Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB FISIKA MODERN (1-5) 01111740000061

Konstanta Planck
Athariq Dias Muyasar, Edo Asdiantoro, Salma Niatu Zakiah dan Faridawati M,Si
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: Athariqdias@gmail.com
Abstrak ― Telah dilakukan percobaan dengan judul Konstanta mengalami difraksi dan interferensi. Begitupula sebaliknya,
Placnk. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari efek gelombang tidak pernah mengalami tumbukan dan transfer
fotolistrik, menentukan nilai konstanta planck, menentukan energi-momentum.
fungsi kerja suatu material, mengetahui pengaruh intensitas Cahaya adalah bagian dari spektrum gelombang
cahaya terhadap arus dan mengetahui pengaruh filter warna elektromagnetik, yang berkisar dari gelombang radio hingga
terhadap arus. Prinsip dasar yang digunakan pada percobaan
adalah efek fotolistriks. Variasi yang digunakan yaitu variasi
sinar gamma. Gelombang radiasi elektromagnetik, seperti
filter warna merah, hijau dan biru dan juga 4 variasi intensitas namanya adalah fluktuasi medan listrik dan medan yang dapat
cahaya. Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini mengangkut energi dari satu tempat ke tempat yang lain.
yaitu seluruh alat yang akan digunakan disiapkan dan Cahay menunjukkan sifat ganda. Dalam praktiknya, lintasan
dipastikan dalam keadaan baik. Planck’s Constant Experiment melalui instrumen optik seperti teleskop dan mikroskop paling
Apparatus dihubungkan pada sumber tegangan. Setelah itu alat mudah ditunjukan oleh diagram sinar geometri. Cahaya
dinyalakan dengan memuat power switch on. Setelah itu, Light merupakan radiasi elektromagnetik yang daoat didetekdi oleh
ADJ diputar agar lampu menyala dan nilai arus pada mata manusia. Radiasi elektromagnetik terjadi pada rentang
amperemeter dicatat. Lalu, Nodic Voltage Adjusting diputar ke
panjang gelombang yang sangat luas, dari sinar gamma
kanan hingga beda potensial pada amperemeter menunjukan
angka nol. Kemudian beda potensial pada voltmeter dicatat. dengan panjang gelombang kurang dari sekitar 1x10-4 meter
Dilakukan pengulangan 3 kali. efek fotolistrik disebabkan oleh hingga gelombang radio yang diukur dalam meter. Dalam
elektron yang terpancar karena frekuensi cahaya yang cukup spektrum luas itu, panjang gelombang yang terlihat oleh
tinggi yang bermula dari gelombang cahaya yang dipancarkan manusia menempati pita yang sangat sempit dan sekitar 700
terhadap logam dan melepaskan elektron yang merupakan nm untuk cahaya merah hingga 400 nm untuk cahaya ungu.
cahaya sebagai partikel dan muncul dalam bentuk energi kinetik. Daerah spektral yang berdekatan dengan pita tampak sering
Nilai konstanta planck yang dihasilkan pada praktikum adalah juga disebut dengan cahaya.[1]
1,8 x 10-34 dengan nilai errornya 72,85%. Nilai fungsi kerja yang Teori gelombang menyatakan bahwa cahaya adalah
dihasilkan berbeda-beda tergantung pada intensitas masing-
masing yang diberikan kepada material tersebut dan jika di rata-
gelombang. Pada 1665, ditemukan difraksi cahaya dan
ratakan menjadi 1,6652 x 10-20. Semakin besar nilai panjang menunjukan bahwa itu menyerupakai perilaku gelombang.
gelombang maka semakin kecil arus yang dihasilkan dan juga Dan pada tahun 1678, Huygens menetapkan teori gelombang
sebaliknya tergantung pada filter warna yang digunakan. Begitu cahaya dan mengumumkan prinsip huygens. Pada tahun 1815,
pula pada intensitas cahaya, semakin besar intensitas cahaya Augustin-Jean Frinsel merancang hukum untuk refleksi dan
maka semakin besar arus listrik yang dihasilkan dan juga pembiasan cahaya. Dia berhipotesis bahwa ruang diisi dengan
sebaliknya. media yang dikenal sebagai eter karena gelombang
membutuhkan sesuatu yang dapat mentrasnmisikannya. Pada
tahun 1818, Thomas Young menghitung panjang gelombang
Kata Kunci— Efek fotolistrik, intensitas cahaya, konstanta cahaya dari suatu pola interferesni dengan demikian tidak
planck.
hanya mencari tahu bahwa panjang gelombang 1µm. [2]
Pada tahun 1923, seorang fisikawan yaitu Arthur H.
I. PENDAHULUAN Compton melakukan eksperimen Compton dengan

M
menembakkan xray pada benda padat dan menemukan
unculya beberapa fenomena alam yang sering kali
sebagian radiasi yang tersebar memiliki frekuensi yang lebih
terjadi ternyata dapat dijelaskan oleh ilmu fisika.
kecil dari radiasi insiden. Yang mengubah panjang gelombang
Dua teori utama pada fisika klasik merupakan mekanika
bergantung pada sudut dimana radiasi berhamburan itu
newtonian dan teori dari medan Maxwell. Mekanika Newton merupakan model photon untuk cahaya yang berhamburan
memberikan deskripsi bagi materi dan interaksinya. yang disebut Hamburan Compton.[3]
Sedangkan teori medan Maxwell mendeskripsikan gelombang Pada akhir abad ke-19, dila kukan eksperimen oleh
elektromagnetik. Bila disatukan antara teori mekanika fisikawan untuk mengamati fenomena radiasi. Eksperimen
Newtonian dan teori medan Maxwell ini menghasilkan tersebut menjelaskan bahwa cahaya dianggap sebagai partikel.
kesimpulan bahwa bahwa materi dan gelombang memiliki Eksperimen tersebut dilakukan oleh Albert Einstein yang
sifat yang khas yang tidak mungkin dapat dicampurkan. menjelaskan bahwa energi yang dibawa oleh cahaya
Artinya, materi selalu mempunyai sifat dan perilaku sebagai terdistribusi secara diskrit dalam bentuk paket-paket energi,
materi, seperti mempunyai momentum dan bertumbukan, bukan terdistribusi secara kontinu sebagaimana dijelaskan
sehingga terjadi transfer energi dan momentum. Sedangkan oleh
gelombang mempunyai panjang gelombang dan mengalami
peristiwa interferensi dan difraksi. Materi tidak pernah
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB FISIKA MODERN (1-5) 01111740000061

Gambar 1. Skema Rangkaian.

teori gelombang. Paket energi ini disebut foton. Energi


setiap foton dijelaskan dalam persamaan.
E=hf
dimana f merupakan frekuensi cahaya dan h dikenal sebagai
konstanta planck (6.63 x 10-34). [3]
Postulat ini juga menjelaskan mengapa dalam efek
fotolistrik diperlukan energi ambang. Hal ini menjelaskan
mengapa dalam efek fotolistrik diperlukan energi ambang. Hal
ini menjelaskan bahwa energi kinetik elektron sebanding
dengan frekuensi cahaya yang diberikan. Dalam efek
fotolistriknya, intensitas tidak mempengaruhi besar energi
kinetik elektron. Menurut Einstein, intensitas cahaya sebagai
energi tiap foton dikalikan cacah foton yang menembus suatu
luas permukaan secara tegak lurus tiap satuan waktu.
Kenaikan intensitas cahaya juga menunjukkan kenaikan cacah
foton yang membentur permukaan logam akibatnya semakin
tinggi intensitas cahaya maka semakin besar arus fotolistrik
yang dihasilkan. [4]

II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Dalam percobaan konstanta planck, alat dan bahan yang
digunakan adalah seperangkat Alat Percobaan Planck sebagai
alat utama dalam percobaan ini dan juga sebagai alat untuk
menghasilkan nilai arus dan tegangan pada plat logam, power
supply 220 volt sebagai sumber tegangan, dan empat filter
warna (merah, hijau dan biru).
B. Skema Rangkaian
Skema rangkaian atau gambar alat yang dipakai dalam
percobaan konstanta planck ini dapat dilihat pada gambar 1.
C. Langkah Kerja
Dalam percobaan Konstanta Planck pertama-tama yang
dilakukan yaitu alat yang digunakan dalam percobaan ini
disiapkan dan dipastikan bahwa alat tersebut dalam keadaan posisi meas, dan posisi inter/exter diatur pada posisi inter.
baik. Kemudian, alat dirangkai dan dipastikan amperemeter Selanjutnya, filter warna merah dimasukkan ke dalam folter
dan voltmeter dalam posisi nol. Lalu dihubungkan ke power dan ditutup kembali.
supply AC 220 volt, lalu alat dinyalakan dengan memuat Gambar 2. Flowchart Konstanta Planck.
powerswitch pada posisi on. Posisi meas/calib diatur pada
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB FISIKA MODERN (1-5) 01111740000061

Light adjusting dial diputar agar ncandescent lampu nyala dan


arus pada amperemeter dicatat. Nodic voltage adjusting
diputar ke kanan hingga amperemeter menunjukkan angka nol
dan
Tabel 2.
Tabel 1.
Data hasil perhitungan.
Data hasil percobaan.
Intensitas h W0 Error(%)
Warna Intensitas Vrata-rata Irata-rata (µA)
1 8 x 10-35 3,2 x 10-22 87,93363499
cahaya (volt)
2 1,6 x 10-34 2,6144x 10 -20 75,86726998
Merah 1 0,23 4,666666667
3 1,6 x 10-34 3,4752 x 10-20 75,86726998
2 0,286666667 13,33333333
4 3,2 x 10-34 5,392 x 10-21 51,73453997
3 0,36 14,33333333
Rata-rata 1.8 x 10-34 1.6652 x 10-20 72,85
4 0,383333333 18
Hijau 1 0,32 9,333333333
2 0,413333333 24,66666667
3 0,496666667 39,66666667 III. HASIL DAN DISKUSI
4 0,56 50
Biru 1 0,343333333 7 A. Analisa Data
2 0,54 24,66666667
Setelah dilakukan percobaan didapatkan beberapa data yang
3 0,7 44
4 0,793333333 61,66666667 nantinya akan digunakan untuk mendapatkan nilai yang
penting dalam praktikum ini. Tabel hasil percobaan dapat
besar beda potensial pada voltmeter dicatat. Ulangi percobaan dilihat pada tabel 1.
sebanyak 3 kali pengulangan. Percobaan dilakukan untuk B. Perhitungan
intensitas warna berbeda, dan hasilnya dicatat.
Dari data yang telah didapatkan dalam percobaan Konstanta
D. Flowchart Planck, dapat dilakukan perhitungan dengan menambil satu
Flowchart atau diagram alir dalam percobaan ini dapat contoh data yaitu dengan menggunakan data dari internsitas 4.
dilihat pada gambar 2. Yang kemudian didapatkan grafik seperti grafik 4 dengan
regresi linier sebagai berikut.
E. Persamaan
Setelah didapatkan hasil percobaan maka dilakukan y=( 2 x 10−15 ) x −0,3307
pengolahan data yaitu menghitung frekuensi cahaya.
Kemudian dibuat grafik antara frekuensi cahaya terhadap nilai Dari persamaan diatas didapatkan a = 2 x 10 -15 , maka dapat
tegangan yang didapatkan. Dari grafik yang dibuat, akan dihitung untuk mencari nilai konstanta planck.
didapatkan nilai regresi linier:
y=ax+ b h=2 x 10−15 x 1.602 x 10−34
h=3.2 x 1034
yang digunakan untuk menghitung nilai konstanta planck dan kemudian dari mencari nilai fungsi kerjanya dari nilai b =
fungsi kerja. Sumbu y pada grafik adalah nilai stopping 0,3307 sebagai berikut.
potensial (V) sedangkan sumbu x adalah nilai frekuensi W 0 =−0,3307 x 1.602 x 10−34
cahaya (v). Berdasarkan pada persamaan berikut:
W 0 =5.392 x 10−21
eV =hν−hνo
Maka didapatkan nilai konstanta planck pada intensitas 4
eV =hν – Wo sebesar 3.2 x 10-34 dan fungsi kerjanya sebesar 5.392 x 10 -21 .
kemudian dicari nilai error dari kontanta planck perhitungan
sehingga diperoleh persamaan : dan konstanta planck referensi sebagai berikut.
3.2 x 10−34−6.63 x 10−34
V =(h /e) ν – Wo/e Error= | 6.63 x 10
−34
× 100 % |
Persamaan diatas ekivalen sehingga untuk mencari nilai
konstanta planck (ℎ) dan fungsi kerja dapat menggunakan Error=51.7 %
h=a . e Dengan cara yang ssma dilakukan perhitungan pada data
variasi yang lain dan didapatkan data sebagai berikut.
wo=−b . e
C. Grafik
Untuk membandingkan hasil perhitungan dengan nilai Dari data dan perhitungan yang telah dilakukan, maka
referensi dinyatakan dalam nilai error menggunakan dapat dilihat bahwa hubungan tegangan dengan arus dapat
persamaan berikut. dilihat padap grafik 1, 2, 3 dan 4.

