Anda di halaman 1dari 14

anysweet

FRIDAY, 27 APRIL 2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENSTRUASI PADA REMAJA AWAL

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi

Sub Pokok Bahasan : Menstruasi pada remaja awal

Penyuluh : Suryana

Hari dan Tanggal Pelaksanaan: Selasa, 22 Desember 2015

Waktu : 15.00 WIB – selesai

Tempat : Rumah keluarga Tn.Z

Ds. Blaru Rt:04 RW : I Pati.

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit, keluarga dapat memahami tentang
menstruasi pada remaja awal.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

SETELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN KESEHATAN SELAMA 20 MENIT KELUARGA TN. Z KELUARGA DAPAT :

1. MENJELASKAN KEMBALI PENGERTIAN MENSTRUASI DENGAN BAHASANYA SENDIRI DENGAN


BENAR.

2. Menyebutkan fisiologi menstruasi dengan baik

3. Menyebutkan jenis gangguan menstruasi dengan baik

4. Menjelaskan perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

5. Menjelaskan cara menjaga kebersihan saat menstruasi


C. Sasaran dan Target

Sasaran ditujukan pada keluarga Tn. Z

Target ditujukan pada An. R

D. Garis-Garis Besar Materi

1. Pengertian Menstruasi

2. Fisiologi Menstruasi

3. Jenis Gangguan Menstruasi

4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

5. Cara menjaga kebersihan saat menstruasi

E. Media

Media yang digunakan adalah

1. Leaflet

2. Materi SAP

F. Metode

Metoda yang digunakan adalah :

1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab

G. Strategi Pelaksanaan

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 22 Desember 2015

Waktu : 15.00 WIB – selesai

Tempat : Rumah keluarga Tn. Z


H. KEGIATAN PENYULUHAN

No

Tahap

Waktu

Kegiatan

Penyuluh

Audience

Pembukaan

5 menit

a. Menyampaikan perkenalan

b. Menjelaskan kontrak dan tujuan pertemuan

c. Apersepsi

a. Menjawab salam

b. Mendengarkan

c. Memberi respon

Pelaksanaan

10 menit

Menjelaskan materi penyuluhan tentang :

a. Pengertian Menstruasi

b. Fisiologi Menstruasi

c. Jenis Gangguan Menstruasi


d. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

e. Cara menjaga kebersihan saat menstruasi

f. Membuka sesion pertanyaan

a. Mendengarkan dengan penuh perhatian

b. Bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya

3.

Penutup

5 menit

a. Mengajukan pertanyaan pada An.R

b. Memberikan respon positif atas jawaban yang diberikan

c. Menyimpulkan semua penyuluhan yang telah dilaksanakan

d. Menutup penyuluhan dengan salam

a. Menjawab pertanyaan

b. Memperhatikan

c. Menjawab salam

I. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Kesepakatan dengan keluarga Tn. Z(waktu dan tempat)

b. Kesiapan materi penyuluh/penyaji

c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung

2. Evaluasi Proses

a. Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan

b. Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya

c. Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan


3. Mahasiswa

a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

b. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas

4. Evaluasi Hasil

a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

b. Adanya kesepakatan antara keluarga dengan bidan dalam melaksanakan implementasi asuhan
selanjutnya.

J. Daftar Pertanyaan

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang menstruasi pada remaja awal diharapkan anak R
mampu menjawab pertanyaan:

1. Jelaskan kembali pengertian menstruasi dengan bahasamu sendiri dengan benar?

Jawaban:

a. Menstruasi atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi

b. Menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan menginjak masa remaja.

c. Menstruasi terjadi pada setiap wanita.

d. Menstruasi terjadi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.

e. Tidak semua darah yang keluar dari vagina merupakan tanda menstruasi. (Fitria, 2007: 1)

2. Sebutkan Fisiologi menstruasi?

Jawaban:

a. Menstruasi terjadi secara periodik sebulan sekali.

b. Jumlah darah yang keluar pada setiap anak perempuan berbeda-beda.

c. Jika tidak hamil, menstruasi terjadi karena seorang wanita harus melepaskan sel telur sebulan
sekali, jadi darah yang keluar bukan merupakan darah yang diakibatkan luka di dalam perut.

d. Lama waktu terjadinya menstruasi berkisar 5-8 hari

3. Sebutkan jenis gangguan menstruasi?


Jawaban:

a. Amenore

b. Dismenore

c. Gangguan lain menstruasi

d. Sindrom pramenstruasi

e. Bercak di tengah siklus

4. Jelaskan cara perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi?

Jawaban:

a. Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar

b. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat

c. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V

d. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam

e. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina

f. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat.

g. Penggunaan Pantyliner

h. Pemilihan Pembalut yang Tepat

5. Jelaskan cara menjaga kebersihan saat menstruasi?

Jawaban:

a. Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung dengan dengan baik, karena jika darah
tidak ditampung dapat menyebabkan penyakit.

b. Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan softex.

c. Menampung darah dengan softext tidak memberikan efek negatif.

d. Softext harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap buang air, karena softext yang tidak
diganti dapat menyebabkan terjadinya penyakit.

