ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI SAWIT ANGGOTA KUD
MUKTI JAYA DI KECAMATAN SUNGAI LILIN MUSI BANYUASIN
Rahmat Kurniawan
Dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan uahatani sawit anggota
KUD Mukti Jaya, 2) Menganalisis perbedaan pendapatan usahatani sawit petani anggota KUD Mukti Jaya. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah
disproportioned stratified random sampling atau acak berlapis tidak berimbang. Analisis data dalam menghitung
koefisien dari masing-masing variabel dibantu dengan menggunakan aplikasi program SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : 1) Pengalaman usahatani sawit berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani sawit
anggota KUD Mukti Jaya. Sedangkan pengalaman usahatani sawit, jumlah anggota keluarga, dan tingkat
partisipasi anggota tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani sawit anggota KUD Mukti Jaya, 2)
Pendapatan usahatani sawit yang diterima anggota aktif lebih besar daripada pendapatan usahatani sawit anggota
yang tidak aktif.
75
SOCIETA III - 2 : 75 – 82, Desember 2014 ISSN 2301- 4180
II. METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara terstruktur terhadap anggota KUD Mukti
A. Metode Penelitian Jaya dengan menggunakan panduan kuisioner.
Metode penarikan contoh yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah adalah disproportioned stratified random sampling
metode studi kasus, dimana anggotanya sebagai atau acak berlapis tidak berimbang. Yang menjadi
satuan kasus. Pemilihan KUD Mukti Jaya sampel adalah anggota KUD Mukti Jaya yang terdiri
dikarenakan jumlah anggota yang ada KUD Mukti dari dua strata yang berdasarkan atas keaktifan
Jaya relative banyak, yaitu sebanyak 1.878 anggota petani dalam berpartisipasi, yaitu strata satu anggota
yang tersebar 6 Desa meliputi Desa Cinta Damai yang aktif perpartisipasi dalam KUD dan strata dua
(Afdeling C1), Desa Berlian Makmur (Afdeling C2), anggota yang tidak aktif perpartisipasi dalam KUD
Desa Berlian Makmur (Afdekling C3), Bumi Kencana Mukti Jaya.
(C4), Desa Panca Tunggal (Afdeling C5), dan Desa Diketahui anggota PIR Plasma KUD Mukti
Mulyo Rejo (Afdeling B4) Jaya per 31 Desember 2009 berjumlah 1.882 orang
yang tersebar di enam desa. Desa Cinta Damai (C1)
B. Metode Pengumpulan Data dan Penarikan terdiri dari 462 KK, Berlian Makmur (C2) terdiri dari
Contoh 313 KK, Bukit Jaya (C3) terdiri dari 350 KK, Bumi
Kencana (C4) terdiri dari 173 KK, Panca Tunggal
Data yang dikumpulkan terdiri dari data (C5) terdiri dari 413 KK dan Mulyo Rejo (B4) terdiri
primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari dari 171 KK. Pada setiap desa, peneliti mengambil
wawancara langsung dengan anggota KUD Mukti sampel sebanyak 10 orang anggota KUD yang terdiri
Jaya, yang meliputi data tentang jumlah produksi, dari 5 orang anggota aktif berpartisipasi dalam KUD
harga, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan dan 5 orang anggota yang tidak aktif berpartisipasi
usahatani sawit. dalam KUD. Sehingga anggota yang dijadikan
Data sekunder diperoleh dari instansi yang sampel sebanyak 60 orang yang terdiri dari 30 orang
terkait dengan penelitian ini, seperti: Kantor anggota aktif dan 30 orang anggota yang tidak aktif
Pemerintah Kecamatan Sungai Lilin, Badan Pusat berpartisipasi dalam KUD. Hal ini dikarenakan
Statistik, dan instasi lainnya. Data sekunder meliputi: populasi kelompok yang dijadikan contoh mempunyai
keadaan umum daerah penelitian (letak dan batas keseragaman dalam hal umur tanaman sawit dan
daerah penelitian, keadaan geografi, tofografi dan pola pengembangan yang sama. Untuk lebih
penggunaan lahan, kependudukan dan mata jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.
pencaharian, serta kondisi sektor pertanian.
Petani
Anggota KUD ∑ Sampel %
Sawit
Desa
Tidak Tidak Tidak
KK Aktif Aktif Aktif
Aktif Aktif Aktif
Cinta Damai (C1) 462 156 306 5 5 3 1
Berlian Makmur (C2) 313 49 264 5 5 10 1
Bukit Jaya (C3) 350 251 59 5 5 1 8
Bumi Kencana (C4) 173 147 26 5 5 3 19
Panca Tunggal (C5) 413 130 283 5 5 3 1
Mulyo Rejo (B4) 171 68 108 5 5 7 4
Jumlah 1882 801 1046 30 30 27 34
X
2
berikut : i
n
H0 : β i = 0 Si i 1
77
SOCIETA III - 2 : 75 – 82, Desember 2014 ISSN 2301- 4180
masing variabel dibantu dengan menggunakan KUD Mukti Jaya adalah pengalaman usahatani sawit
aplikasi program SPSS. (PUi), jumlah anggota keluarga (JKi), luas lahan (LHi)
dan partisipasi anggota (TPi).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa
2
nilai koefisien determinasi (R ) yaitu sebesar 37,60
A. Analisis Faktor-faktor Yang Memepengaruhi persen atau 0,376. Hal ini menunjukkan bahwa 37,60
Pendapatan Petani Sawit Anggota KUD Mukti persen variasi faktor-faktor yang mempengaruhi
Jaya. pendapatan usahatani sawit anggota KUD Mukti
Jaya yang aktif dan tidak aktif dapat dijelaskan oleh
Untuk mengetahui faktor-faktor yang faktor-faktor pengalaman usahatani sawit (PUi),
mempengaruhi pendapatan usahatani sawit yang jumlah anggota keluarga (JKi), luas lahan (LHi), dan
diperoleh anggota KUD Mukti Jaya dianalisis dengan tingkat partisipasi anggota (TPi), sedangkan sisanya
statistik parametrik menggunakan analisa regresi 62,40 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
linier berganda. Adapun faktor-faktor yang diduga masuk dalam model.
mempengaruhi pendapatan usahatani sawit anggota
78
SOCIETA III - 2 : 75 – 82, Desember 2014 ISSN 2301- 4180
pada kelompok bukan angkatan kerja (< 18 tahun 92739,824. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
atau > 55 tahun). Jumlah anggota keluarga yang penambahan partisipasi sebesar satu kali akan
tidak bekerja sebagian besar diantaranya sedang menurunkan pendapatan usahatani sawit sebesar Rp
sekolah atau merupakan penduduk yang tidak 92.739,00. Ini wajar terjadi karena ada sebagian
produktif (orang tua dan anak-anak pra usia kegiatan dan unit usaha KUD Mukti Jaya yang
sekolah). dilaksanakan di kantor KUD Mukti Jaya, sehingga
untuk berhubungan dengan kantor pusat KUD Mukti
3. Luas Lahan (LHi) Jaya memerlukan biaya, waktu dan tenaga,
walaupun disetiap desa yang masuk dalam wilayah
Luas lahan menunjukkan pengaruh nyata kerja KUD Mukti Jaya telah tersedia Tempat
terhadap pendapatan usahatani sawit anggota KUD Perwakilan Anak Koperasi (TPAK),
Mukti Jaya pada tingkat kepercayaan α = 0,005, Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan dan
dengan nilai koefisien regresi sebesar 1174197,081. unit usaha yang terpusat di KUD Mukti Jaya seperti
Ini menunjukkan bahwa setiap penambahan luas rapat anggota tahunan, pelatihan-pelatihan, serta
lahan sebesar satu hektar akan meningkatkan kegiatan unit usaha simpan pinjam, Sedangkan rapat
pendapatan usahatani sawit sebesar Rp anggota, simpanan wajib, simpanan sukarela,
1.174.197,00. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kegiatan unit usaha pengadaan saprotan dan
bahwa luas lahan sawit yang dimiliki oleh anggota waserda dapat dilakukan di Tempat Perwakilan Anak
aktif dan tidak aktif termasuk kategori luas, adapun Koperasi (TPAK) masing-masing wilayah.
rata-rata luas lahan sawit yang dimiliki petani aktif
4,60 hektar dan petani tidak aktif 2,73 hektar. Luas B. Analisis Perbandingan Pendapatan Petani
lahan garapan merupakan salah satu faktor Sawit Anggota KUD Mukti Jaya.
pembatas yang menentukan pendapatan anggota.
Apabila lahan garapan usahatani yang dimiliki luas Biaya produksi yang dikeluarkan oleh
maka pendapatan yang diterima akan lebih besar anggota KUD Mukti Jaya terdiri dari dua macam
begitupun jenis usahatani yang diusahakan lebih biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Adapun
banyak. biaya tetap yang diteliti adalah biaya penyusutan
alat, replanting, simpanan wajib dan kredit pada KUD
4. Partisipasi Anggota (TPi) Mukti Jaya. Sedangkan yang termasuk biaya variabel
adalah biaya pupuk, biaya hama penyakit tanaman,
Partisipasi anggota tidak berpengaruh nyata biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain, lebih jelasnya
terhadap pendapatan usahatani sawit anggota KUD dapat dilihat pada Tabel 2.
Mukti Jaya, dengan nilai koefisien regresi sebesar -
Tabel 2. Rata-rata Biaya Produksi Anggota yang Aktif dan Tidak Aktif (Rp/ha/th).
80
SOCIETA III - 2 : 75 – 82, Desember 2014 ISSN 2301- 4180
Penerimaan usahatani kelapa sawit Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa
diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi dan rata-rata produksi sawit yang dihasilkan anggota aktif
harga jual, besar kecilnya penerimaan usahatani sebesar 26.411,11 kilogram per hektar per tahun
kelapa sawit tergantung dari jumlah produksi dan lebih besar dari produksi sawit yang dihasilkan
harga yang diterima anggota aktif dan tidak aktif. anggota tidak aktif yaitu sebesar 24.566,67 kilogram
Sedangkan pendapatan usahatani kelapa tergantung per hektar per tahun. Hal ini dikarenakan dari kondisi
dari besar kecilnya produksi yang dihasilkan serta dan cara pemeliharaan kebun yang dilakukan
biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan anggota aktif itu sendiri, dimana kondisi kebun
pemeliharaan kelapa sawit. Untuk melihat perbedaan anggota aktif lebih lebih terawat bila dibandingkan
besarnya produksi, penerimaan dan pendapatan dengan kondisi kebun anggota yang tidak aktif.
anggota aktif dan tidak aktif dapat dilihat pada Tabel
3.
Tabel 3. Rata-rata Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Sawit Anggota Aktif dan Tidak Aktif,
2010.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
82