Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TELAAH MATEMATIKA SMA


GEOMETRI

OLEH :

KELOMPOK 9
1. NIKA HANDAYANI (105361110316)
2. SARDIANA(105361109716)
3. YULIANA (105361109816)
KELAS 2016 C
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017/2018

1
GEOMETRI

A. Menemukan Konsep Jarak Titik, Garis, dan Bidang


1. Pengertian Titik
Sebuah titik adalah batas sebuah garis dan dinotasikan sebagai
bundaran hitam ( ), sebuah titik biasanya ditulis dengan huruf
kapital.
2. Pengertian Gasris
Sebuah garis adalah batas sebuah bidang. Garis lurus
merupakan batas sebuah bidang datar dan garis lengkung
merupakan batas sebuah bidang lengkung.
Garis dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
(i) Garis lurus,
A B
(ii) Garis patah, A B
C D E
(iii) Garis lengkung.
A B
Aksioma
Melalui dua titik dapat dibuat tepat satu garis lurus dengan kedua
titik itu merrupakan pembatas garis lurus tersebut.
m k
l N

Pada gambar di atas terlihat bahwa melalui titik N dapat


dibuat lebih dari satu garis lurus seperti garis-garis k, l, dan m.
3. Pengertian Bidang
Sebuah bidang (dimaksudkan adalah bidang datar) dapat
diperluas seluas-luasnya. Pada umumnya, sebuah bidang hanya
dilukiskan sebagian saja yang disebut sebagai wakil bidang. Wakil
suatu bidang mempunyai 2 ukuran,yaitu panjang dan lebar.
Gambar dari wakil bidang dapat berbentuk persegi atau
bujursangkar, persegi panjang, atau jajar genjang. Nama dai wakil

2
bidang dituliskan didaerah pojok bidang dengan memakai huruf ,
, , atau H, O, V, W atau dengan menyebutkan titik-titik sudut
dari wakil bidang itu. Pada gambar di bawah di perlihatkan dua
bidang berbentuk persegi (bidang  dan bidang ABCD), dua
bidang berbentuk persegi panjang (bidang  dan bidang KLMN),
dan dua bidang berbentuk jajar genjang (bidang  dan bidang
PQRS).
D C N M

 
A B K L
(a) Bidang  (b) Bidang ABCD (c) Bidang  (d) Bidang KLMN

P Q


R S
(e) Bidang  (f) Bidang PQRS

4. Aksioma Garis dan Bidang


Selain istilah-istilah dasar, kajian dalam geomerti ruang
membutuhkan aksioma (juga sering disebut sebagai postulet).
Aksioma atau postulet adalah pernyataan yang diandaikan benar
dalam sebuah sistem dan kebenaran itu diterima tanpa pembuktian.
Dalam geometri ruang ada tiga buah aksioma yang penting. Ketiga
buah aksioma itu diperkenalkan oleh Euclides ( 300 SM) seorang
ahli matematika dari Alexandria

3
Aksioma-aksioma Euclides itu dipaparkan sebagai berikut.
Aksioma 1

Melalui dua buah titik sebarang hanya dapat dibuat


sebuah garis lurus.

Aksioma ini dapat di visualisasikan dengan gambar


sebagaimana di perlihatkan pada gambar yang ada di bawah.
Aksioma 2

Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua


titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak
pada bidang.

Aksioma ini dapat divisualisasikan dengan gambar sebagai


mana diperlihatkan pada gambar yang ada di bawah.
Aksioma 3

Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat debuat


sebuah bidang.

Aksioma ini dapat divisualisasikan dengan gambar


sebagai mana diperlihatkan pada gambar yang ada di bawah.

Catatan:
1. Dalam aksioma 1, yang dimaksud dua titik
sebarang adalah kedua titik ini tidak
berimpit.
2. Dalam aksioma 3, yang dimaksud tiga titik
sebarang adalah ketiga titik itu tidak terletak
pada sebuah garis.

c A g A B g C
B   A B
(1) (2) (3)

4
Dalil 1

Sebuah bidang di tentukan oleh tiga titik sebarang

Dalil 2

Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik


(titik berada di luar garis.)

Dalil 3

Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan.

Dalil 4

Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.