K. Referensi
1. Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

2. Fitria, Ana. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta

3. Kissanti, Annia. 2008. Buku Pintar Wanita Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta: Araska

4. Ramaiah, Savitri. 2006. Mengatasi Gangguan Menstruasi. Yogyakarta: Bookmarks Diglossia Media

5. Tanpa nama. 2008. Tips Perawatan Miss V (Vagina).(Online) (www.Harmonisex.wordpres.com,


diakses 17 Desember 2015)

L. Lampiran

1. Materi

2. leaflet

MATERI

MENSTRUASI PADA REMAJA AWAL

Agar anak perempuan dapat melewati masa menarche dengan baik maka diperlukan peran orang tua
untuk memberikan pengetahuan kepada anak perempuannya tentang menstruasi. Menurut
Kadarusman (2004), pengetahuan yang harus diberikan kepada anak tentang menstruasi adalah :

1. Pengertian Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia yang terjadi secara berkala dan
dipengaruhi oleh hormon reproduksi

Menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan menginjak masa remaja.

Menstruasi terjadi pada setiap wanita.

Menstruasi terjadi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.

Tidak semua darah yang keluar dari vagina merupakan tanda menstruasi. (Fitria, 2007: 1)
“Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium yang disertai dengan pendarahan dan
terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan” (Kissanti, 2008: 16).

“Menstruasi mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang
berasal dari dinding rahim wanita” (Kissanti, 2008:15).

2. Proses Terjadi Menstruasi

Menstruasi adalah hasil interaksi menyeluruh antara hypotalamus, kelenjar pituitary (di bawah otak),
ovarium dan lapisan uterus. Hypotalamus adalah bagian otak yang mengotrol gerakan tanpa sadar,
kelenjar endokrin dan fungsi-fungsi tubuh seperti suhu, rasa kantuk dan nafsu makan. Kelenjar pituytary
adalah kelenjar kecil yang menempel pada hypotalamus dan mengeluarkan banyak hormon.
Hipotalamus menerima rangsang dari lingkungan berupa nutrisi, stres, emosi, sinar, bau, bunyi dan
sebagainya. Rangsangan ini mengakibatkan keluarnya suatu hormon yang disebut Hormon Pelepas
Gonadotropin(GnRH). GnRH merangsang pituitary mengeluarkan hormon lain yang disebut
gonadotropin. Gonad adalah organ seksual (ovarium pada wanita dan testis pada pria dalam hormon
yang merangsang organ-organ ini disebut gonadotropin. Gonadotropin pada wanita merangsang
ovarium untuk menghasilkan telur. Proses pematangan telur ovarium disebut ovulasi. Gonadotropin
juga merangsang ovarium mengeluarkan hormon-hormon wanita, estrogen dan progesteron. Hormon-
hormon ini merangsang lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi,
lapisan uterus diluruhkan sebagai menstruasi (Ramaiah, 2006: 21)

Fisiologi menstruasi

Mestruasi terjadi secara periodik sebulan sekali.

Jumlah darah yang keluar pada setiap anak perempuan berbeda-beda.

Jika tidak hamil, menstruasi terjadi karena seorang wanita harus melepaskan sel telur sebulan sekali, jadi
darah yang keluar bukan merupakan darah yang diakibatkan luka di dalam perut.

Lama waktu terjadinya menstruasi berkisar 5 hari

3. Jenis Gangguan Menstruasi dan Penanggulangannya

a. Amenore

Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Ada dua jenis amenore yaitu:

1) Amenore primer adalah ketika menstruasi tidak terjadi pada seorang wanita sudah berusia enam
belas tahun

2) Amenore sekunder adalah ketika seorang wanita yang mengalami siklus menstruasi selama tiga
bulan atau lebih.

Penanggulanggannya :
1) Penanganan penyakit spesifik

Abnormalitas kelejar thyroid, tumor pituitary dan abnormalitas pada kelenjar adrenal bisa ditangani
dengan obat-obat yang tepat.

2) Memancing progesteron

Dalam perawatan ini diberikan progesteron oral selama tujuh hari atau 1 kali suntikan progesteron.
Menstruasi biasanya dimulai ketika tingkat progesteron tiba-tiba turun.

