Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau - VENNY NS XII MIPA 4 PDF
Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau - VENNY NS XII MIPA 4 PDF
Disusun Oleh :
XII MIPA 4
0025672749/11354
Agustus
2020
PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
Laporan penelitian ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas proyek mata
pelajaran Biologi
Disusun Oleh :
XII MIPA 4
0025672749/11354
Agustus
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, laporan yang berjudul “Pengaruh Volume Air Terhadap Perkecambahan
Tanaman Kacang Hijau” selesai disusun. Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh beda volume penyiraman pada perkecambahan biji kacang hijau.
Dalam proposal ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Huda selaku guru pembimbing Biologi yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan, yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar karya ilmiah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi tujuan
laporan ini.
Penulis
iii
ABSTRAK
Tujuan laporan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh
Bapak Huda dan mengetahui pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman kacang
panjang serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh air terhadap pertumbuhan
tanaman kacang panjang.
Air merupakan factor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pada percobaan
kali ini, kami mengamati pertumbuhan biji kacang hijau yang diberikan takaran air yang
berbeda secara berkala. Sebagai patokan tingkat kesuburan, kami mengamati panjang
batang tumbuhan selama 5 hari. Takaran air yang digunakan adalah 10 ml, 30 ml, dan
50 ml di masing-masing gelas.
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
beda volume penyiraman mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan biji kacang hijau..
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
v
B. Tabel Hasil Percobaan .................................................................................. 18
C. Grafik Hasil Percobaan ................................................................................. 20
D. Analisis Data ................................................................................................. 20
E. Uji Hipotesis ................................................................................................. 21
F. Pambahasan .................................................................................................. 21
G. Data Gambar ................................................................................................. 22
LAMPIRAN ................................................................................................................... 37
vi
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Daftar Tabel
Daftar Grafik
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 1.18 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada
hari keempat ......................................................................................................... 31
Gambar 1.19 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada
hari keempat ......................................................................................................... 31
Gambar 1.20 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada
hari kelima ........................................................................................................... 32
Gambar 1.21 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada
hari kelima ........................................................................................................... 32
Gambar 1.22 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada
hari kelima ........................................................................................................... 33
Gambar 1.23 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada
hari keenam .......................................................................................................... 33
Gambar 1.24 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada
hari keenam .......................................................................................................... 34
Gambar 1.25 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada
hari keenam .......................................................................................................... 34
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Begitu juga dengan tumbuhan kacang hijau juga mengalami hal tersebut. Biji kacang
hijau dikatakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan jika sudah mulai
berkecambah.
Salah satu faktor yang mempengerahui pertumbuhan adalah air. Air merupakan sumber
kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat
membutuhkan air. Air adalah faktor yang menentukan kehidupan tumbuhan. Tanpa
adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun.
Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Air juga
merupakan salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah
besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Air berperan dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan
tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai
medium reaksi enzimatis. Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui
proses fisiologis absorbsi. Sedangkan hilangnya air dari permukaan bagian-bagian
tanaman melalui proses fisiologi, evaporasi dan transpirasi. Peranan air yang sangat
penting menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan
1
atau kelebihan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metaboliknya
sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh kadar air (volume penyiraman) terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
dan membuat laporan yang berjudul “Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan
kacang hijau”
B. Identifikasi Masalah
Jadi dari latar belakang di atas dapat disimpulkan indifikasi dipertimbangkan sebagai
berikut.
▪ Untuk dapat berkecambah, tumbuhan membutuhkan faktor-faktor
pendukungnya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
▪ Air adalah faktor yang menentukan kehidupan tumbuhan.
▪ Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses
kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel
hidup terdiri dari air.
▪ Air sangat penting, menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak
langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan mempengaruhi
semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaru air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau yang diberi volume air berbeda selama 5 hari.
2
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang dapat di
identifikasi :
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah
Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini
adalah :
F. Manfaat Penelitian
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada
makhluk hidup. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible. Sedangkan perkembangan yaitu peristiwa
perubahan biologis menuju kedewasaan (Pratiwi,2012,hal 22)
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak
2. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak
a. Faktor Internal
1). Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam
sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian dasar
penyusun tubuh tumbuhan, dikendalikan oleh gen secara langsung. Dengan kata lain,
gen dapat mengatur pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-
sintesis yang dikendalikannya.
4
2). Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada satu
bagian tumbuhan , sedangkan respon pertumbuhan terhadap hormon terjadi di bagian
tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang, atau daun. Berikut ini beberapa jenis
horman pada tumbuhan.
a. Hormon Auksin
Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan dan
ditemukan oleh Frits Went (1863-1935) pada tahun 1928 merupakan ahli botani
Belanda yang mengatakan bahwa "tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat
tumbuh.
b. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama dengan hormon auksin dalam
memengaruhi pembelahan sel yang disebut dengan sitokinesis. Sitokin dapat diperoleh
pada ragi santan kelapa, ekstrak buah apel dan juga pada jaringan tumbuhan yang
membelah.
5
• Memperkecil dominansi apikal dan juga dapat menyebabkan pembesaran daun
muda
• Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin,
dapat membantu mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem
sehingga pertumbuhan titik tumbuh normal
• Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan
meningkatkan transpor zat makanan ke organ tersebut.
c. Hormon Giberelin
Hormon giberelin adalah suatu zat yang diperoleh dari salah satu jenis jamur yang hidup
sebagai parasit pada padi di Jepang. Jamur tersebut adalah Gibberella fujikuroi.
Giberelin pertama kali ditemukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun 1926.
Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.
Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon
luka (asam traumalin).
6
e. Hormon Gas Etilen
Hormon gas etilen adalah hormon yang dihasilkan dari buah yang sudah tua. Buah yang
sudah tua dan masih berwarna hijau disimpan dalam kantong tertutup maka yang terjadi
buah tersebut akan cepat masak.
Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) adalah hormon yang menghambat pertumbuhan
tanaman yang dilakukan dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun pada
pembesaran sel, atau dapat kedua-keduanya.
7
7) Hormon Kalin
Hormon Kalin adalah hormon yang dapat merangsang pembentukan organ tubuh. Kalin
dibedakan menjadi empat macam organ tubuh dengan fungsi yang berbeda-beda
b. Faktor Eksternal
1. Air
Pada masa pertumbuhan primer, hal terpenting yang dibutuhkan tumbuhan adalah
medium tumbuh yang mampu menyerap air dengan baik. Hal itu karena pada masa
pertumbuhan primer, biji membutuhkan pasokan air yang cukup agar dapat bertunas.
Air merupakan komponen yang sangat penting. Air menjadi syarat mutlak bagi makhluk
hidup untuk bertahan hidup. Kandungan air di dalam media tumbuh akan memacu kerja
enzim pertumbuhan dan menjaga tekanan turgor dinding sel.
2. Kelembapan
8
3. Nutrisi
Sama seperti air, ketersediaan nutrisi juga sangat penting bagi pertumbuhan. Jika
kebutuhan tanaman akan nutrisi tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman akan
mengalami gangguan sekalipun tanaman mendapat pasokan air yang cukup.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsur makro.
Sebaliknya, nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur
makro yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
sulfur, kalium, kalsium, posfor, dan magnesium. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit misalnya besi, mangan, tembaga, seng, dan klor.
Nutrisi berupa garam mineral begitu penting bagi pertumbuhan karena bahan baku
nutrisi akan digunakan untuk melakukan semua aktivitas. Jika tanaman kekurangan
salah satu unsur atau komponen bahan makanan yang dibutuhkannya, maka tanaman
akan mengalami defisiensi dan kelainan.
4. Cahaya
Sebagaimana yang kita tahu, fotosintesis merupakan proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan itulah yang kemudian disebarkan ke seluruh tubuh
untuk mendukung pertumbuhan. Lalu mengapa cahaya begitu penting bagi
pertumbuhan? Sebab cahayalah yang sangat berpengaruh dalam menentukan proses
fotosintesis tumbuhan.
Meski penting, kebutuhan tanaman akan cahaya tentu ada batasannya. Paparan cahaya
matahari langsung umumnya sangat menghambat pertumbuhan karena intensitas cahaya
yang terlalu tinggi menyebabkan penguapan air dalam jumlah yang banyak sehingga
mengurangi pasokan air dalam tanah. Selain itu, cahaya juga menghambat kerja hormon
auksin yang penting bagi pertumbuhan.
9
5. Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah suhu. Seperti
yang kita tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja dengan optimal pada
suhu tertentu saja. Oleh karena itu, perubahan suhu yang ekstrem akan menghambat
aktivitas metabolisme yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Sama seperti banyaknya intensiyas cahaya, untuk pertumbuhan primer, tanaman lebih
membutuhkan suhu yang relatif rendah dengan tingkat kelembapan yang tinggi
sehingga jumlah air juga relatif cukup. Itu sebabnya jika hendak menanam suatu
tanaman maka usahakanlah tanaman tersebut berada di tempat yang sejuk sebelum
dipindahkan ke tempat yang panas.
6. Udara
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam
jumlah yang banyak. Gas-gas di udara terutama oksigen sangat pening peranannya bagi
pertumbuhan tanaman karena unsur tersebut digunakan sebagai bahan tambahan dalam
respirasi.
7. Derajat Keasaman
Derajat keasaman (pH) tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sebagai
media untuk tumbuh, tanah yang bersifat asam tidak bagus untuk pertumbuhan
tanaman. Jika tanah memiliki pH yang bersifat asam, maka pH nya harus diturunkan
dengan cara pengapuran.
1. Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek. Tanaman
ini juga disebut mungbean,green gram atau golden gram. Tumbuhan ini termasuk suku
olong-polongan mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari karena
terdapat banyak kandungan gizi antara lain protein,kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin
10
B2, vitamin E, zat besi, magnesium dan zat antioksidan. Dalam dunia tumbuh-
tumbuhan, kacang hijau di klasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Fabale
Genus : Phaseolus
2. Air
Dalam fisiologi tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal
utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan yaitu :
11
e. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor, sebagai pendorong proses
respirasi sehngga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk
pertumbuhan
Sejauh pengetahuan penulis dar berbagai sumber yang membahas pengaruh perbedaan
volume air terhadap pertumbuhan tumbuhan. Untuk mendukung penelitian tersebut
maka penulis kemukakan literatur sebagai kajian pustaka, diantaranya :
Menurut Nur Faridah (2003). Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh
tanaman. Salah satunya berfungs untuk melarutkan unsur-unsur hara yang terserap.
Sehingga air sering disebut factor pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel. Meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul yang rendah.
Peran air sangat penting dan menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak
langsung kekurangan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses metaboliknya
sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman (Effendi, 2010)
Noggle dan Frizt (2010). Air berfungsi dalam perpanjangan sel dan sebagai senyawa
utama pembentuk protoplasma.
12
C. Kerangka Berfikir
Air merupakan salah satu factor yang memengaruhi pertumbuhan. Kekurangan air akan
menyebabkantanaman menjadi kerdil dan jika terjadi dalam skala panjang akan terjadi
kematian. Sebaliknya, jika tanaman memiliki volume air yang tinggi maka pertumbuhan
akan terganggu bahkan bias tidak tumbuh sama sekali karena terjadi pembusukan. Oleh
karena itu, diperlukan air yang cukup agar pertumbuhan tanaman normal.
D. Hipotesis
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian.
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.
Pada penelitian Pengaruh Volume Air Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kacang Hijau
ini menggunakan variabel – variabel sebagai pembanding. Terdapat beberapa macam
variabel diantaranya adalah variabel bebas atau variabel manipulasi, variabel kontrol,
dan variabel terikat atau variabel respon .
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-
faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan
antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
2. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luar
yang tidak teliti.
14
Variabel control : Media tanam, tempat, suhu, dan intensitas cahaya
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan
adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau
berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
B. Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode analisa deskriptif.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sbb :
a. Eksperimen
15
b. Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu, 6 Agustus 2020 dan diamati selama 6 hari.
Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu di rumah. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan 15 biji kacang hijau yang ditanam di dalam 3 gelas plastik air mineral
berisi kapas yang telah dibasahi. Masing-masing botol berisi 5 buah biji kacang hijau.
Keterangan : biji kacang hijau diletakkan dalam wadah dan disiram dengan volume
air sesuai dengan variable bebas.
16
E. Cara Kerja
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Perlakuan yang kami lakukan terhadap gelas A, B, dan C adalah dengan menyiram
setiap pukul 09.30 WITA dengan gelas A 10 ml air, gelas B 30 ml air, dan gelas C 50
ml air. Ketiga gelas tersebut ditempatkan pada suhu, kelembaban dan intensitas cahaya
yang sama. Melakukan pengukuran selama 6 hari terhadap pertumbuhan biji pada gelas
A, B, dan C. Berikut disajikan tabel hasil pengukurannya.
Tabel 1.1 Panjang batang kacang hijau dengan volume 20 ml selama 6 hari (dalam cm)
18
Tabel 1.2 Panjang batang kacang hijau dengan volume 30 ml selama 6 hari (dalam cm)
Tabel 1.3 Panjang batang kacang hijau dengan volume 50 ml selama 6 hari (dalam cm)
19
C. Grafik Pertumbuhan
25
20
15
Volume Air 10 ml
Volume Air 30 ml
10 Volume Air 50 ml
0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
D. Analisis Data
1. Pada gelas A dengan volume penyiraman 10 ml, kelima biji kacang hijau memiliki
panjang rata-rata pada hari pertama 1,16 cm, hari kedua 1,76 cm, hari ketiga 3,18
cm, hari keempat 6,1 cm, hari kelima 10,8 cm dan hari keenam 14,54. Kelima biji
dapat tumbuh dan mengalami pertumbuhan setiap harinya, namun pertumbuhan
batangnya tidak terlalu tinggi. Dengan ini rata-rata pertubuhan biji kacang hijau
pada volume 10 ml air adalah 7,50 cm.
2. Pada botol B dengan volume penyiraman 30 ml, kelima biji kacang hijau memiliki
panjang rata-rata pada hari pertama 1,48 cm, hari kedua 2,26 cm, hari ketiga 4,64
cm, hari keempat 8,64 cm, hari kelima 13,96 cm dan hari keenam 19,44.
Pertumbuhan batangnya bertambah setiap harinya. Dengan ini rata-rata pertubuhan
biji kacang hijau pada volume 30 ml air adalah 10,08 cm.
20
3. Pada botol C dengan volume penyiraman 50 ml, kelima biji kacang hijau memiliki
panjang rata-rata pada hari pertama 1,12 cm, hari kedua 1,82 cm, hari ketiga 3,26
cm, hari keempat 4,62 cm, hari kelima 5,62 cm, dan hari keenam 6,46. Tidak semua
biji dapat tumbuh dan pertumbuhan batangnya relatif lambat. Dengan ini rata-rata
pertubuhan biji kacang hijau pada volume 50 ml air adalah 4,5 cm.
E. Uji Hipotesis
Dengan ini dapat dibuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan “Volume penyiraman
berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau” dapat diterima.
F. Pembahasan
Didasari atas dasar pengamatan yang telah dilakukan, ternyata ada perbedaan kecepatan
tumbuh antara tanaman kacang hijau dengan volume penyiraman 10 ml, 30 ml, dan 50
ml.
Dengan volume penyiraman 10 ml, setelah enam hari diadakan pengamatan diperoleh
bahwa pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap hari dengan rata-rata
pertumbuhan batangnya jauh diatas pertumbuhan gelas B dan gelas C. Ini membuktikan
bahwa dengan volume penyiraman 10 ml tumbuhan kacang hijau dapat tumbuh dan
berkecambah dengan baik namun kecepatan tumbuhnya tidak setinggi gelas B (volume
penyiraman 30 ml).
Dengan volume penyiraman 30 ml, setelah enam hari diadakan pengamatan diperoleh
bahwa pertumbuhan batangnya selalu bertambah setiap hari, serta selisih pertumbuhan
batang setiap harinya lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan batang pada
gelas A. Dengan ini, pada volume penyiraman 30 ml, kacang hiijau mampu tumbuh
dengan sangat baik.
21
Dengan volume penyiraman 30 ml, setelah enam hari diadakan pengamatan diperoleh
bahwa rata-rata pertumbuhan batang pada hari kedua dan ketiga cenderung lebih besar
jika dibandingkan dengan gelas C. Namun, pada hari pertama, keempat, dan kelima
rata-rata pertumbuhan batangnya lebih kecil jika dibandingkan dengan gelas A dan C.
Selain itu, dengan volume penyiraman 50 ml pertumbuhan batang pada biji 2 setelah
hari ketiga tidak mengalami perubahan pertumbuhan. Dengan kata lain, pada hari
keempat sampai hari kelima biji 2 memiliki panjang batang yang tetap. Hal ini
membuktikan bahwa dengan volume penyiraman 50 ml tumbuhan kacang hijau
mengalami pertumbuhan yang kurang optimal.
22
Gambar 1.2 Kapas sebagai media tanam
23
Gambar 1.4 Air untuk merendam dan menyiram kacang hijau
Gambar 1.5 Penggaris sebagai alat ukur panjang atau tinggi kacang hijau
24
Gambar 1.6 Kacang Hijau yang direndan selama 4-8 jam
Gambar 1.7 Keadaan biji kacang hijau yang sudah dipindahkan ke media tanam
setelah direndam air
25
Gambar 1.8 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada hari
pertama
Gambar 1.9 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air di hari pada
hari pertama
26
Gambar 1.10 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada hari
pertama
Gambar 1.11 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada hari
kedua
27
Gambar 1.12 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada hari
kedua
Gambar 1.13 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada hari
kedua
28
Gambar 1.14 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada hari
ketiga
Gambar 1.15 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada hari
ketiga
29
Gambar 1.16 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada hari
ketiga
Gambar 1.17 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada hari
keempat
30
Gambar 1.18 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada hari
keempat
Gambar 1.19 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada hari
keempat
31
Gambar 1.20 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada hari
kelima
Gambar 1.21 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada hari
kelima
32
Gambar 1.22 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada hari
kelima
Gambar 1.23 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 10 ml air pada hari
keenam
33
Gambar 1.24 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 30 ml air pada hari
keenam
Gambar 1.25 Pertumbuhan biji kacang hijau dengan volume 50 ml air pada hari
keenam
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa beda volume penyiraman mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan biji kacang hijau.
2. Untuk gelas yang disiram dengan volume air 30 ml, pertumbuhan bijinya sangat baik
dangan hasil data yang sangat ideal, yaitu rata-rata tertinggi dari ketiga gelas lainnya.
Untuk gelas yang disiram dengan volume air 10 ml, pertumbuhan bijinya cukup baik
dengan hasil data yang mendekati ideal. Sedangkan untuk gelas dengan volume 50 ml,
pertumbuhan bijinya kurang babik dengan hasil yang kurang optimal, seperti rata-rata
pertumbuhan yang sangat kecil dan biji yang tidak dapat tumbuh.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan untuk pembaca maupun peneliti
selanjutnya, yaitu:
1. Sebelum kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau dengan kualitas yang
baik.
2. Melakukan perendaman biji terlebih dahulu selama ± 4-8 jam sebelum ditanam.
3. Hendaknya volume air penyiraman antara 10-30 ml yang merupakan volume
penyiraman ideal menurut percobaan yang telah penulis lakukan.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN
37