Abstract
This paper analyzes Indonesia's political economy amid the global economic
turbulence. The global economy experiencing Volatility, Uncertainly,
Complexity, Ambiguity (VUCA) makes the correction of the world economic
performance. The factors are not only based on the international economy but
also because of changes in international politics, international security and
global geopolitics. The absence of global economic locomotive makes the
global economic recovery agenda is slow and long. This paper discusses the
mitigation of Indonesia in the face of global economic turbulence and
alternatives that can be selected Indonesia.
89
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
90
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
misalnya terkoreksi 1,86 persen di VUCA ekonomi global, serta apa yang
angka 2975,88. Selain itu Indeks harus dilakukan Indonesia dalam me-
Harga Saham Gabungan, Bursa Efek respon pelemahan ekonomi global.
Indonesia juga tertekan di angka 36,76
poin atau setara dengan 0,68 persen di 2. TINJAUAN PUSTAKA
angka 5.352,13.3 Alesina et al (1996) dalam
Peristiwa Deutsche menjadi al- Political Instability and Economic
arm akan terjadinya krisis ekonomi di Growth menyatakan bahwa keti-
tahun 2016 sebagaimana katogori IMF dakstabilan politik berpengaruh atas
yang menyebutkan Deutsche sebagai pertumbuhan ekonomi terutama aspek
bank dengan skala global yang ber- kudeta. Hubungan politik dan eko-
potensi resiko sistemik terhadap eko- nomi sangat mempengaruhi satu sama
nomi global, meskipun pada akhirnya lain. 4 Berdasarkan Alesiana et al
sangsi bisa dikompromikan dengan (1996), setidaknya dapat disimpulkan
pengurangan jumlah denda oleh pe- beberapa hal yaitu bahwa: perubahan
ngadilan Amerika Serikat sehingga negara yang sifatnya sementara akan
dapat menghindari kebangkrutan De- mempengaruhi pertumbuhan ekonomi;
utsche Bank. tidak adanya korelasi antara sistem ne-
Kekhawatiran kedua potensi gara (otoritarian atau demokrasi) ter-
sumber krisis baru jelas menjadikan hadap pertumbuhan ekonomi; serta,
prospek pertumbuhan ekonomi global faktor yang paling penting adalah
kedepan menjadi sangat terjal. Se- stabilitas politik terhadap pertumbu-
tidaknya sepanjang tahun 2016 peris- han ekonomi. Riset Alesina menyim-
tiwa besar global seperti keluarnya pulkan bahwa dari 113 negara (pe-
Inggris dari Uni Eropa, melemahnya riode 1950-1982) dengan instabilitas
harga minyak global yang berjalan cu- politik yang tinggi (bahkan menuju
kup lama, normalisasi ekonomi Tiong- negara gagal), mengalami penurunan
kok dan Amerika Serikat sebagai ‘mo- pertumbuhan ekonomi yang cukup
tor’ utama ekonomi global menga- signifikan.
kibatkan pertumbuhan ekonomi global Negara-negara di Timur Te-
terus terkoreksi dari 3,4 persen ngah dan Asia Selatan mengkonfir-
menjadi 3,2 persen di tahun 2016. masi temuan Alesina et al. Dengan
Selain itu peristiwa di 2017 seperti volatilitas perubahan rejim yang cu-
serangan Amerika Serikat ke Suriah, kup besar (istabilitas politik), menga-
dan ancaman perang dengan Korea kibatkan performa ekonomi menurun.
Utara akan menambah beban pemu- Thailand contohnya, perubahan rezim
lihan ekonomi global dari gejala se- melalui kudeta mengakibatkan insta-
cular stagnation. bilitas politik yang berdampak pada
Tanda-tanda terjadinya krisis pertumbuhan ekonomi negatif.
baru sangat mungkin terjadi mengi- Diplomasi Ekonomi
ngat situasi dunia hari ini berada da- Diplomasi ekonomi merupakan
lam ketidakpastian dan ambiguitas. bagian dari pemenuhan kebijakan luar
Berdasar situasi ekonomi global di negeri. Yaitu cara negara menjalankan
atas, kajian ini akan mengkaji ba- kebijakan luar negeri melalui kegiatan
gaimana cara Indonesia menghadapi ekonomi, baik berupa sangsi maupun
3
Destrianita. Imbas Saham Global, IHSG
4
Hari Ini Diperkirakan Tertekan dalam Alesina, Alberto, Sule Ozler, Nouriel
https://m.tempo.co/read/news/2016/09/27 Roubini, and Phillip Swagel. 1996. Political
/088807571/imbas-saham-global-ihsg-hari- instability and economic growth. Journal
ini-diperkirakan-tertekan of Economic Growth 1(2): 189-211.