Error=¿
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB FISIKA MODERN (1-5) 01111740000061

D. Pembahasan Dari hasil percobaan konstanta planck ini, diperoleh data


Percobaan konstanta Planck dilakukan dengan menggunakan seperti yang ada di tabel 1. Data yang diperoleh dari
Planck’s Constant Experiment Apparatus, yang memiliki percobaan ini adalah nilai arus dalam µA dan data tegangan
berbagai macam tombol untuk mendapatkan data arus dan henti dalam volt. Ketika kita melihat data dari tabel 1, bahwa
tegangan. Pada percobaan ini, tombol in/ext yang berarti dari semakin bertambahnya intensitas cahaya akan berpengaruh
mana sumber cahaya berasal, maka tombol diarahkan ke INT, kepada bertambahnya nilai arus. Kemudian kita lihat pada data
karena sumber cahaya yang digunakan berasal dari dalam, tegangan henti. Tegangan henti menyatakan bahwa pada
karena lampu yang merupakan sumber cahaya dimasukkan ke nilai tersbut arus yang disebabkan oleh pergerakan elektron
dalam filter kemudian ditutup. Lalu karena kita melakukan akan dihambat karena adanya beda potensial dari sumber
sampai titik nol. Dan ketika kita melihat datanya, tegangan
Intensitas 1 henti akan bertambah besar saat panjang gelombang filter
0.36 warna semakin kecil, karena panjang gelombang warna yang
0.34 kecil menunjukan
0.32 f(x) = 0 x − 0
0.3
0.28 0.75
Intensitas 3
0.26 0.7
0.24
0.65
0.22
0.2
0.6
f(x) = 0 x − 0.22
0.55
0.5
0.45
0.4
Gambar 4. Grafik hubungan antara potensial penghenti dan frekuensi pada
intensitas 1. 0.35
0.3
Intensitas 2 400000000000000 500000000000000 600000000000000 700000000000000
Gambar 5. Grafik hubungan antara potensial penghenti dan frekuensi pada
0.6 intensitas 3.
0.55
0.5 Intensitas 4
0.45 f(x) = 0 x − 0.16
0.4 0.8
0.35 0.75
0.7
0.3
0.65 f(x) = 0 x − 0.33
0.25 0.6
0.2 0.55
0.5
0.45
0.4
0.35
0.3
Gambar 4. Grafik hubungan antara potential penghenti dan frekuensi pada
intensitas 2.

pengukuran arus dan tegangan sehingga niali meas/calb


diarahkan ke meas, yang berarti pengukuran, karena kita akan Gambar 6. Grafik hubungan antara potensial penghenti dan frekuensi pada
mengukur nilai arus dan tegangan. Lalu pada percobaan ini intensitas 4.
kita menggunakan empat filter warna, yaitu merah, kuning
hijau dan biru, pemberian variasi filter warna ini karena setiap frekuensi yang besar dan frekuensi yang besar sebanding
filter warna memiliki panjang gelombang yang berbeda, dengan energi yang besar juga. Dengan filter warna biru
sehingga akan berpengaruh pada perhitungan konstanta dengan panjang gelombang pada interval 450-495 nm, filter
planck dan fungsi kerja nantinya. Setelah itu dilakukan warna hijau pada interval 495-570 nm dan filter merah pada
pengukuran tentang arus dan tegangan, dimana setiap interval 620-75- nm. Maka dari interval panjang gelombang
dilakukan pengukuran, arus dan tegangan harus dalam posisi akan berurut dari panjang gelombang yang kecil ke besar filter
nol, agartidak terpengaruh oleh nilai sebelumnya. Setelah nilai warna hijau – biru – merah. Dan pada tabel kita bisa lihat nilai
arus dilihat dari jarum yang ditunjukkan pada amperemeter, tegangan henti akan semakin besar seiring panjang gelombang
maka dilakukan pengukuran tegangan, dimana pada saat dari filter semakin kecil. Hal ini disebabakan karena cahaya
mengukur tegangan dengan memutar node ADJ ke kanan dan lampu yang digunakan adalah semi polikromatis dan
melihat jarum pada amperemeter sampai amperemeter cenderung berwarna kuning sehingga panjang gelombang
menunjukkan angka nol. Pada percobaan ini juga dilakukan yang tersaring adalah dominan pada warna kuning. Besar nilai
variasi intensitas, dimana intensitas ini sangat berpengaruh tegangan henti dapat mempengaruhi pada hasil perhitungan
terhadap arus yang dihasilkan. yang diperoleh. Dari tegangan henti tersebut dapat dibuat
grafik yang menyatakan hubungan antara tegangan henti
dengan frekuensi dari masing-masing filter warna yang
LAPORAN PRAKTIKUM FISLAB FISIKA MODERN (1-5) 01111740000061