3) Terapi hormon

Pil hormon dianjurkan untuk gadis yang mengalami perkembangan karakteristik seksual sekunder buruk.
Biasanya hal ini mengakibatkan perkembangan pubertas yang mendekati normal

b. Dismenore

Dismenore adalah nyeri atau keram yang amat sangat pada abdomen sebelum atau selama menstruasi.

1) Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologis :

a) Dismenorea primer (esensial, intrinsik, idiopatik), yaitu dismenorea yang terjadi tanpa disertai
adanya kelainan ginekologis. Pada wanita yang secara emosional tidak stabil, dismenorea primer mudah
terjadi. Faktor konstitusi erat kaitannya dengan faktor psikis, faktor ini dapat menurunkan ketahanan
terhadap rasa nyeri. Dismenorea primer timbul sejak menarche, biasanya pada tahun pertama atau
kedua haid. Biasanya terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang pada usia akhir 20-an
atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa jam sebelum atau setelah periode menstruasi dan
dapat berlanjut hingga 48-72 jam. Nyeri diuraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik, terlokalisasi pada
perut bagian bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat disertai
dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah, iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya

b) Dismenorea sekunder (ekstrinsik, aquaired), yaitu dismenorea yang berkaitan dengan kelainan
ginekologis, baik kelainan anatomi maupun proses patologis pada pelvis.

Dismenorea sekunder biasanya terjadi beberapa tahun setelah menarche, dapat juga dimulai setelah
usia 25 tahun. Nyeri dimulai sejak 1-2 minggu sebelum menstruasi dan terus berlangsung hingga
beberapa hari setelah menstruasi. Pada dismenorea sekunder dijumpai kelainan ginekologis seperti
endometriosis, adenomiosis, kista ovarium, mioma uteri, radang pelvis dan lain-lain. Dapat pula disertai
dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal

2) Berdasarkan intensitas nyeri

a. Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat sehingga
perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri, tanpa disertai pemakaian obat.

b. Dismenorea sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri,
tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.
c. Dismenorea berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat sedemikian lama dengan akibat
meninggalkan aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih

Penyebab dari nyeri haid ini adalah

a. Disminorrea primer

Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi disminorrea primer, tetapi
meskipun begitu patofisiologinya belum jelas terjadi. Etiologi dari disminorrea primer tersebut adalah

1) Faktor Psikologis

Biasanya terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil, mempunyai ambang nyeri tang
rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasakan kesakitan

2) Faktor Endokrin

Pada umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak bagus. Hal ini sanagt erat
kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi prostlagandin akan menyebabakan
terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri

b. Disminorrea sekunder

Pada disminorrea sekunder etiologi yang mungkin terjadi adalah :

1) Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan
perdarahan, tumor atau fibroid

2) Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan selaput lendir rahim,

3) Endometriosis

Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim.
Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus menstruasi, lapisan
endometrium ini akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi,
maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.

Bagaimana lapisan endometrium ini dapat tumbuh di luar rahim? Biasanya tempat-tempat di luar rahim
di mana lapisan endometrium ini tumbuh ialah pada indung telur (ovarium), belakang rahim (ligamen
utero sacral), saluran tuba fallopi dan kandung kemih. Penyebab endometriosis secara pasti belum
diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan selama ini, yaitu :

a. Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga perut
melalui saluran tuba fallopi.
b. Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium melekat dan berkembang.

c. Kelainan genetis.

4) Infeksi pelvis

Tanda dan Gejala

a. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai

b. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus
ada.

c. nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24
jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

d. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih.
Kadang sampai terjadi muntah

Pengobatan

Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorrea ini dapat dilakukan dengan medis dan non medis.

1) Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah :

Ø Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. dapat menggunakan aspirin,
asetaminofen, propofiksen (untuk Nyeri ringan), Promrtazin, oksikodon, butalbitat ( untuk Nyeri berat)

Ø Terapi Hormonal

Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore, dan lebih tepat diberikan pada wanita yang ingin
menggunakan alat KB berupa pil. Jenis hormon yang diberikan progestin, pil kontrasepsi (estrogen
rendah dan progesteron tinggi). Pemberian pil dari hari 5-25 siklus haid dengan dosis 5-10 mg/hari.
Progesteron diberikan pada hari ke 16 sampai ke 25 siklus haid, setelah keluhan nyeri berkurang.