C h
A B g
(1) (3)
-
h
A g g
(2) (4)

Istilah-istilah dasar tentang titik, garis dan bidang serta


aksioma-aksioma dan dalil-dalil tentang garis dan bidang telah
dipahami.

1. Kedudukan Titik Terhadap Garis dan Titik Terhadap Bidang


a. Kedudukan Titik Terhadap Garis
Titik terletak pada garis
Jika titik A dilalui oleh gari g, maka titik A dikatakan
terletak pada garis g.
A g (titik A terletak pada garis g)

5
Titik diluar garis
Jika titik B tidak dilalui oleh garis h, maka titik B dikatakan
berada diluar garis h.
B h (titik B di luar garis h)

Contoh soal
Kubus ABCD.EFGH pada gambar dibawah.
H G
E
F
D C
A B g
Segmen atau ruas garis AB sebagai wakil garis g.
a) Titik-titik sudut kubus yang terletak pada garis g adalah titik
A dan titik B.
b) Titik-titik sudut kubus yang berada di luar garis g adalah titik-
titik C, D, E, F, G, dan H.
b. Kedudukan Titik Terhadap Bidang
Titik terletak pada bidang
Jika titik A dapat dilalui oleh bidang ,maka dikatakan titik
A terletak pada bidang .

A

(Titik A terletak pada bidang )
Titik di luar bidang
Jika titik B tidak dapat dilalui oleh bidang ,maka dikatakan
titik  berada di luar bidang .
B

 (Titik  di luar bidang )

6
Contoh soal
Kubus ABCDEFGH pada gambar di bawah.

H G
E F
D U C
A B
a) Titik-titik sudut kubus yang terletak pada bidang U adalah
titik-titik C, D, G, dan H.
b) Titik-titik sudut kubus yang berada di luar bidang U adalah
titik-titik A, B, F, dan E.
2. Kedudukan Garis Terhadap Garis dan Garis Terhadap Bidang
a. Kedudukan Garis Terhadap Garis Lain
Kedudukan sebuah garis terhadap garis lain dalam sebuah
bangun ruang adalah berpotongan,sejajar,atau bersilangan
Dua Garis Berpotongan
Dua buah garis g dan h dikatakan berpotongan jika kedua
garis itu terletak pada sebuah bidang dan mempunyai
sebuah titik persekutuan. Dalam geometri bidang,titik
persekutuan itu disebut titik potong antara kedua titik.
h g
A

Garis g dan h berpotongan di titik A
Dua garis sejajar
Dua buah garis g dan h dikatakan sejajar, jika kedua garis itu
terletak pada sebuah bidang dan tidak mempunyai satupun
titik persekutuan

g
 h
garis g dan h sejajar

7
Dua garis bersilangan
Dua buah garis g dan h dikatakan bersilangan (tidak
berpotongan dan tidak sejajar) jika kedua garis itu tidak
terletak pada sebuah bidang. Garis g terletak pada bidang 
dan garis h diluar bidang . Garis h menembus bidang 
dititik A, sedangkan titik A tidak terletak pada garis g. Dalam
hal demikian, dikatakan garis g dan garis h bersilangan.
h
A g

garis g dan h bersilangan

3. Menentukan Jarak dalam Ruang


a. Jarak titik A ke titik B dapat digambarkan dengan cara
menghubungkan titik A dan titik B dengan ruas garis AB,
jika d adalah jarak titik A(x1,y1) ke titik B(x2,y2),maka jarak
d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan:
d = AB = √ (x 2−x 1)2 +( y 2− y 1)2
b. Jarak titik P ke garis g dapat digambarkan dengan cara
membuat garis dari titik P dan tegak lurus ke garis g. Jika d
adalah jarak titk p (x1,y1) kegaris g = ax + by + c = 0, maka
jarak d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan:
ax 1+ by 1 1+c
d=
| √ a2 +b2 |
A(x1y1) d B(x1.y1)

4. Jarak Titik ke Bidang


Jika sebuah titik berada diluar bidang, maka ada jarak antara
titik kebidang itu. Jarak titik A ke bidang  (titik A berada
diluar bidang ) dapat digambarkan dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:

8
- Buatlah garis g melalui titk A dan tegak lurus bidang .
- Garis g menembus bidang  di titik Q.
- Ruas garis AQ merupakan jarak titik A kebidang  yang
diminta.