dipakai. Nilai frekuensi sebanding dengan energi yang laboratorium pada percoban ini yang memberi arahan dan
dihasilkan semakin tinggi nilai energinya maka nilai menjawab segala pertanyaan sehingga praktikum berjalan
frekuensinya juga akan semakin tinggi. lancar. Dan yang terakhir saya ucapkan kepada teman-teman
Dari hasil perhitungam yang dilakukan, didapatkan data nilai saya yaitu Darwin, Dinda, Hestika, Ani dan Ella yang
konstanta planck rata-rata dari 4 intensitas cahaya sebesar 1,8 senantiasa berkerja sama dengan baik saat pra, hari H, dan
x10-34. Berdasarkan teori efek fofotlistrik nilai konstanta pasca praktikum. Dan juga saya ucapkan kepada orangtua saya
planck sebesar 6,63 x 10-34. Dari perbandingannya, didapatkan yang selalu mensuport saya dalam segala hal dan juga
error sebesar 72,85%. Sedangkan nilai fungsi kerja mendidik saya sehingga saya bisa ada dan ikut mengikuti
menunjukan besarnya energi minimum yang dibutuhkan foton praktikum Fisika Laboratorium.
untuk bisa menumbuk elektron sehingga elektron dapat
meloncati permukaan logam. Adapun nilai dari fungsi kerja
rata-rata yang diperoleh sebesar 1,6652 x 10-20. DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta planck dan fungsi [1] Mikrajuddin,A.”Fisika Dasar II”.Bandung:ITB (2017)
kerja material pada percobaan ini ialah dengan menggunakan [2] Mulyati,R.M.”Mikonsepsi Mahasiswa Pendidikan Fisika pada Materi
metode regresi linier dari grafik yang dihaslkan melalui Efek Fotolistrik”.Semarang:Universitas Negeri Semarang (2018)
[3] Sears,Z.”University Physics with Modern Physics 14th
percobaan. Regresi linier didapatkan dari grafik hubungan Edition”.Canada : Pearson (2016)
antara stopping potential (Vs) dengan frekuensi (v). stopping [4] Serway, Raymond A.”College Physics”.United State of
potential (Vs) sebagai sumbu y dan frekuensi (v) sebagai America:Thomson Brooks/Cole (2016)
sumbu x. Dari grafik yang didapatkan bisa diartikan bahwa
frekuensi dan tegangan henti nilainya berbanding lurus.
Sehingga apabila frekuensi makin besar maka tegangan henti
juga akan semakin besar.
Untuk hasil dari perhitungan nilai fungsi kerja besarnya
fungsi kerja suatu material dengan empat variasi filter yang
digunakan berbanding terbalik dengan panjang gelombang
yang dimiliki oleh setiap filter warna. Semakin kecil nilai
panjang gelombang dari filter warna yang digunakan,
mengakibatkan semakin besar nilai frekuensi yang
dihasilkannya, sehingga nilai fungsi kerjanya pun juga akan
semakin besar. Hal ini dikarenakan fungsi kerja suatu material
dipengaruhi oleh frekuensi. Jadi, jenis filter yang digunakan
dapat mengindikasikan nilai fungsi kerja suatu material.

IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan dan didapatkan kesimpulan
bahwasannya efek fotolistrik disebabkan oleh elektron yang
terpancar karena frekuensi cahaya yang cukup tinggi yang
bermula dari gelombang cahaya yang dipancarkan terhadap
logam dan melepaskan elektron yang merupakan cahaya
sebagai partikel dan muncul dalam bentuk energi kinetik. Nilai
konstanta planck yang dihasilkan pada praktikum adalah 1,8 x
10-34 dengan nilai errornya 72,85%. Nilai fungsi kerja yang
dihasilkan berbeda-beda tergantung pada intensitas masing-
masing yang diberikan kepada material tersebut dan jika di
rata-ratakan menjadi 1,6652 x 10-20. Semakin besar nilai
panjang gelombang maka semakin kecil arus yang dihasilkan
dan juga sebaliknya tergantung pada filter warna yang
digunakan. Begitu pula pada intensitas cahaya, semakin besar
intensitas cahaya maka semakin besar arus listrik yang
dihasilkan dan juga sebaliknya.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya sebagai praktikan mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya yang pertama pastinya kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah memberikan kesehatan dan rahmat-
Nya, yang kedua kepada Bu Faridah selaku dosen Fisika
laboratorium, mas Edo dan mbak Salma selaku asisten

Anda mungkin juga menyukai