91
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
92
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
93
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
2008, salah satunya karena ekonomi Presiden Joko Widodo dalam pidato
Indonesia tidak begitu terintegrasi de- pengantar Nota Keuangan RAPBN
ngan ekonomi global secara kuat dan 2018 di parlemen. Nota keuangan
mendalam. Akan tetapi tidak bisa di- RAPBN 2018 di satu sisi memberikan
pungkiri krisis 2008 tetap mengirim sikap optimistis dan ambisius dengan
sinyal krisis sistemik, khususnya di proyeksi pertumbuhan 5,4 persen, a-
sektor finansial pasca gagal kliring kan tetapi disisi lain memberikan pe-
Bank Century. san bahwa pemerintah memproyeksi-
Cara Indonesia memitigasi an- kan target yang konservatif.
caman krisis sangat jelas sulit di- Indonesia masih optimis kare-
prediksi. Tetapi setidaknya dapat me- na di tengah melemahnya ekonomi
nengok situasi ekonomi global 2008. global masih terus mampu mengak-
Ancaman krisis Deutsce Bank dan selerasi kinerja ekonominya, akan
hutang China jelas sangat mengkha- tetapi disisi lain proyeksi pertumbuhan
watirkan, pertama Deutcsce akan me- ekonomi memberi pesan bahwa pe-
mukul sektor finansial yang berpotensi merintah sangat konservatif. Dengan
sistemik sedangkan krisis hutang Chi- target penerimaan pajak yang dipatok
na akan memukul perdagangan Indo- 9 persen dari sebelumnya memberi
nesia karena ekonomi Indonesia terin- proyeksi penerimaan pajak pada
tegrasi cukup kuat dengan ekonomi RAPBN 2017 sebesar 18,4 persen
China. untuk realisasi setoran pajak sepan-
Setidaknya Indonesia masih jang 2016. Yang bisa dilakukan pe-
menghadapi masalah krusial di sektor merintah adalah meningkatkan kon-
keuangan yaitu memitigasi dampak sumsi domestik sebagai penopang
suku bunga The Fed atau Quantitaive struktur ekonomi, serta perdagangan
Easing (QE) Amerika Serikat yang internasional sebagai aspek penting
berpotensi mengakibatkan uang keluar mengakselerasi pertumbuhan ekono-
cukup besar di sektor keuangan.10 Mi- mi.
tigasi normalisasi ekonomi AS men- Basri, Rahardja dan Fitrania
jadi penting baik melalui kebijakan (2016) mengungkapkan bahwa untuk
moneter yang moderat. meningkatkan status Indonesia sebagai
Ketergantungan yang cukup negara maju, jalan keluarnya adalah
tinggi terhadap China serta negara-ne- proses industrialisasi. Indonesia harus
gara maju, menjadikan Indonesia juga melakukan transisi dari ekonomi ber-
mengalami tekanan ekonomi interna- basis komoditas ke manufaktur.11
sional. Melemahnya negara industri Pertumbuhan ekonomi yang
maju dan BRICS sebagai alternatif selama 2003 sampai 2009 ditopang
penyangga ekonomi global mengha- oleh komoditas mendapatkan momen-
ruskan Indonesia memperluas pasar e-
konomi internasional.
11
Pertumbuhan ditargetkan tum- Chatib Basri, Sjamsu Rahardja and
buh 5,4 persen seperti disampaikan Syarifah Namira Fitrania (2016) dalam
tulisanya “Not a trap, but slow transition :
Indonesia’s pursuit to high income status,
10
Lebih lanjut mengenai dampak Asian Economic” dalam
Quantitatif Easing atau Taper Tantrum http://www.mitpressjournals.org/doi/abs/1
bagi perekonomian Indonesia dibahas oleh 0.1162/ASEP_a_00422 atau Ceramah
Chatib Basri dalam Chatib Basri. The Fed’s Chatib basri tentang hasil riset ini di
Tapering Talk: A Short Statement’s Long Australian National Universty dapat
Impact on Indonesia. Ash Center diakses di
Occasional Papers. Ash Center, Harvard https://www.youtube.com/watch?v=MI7M
University. Juni 2016 kxHvWRo
94
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
tum ketika harga komoditas di pasar Harvard's Centre for International De-
internasional sangat mahal, akan tetapi velopment (CID), Atlas of Economic
mengalami penurunan pada 2011 Complexity, memprediksi bahwa pada
hingga sekarang. Ekonomi China mu- tahun 2024 India akan tumbuh 7
lai mengalami penurunan pertum- persen, dan Afrika Timur (di anta-
buhan ekonomi yang mengakibat-kan ranya Uganda dan Kenya) tumbuh 6
melemahnya permintaan komo-ditas persen. Selain India dan Afrika Timur,
global. Melemahnya lokomotif utama Asia Tenggara diprediksi akan men-
ekonomi global seperti China, AS dan jadi “lokomotif” baru ekonomi global
Uni Eropa telah memukul kinerja sedangkan China diprediksi hanya
ekspor Indonesia. Jalan keluarnya ada- tumbuh 4,3 persen. 14
lah membuka pasar baru untuk mem- Situasi ini setidaknya dalam
perluas pasar ekspor Indonesia. konteks hubungan internasional mem-
Tidak ada alternatif lain selain beri keuntungan bagi Indonesia baik
mencari pasar baru ketika melihat karena faktor historis maupun faktor
prospek ekonomi global ke depan de- ekonomi politik. Mengacu pada se-
ngan menggunakan prediksi Bank Du- jarah, Indonesia dan negara-negara se-
nia (ekonomi global tumbuh 2,7 per- latan memiliki persahabatan dan dip-
sen. negara maju tumbuh 1,8 per-sen, lomasi panjang seperti Konferensi A-
dan China stagnan pada kisaran 6,5 sia Afrika.
persen).12 Momentum menghidupkan di-
Di luar itu, tantangan yang plomasi Asia Afrika dengan dunia se-
bersifat politik seperti Brexit, keti- latan setidaknya mendapatkan mo-
dakpastian kebijakan Donald Trump, mentum pada peringatan ke 60 tahun
serta menguatnya populisme kanan Konferensi Asia Afrika pada 2015,
Uni Eropa (yang membawa kepen- tapi sayangnya gelaran multilateral
tingan nasional yang inward looking yang sangat strategis untuk mem-
dengan slogan proteksionis) menjadi perkuat diplomasi dengan negara se-
tantangan bagi ekonomi global (dan latan tersebut hanya sebatas seremo-
Indonesia). Ekonomi internasional In- nial. Posisi strategis India dan Indo-
donesia yang masih tergantung pada nesia pada konferensi Asia Afrika se-
permintaan di negara-negara utama se- harusnya dapat menjadi “lokomotif
perti China, Jepang, UE dan AS, jelas gerbong” pembangunan negara-negara
sangat tertekan dengan situasi yang di Asia Selatan dan Afrika.
terjadi. Badan Pusat Statistik (BPS) Selain itu, pertemuan seperti
mencatat bahwa ekspor pada tahun Konferensi tingkat tinggi (KTT)
2016 turun 3,95 persen atau US$ negara-negara lingkar Samudera Hin-
144,43 miliar (YoY). 13 Opsi dia atau Indian Ocean Rim As-
memperluas pasar adalah jalan keluar sociation (IORA) seperti yang diada-
di tengah melambatnya ekonomi dan kan pada 7 Maret 2017 di Jakarta
dinamika geopolitik di negara utama seharusnya menjadi pertemuan yang
(major country). strategis dalam memperluas akses pa-
Momentum Perluasan Pasar sar. Selain faktor historis, faktor eko-
Dunia selatan menjadi alter- nomis menjadi faktor penting dalam
natif pasar baru bagi Indonesia. Rilis
14
Harvard's Centre for International
Development (CID). New Global Growth
12
Op.cit. World Bank. 2016 Projections Predict the Decade of India. 21
13
BPS dalam December 2015. Dalam
https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/8#s http://atlas.cid.harvard.edu/rankings/grow
ubjekViewTab3|accordion-daftar-subjek1 th-predictions/
95
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
96
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
97
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
98