Anda di halaman 1dari 7

Nama : Almira Nindya / 18030194038

Siti Nur Manzilatul / 18030194063


Kelas : PKA 2018
Mata Kuliah : Metodologi Pendidikan

Tugas Pengganti Perkuliahan


1. Jelaskan macam – macam metode penelitian
a. Metode Penelitian Historis
Metode penelitian historis digunakan oleh orang-orang atau peneliti yang
mengahukan pertanyaan terkait hal atau peristiwa masa lalu. Biasanya metode ini
digunakan oleh ilmuan di bidang sosial. Metode ini bertujuan untuk
merekontruksi info kejadian masa lalu secara obyektif dan sistematis. Metode
penelitian historis memiliki tahapan pengumpulan data, penilaian, pembuktian
data, serta penggabungan data dan bukti lapangan. Harapannya, data yang sudah
diperoleh akan memperkuat hipotesis yang sudah diajukan.
b. Metode Penelitian Deskriptif
Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan data yang
detail, mendalam, serta aktual. Penelitian deskriptif akan memberikan hasil terkait
sebuah masalah dan kondisi yang berlaku. Penelitian tersebut menjelaskan gejala-
gejala yang sudah ada, seperti masalah sekaligus meneliti kondisi yang terjadi.
Penelitian ini juga menjadikan perbandingan tentang apa yang dapat dilakukan
untuk mendapatkan sebuah solusi paling tepat.
c. Metode Penelitian Korelasional
Metode penelitian korelasional adalah metode yang pelaksanaannya dengan
menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya, sehingga disebut korelasi.
Peneliti yang menggunakan metode penelitian korelasional biasanya memerlukan
banyak variable kompleks. Variabel tersebut tidak bisa digunakan untuk
mendapatkan data apabila hanya memakai metode eksperimen. Metode penelitian
korelasional bertujuan untuk mencari tahu kaitan antar variabel. Selain itu, metode
tersebut juga bisa menjadi bahan prediksi penelitian lainnya.
d. Metode Penelitian Eksperimental
Metode penelitian eksperimental adalah metode penelitian dengan cara
memanipulasi kondisi dan situasi alami. Penelitian dengan metode tersebut akan
menghasilkan kondisi buatan. Meskipun demikian, tidak semua jenis penelitian
bisa menggunakan metode eksperimental. Hanya penelitian dengan data atau
objek yang bisa dimanipulasi saja yang dapat menggunakan metode ini.
e. Metode Penelitian Eksperimen Semu (Kuasi Eksperimental)
Metode penelitian kuasi eksperimen merupakan metode yang memiliki
komponen berupa pengukuran perlakuan, dampak, serta unit eksperimen. Pada
metode penelitian eksperimen semu, terdapat perlakukan (treatments), pengukuran-
pengukuran dampak (outcome measures), serta unit-unit eksperimen (experimental
units). Yang membedakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan penelitian
lainnya adalah tidak adanya penempatan secara acak.
2. Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan instrument penelitian?
a. Analisis Variabel Penelitian
Menganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian mengembangkannya
menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal sebelum instrumen itu
dikembangkan.
b. Menetapkan Jenis Instrumen
Jenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan pasti
tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin hanya
memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih dari satu jenis
instrumen.
c. Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen
Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item
instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel
penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang
dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus tergambarkan indikator atau
abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk menentukan prestasi belajar atau
kemampuan subjek penelitian, diukur dari tingkat pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, dan sebagainya.
d. Menyusun Item Instrumen
Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun
item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan digunakan.
e. Mengujicobakan Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan
validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada
sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah
mendapat masukkan dari subjek uji coba.
3. Bagaimana langkah penyusunan angket / kuisioner, berikan contohnya!
a. Menentukan Tujuan Penelitian
b. Menentukan kelompok sampel
c. Merancang kuesioner
Panduan untuk Merancang Kuesioner
1. Menghindari kuesioner yang singkat.
2. Jangan menggunakan istilah teknis, istilah khusus, atau istilah kompleks yang
tidak dapat dipahami responden.
3. Hindari menggunakan kata-kata pertanyaan atau daftar pada formulir Anda.
Banyak orang yang bias terhadap istilah-istilah ini.
4. Membuat kuesioner yang menarik dengan teknik seperti menggunakan tinta
berwarna cerah atau kertas dan pencetakan laser.
5. Mengatur item sehingga mudah dibaca dan lengkap.
6. Nomor pada halaman kuesioner dan item.
7. Masukkan nama dan alamat individu kepada siapa kuesioner harus
dikembalikan baik pada awal dan akhir dari kuesioner, bahkan jika amplop
ditujukan diri disertakan.
8. Kalimat yang singkat, instruksi yang jelas, dicetak dalam huruf tebal dan huruf
besar dan kecil (Kata-kata yang huruf kapital semua sulit untuk dibaca.)
9. Mengatur kuesioner dalam urutan yang logis. Sebagai contoh, Anda mungkin
kelompok item dengan konten yang sama atau item bersama-sama memiliki
pilihan respon sama.
10. Ketika pindah ke topik baru, termasuk sebuah kalimat transisi untuk
membantu responden beralih melatih pemikiran mereka.
11. Mulailah dengan item yang menarik dan tidak terlalu memojokkan.
12. Kalimat yang sulit ditempatkan dibagian akhir kuesioner.
13. Jangan menaruh item penting di akhir kuesioner panjang.
14. Memberikan dasar pemikiran untuk item sehingga responden memahami
relevansi mereka untuk penelitian.
15. Sertakan contoh bagaimana merespon item yang mungkin membingungkan
atau sulit dipahami.
16. Hindari beberapa istilah seperti, kebanyakan, dan biasanya, yang tidak
memiliki makna yang tepat.
17. Setiap item dinyatakan sesingkat mungkin.
18. Menghindari setiap pernyataan item negatif karena memungkinkan responden
salah mengartikan. Kalimat negatif cenderung diabaikan, dan responden
mungkin memberikan jawaban yang berlawanan dengan pendapat mereka
yang sesungguhnya.
19. Hindari "makna ganda" item seperti itu memerlukan subjek untuk merespon
dua gagasan yang terpisah dengan jawaban tunggal. Sebagai contoh: Meskipun
serikat buruh yang diinginkan dalam bidang lapangan, mereka tidak memiliki
tempat dalam profesi mengajar.
20. Ketika menggunakan pertanyaan umum bersamaan dengan pertanyaan khusus
yang terkait, maka pertanyaan umum diajukan terlebih dahulu. Jika pertanyaan
tertentu ditanyakan pertama, cenderung untuk mempersempit fokus responden
saat menjawab pertanyaan umum yang berikut.
21. Hindari bias atau pertanyaan terkemuka. Jika diberikan petunjuk pada
responden untuk jenis jawaban yang lebih disukai, ada kecenderungan untuk
memberikan respon.
d. Menguji cobakan kuesioner
e. Komunikasi awal dengan sampel
f. Surat pengantar kuesioner
g. Tindak lanjut
h. Menganalisis data kuesioner
Contoh Kuisioner LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(Informed Consent)
Saya yang bertandatangan dibawah ini telah bersedia menjadi responden, setelah
mendapatkan penjelasan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti:
Nama : Dea Rismawati
No. BP 1210325008
Judul : Hubungan Kepatuhan dan Pengendalian Tekanan Darah pada
Lansia (Lanjut Usia) Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumawe
Padang”..
Demikianlah surat persetujuan ini saya buat dan saya tandatangani tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun. Saya juga menyadari bahwa penelitian ini tidak
akan menimbulkan kerugian kepada saya sebagai responden, maka dari itu saya
bersedia menjadi responden

Responden
Padang, Juni 2016

( )
4. Jelaskan pendekatan kualitatif dalam penelitian, dan berikan contohnya!
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang
telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif
mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat
masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias
itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang
sesungguhnya. Contoh : Kinerja Dan Profesionalisme Guru SMA, Kompetensi Guru
Dalam Rangka Perencanaan Pembelajaran, Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam
Membentuk Karakter Siswa.
5. Jelaskan pendekatan kuantitatif dalam penelitian dan berikan contohnya!
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Contoh : Pengaruh
Motivasi Orang Tua Dan Intensitas Belajar Pada Hasil Belajar, Perbandingan Hasil
Belajar Antara Pemberian Tugas Kooperatif dan Tugas Individu.

Anda mungkin juga menyukai