CIDERA RINGAN
Disusun Oleh :
Kelas : 18A3
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
TABEL GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern saat ini banyak berkembang berbagai macam
pengobatan terhadap cedera pada tubuh, baik secara medis maupun non
medis. Kemajuan dan perkembangan yang terjadi merupakan salah satu
bentuk upaya untuk menjaga kesehatan tubuh dan memulihkan kembali
cedera yang terjadi pada tubuh. Cedera akan menimbulkan berbagai
macam keluhan pada tubuh apabila tidak diberi penanganan secara cepat
dan tepat, seperti rasa tegang pada otot apabila tubuh tetap digunakan.
Selain itu cedera yang diakibatkan oleh aktivitas fisik seperti berolahraga
akan menimbulkan tanda akut, yaitu tanda respon peradangan pada tubuh
berupa pembengkakan, peningkatan suhu, rasa nyeri, warna merah dan
penurunan fungsi pada anggota gerak tubuh (Novita Intan Arovah, 2010:
3). Tanda-tanda peradangan pada cedera tubuh tersebut akan berdampak
negatif apabila pada saat penanganan pertama pasca terkena cedera tidak
dilakukan cepat dan tepat.
Pada umumnya, prinsip penanganan cedera akut pada tubuh
dilakukan untuk mengurangi kerusakan lanjutan serta mengurangi keluhan
yang terjadi akibat respon peradangan tubuh. Namun yang terjadi di
lapangan, di ruang lingkup pendidikan maupun di masyarakat umum
masih banyak terjadi salah persepsi dan kurangnya pengetahuan tentang
penanganan pertama cedera akut pada tubuh. Banyak masyarakat maupun
olahragawan yang tidak melakukan tindakan penanganan yang cepat dan
tepat, bahkan ada beberapa yang melakukan penanganan yang salah
terhadap timbulnya peradangan akibat dari cedera yang terjadi.
Dari hasil pengamatan penulis tentang penanganan pertama yang
dilakukan masyarakat yaitu pasien Physical Therapy Clinic Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, baik pasien olahragawan
maupun non olahragawan antara lain sebagai berikut: (1) Banyak pasien
tidak melakukan tindakan penanganan pertama pada cedera yang dialami
akibat aktivitas fisik, baik olahraga maupun non olahraga, (2) Banyak
pasien melakukan penanganan pertama pada cedera dengan metode
penanganan yang salah, seperti memberi efek panas pada anggota tubuh
yang mengalami peradangan, (3) Banyak pasien khususnya olahragawan
tidak melakukan istirahat saat mengalami cedera yang menimbulkan
peradangan sehingga memperparah keadaan cedera pada tubuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana klasifikasi cedera?
2. Apakah cidera ringan itu?
3. Luka apa saja yang tergolong sebagai cedera ringan?
4. Bagaimana penanganan dan perawatan cedera ringan?
C. Tujuan
Tujuan dari dibubatnya makalah ini adalah
1. Mengetahui klasifikasi cedera.
2. Mengetahui pengertian cedera ringan.
3. Mengetahui luka yang tergolong sebagai cedera ringan.
4. Mengetahui cara penanganan dan perawatan cedera ringan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KLASIFIKASI CEDERA
Menurut Hardianto (2005), klasifikasi cedera sebagai berikut :
1. Berdasarkan berat ringannya, cedera dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Cedera ringan
b. Cedera berat
2. Berdasarkan jaringan yang terkena
a. Cedera jaringan lunak
b. Cedera jaringan keras
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi cedera dibagi menjadi dua yaitu,berdasarkan jaringan
beratnya (cidera ringan dan berat) dan berdasarkan jaringannya (lunak
dan keras.Cedera ringan adalah cedera yang tidak diikuti kerusakan
yang berarti pada jaringan tubuh kita.Ada beberapa contoh diagnose
ringan berupa cidera otot pergelangan kaki,nyeri pinggang,gegar
otak,cedera kepala dan cedera tulang kering. Pada cedera kepala
terdapat dua jenis cedera kepala primer dan sekunder.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA