Apartemen PDF
Apartemen PDF
Disusun Oleh:
Muchamad Adi Nugroho
12.12.0052
i
Lembar Pengesahan Laporan Praktik Kerja
PROYEK PEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT
JALAN PROF. SOEDHARTO 10, TEMBALANG-SEMARANG
Disusun Oleh:
Muchamad Adi Nugroho
12.12.0052
Disahkan oleh,
Kapala Program Studi Teknik Sipil Dosen Pembimbing
(Daniel Hartanto, ST. MT.) (Ir. KRAT. RM. Endro Gijanto, MM)
ii
LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Nomor: 0047/SK.rek/X/2013
Tanggal: 7 Oktober 2013
Tentang: PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
TUGAS AKHIR DAN TESIS
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam Laporan Akhir Praktik Kerja
“PROYEK PEMBANGUNAN BELLINI TOWER APARTEMENT JALAN
PROF. SOEDHARTO 10, TEMBALANG-SEMARANG” ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan akhir praktik kerja ini
sebagian atau seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka kami rela untuk
dibatalkan, dengan segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada
Universitas Katolik Soegijapranata dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktik
kerja ini dengan baik. Laporan akhir praktik kerja ini merupakan pengalaman
penulis dalam melaksanakan praktik kerja selama 3 bulan terhitung mulai tanggal
1 september hingga 30 november 2015.
Laporan ini disusun dengan maksud untuk mempertanggungjawabkan
tentang kegiatan penulis selama melaksanakan praktik kerja. Pengalaman dan
materi yang penulis alami sudah terabadikan dalam laporan ini dengan harapan
dapat membuahkan hasil positif bagi semua pihak yang memerlukan.
Menyusun sebuah laporan tentu tidak dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan
dari pihak-pihak yang terkait dalam praktik kerja ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Djoko Suwarno, M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan praktik kerja.
2. Bapak Ir. KRAT. RM. Endro Gijanto, MM selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak membantu selama Praktik Kerja dan dalam penyusunan laporan
Praktik Kerja ini.
3. PT Ciriajasa Cipta Mandiri selaku konsultan pengawas dalam proyek
pembangunan Bellini Tower Apartement yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk dapat melaksanakan praktik kerja.
4. PT Adhisatya selaku kontraktor pelaksana dalam proyek pembangunan
Bellini Tower Apartement yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk dapat melaksanakan praktik kerja.
5. Bapak Wiryawan, Bapak Adhi, Bapak Tatang, Mbak Dhian serta Mbak Puji
yang sudah banyak membantu penulis selama melaksanakan praktik kerja
dengan membarikan penjelasan serta pengarahan yang sangat baik.
6. Kedua oran tua yang selalu memberikan support kepada penulis sehingga
tetap semangat dalam menjalani praktik kerja.
iv
7. Eric, Stefan, Piter sebagai team praktik kerja yang sudah menemani dan
membantu mulai dari awal hingga selesai praktik kerja selama 3 bulan.
8. Teman-teman praktik kerja dari universitas lain yang juga sudah akrab dan
saling berbagi ilmu selama praktik kerja.
9. Semua pihak yang sudah banyak membantu selama praktik kerja maupun
dalam proses penyusunan laporan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Laporan ini penulis susun dengan sungguh-sungguh karena penulis mengharapkan
hasil yang maksimal. Akan tetapi penulis juga menyadari bahwa tidak ada yang
sempurna di dunia ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca mengenai laporan ini agar dalam penyusunan laporan yang akan
datang dapat lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak
yang terkait.
Penulis
v
vi
vii
viii
ix
x
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Bellini Tower Apartement
Jalan Prof. Sudharto 10, Tembalang, Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
yang ada di apartemen bellini tower yaitu 444 unit studio, 8 unit Bellini
Suite View two bedroom, dan 8 unit Bellini Suite Garden two bedroom.