Ø Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin

Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang menghambat produksi dan kerja prostaglandin
digunakan untuk mengatasi dismenore primer. NSAIDs tidak boleh diberikan pada wanita hamil,
penderita dengan gangguan saluran pencernaan, asma dan alergi terhadap jenis obat anti prostaglandin

2) Terapi non Medis dapat dilakukan :

Ø Hangatkan bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi spasmodik uterus

Ø Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus sentuhan terapeutik
Ø Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot

Ø Lakukan tekhnik relaksasi, mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks

Ø Istirahat dan tidur

Penaggulangannya :

1) Memberikan konseling dan membangkitkan rasa percaya diri pada remaja putri yangmenderita
dismenore primer

2) Jangan dibiasakan memakai obat apapun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter demi
menghindari penyakit pada oragan reproduksi

3) Memberikan obat-obatan penghambat syntetase prostaglandin. Kelompok obat-obatan ini


menghambat produksi prostaglandin oleh rahim. Sebagain orang memerlukan obat-obatan ini 3 hingga
4 kali sehari selama 1 atau 2 hari saat mengalami dismenore.

c. Sindrom pramenstruasi

Ini mencakup sekelompok gejala seperti ketegangan saraf, mudah marah, berat badan naik, sakit kepala,
dan sebagainya selama beberapa hari terakhir siklus menstruasi.

Penanggulangannya :

Jenis perdarahan ini disebabkan oleh produksi progesteron yang terbatas. Perdarahan ini dapa diatasi
dengan pemberian hormon progesteron pada hari ke 15 sampai hari ke 26 siklus menstruasi

d. Bercak di tengah siklus

Jenis perdarahan ini disebabkan penurunan tingkat estrogen setelah ovulasi. Penanggulangannya adalah
pemberian tablet estrogen oral diberikan selam 3 hari setelah ovulasi untuk mencegah bercak di tengah
siklus.

e. Bercak pasca menstruasi

Perdarahan jenis ini adalah peluruhan lapisan uterus yang terganggu. Penaggulangannya adala
pemberian tablet sodium dicolfenac atau pil kontrasepsi oral dapat diberikan selama periode
menstruasi.

4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

Salah satu bagian pada diri wanita yang kerap kali terlupakan dalam perawatan yaitu vagina. Ini
disebabkan karena bagian ini selalu tertutupi sehingga kita mengabaikannya. Padahal, vagina memiliki
potensi berawalnya penyakit dapat bersarang di tubuh kita, karena letaknya yang berdekatan dengan
anus. Maka dari itu, perlunya menjaga kebersihan vagina dengan perawatan yang baik. Tidak ada
salahnya jika perhatian khusus diberikan pada bagian sensitif perempuan, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

a. Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar

Cara membasuh vagina yang tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah depan vagina ke belakang
anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan handuk lembut atau tissu agar tidak basah.

b. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat

Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih pembersih khusus vagina yang
kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan botolnya) dan yang terpenting hindarilah pembersih vagina
dengan kadar pH yang tinggi karena akan mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput dan mematikan
bakteri baik yang mendiami vagina.

c. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V

Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi dapat segera diketahui.
Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan warna di daerah sekitar Miss v (menjadi lebih merah)
dan kerap kali disertai bau yang kurang sedap juga rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah berkonsultasi
pada ahli obstetri-ginekologi atau dokter ahli kulit dan kelamin.

d. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam

Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun karena katun dapat menyerap
keringat dengan baik. Dan usahakan untuk menghindari bahan seperti nilon, karena bahan nilon memilki
sifat panas yang dapat menimbulkan kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur
dan patogen di wilayah vagina.

e. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina

Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam vagina dan bisa mengakibatkan
timbulnya jamur di area sensitif itu.

f. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat

Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina, maka dari itu hindarilah memakai
celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin mengenakan celana ketat, usahakan untuk tidak
memakainya seharian dan segeralah ganti pakaian yang longgar setibanya di rumah.

g. Penggunaan Pantyliner

Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat menimbulkan jamur, juga
bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah vagina. Bila terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner
diganti setiap habis buang air kecil atau buang air besar.
h. Pemilihan Pembalut yang Tepat

Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yang berdaya serap tinggi dan permukaan yang
lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit vagina. Dan yang terpenting hindari pembalut
yang mengandung wangi-wangian karena bagi yang berkulit sensitif, zat kimia yang terkandung di
dalamnya akan membuat vagina jadi gatal dan iritasi.

5. Menjaga Kebersihan saat Menstruasi

a. Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung dengan dengan baik, karena jika darah
tidak ditampung dapat menyebabkan penyakit.

b. Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan softex.

c. Menampung darah dengan softext tidak memberikan efek negatif.

d. Softext harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap buang air, karena softext yang tidak
diganti dapat menyebabkan terjadinya penyakit.

anysweeties at 19:57

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

ABOUT ME

anysweeties

My name is Any. I have one brother and one sister.

View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai