Anda di halaman 1dari 8

PAPER MANAJEMEN PEMASARAN I

ANALISIS PELUANG DAN HAMBATAN BISNIS B2B ONLINE SELAMA

MASA PANDEMI

OLEH :

IKHLASIAH AMINI

A021191144

KELAS MANAJEMEN PEMASARAN I D

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN AJARAN 2020/2021


PENDAHULUAN

Business-to-business atau disingkat B2B merupakan sebuah transaksi bisnis yang

dilakukan secara elektronik maupun fisik dan terjadi antara entitas bisnis satu ke bisnis

lainnya. Dimana dalam B2B, produk atau jasa yang diberikan oleh satu perusahaan

diperuntukkan untuk perusahaan lainnya, bukan langsung kepada konsumen.

Perusahaan umumnya bertujuan untuk menciptakan hubungan B2B yang dapat

diandalkan yang memberikan peningkatan efisiensi dan profitabilitas. Namun, dengan

adanya pandemi COVID-19 menyebabkan dampak yang signifikan pada perekonomian,

salah satunya bagi perusahaan. Dengan begitu, tidak dapat dipungkiri, tentu muncul

hambatan - hambatan dan juga peluang bisnis B2B online selama pandemi ini. Oleh

karena itu, sangat penting untuk mengevaluasi kembali hubungan bisnis perusahaan

secara keseluruhan. Meskipun kemitraan jangka panjang bagus untuk menangani

perubahan bertahap selama masa stabil, perubahan lingkungan yang mengganggu

mungkin mengharuskan manajer mempertimbangkan perubahan yang mengganggu

bisnis mereka. Pandemi juga dapat menghadirkan peluang untuk membangun hubungan

baru karena mungkin ada mitra atau pemasok lain yang lebih siap untuk membantu

perusahaan. Perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengevaluasi kembali

hubungan dengan perusahaan lain yang ada berdasarkan kriteria yang secara unik sesuai

untuk lingkungan yang tidak stabil seperti pada masa pandemi saat ini.
PEMBAHASAN

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak industri di seluruh dunia, tidak

terkecuali pasar business to business (B2B). Cara perusahaan membeli dari perusahaan

lain dan menjual satu sama lain saat ini terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Dalam

melakukan business to business (B2B) tentu memiliki peluang dan hambatan tergantung

bagaimana perusahaan melihat situasi. Berikut Peluang dan Hambatan yang dapat

terjadi pada bisnis B2B selama pandemi :

A. Peluang Bisnis B2B Selama Masa Pandemi

a. Bisnis B2B Menawarkan Berbagai Peluang Baru

Pandemi COVID-19 mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi.

Banyaknya perusahaan penjualan tradisional yang melambat atau ditutup

karena pandemi, membuat konsumen mencari opsi yang lebih aman untuk

membeli apa yang mereka butuhkan untuk meminimalisir terkena paparan

virus. Sehingga kebanyakan konsumen mulai beralih dan memilih untuk

malakukan pembelian secara online. Dengan begitu tentu munculah

peluang-peluang bisnis baru yang dapat dilakukan perusahaan yang cocok

untuk dilakukan selama masa pandemi sebagai bentuk adaptasi dalam

menghadapi krisis dan perusahaan perlu melakukan berbagi inovasi dan

strategi untuk melihat peluang dengan perusahaan apa saja dia harus

melakukan kerja sama


b. Memanfaatkan Kerja Sama dengan Berbagai Perusahaan

Karena terjadi kenaikan permintaan pada E-commarce, membuat perusahaan

harus lebih gencar lagi dalam memproduksi produk barang dan jasa. Maka dari

itu, peran Business to Business (B2B) sangat berpengaruh. Perusahaan

sebaiknya bisa memanfaatkan kerja sama dengan berbagai perusahaan baik

dengan tetap mempertahankan kerjasama dengan perusahaan B2B nya saat ini

ataupun membangun hubungan baru dengan perusahaan yang lain. Perusahaan

dapat mencari perusahaan lain yang dapat atau mampu melihat peluang

pandemi ini dengan cara yang sama sehingga dapat beradaptasi dan mampu

bersaing di pasar walaupun di tengah pandemi.

c. Membuat Perusahaan Melakukan Transformasi Digital

Karena penerapan lockdown diberbagai daerah mengharuskan beberapa

perusahaan tidak dapat berjalan semestinya. Tetapi, untuk mendorong

permintaan dan menjaga penjualan tetap dapat bertahan, B2B online akan

memegang peranan yang sangat penting. Sama seperti konsumen yang harus

menyesuaikan diri dengan kehidupan selama pandemi, B2B juga harus mencari

cara untuk tetap bertahan dalam bisnis, tetap beroperasi, dan bisa cepat pulih.

Maka dari itu, sangat dibutuhkan adanya transformasi digital mulai dari upaya

penjualan dan pemasarannya. Pemasaran digital dapat dilakukan melalui

website e-commerce, social media, penjualan melalui marketplace, dan


membentuk tim reseller untuk menjualkan atau mempromosikan produknya.

Misalnya perusahaan dapat membuka layanan belanja dari rumah atau delivery

service. Pada bidang kuliner saat ini juga sudah mulai beralih membuat

produk ready to eat, ready to cook, dan ready to drink serta frozen food yang

dipasarkan melalui konsep pesan antar, konsep reseller, dan penjualan

melalui market place.

B. Hambatan Bisnis B2B Selama Masa Pandemi

Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar

terhadap perekonomian dan menyebabkan banyak perusahaan tidak dapat bertahan,

bahkan sebagian perusahaan banyak yang melakukan pemutusan kerja pada

karyawannya ataupun menutup sementara perusahaannya. Untuk menghindari terjadi

hal seperti itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi hubungan yang

paling berisiko dan menyebabkan dampak besar pada penjualan produk, sumber

pasokan utama, dan kelangsungan operasinya. Perusahaan harus dapat membuat

keputusan apakah akan mempertahankan hubungan kerja sama dengan suatu perusahaan

atau menemukan perusahaan pengganti yang lebih menguntungkan. Selain itu, ditengah

pandemi COVID19 juga tentunya perusahaan-perusahaan perlu memperhatikan dan

mepertimbangkan ulang cara kerjanya dalam menghadapi masa kritis. Penting bagi

perusahaan untuk melakukan evaluasi kembali pada hubungan kerjasama B2B yang ada
dan mempertimbangkan perubahan yang diperlukan agar dapat bertahan. Pada saat yang

sama, perusahaan tentu harus mengidentifikasi hubungan yang ada, yang mana yang

dapat dimanfaatkan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu, rantai pasokan

juga sangat terpengaruh oleh pandemi. Perusahaan berjuang untuk memenuhi

permintaan dan kebutuhan untuk memenuhi lonjakan penjualan online sehingga

perusahaan tanpa infrastruktur logistik yang kuat berisiko kehilangan pelanggan karena

seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa E-commerce menjadi semakin diminati

konsumen. Bahkan menurut penelitian bulan Juni 2020 dari Wunderman Thompson,

45% pembeli B2B AS beralih ke pemasok baru karena pemasok mereka yang ada tidak

dapat menawarkan pengiriman selama pandemi virus korona. Banyak pembeli

mungkin tidak nyaman membeli barang secara langsung atau sudah mulai berbelanja

kebutuhannya secara online selama pandemi dan oleh karena itu perusahaan akan

mencari pilihan perusahaan lain yang menyediakan pengiriman untuk memenuhi

kebutuhan belanja B2B mereka. Pandemi COVID-19 membuat perusahaan lebih

berhati-hati dan sangat mempertimbangkan dengan siapa mereka akan bekerja sama.

Apalagi di era pandemi, pasti sangat sulit untuk tetap mempertahankan ataupun

membuat perusahaan lain tetap percaya pada nilai perusahaan kita.


PENUTUP

Pandemi COVID-19 menyebabkan dampak yang signifikan pada perekonomian, salah

satunya bagi pasar business-to-business (B2B). Perusahaan umumnya menciptakan

hubungan B2B bertujuan agar dapat memberikan peningkatan efisiensi dan profitabilitas.

Namun, karena pandemi yang terjadi saat ini mengubah cara kerja B2B. Cara

perusahaan membeli dari perusahaan lain dan menjual satu sama lain terlihat sangat

berbeda dari sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa B2B di tengah pandemi

seperti ini mengharuskan perusahaan untuk bisa menganalisis peluang dan hambatannya.

Business to business (B2B) tentu memiliki peluang dan hambatan tergantung

bagaimana perusahaan melihat dan mengatasi situasi tersebut. Namun, sudah sepatutnya

perusahaan harus bisa mengatasi hambatan-hambatan dan memanfaatkan peluang yang

ada dengan sebaik mungkin agar tidak mengalami kerugian. Peran B2B sangat penting

untuk memastikan kerja sama perusahaan walaupun ditengah pandemi.


DAFTAR PUSTAKA

Cankurtaran, P. and Beverland, M.B., 2020. Using design thinking to

respond to crises: B2B lessons from the 2020 COVID-19

pandemic. Industrial Marketing Management, 88, pp.255-260.

Leijala, Antti. "Disruption in B2B sales is enforced by COVID-19,

Internet of Competition (IoC) model changes the way we sell."

Obal, M. and Gao, T., 2020. Managing business relationships during a

pandemic: Conducting a relationship audit and developing a path

forward. Industrial Marketing Management, 88, pp.247-254.

https://katadata.co.id/saptopradityo/digital/5f277b0e67c12/bisnis-e-comm

erce-b2b-yang-tetap-tahan-di-era-pandemi

https://www.bringoz.com/covid-19s-impact-on-the-b2b-industry/#

https://www.emarketer.com/content/covid-19-impact-on-b2b-industry

Anda mungkin juga menyukai