DisusunOleh :
Nicky Patricia(183110185)
Kelas III. A
DosenPembimbing :
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Keperawatan Keluarga”Makalah ini dibuat dengan tujuan menambah pengetahuan penulis dan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan KeluargaPoltekkes Kemenkes Padang.
Dalam penulisan makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami, bapak
Ns. Verra Widhi Astuti, S. Kep., M. Kep yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 4
C. Tujuan…………………………………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kesimpulan……………………………………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perawatan keluarga merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan
suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota
keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan
inti dan sari dari keperawatan. Proses adalah suatu aksi gerak yang dilakukan dengan
sengaja dan sadar dari satu titik ke titik yang lain menuju pencapaian tujuan. Pada
dasarnya, proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan ketika bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau
komunitas.
Salah satu aspek terpenting dari keperawatan adalah penekanannya pada keluarga.
Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klienatau resipien
keperawatan. Secara empiris, disadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan
kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Akan tetapi, hingga saat ini
sangat sedikit yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai objek dari studi yang
sistematis dalam bidang keperawatan.
Beberapa alasan penting meyakinkan mengapa unit keluarga harus menjadi focus
sentral dari keperawatan keluarga, yaitu : Dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja
(penyakit, cedera, perpisahan) yang mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga, dan
dalam hal tertentu, sering akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dan unit ini
secara keseluruhan.
Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan
anggotanya.Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan,
perwatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling keluarga serta upaya-upaya
yang berarti dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari
lingkungan.
4
2. Rumusan Masalah
1) Apa defenisi perencanaan keperawatan keluarga?
2) Apa tujuan perencanaan keperawatn keluarga?
3) Apa tujuan perencanaan keperawatn keluarga?
4) Bagaimana penyusunan rencana tindakan keperawatan keluarga?
5) Apa pengertian tindakan keperawatan keluarga?
6) Apa saja tahap tindakan keperawatn keluarga?
7) Apa pengertian evaluasi?
8) Apa tujuan evaluasi?
9) Apa saja proses evaluasi?
10) Apa saja metode dan sumber data evaluasi?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui defenisi perencanaan keperawatan keluarga
2) Untuk mengetahui tujuan perencanaan keperawatn keluarga
3) Untuk mengetahui prioritas masalah keperawatn keluarga
4) Untuk mengetahui penyusunan rencana tindakan keperawatan keluarga
5) Untuk mengetahui pengertian tindakan keperawatan keluarga
6) Untuk mengetahui tahap tindakan keperawatn keluarga
7) Untuk mengetahui pengertian evaluasi
8) Untuk mengetahui tujuan evaluasi
9) Untuk mengetahui proses evaluasi
10) Untuk mengetahui metode dan sumber data evaluasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan padakeluarga.
c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dalam
melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukanevaluasi.
d. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien ataukelompok.
e. Membedakan tanggung jawab perawat denganprofesi kesehatan lainnya.
f. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasikeperawatan.
g. Menyediakan suatu pedoman dalampenulisan.
h. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi
keperawatankeluarga.
7
terdiri atas, segeradengan skor 2, tidak perlu segeraskornya 1, dan tidak
dirasakandengan skor nol0.
8
d. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang
menunjang kesehatan, antara lain dengan membantu keluarga mencari cara untuk
menghindari adanya ancaman dan perkembangan kepribadian anggota keluarga,
membantu keluarga memperbaiki fasilitas fisik yang ada, menghindari ancaman
psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi, memperjelas peran masing-
masing anggota keluarga, dan mengembangkan kesanggupan keluarga untuk
memenuhi kebutuhanpsikososial.
9
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengancara:
a. memberikaninformasi
b. memberikan kebutuhan dan harapan tentangkesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengancara:
a. mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukantindakan
b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimilikikeluarga
c. mengidentifikasi tentang konsekuensi tipetindakan.
10
melakukan upaya promosi, mempertahankan, dan memulihkan
kesehatanklien/keluarga.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan keluarga, antara lain:
a. konsisten sesuai dengan rencanatindakan
b. berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah
c. ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisiklien
d. digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik danaman
e. memberikan penyuluhan dan pendidikan kepadaklien
f. penggunaan sarana dan prasarana yangmemadai.
b. Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan.
Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan yang
diperlukan untuk tindakankeperawatan.
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul.
Prosedur tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi
kepada klien. Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi
sehubungan dengan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Keadaan
yang demikian ini memungkinkan perawat untuk melakukan pencegahan dan
mengurangi resiko yang timbul.
d. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan, harus
mempertimbang- kan beberapa hal sebagaiberikut.
1) Waktu. Perawat harus dapat menentukan waktu secaraselektif.
2) Tenaga. Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga yang
ada dalam melakukan tindakankeperawatan.
3) Alat. Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan padatindakan.
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif. Keberhasilan suatu tindakan
keperawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien yang aman dan nyaman.
Lingkungan yang nyaman mencakup komponen fisik danpsikologis.
2. TahapPerencanaan
11
Fokus pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktik
keperawatan.
Independen
Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe
dari aktivitas yang dilaksanakan perawat secara independen didefinisikan berdasarkan
diagnosa keperawatan. Tindakan tersebut merupakan suatu respon, karena perawat
mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan secara pasti
berdasarkan pendidikan danpengalamannya.
Lingkup tindakan independen keperawatan adalah:
a. mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
untuk mengetahui status kesehatanklien;
b. merumuskan diagnosa keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan
intervensi keperawatan;
c. mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memulihkan
kesehatan;
d. melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendukung,
dan mengajarkan kepada klien ataukeluarga;
e. merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenaga
keperawatanklien;
f. mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan danmedis;
g. partisipasi dengan konsumer atau tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan
mutu pelayanan.
12
G. PENGERTIANEVALUASI
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir
proses keperawatan. Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
keperawatan.
Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang telah
dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai.
Diagnosa keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan
kelengkapannya. Tujuan keperawatan harus dievaluasi adalah untuk menentukan
apakah tujuan tersebut, dapat dicapai secara efektif.
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang
dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan
melihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi
yangdiimplementasikan.
Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, sering
kali membuat frustrasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat kriteria
objektif untuk hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka
kerja evaluasi. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali
seorang perawat memperbarui rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan
dikembangkan lebih lanjut, perawat bersama keluarga perlu melihat tindakan-tindakan
perawatan tertentu apakah tindakan tersebut benar-benar membantu.
H. TUJUANEVALUASI
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan
respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusanuntuk:
1. mengakhiri rencana tindakankeperawatan;
13
I. PROSESEVALUASI
a. Kognitif(pengetahuan)
Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan teknik-teknik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan
melakukan wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan
pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya
kembali tentang bagaimana cara pencegahan TBParu.
b. Afektif(statusemosional)
Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang dapat
dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan keluarga,
serta mendapatkan masukan dari anggota keluargalain.
c. Psikomotor(tindakan yang dilakukan)
Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau
terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah perawat
mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan batuk
efektif sesuai dengan yang telah dicontohkan.
14
untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk
melakukan kembali
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan
keperawatan keluarga adalah berikut, Rencana keperawatan harus didasarkan atas
analisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasikeluarga, Rencana
keperawatan harusrealistic, Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan
falsafah instansikesehatan, dan Rencana keperawatan dibuat bersamakeluarga.
Perencanaan keperawatan memiliki tujuan sebagai berikut, Alat
komunikasi antarperawat dalam memberikan asuhan keperawatankeluarga,
Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan padakeluarga,
Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat
dalam melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukanevaluasi, dan
Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien ataukelompok.
Setelah merumuskan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
tindakan. Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu.
Tugas kesehatan keluarga tersebut adalah kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat, kemampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan rumah yang sehat, dan kemampuan keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
16
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M.M. 2010. Buku ajar keperawatn keluarga Riset, Teori, dan Praktek.
Jakarta : Salemba Medika
17