Tn. D 31 tahun dirujuk dari RS dengan keluhan nyeri perut dan demam setelah operasi
apendiktomi 2 minggu yang lalu. Pasien dirujuk untuk dilakukan laparotomy stelah
ditemukan adanya gambaran pus dalam jumlah besar disekitar pankreasnya. Bekas luka
operasi appendiktomi pasien terus menerus mengeluarkan pus.
Saat ini pasien dirawat diruang ICU e.c post laparotomy. Pasien tampak lemah, tingkat
kesadaran Composmentis, GCS E4M6VETT. Akral teraba dingin, CRT >2 detik.
Tanda-tanda vital : RR 26x/menit on ventilator mode PrVC, tidal volume : 400, PEEP:7,
FiO2:70%. I:E rasio 1:2, HR 148 x/menit, TD 92/60 mmHg, suhu 38,6°C.
Hasil AGD :
PH : 7,61 ; PCO2 : 35,1 mmHg; HCO3 : 35,4 mmol/L; PO2 : 108 mmHg; SpO2 : 99%; BE :
8,3
Laboratorium darah : Natrium 131 mmol/L, kalium 4,3 mmol/L. Hb 7,2 g/dl, hematocrit
22,9%, leukosit 27.000/ml, trombosit 415.000/ml.
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jakarta
Suku/bangsa : Indonesia
No rekam medis :-
Tanggal masuk RS : 23 September 2020
Tanggal pengkajian : 23 September 2020
Diagnose medis : Appendisitis e.c post laparotomi
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. A
Umur : 30 tahun
Hub dengan pasien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri dan demam setelah operasi appendiktomi 2 minggu
yang lalu
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dirujuk untuk dilakukan laparotomy setelah ditemukan adanya
gambaran pus dalam jumlah besar disekitar pancreas. Bekas luka operasi
appendiktomi pasien terus menerus mengeluarkan pus.
c. Keluhan penyakit dahulu
Tidak ada riwayat penyakit
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
3. Pengkajian
a. Keadaan umum
Pasien tampak lemah, tingkat kesadaran composmentis
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
Sistolik : 92 mmHg (normal)
Diastolic : 60 mmHg (normal)
MAP : 71 mmHg (normal)
Heart rate : 148 x/menit (takikardi)
Respirasi : 26 x/menit (takipnea)
Suhu : 38,9°c (hipertermi)
2) Pengkajian nyeri :
CPOT
Ekspresi wajah : tegang (1)
Gerakan tubuh : perlindungan (1)
Kesesuaian dengan ventilator : dapat mentoleransi (0)
Ketegangan otot : tegang dan kaku (1)
Total skor : 3 (nyeri sedang)
c. Pemeriksaan sistem tubuh
1) Sistem pernapasan : RR 26 x/menit
2) Sistem kardiovaskular : HR 148x/menit, TD 92/60 mmHg
3) Sistem pencernaan : terdapat gambaran pus dalam jumlah sekitar
pancreas
4) Sistem perkemihan : tidak ada masalah perkemihan
5) Sistem neurologis : pasien dalam kondisi composmentis
6) Sistem endokrin : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7) Sistem muskuloskletal :
333 333
333 333
6 Analisa Gas
Darah
- PH 7,61 - 7,37-7,45 Alkalosis
- PCO2 35,1 mmHg 33,0-44,0 Normal
- PO2 180 mmHg 71,0-104,0 Tinggi
- HCO3 35,4 mmol/L 22,0-28,0 Metabolic
- BE 8,3 mmol/L -2,4-2,3 Tinggi
Interpretasi AGD : Alkalosis Metabolik Murni
b. Pemeriksaan risiko jatuh dengan morse scale (sesuai usia)
1) Riwayat jatuh : tidak (0)
2) Diagnosis lain : tidak (0)
3) Bantuan berjalan : tidak ada (0)
4) IV/heparin lock : tidak (0)
5) Cara berjalan : lemah (10)
6) Status mental : mengetahui kemampuan diri (0)
Interpretasi : 10 ( tidak ada resiko) dan tidak ada tindakan yang
dilakukan
c. Pemeriksaan CT Scan : tidak ada
d. Pemeriksaan foto thorax : tidak ada
e. APACHE II SCORE
Interpretasi Skor SOFA : Total hasil = SOFA score tidak dapat dikaji
5. Penatalaksanaan Medis
a. Ventilator
Mode : PrVC
Triger :-
Pressure control : tidal volume 400
fiO2 : 70 %
PEEP :7
RR : 26 x/menit
I:E Rasio : 1:2
b. Obat-obatan : tidak dapat dikaji
c. Nutrisi : tidak ada data yang mendukung
A. Analisa Data
Mencetus
penyakit
inflamasi multi
organ
Apendiktomi
Pelepasan
mediator kimia
(bradikinin)
Rangsangan pada
saraf sekitar
inflamasi
Merangsang sel
saraf pusat
(korteks serebri)
Persepsi nyeri
Nyeri Akut
2. 23 Ds : - Ketidakadekuatan Risiko Ca colon
pertahanan tubuh infeksi
sep
sekunder (SDKI
t Do : 0142. Hal : Intervensi bedah
304)
Terlihat luka bekas Kolostomi
operasi yang
mengeluarkan pus Luka pasca bedah
Adanya gambaran pus
dalam jumlah besar di Risiko infeksi
sekitar pancreas
Leukosit : 27.000/mL
3. 23 DS : Sepsis Risiko Syok Kerusakan
(SDKI
sep Demam setelah operasi endotel vaskuler
0039.Hal :
t apendiktomi 2 minggu yang 92
lalu Kebocoran
DO : kapiler sistemik
Bekas luka operasi
appendiktomi pasien terus Vasodilatasi
menerus mengeluarkan pus. massif
Dilakukan laparotomi setelah
ditemukan adanya gambaran Penurunan
pus dalam jumlah besar di volume darah
sekitar pankreasnya intravaskuler
Laboratorium darah :
Natrium 131 mmol/L,
kalium 4,3 mmol/L. Hb 7,2
g/dL,
hematokrit 22,9%,
leukosit 27.000/mL,
trombosit 415.000/mL.
4. TTV
TD : 92/ 60 mmHg
Nadi : 148X/ menit
RR : 26 x/ menit
T : 38,6oC.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Syok d.d sepsis
2. Risiko Infeksi d.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
3. Nyeri akut b.d Agen cidera fisik d.d frekuensi nadi meningkat, nyeri tampak meringis
C. Intervensi
Manajemen Kenyamanan
Lingkungan (SIKI I.08237
Hal 191)
1. Identifikasi sumber
ketidaknyamanan (mis.
suhu ruang, kebersihan)
R : agar mengetahui
keadaan lingkungan yang
nyaman untuk pasien
2. Sediakan ruangan yang
tenang dan mendukung
R : agar pasien lebih
rileks dalam proses
pengobatan
3. Fasilitas kenyamanan
lingkungan (mis. Atur
suhu, selimut, kebersihan)
4. Atur posisis yang nyaman
R : agar pasien
mendapatkan posisi yang
nyaman dan aman dalam
pengobatan supaya tidak
terjadi perburukan pada
pasien
5. Hindari paparan kulit
terhadap iritasi
R : agar nyeri pasien tidak
meningkat dengan cara
menghindari benda dari
titik nyeri
3. 23 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi (SIKI Indah
sept keperawatan resiko infeksi I.14539 HAL 278)
selama 3 x 24 jam. Diharapkan 1. Monitor tanda dan gejala
klien dapat memenuhi kriteria infeksi lokal dan sistemik
hasil : 2. Berikan perawatan kulit
Tingkat Infeksi (SLKI L.14137 pada da area edema
Hal 139) 3. Pertahankan teknik
1. Nyeri skala 5 (menurun) aseptik pada pasien
2. Cairan berbau busuk skala 5 berisiko tinggi
(menurun/berkurang) 4. Ajarkan cara memeriksa
3. Kultur area luka skala 5 kondisi luka atau luka
(membaik) operasi
4. Status Imun (SLKI L.14133 5. Anjurkan meningkatkan
Hal 108) asupan nutrisi
5. Suhu tubuh skala 5
(membaik)
6. Sel darah putih skala 5
(membaik)
7. Integritas kulit skala 5
(meningkat)
Kontrol Risiko (SLKI L.14128
Hal 60)
1. Kemampuan
mengidentifikasi faktor
risiko skala 5 (meningkat)
2. Kemampyan melakukan
strategi kontrol resiko skala
5 (meningkta)
3. Kemampuan menghindari
faktor risiko skala 5
(meningkat)
4. Penggunaan fasilitas
kesehatan skala 5
(meningkat)
5. Pemantauan perubahan
status kesehatan skala 5
(meningkat)