A d B P g

 

A
d
Q

g
Contoh
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 5 cm, titik P
pertengahan rusuk CG. Hitunglah jarak:
a. Titik A ke titik B H G
b. Titik A ke titik C
c. Titik A ke titik D E F
d. Titik A ke titik G
e. Titik A ke titik P D C
f. Titik B ke titik P A B
Jawab:
a. Jarak titik A ke titik B = panjang ruas garis AB
= panjang rusuk AB = 5 cm
b. Jarak titik A ke titik C = panjang ruas garis AC
= panjang diagonal AC
= 5 √ 2 cm
c. Jarak titik A ke titik D = panjang ruas garis AD
= panjang rusuk AD = 5 cm

9
d. Jarak titik A ke titik G = panjang ruas garis AG
= panjang diagonal ruang AG
= 5 √ 3 cm
e. Jarak titik A ke titik P = panjang ruas garis AP
AP = √ ( AC )2+(CP)2
2
= (5 √ 2) +( 5 )
√ 2

2
25

= 50+
4
225
=
√4
15
AP = = 7,5 cm
2
f. Jarak titik B ke titik P = panjang ruas garis BP
BP = √ (BC )2+(CP )2
2
= (5)2 +( 5 )
√ 2
25

= 25+
4
125
=
√4
5
BP = 5 cm
2√

10
B. Menemukan Konsep Sudut pada Bangun Ruang
1. Pengertian Sudut
Sudut adalah bagian dari bidang datar yang terletak diantara
dua garis yang berpotongan.
B

A 
C
Garis potongan AB dan AC disebut kaki sudut A. Penulisan kata
sudut digunakan tanda .
Titik sudutnya A, BAC = CAB = A = .
2. Sudut Antara Garis dan Bidang
Jika sebuah garis memotong atau menembus bidang, maka
terdapat ukuran sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang itu.
Misalkan bahwa garis g memotong bidang  di titik tembus P.
Sudut antara garis g dan bidang  yang berpotongan dapat
ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
- Ambil sebarang titik Q pada garis g.
- Melalui titik Q, buatlah garis h yang tegak lurus terhadap
bidang . Garis h ini menembus bidang  di titik Q’.
- Sudut QPQ’ ditetapkan sebagai ukuran besar sudut antara
garis g dan bidang  yang berpotongan.
g
Q

Q’
g‘

11
Catatan

1. Garis g’ yang melalui P dan Q’. Proyeksi garis g pada bidang .


2. Sudut antara garis g dan bidang  dilambangkan
dengan(g.bidang ).

Definisi : sudut antara garis dan bidang yang berpotongan


Sudut antara garis g dan bidang  adalah sudut lancip yang dibentuk
oleh garis g dengan proyeksinya pada bidang .
Contoh:
Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm.
a. Hitunglah besar (AH,bidang ABCD).
b. Jika sudut antara diagonal ruang AG dengan bidang alas ABCD
adalah , hitunglah:
1. Sin  2. Cos  3. Tan 
Jawab:
a. (AH, bidang ABCD) = DAH, yaitu sudut yang di bentuk oleh
garis AH dan garis AD, sebab AD adalah proyeksi AH pada
bidang ABCD (perhatikan gambar 1). ∆ADH adalah segitiga
siku-siku sama kaki sehingga DHA = 45.
Jadi, besar  (AH, bidang ABCD) = 45.
b. (AG, bidang ABCD) = CAG, yaitu sudut yang dibentuk oleh
garis AG dan garis AC, sebab AC adalah proyeksi AG pada
bidang ABCD (perhatikan gambar 2). ∆ACG merupakan segitiga
siku-siku di C dengan AC = 6 √ 2 cm, AG = 6√ 3 cm dan CG = 6
cm.
Dengan mengambil sinus, cosinus, dan tangen sudut  pada
∆ACG diperoleh :
CG 6 1 1
1. Sin  = = = = √3
AG 6 √3 √ 3 3

12
AC 6 √ 2 √ 2 1
2. Cos  = = = = √6
AG 6 √3 √ 3 3
CG 6 1 1
3. Tan  = = = = √2
AC 6 √ 2 √ 2 2

13

Anda mungkin juga menyukai