitator dan Pendamping

2. Maksud dan Tujuan 7. Peserta

3. Materi 8. Komponen dan Jenjang Pengkaderan

4. Pendekatan dan Metode 9. Penanggung Jawab dan Panitia Pelaksana

5. Media 10. Fasilitas

11. Lingkungan Pengkaderan

Anda mungkin juga menyukai