Taman
Janitor + pantry 2
Tangga darurat 2
Hunian 32 UNIT STUDIO
2 Janitor + pantry 2 954.46 9.3
Tangga darurat 2
Hunian 32 UNIT STUDIO
3 Janitor + pantry 2 954.46 12.5
Tangga darurat 2
Hunian 32 UNIT STUDIO
5 Janitor + pantry 2 954.46 15.7
Tangga darurat 2
Janitor + pantry 2
Tangga darurat 2
Toilet + Janitor 2
R. Meteran 954.46 50.9
Roof garden
Ruang Mesin 130.5 54.5
Lift
Atap Ruang
131.5 57
Mesin Lift
TOTAL 20545.178
Jenis-jenis pelelangan :
a. Pelelangan umum/terbuka
Pelelangan umum adalah sistem lelang dimana semua pihak yang telah
memenuhi persyaratan dapat mengikuti lelang. Segala yang berhubungan
dengan lelang diumumkan secara terbuka sehingga semua pihak dapat
mengetahui informasi yang ada. Dalam pelelangan terbuka segala
keputusan yang diambil mengenai pemenang lelang akan diumumkan
secara terbuka terhadap peserta lelang yang ikut berpartisipasi.
b. Pelelangan tertutup
Pelelangan tertutup adalah sistem lelang dimana pemenang tender yang
telah diputuskan dan diumumkan, peserta lelang yang lain tidak
mengetahui berapa harga yang ditawarkan oleh pemenang tender.
c. Pemilihan/penunjukan langsung
Pemilihan atau penunjukan langsung dilakukan tanpa melalui sistem
pelelangan namun disyaratkan minimal memiliki 3 penawar yang sudah
menjadi rekanan terseleksi sehingga dapat dipilih penyedia jasa yang
terbaik. Sistem lelang ini dilaksanakan ketika pemilik proyek sudah
memiliki rekanan yang telah dipercaya dan biasanya sudah pernah
melaksanakan pekerjaan dan hasilnya memuaskan.
BAB II
PENGELOLA PROYEK
2.3 PELAKSANA
Pelaksana atau Kontraktor adalah orang/badan usaha yang menerima
pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
gambar, rencana kerja dan syarat-syarat serta biaya yang sudah ditetapkan
berdasarkan kesepakatan yang ada.
Penyedia jasa memiliki tanggung jawab penuh terhadap pemilik proyek
dimana pemilik proyek dibantu oleh konsultan pengawas untuk memantau
jalannya proyek. Penyedia jasa yang melaksanakan proyek Pembangunan
Bellini Tower Apartement adalah PT. ADHISATYA GROUP. Kontraktor
sebagai pelaksana proyek mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
a. Melaksanakan semua pekerjaan dengan baiksesuai dengan syarat dan
ketentuan yang telah disepakati bersama dan ditetapkan oleh pemilik
proyek,
b. Membuat gambar pelaksanaan yang disahkan olehkonsultan pengawas,
c. Mengatur rencana kerja, jadwal serta metode yang digunakan pada
pelaksanaan proyek sehingga dapat berjalan dengan baik
d. Melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada pemilik proyek,
e. Mendapatkan dana dan fasilitas sesuai dengan kesepakatan yang didapat
dari pemilik proyek,
f. Pekerjaan yang telah selesai seluruhnya diserahkan kepada pemilik proyek
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Direktur
Utama
Suka Adhisatya, ST.
a. Direktur Utama
Tugas:
b. Site Engineer
Site engginer merupakan orang yang bertanggung jawab serta menjadi
pemimpin bagi engginer yang bekerja pada suatu proyek. Site engginer
bertanggung jawab langsung kepada direktur utama dan berkoordinasi
dengan site manager serta site logistic.
Tugas dan wewenang antara lain:
1. Memberi pengarahan mengenai pekerjaan yang berlangsung kepada
supervisor.
2. Data-data mengenai penyimpangan maupun perubahan dikumpulkan
oleh site engginer agar tidak berdampak pada pengeluaran biaya
maupun waktu,
3. Membuat metode kerja yang baik untuk menjamin pekerjaan yang
berlangsung sesuai dengan target yang ditetapkan,
4. Selalu mengawasi pekerjaan yang berlangsung agar sesuai dengan
syarat yang ditetapkan,
5. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan,
6. Membuat laporan serara berkala mengenai pelaksanaan pekerjaan baik
harian hingga bulanan,
7. Membuat perubahan jadwal dan metode yang digunakan apabila
terjadi keterlambatan pekerjaan.
8. Membuat ketetapan mengenai K3.
c. Site Logistic
Site logistic merupakan orang yang bertugas mengurus segala kebutuhan
yang berhubungan dengan material, peralatan maupun surat-surat yang
berhubungan dengan administrasi yang digunakan dalam suatu proyek.
Tugas dan wewenang Site Logistic adalah
1. Mengumpulkan data harga satuan bahan yang dibutuhkan,
d. Supervisor Arsitektur
Tugas dan wewenang Supervisor Arsitektur adalah
1. Melaksanakan koordinasi dengan mandor serta melakukan
pengawasan terkait dengan pekerjaan arsitektur,
2. Melaporkan hasil pekerjaan arsitektur yang telah dicapai kepada site
manager.
e. Supervisor Struktur
Tugas dan wewenang Supervisor Struktur adalah
1. Melaksanakan koordinasi dengan mandor serta melakukan
pengawasan terkait dengan pekerjaan struktur,
2. Melaporkan hasil pekerjaan struktur yang telah dicapai kepada site
manager.
f. Supervisor Surveyor
Tugas dan wewenang Supervisor Surveyor adalah
1. Melaksanakan koordinasi dengan mandor serta melakukan
pengawasan terkait dengan pekerjaan survey,
2. Melaporkan hasil pekerjaan survey yang telah dicapai kepada site
manager.
g. Supervisor MEP
Tugas dan wewenang Supervisor MEP adalah
1. Membuat rekapitulasi data peralatan yang dibutuhkan dalam
pekerjaan,
2. Menyusun permintaan biaya yang dibutuhkan secara berkala dalam
periode 2 mingguan,
3. Membuat jadwal yang akan dicapai dalam pekerjaan yang
membutuhkan peralatan,
4. Melakukan pemeriksaan serta perbaikan peralatan yang digunakan
dalam proyek secara berkala,
5. Membuat laporan pertanggungjawaban hasil pekerjaan untuk
diteruskan kepada site manager.
h. Sub Kontraktor
Sub Kontraktor merupakan orang/badan usaha yang ditugaskan oleh
kontraktor utama untuk melaksanakan pekerjaan khusus yang sudah menjadi
keahliannya. Hak dan kewajiban sub kontraktor adalah:
Manajer Konstruksi
Wiryawan Widhiyarto, ST.
a. Manajer Konstruksi
Tugas utama dari manajer kontruksi adalah menjalankan
implementasi sistem manajemen konstruksi secara profesional pada
proyek yang berada dibawah pimpinannya. Sebagai wakil dari
perusahaan yang menjaga serta bertanggung jawab terhadap target
serta kualitas yang dihasilkan sesuai dengan ketetapan yang telah
disepakati.
Tugas:
1. Membuat program serta metode yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan sejak awal hingga selesai mencakup
Program Fisik, Program Biaya, Program Personil, Program
Peralatan,
2. Memberikan sistem informasi mengenai manajemen baik
dalam organisasi proyek maupun prosedur pelaksanaan standar
yang digunakan,
3. Melaksanakan rapat koordinasi proyek baik mengenai hal
teknis maupun site proyek,
4. Membuat laporan secara berkala mengenai kemajuan
pelaksanaan pekerjaan dalam proyek,
5. Mengkoordinasi tenaga ahli dan staf yang ada dalam tim MK
pada proyek tersebut,
6. Mempertanggung jawabkan seluruh berkas maupun biaya yang
diterima,
7. Bertanggungjawab atas hasil pekerjaan yang diawasi oleh tim
MK,
8. Menjaga nama baik perusahaan yang diwakili sehingga dapat
meningkatkan nama perusahaan,
b. Project Engineer
Tugas utama adalah membantu manajer kontruksi mengatasi
permasalahan yang ada sesuai dengan kemampuan serta keahlian
yang dimiliki.
Rincian Tugas:
1. Meneliti dan memeriksa hasil pekerjaan pada sesuai dengan
tahapnya,
c. Admin
Tugas utama dari seorang admin adalah Mengelola
administrasi proyek secara keseluruhan
Rincian Tugas:
1. Menjadi admin dalam kantor yang agar permintaan yang masuk
dapat terpenuhi,
2. Menjaga serta melakukan perbaikan terhadap peralatan yang
digunakan agar dapat siap sedia,
3. Menerima data dan menyusun laporan dari tim MK,
4. Menerima serta mengelola surat, file serta data yang masuk
sehingga terkendali dengan baik,
5. Menyiapkan data yang diperlukan dalam rapat,
6. Menyusun laporan keuangan,
7. Melaksanakan tugas lain yang diminta oleh pimpinan apabila
dibutuhkan.
d. Supervisor Struktur
Melakukan pengawasan serta pengendalian terhadap
pekerjaan struktur sesuai dengan keahlian ang dimiliki dan
berkoordinasi dengan pimpinan.
Rincian Tugas:
1. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh penyedia jasa sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang
telah disepakati,
2. Membuat jadwal dan program kerja harian,
3. Membuat laporan kemajuan pekerjaan secara berkala dan
melaporkan kepada pimpinan,
4. Mekakukan inspeksi dan perhitungan prestasi pekerjaan yang
dilakukan,
5. Menjadi sumber informasi pada bidang yang diawasi,
6. Mengikuti rapat yang diadakan,
7. Melaksanakan tugas lain yang diminta oleh pimpinan apabila
dibutuhkan.
e. Supervisor M.E.P
Melakukan pengawasan serta pengendalian terhadap
pekerjaan struktur sesuai dengan keahlian ang dimiliki dan
berkoordinasi dengan pimpinan.
Rincian Tugas:
1. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh penyedia jasa sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang
telah disepakati,
2. Membuat jadwal dan program kerja harian,
3. Membuat laporan kemajuan pekerjaan secara berkala dan
melaporkan kepada pimpinan,
Keterangan:
: Hubungan koordinatif
: Hubungan Kontraktual
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK
3.5.1.3 Excavator
Excavator merupakan alat untuk menggali namun
dapat dimanfaatkan juga untuk mengangkit material
selama material tersebut dapat ditampung oleh alat ini.
excavator lebih banyak digunakan pada proses awal
pembangunan karena pada tahap awal terdapat banyak
pekerjaan galian. Contoh pada pekerjaan yang ada di
proyek ini adalah penggalian lubang untuk pondasi.
Pada proyek ini excavator yang digunakan adalah
kobelco sk 75. Excavator jenis ini merupakan tipe mini
sehingga mudah untuk digunakan pada area yang susah
terjangkau. Kobelco sk 75 memiliki kapasitas bucket 0,4
m3 dengan kecepatan tempuh maksimal yaitu 2,8 km/jam.
Excavator selain digunakan untuk menggali juga dapat
dimaksimalkan untuk mengangkat barang/material untuk
Volume galian
Kapasitas = × waktu yang dibutuhkan
kapasitas angkut
ini adalah dari Holcim dan juga Jati Kencana Beton (JKB).
Kapasitas truk mixer berbeda-beda. Untuk 1 truk mixer
mampu mengangkut sebanyak 5-7,5 m3.
3.5.2.5 Perancah/scaffolding
Perancah/scaffolding adalah alat yang berfungsi
sebagai penopang bekisting dan beban pada saat
pengecoran untuk sementara, jadi perancah harus dibuat
dengan kuat. Perancah dibuat dengan rangkaian besi yang
saling terikat dan menghasilkan konstruksi yang kuat,
bagian-bagian perancah yang digunakan untuk proyek ini
adalah jack base, main frame, cross brace, join pin, u
head, balok gelagar dari besi hollow, dan suri-suri.
Perancah dalam proyek ini digunakan pada pekerjaan
balok, plat lantai, tangga, dan juga difungsikan sebagai
3.5.2.9 Waterpass
Waterpass merupakan alat penyipat datar. Alat ini
hanya digunakan untuk menentukan ketinggian elevasi
pada suatu pekerjaan. Contoh pekerjaan yang
menggunakan alat ini adalah saat memberi pinjaman 1
meter pada kolom dan juga pada saat storing pengecoran
pelat. Jenis Auto level/waterpass yang digunakan adalah
merk Sokia.
Cara menggunakan waterpass tidak jauh berbeda
dengan theodolite, hanya saja lebih terbatas karena hanya
dapat digunakan untuk mengukur elevasi atau ketinggian.
Selain itu untuk mengukur elevasi menggunakan
waterpass kita hanya mengatur ketinggian alat dengan
meteran maupun membidik titik yang sudah diatur
ketinggiannya.
3.6 BAHAN/MATERIAL
3.6.1 Semen
Semen adalah suatu bahan pengikat dan pengeras pada
adukan. Semen digunakan pada adukan beton, pasangan batu bata,
plesteran dan juga acian. Semen yang digunakan pada proyek ini
adalah merk semen Puger, semen plester Lemkra, serta faster
mortar bata ringan. Semen puger digunakan sebagai campuran
adukan beton pada pengecoran kolom praktis dan campuran air
semen pada pekerjaan pengecoran. Semen plester lemkra
digunakan pada pekerjaan finishing dinding dan juga lantai
sedangkan faster mortar digunakan pada pekerjaan pemasangan
bata ringan karena memiliki daya rekat yang cukup kuat, tidak
perlu menggunakan pasir sebagai campuran adukan.
Cara sederhana untuk mengetahui kualitas semen adalah dengan
cara menggenggam semen tersebut, apabila menggumpal maka
kualitasnya kurang bagus sedangkan apabila tetap terurai maka
kualitasnya bagus. Oleh karena itu pemilihan semen menjadi hal
yang penting karena akan mentukan kualitas dari bangunan
tersebut apakah kuat atau tidak.
Pada proyek ini penggunaan semen tidak banyak digunakan
untuk pekerjaan beton struktur, namun hanya untuk pekerjaan lain
seperti pemasangan hebel, pondasi sementara dan juga plesteran
dinding. Penggunaan dan perawatan yang dilakukan juga hanya
sederhana saja. Semen ditempatkan pada suatu area/gudang, selain
itu juga tidak dilakukan pengujian secara bertahap pada semen
yang ada.
3.6.2 Pasir
Pasir adalah bahan pengisi dalam adukan. Pasir dapat terbuat
secara alami maupun buatan manusia. Syarat pasir yang baik antara
lain :
1. Tidak mengandung bahan organik maupun bahan kimia
berbahaya,
2. Bergradasi baik,
3. Keras dan tajam,
4. Mengandung kadar lumpur kurang dari 5%,
5. Tidak mengandung garam serta tidak hancur terkena cuaca.
,
Pada proyek ini tidak dilakukan pemeriksaan dan pengujian
pasir yang ada. Penggunaan dan perawatan yang dilakukan juga
hanya sederhana saja. Pasir ditempatkan pada suatu area yang
langsung berhubungan dengan tanah, selain itu juga tidak
dilakukan pengujian secara bertahap pada pasir-pasir yang ada.
Namun pasir yang digunakan pada proyek ini adalah pasir
muntilan yang sudah dikenal memiliki serta memenuhi syarat-
syarat yang baik sebagai agregat halus.
3.6.3 Kerikil
Kerikil dapat diambil dari alam bebas maupun hasil buatan
manusia. Sama halnya dengan pasir, kerikil juga memiliki syarat
agar baik untuk digunakan antara lain:
1. Memiliki susunan gradasi yang baik
2. Kandungan lumpur dibatasi hingga 1% dari total berat. Apabila
lebih maka kerikil tersebut harus dicuci terlebih dahulu,
3. Mempunyai tingkat reaktif negative terhadap alkali,
4. Terdiri dari berbagai ukuran dan apabila diayak harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
Muchamad Adi Nugroho/12.12.0052
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
71
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Bellini Tower Apartement
Jalan Prof. Sudharto 10, Tembalang, Semarang
3.6.4 Besi
Besi yang digunakan pada proyek ini yaitu besi polos dan
ulir. Besi merupakan material penting yang berfungsi sebagai
penahan gaya tarik, geser dan punter pada beton. Dalam
penggunaannya besi tidak boleh rusak/patah, tidak boleh berkarat,
serta sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan. Selain
dalam penggunaan, penyimpanan besi juga harus diperhatikan
yaitu disimpan ditempat yang kering dan hindarkan bersentuhan
langsung dengan tanah serta hindarkan besi disimpan ditempat
yang terbuka terlalu lama karena akan menyebabkan besi menjadi
berkarat.
Pada proyek ini material besi tidak disimpan dengan baik
sehingga besi menjadi berkarat karena terkena cuaca secara
langsung. Seperti yang terlihat pada gambar, besi diletakkan diluar
tanpa ada pelindung dari panas maupun hujan dan juga besi yang
3.6.7 Beton
Beton ready mix adalah beton siap pakai yang diolah dan
dibuat sesuai dengan mutu beton yang sudah dipesan yang
digunakan untuk pengecoran. Penggunaan beton ready mix pada
proyek ini guna menjaga kualitas campuran pada beton dan untuk
menghemat waktu pekerjaan pengecoran. Beton ready mix yang
dipesan untuk proyek ini menggunakan mutu beton K350 untuk
pengecoran pile cap, tie beam, plat lantai, balok, tangga, dinding
parapet dan menggunakan mutu beton K400 untuk pengecoran
kolom, retaining wall, dan shear wall.
2. Tulangan
Tulangan sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton
sehingga perlu adanya engujian kuat tarik baja secara berkala.
Pengujian ini dilakukan di laboratorium politeknik negeri
semarang untuk mengetahui tegangan leleh dan maksimum
serta regangan leleh dan maksimum. Padaproyek ini
pemesanan beri tulangan dilakukan sebelum stok yang ada
habis sehingga tidak mengganggu pekerjaan.
3. Rapat rutin
Untuk menjaga komunikasi dan hubungan antara tiap
bagian yang bekerja perlu adanya rapat rutin untuk membahas
segala hal yang berhubungan dengan proyek. Hal ini dilakukan
di proyek ini minimal tiap minggu untuk terus memantau hasil
kerja yang telah dilaksanakan apakan sesuai dengan RKS atau
tidak.
a. Pembagian Zona
Pembagian zona kerja sehingga dapat memanfaatkan
waktu dengan efektif sesuai dengan sumber daya yang ada
perlu dilakukan agar waktu yang digunakan menjadi efektif.
Berikut contoh pembagian zona yang ada sehingga
beberapa pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu yang sama.
Zona 1 Zona 2
Sabtu/
Hari Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Pagi Balok Wiremess >90% Cleaning Balok Wiremess >90% Cleaning
Bondeks Bondeks
Cor Kolom Cor Kolom Cor Kolom Zona Cor Plat Zona
Zona 2 Cor Kolom Zona 2 Cor Plat Zona 1 Zona 1 1 2
Sore Cleaning Curing Cleaning Curing
b. Jam Kerja
Waktu yang diterapkan untuk bekerja tiap harinya perludiatur
agar pekerja dapat bekerja dengan maksimal. Untuk proyek
pada pembangunan apartemen ini jam kerja berlaku mulai
pukul 08.00 pagi sampai pukul 16.00 sore serta jam lembur
disesuaikan dengan pekerjaan yang ada. Dengan adanya
pengaturan jam kerja maka proyek akan berjalan sesuai dengan
jadwal yang ada serta dapat menyesuaikan dengan sumber
daya yang tersedia.
3.8 PERMASALAHAN
Dalam setiap proyek pembangunan pasti terdapat kendala yang menjadi
sebuah permasalahan tersendiri meskipun hal tersebut kecil dan tidak
diharapkan. Pada proyek pembangunan apartemen ini terdapat beberapa
faktor permasalahan antara lain:
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan dan data yang
diperoleh di proyek Bellini Tower Apartement dapat diambil kesimpulan :
1. Pengawasan yang dilakukan oleh pengawas pekerjaan dalam hal ini
MK sudah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan sudah dilakukannya
pengawasan secara bertahap untuk tiap pekerjaan serta memberikan
peringatan/memo untuk pelaksana pekerjaan apabila melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan RKS yang ada.
2. Perlu peningkatan yang cukup banyak untuk pihak pelaksana
proyek/kontraktor pelaksana. Dalam proyek ini kontraktor pelaksana
adalah pihak owner sendri sehingga kurang maksimal dalam
melaksanakan pekerjaan karena menginginkan hasil maksimal dengan
biaya yang seminim mungkin. Terdapat beberapa memo yang sudah
dikeluarkan oleh pengawas pekerjaan namun belum dilaksanakan
dengan baik oleh kontraktor pelaksana. Selain itu perlu adanya sistem
bekerja yang baik dalam proyek selanjutnya, terutama untuk masalah
K3 karena sangat kurang dan tidak diterapkan dengan baik dalam
proyek ini.
4.2 SARAN
Pembangunan sebuah proyek tidak dapat berjalan lancar tanpa
kendala. Kendala pasti ada walaupun hanya berupa masalah kecil. Oleh
karena itu, berdasarkan permasalahan yang penulis temukan pada saat
melaksanakan praktik kerja, penulis ingin memberikan beberapa saran
yang dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
maupun untuk kelancaran pembangunan dimasa yang akan datang.
Beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
Muchamad Adi Nugroho/12.12.0052
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik 82
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
83
Laporan Praktik Kerja
Proyek Pembangunan Bellini Tower Apartement
Jalan Prof. Sudharto 10, Tembalang, Semarang
6. Faktor Material
Seperti saran yang sudah disampaikan diatas mengenai
penyimpanan material yang baik dapat menghasilkan hasil pekerjaan
yang baik pula. Selain itu untuk mengatasi keterlambatan material
perlu adanya perhitungan yang baik mengenai stok material yang ada
sehingga pemesanan dapat dilakukan jauh hari sehigga tidak terjadi
keterlambatan pengiriman yang menyebabkan tertundanya pekerjaan
yang ada.