Anda di halaman 1dari 3

Ethanol

Karakteristik ethanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja,
adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan
rumus empirisC2H6O.Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter

Adapun sifat-sifatnya adalah:


Sifat Fisika Etanol
Berat Molekul 46,07 gr/grmol
Titik Lebur -112 0C
Titik Beku -113,840C (-172,90F)
Titik didih 78,4 0C
Densitas 0,7893 gr/ml
Indeks bias 1,36143 cP
Viskositas 200C 1,17 cP
Panas penguapan 200,6 kal/gr
Merupakan cairan tidak berwarna
Dapat larut dalam air, dan eter
Memiliki bau yang khas

Sifat Kimia Etanol


Etanol sehari-hari disebut alcohol. Rumus Kimia Etanol molekulnya C2H6O dan
rumus strukturnya CH3CH2OH, namun biasanya disingkat sebagai C2H5OH. Gugus
-OH merupakan gugus fungsi, yaitu bagian yang menentukan sifat alkohol. Sifatsifat
kimia etanol yang lain adalah :
1. Merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik
2. Mudah menguap dan mudah terbakar
3. Bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkyl halida dan air
CH3CH2OH + HC=CH → CH3CH2OCH=CH2
4. Bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air
CH3CH2OH + CH3COOH → CH3COOCH2CH3 + H2O
5. Dehidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid
6. Mudah terbakar diudara sehingga menghasilkan lidah api (flame) yang berwarna
biru muda dan transparan, dan membentuk H2O dan CO2.

Metode pembuatan ethanol dari CO2

1. Rangkaian reaktor sintesis elektrokimia


Rangkaian reaktor sintesis elektrokimia yang digunakan dalam penelitian ini
ditunjukkan pada Gambar 1

2 Penentuan karakteristik dan kandungan elemen elektroda Cu-Zn


Pelat elektroda Cu-Zn dipotong dengan ukuran 1,5 × 4 cm dan digosok menggunakan
amplas sampai kotorannya menempel permukaan elektroda hilang. Kemudian pelat
elektroda Cu-Zn dicuci menggunakan akuades sampai bersih dan kering dengan
menyeka dengan tisu. Pelat elektroda Cu-Zn kemudian dianalisis dengan Memindai
Electron Microscope-Electron Dispersive Spectrometer.

2.3. Persiapan elektroda


Pelat elektroda Cu-Zn dipotong menjadi ukuran dari 1,5 × 4 cm dan Digosok
menggunakan kertas amplas hingga kotoran-kotoran pada permukaan elektroda
hilang. Kemudian Dicuci dengan menggunakan akuades hingga bersih dan
dikeringkan.Sedangkan elekroda karbon yang digunakan dalam penelitian ini adalah
elektroda karbon yang berasal dari batu baterai bekas. Elektroda karbon terlebih
dahulu dicuci menggunakan akuades hingga bersih. Dioven selama 3 jam pada suhu
110 oC untuk menghilangkan kandungan air, kemudian didinginkan di dalam
desikator.

2.4. Proses konversi karbon dioksida menjadi etanol


Dalam konversi CO2 menjadi etanol dalam elektrokimia reaktor sintesis
dilakukan dengan cara memvariasikan tegangan , konsentrasi larutan elektrolit
natrium bikarbonat dan waktu elektrolisis untuk mendapatkan kondisi yang optimal
untuk mengubah CO 2 menjadi etanol.
Pada variasi tegangan, 50 mL larutan natrium bikarbonat elektrolit 0,1 M dimasukkan
kedalam reaktor sintesis elektrokimia dilengkapi dengan pelat elektroda kuningan
(katoda) dan batang karbon elektroda (anoda). Kemudian CO2 gas dialirkan ke
reaktor sintesis elektrokimia dengan laju aliran 1 L / menit dan dialirkan tegangan
sebesar 1, 3, 5 dan 7 volt dengan waktu elektrolisis 90 menit, selanjutnya diambil
sampel larutan hasil elektrolisis dan dianilisis menggunakan kromatografi gas untuk
tentukan tegangan optimal untuk mengubah CO 2 menjadi etanol.
Pada variasi konsentrasi larutan elektrolit natrium bikarbonat, masing-masing 50 mL
natrium bikarbonat elektrolit 0,05, 0,1, 0,2, 0,4 dan 0,6 solusi M diambil dan
dimasukkan ke dalam reaktor sintesis elektrokimia dilengkapi dengan pelat Elektroda
kuningan (katoda) dan elektroda karbon batang (anoda). Kemudian gas CO2 mengalir
ke reaktor sintesis elektrokimia dengan laju aliran 1L / menit. Kemudian tegangan
juga dimasukkan ke dalam reaktor sintesis elektrokimia dari tegangan optimal. Proses
sintesis elektrokimia dilakukan selama 90 menit. Selanjutnya larutan sampel dari
proses sintesis elektrokimia dianalisis dengan kromatografi gas. Yang optimal
konsentrasi larutan elektrolit natrium bikarbonat dipelajari dari variasi yang
menghasilkan kebanyakan etanol.
Pada variasi waktu elektrolisis, dengan 50 mL larutan elektrolit natrium
bikarbonat dengan konsentrasi optimal dimasukkan ke dalam reaktor sintesis
elektrokimia yang sudah dilengkapi pelat elektroda kuningan (katoda) dan batang
karbon elektroda (anoda). Kemudian gas CO2 dialirkan ke reaktor sintesis
elektrokimia dengan laju aliran 1 L / menit. Kemudian tegangan juga dimasukkan ke
dalam reaktor sintesis elektrokimia dari tegangan optimal. Waktu elektrolisis yang
optimal dipelajari dengan memvariasikannya menjadi 60, 90, 120, 150 dan 180 menit.
Selanjutnya larutan sampel dari Proses sintesis elektrokimia dianalisis dengan
kromatografi gas untuk menentukan waktu optimal
elektrolisis untuk mengubah CO2 menjadi etanol.
Kromatogram yang diperoleh dari masing-masing sampel dibandingkan dengan
kromatogram etanol standar sehingga dapat diketahui bahwa komposisi senyawa
terbentuk secara kualitatif dan kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai