Anda di halaman 1dari 29

PENANGANAN KEHAMILAN ,

NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR DI


ERA PANDEMI

Muhammad Ardian C.L., dr., SpOG(K)., M.Kes

Ketua Satgas Covid POGI Surabaya


Anggota Satgas Covid IDI Jawa Timur
Manager Pelayanan Medis RS Unair
Sumber slide :
1. dr. Nida Rohmawati, MPH (Kasubdit Kesehatan Maternal dan Neonatal)
2. Rekomendasi Satgas POGI Surabaya
BUMIL COVID - SURABAYA

TOTAL BUMIL POSITIF COVID INCIDENCE

• 1136 • 112 • 12%

1 DARI 8 BUMIL = + COVID


Severity level

Data di New York, bumil dengan covid

86% • Mild

9% • Severe
Di UK 23 dari 9347 pasien yg
5% • Critical dirawat di ICU adalah bumil
(0,2%)
Kriteria Pasien
PRINSIP UMUM PENCEGAHAN COVID-19
PADA IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR

Cuci tangan pakai sabun Hindari kontak dengan orang yang


Hindari menyentuh mata,
dan air mengalir 40-60 sakit dan hewan pembawa COVID-
Jaga jarak. hidung, dan mulut dengan
detik atau hand sanitizer 19, hindari bepergian ke daerah
tangan yang tidak bersih.
20-30 detik. terjangkit COVID-19.

Saat sakit : gunakan masker, Mempraktikkan etika


Bersihkan dan
tinggal di rumah, segera ke batuk-bersin : tutup Jaga kesehatan diri
desinfeksi secara rutin
fasyankes (bila ada gejala mulut dan hidung saat dan rajin mencari
permukaan / benda
COVID-19 hubungi hotline batuk/bersin dengan info yang benar.
yang sering disentuh.
COVID-19 : 119 ext 9) tissue.
PENGGUNAAN MASKER
Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit Masker kain digunakan bagi ibu yang
dan ibu saat persalinan. sehat dan keluarganya

• Menutupi mulut dan hidung, celah dengan wajah minimal


• Hindari menyentuh masker saat digunakan
• Lepas masker dari belakang dan bagian dalam
• Gunakan masker baru yang bersih dan kering
• Jangan pakai ulang masker yang telah terpakai
• Buang segera masker sekali pakai

Penggunaan masker adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit saluran napas,
termasuk infeksi COVID-19.
PENGGUNAAN MASKER HARUS DIKOMBINASIKAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DAN USAHA-USAHA
PENCEGAHAN LAINNYA

(rajin cuci tangan, jaga jarak, dll). Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi
keefektivitasannya dan membuat orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan.
PELAYANAN BAGI IBU HAMIL DI FKTP
Berdasarkan Zona Wilayah
Program Zona HIJAU Zona KUNING, ORANGE, MERAH
Kelas ibu Dapat melalui metode tatap muka Kelas ibu ditunda pelaksanaannya atau
(maks. 10 peserta) dengan mengikuti dilaksanakan secara online.
protokol kesehatan secara ketat.

P4K Pengisian stiker P4K dilakukan oleh Pengisian stiker P4K dilakukan oleh ibu
tenaga kesehatan pada saat ANC. hamil/keluarga dipandu
bidan/perawat/dokter melalui media
komunikasi
BAGI IBU HAMIL
ANC melalui janji temu / ANC pada kehamilan normal ANC oleh dokter minimal 2x
teleregistrasi dengan skrining minimal 6x : 2x di trimester 1, 1x untuk Skrining Faktor Risiko
anamnesa (secara online/telpon) di trimester 2, 3x di trimester 3 termasuk pemeriksaan USG
untuk mencari faktor resiko / pada ANC 1 di TM 1 dan ANC 5
gejala COVID-19 di TM 3

Pemeriksaan USG pada kontak Pelajari Buku KIA dan terapkan Tetap minum TTD. Pada ibu hamil
erat/ suspek/ probable/ dalam kehidupan sehari-hari, suspek/ probable/ terkonfirmasi
terkonfirmasi COVID-19 ditunda segera ke fasyankes jika ada COVID-19 : TTD sesuai
sampai episode isolasinya berakhir risiko/TANDA BAHAYA pertimbangan dokter yang
merawat

Pastikan gerak janin diawali Ibu hamil senantiasa jaga Konseling perjalanan untuk ibu
usia kehamilan 20 minggu. Pada kesehatan : konsumsi makanan hamil sesuai anjuran
usia 28 minggu, minimal 10 bergizi seimbang, jaga pemerintah, mencari riwayat
gerakan dalam 2 jam. kebersihan diri, tetap aktivitas perjalanan 14 hari terakhir
fisik
Kecuali bagi mereka yang memenuhi kriteria isolasi diri untuk individu atau rumah tangga
dengan dugaan atau konfirmasi Covid-19, maka pemeriksaan antenatal dapat ditunda.
Kementerian Kesehatan
ANC REKOMENDASI merekomendasikan kunjungan wajib pada pemeriksaan
POGI - SURABAYA
antenatal TM1, dan TM3 1 bulan sebelum taksiran persalinan

2. RS dapat menggunakan metode telekonferensi dan konferensi video jika memungkinkan,


Alur Screening Bumil
PELAYANAN BAGI IBU HAMIL
DI RUMAH SAKIT

Penapisan ibu hamil berbasis MEOWS (Modified Early Obstetric


Warning Score).

Ibu suspek/kontak erat tanpa gejala/gejala ringan melakukan


isolasi mandiri di rumah/tempat khusus

Ibu suspek gejala sedang/berat harus segera dirawat di RS

Ibu yang diduga/diketahui COVID-19 dirawat di ruang konfirmasi


khusus di RS.
Pengobatan di luar penelitian mempertimbangkan analisis risk
benefit, saat ini tidak ada antivirus yang disetujui FDA.
alur penapisan pasien di
poliklinik
Gambar alur penapisan pasien di IGD
ALUR PELAYANAN ANC
DI ERA AKB

Negatif
Kunjungan Skrining di pintu Tindakan
Janji Temu / Negatif sesuai jadwal, masuk Fasyankes pencegahan
Teleregistrasi ibu hamil : rutin : cuci tangan ,
Negatif
untuk Layanan menggunakan cek suhu tubuh , jaga jarak , APD
ANC masker Anamnesis sesuai standar
keluhan Pelayanan
Skrining positif
ANC sesuai
Skrining gejala Pedoman ANC
Identifikasi pasien
/ riwayat Terpadu
positif skrining :
kontak melalui Rujuk ke RS gejala klinis, riwayat
telepon / untuk kontak / perjalanan,
online tatalaksana
Skrining Negatif PCR/rapid test,
Mengarah lebih lanjut darah lengkap
Suspek /
COVID 19 positif
BAGI IBU BERSALIN
Pemilihan tempat persalinan
Semua persalinan dilakukan di ditentukan kondisi saat skrining risiko
Fasilitas Pelayanan Kesehatan persalinan, kondisi saat inpartu, dan
status ibu terkait COVID-19

Hasil skrining COVID-19 (penjelasan


Ibu hamil melakukan isolasi lihat slide berikutnya) dicatat di Buku
mandiri minimal 14 hari KIA dan dikomunikasikan ke
sebelum taksiran persalinan Fasyankes tempat rencana persalinan

Rujukan persalinan terencana untuk


ibu hamil dengan : KB pasca salin tetap sesuai
1. Memiliki risiko persalinan prosedur, diutamakan menggunakan
2. Status suspek dan terkonfirmasi MKJP
COVID-19
SKRINING COVID-19 BAGI IBU BERSALIN
BERDASARKAN ZONA WILAYAH
Kondisi ibu hamil Zona KUNING, ORANGE, MERAH Zona HIJAU

• Skrining status COVID-19 dengan RT-


PCR, jika tidak tersedia fasilitas dan
Tanpa tanda dan gejala
sumber daya untuk RT-PCR dapat
COVID-19
dilakukan Rapid Test atau periksa darah
Skrining sebelum
NLR
persalinan mengikuti
metode surveilans untuk
Kontak erat tanpa penyulit
COVID-19 secara umum
obstetrik dan
• Persalinan di FKTP, tanpa
• NLR < 5,8
melonggarkan pemakaian APD
• Limfosit normal
• Rapid Test non reaktif
PERTOLONGAN PERSALINAN
DI RUMAH SAKIT
Pemilihan metode persalinan mempertimbangkan
Persiapan operasi terencana Diberikan antibiotik
sumber daya, fasilitas, tata ruang, ketersediaan APD,
kemampuan RS, dan risiko paparan. sesuai standar intrapartum sesuai protokol.

Operasi elektif pasien COVID-19 dijadwalkan SC di ruangan bertekanan Penanganan plasenta sesuai
terakhir, pasca operasi ruang dibersihkan sesuai negatif atau modifikasi. praktik normal.
standar.

Jika gejala ibu memburuk dalam persalinan, Anestesi epidural / spinal Dokter Sp.A dan tim harus
pertimbangkan melanjutkan observasi atau sesuai indikasi, hindari diinformasikan persalinan
operasi darurat. anestesi umum. ibu terkait COVID-19.

Indikasi induksi persalinan / Penanganan tim multi-disiplin,


Pengamatan dan penilaian ibu sesuai praktik
SC sesuai indikasi obstetrik minimalkan jumlah staf yang
standar, pemantauan janin secara kontinyu.
dan medis. masuk ruang isolasi.

Operasi terencana pada ibu suspek/terkonfirmasi COVID-19 jika mungkin ditunda untuk mengurangi risiko penularan.
BAGI IBU NIFAS
dan BAYI BARU LAHIR

Ibu nifas dengan status Ibu nifas dan keluarga Kunjungan 1 dilakukan di Pelayanan KB tetap
suspek/probable/terkonfir harus memahami tanda Fasyankes sesuai jadwal dengan
masi COVID-19 melakukan bahaya di masa nifas dan Kunjungan 2, 3, 4 dilakukan janji temu dan
isolasi mandiri selama 14 bayi baru lahir (lihat Buku sesuai zona dengan metode menerapkan protokol
hari setelah pulang ke KIA) kunjungan rumah atau kesehatan, diutamakan
rumah. Kunjungan nifas Jika ada risiko / tanda media online MKJP
setelah isolasi mandiri bahaya, periksakan ke (penjelasan di slide
selesai. tenaga kesehatan berikutnya)
BAGI BAYI BARU LAHIR
“Bayi Baru Lahir rentan dikarenakan belum sempurna fungsi imunitasnya”
Bayi dari ibu yang BUKAN Bayi dari ibu suspek, probable Bayi dari ibu HbsAg reaktif
1 Suspek/ Probable/
Terkonfirmasi COVID-19
2 atau terkonfirmasi COVID-19 :
• Tidak dilakukan penundaan
3 dan terkonfirmasi COVID-19
dan bayi klinis sakit :
tetap mendapat Pelayanan penjepitan tali pusat, pemberian vaksin Hepatitis
Neonatal Esensial saat lahir • Dikeringkan seperti biasa, B ditunda sampai klinis bayi
• Segera dimandikan setelah baik
stabil HbIg tetap diberikan

Bayi dari ibu HIV mendapat Bayi dari ibu suspek, probable atau Pengambilan sampel SHK
4 ARV profilaksis, pada usia 6-
8 minggu dilakukan EID
5 terkonfirmasi COVID-19 :
Perawatan di ruang ISOLASI
6 dilakukan setelah 24 jam
sebelum ibu dan bayi pulang
bersamaan imunisasi KHUSUS COVID-19, terpisah dari dari fasyankes (idealnya
DPTHepB-Hib. ibunya (TIDAK RAWAT GABUNG). pada 48-72 jam setelah lahir)
Bayi dari ibu sifilis diberi
injeksi Benzatin Penisilin
Tenaga kesehatan harus
IMD dilakukan atas melakukan konseling terlebih
keputusan bersama dahulu mengenai bahaya
orang tua. dan risiko penularan
COVID19 dari ibu ke bayi.

Bila ibu dan keluarga memilih


IMD, maka ibu harus INISIASI MENYUSU DINI
melakukan prosedur bagi BAYI LAHIR dari
pencegahan penularan COVID-
19 dengan menggunakan
IBU SUSPEK, PROBABLE,
masker bedah, mencuci tangan dan TERKONFIRMASI
dan membersihkan payudara. COVID-19
PEMBERIAN ASI
PADA BAYI LAHIR DARI IBU SUSPEK, PROBABLE DAN TERKONFIRMASI COVID-19

Penularan COVID-19 melalui ASI belum diketahui pasti.


Risiko menyusui cenderung terjadi penularan melalui
droplet karena bayi kontak dekat dengan ibu.

Ibu tidak bergejala/ringan dapat menyusui langsung dengan


tetap melakukan pencegahan penularan COVID-19 seperti
ibu menggunakan masker bedah, mencuci tangan dan
membersihkan payudara dengan sabun dan air.

Bayi dari ibu dengan klinis sedang diberikan ASI perah. Ibu
memerah ASI dengan menerapkan protokol kesehatan dan
ASI perah diberikan oleh nakes / keluarga yang sehat.

Bayi dari ibu dengan klinis berat diberikan ASI


PEMBERIAN donor/formula. Ibu tetap memerah ASI untuk
ASI mempertahankan produksi ASI dan dibuang sampai swab 2x
berturut-turut dengan interval 24 jam negatif.
REKOMENDASI UTAMA untuk TENAGA KESEHATAN
yang MENANGANI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, dan BBL dengan COVID-19

Penularan COVID-19 melalui kontak, droplet,


Memberi tahu Komite PPI jika ada ibu hamil
dan airborne → tetap melakukan pencegahan
dengan COVID-19 atau suspek
penularan COVID-19

Tempatkan pasien dengan COVID-


Jaga jarak minimal 1 meter jika 19 atau suspek dalam ruangan
tidak perlu tindakan. khusus

Gunakan APD yang sesuai (lihat Tabel Pemulangan pasien post partum
Penggunaan APD pada slide sesuai rekomendasi
berikutnya)

Siapkan fasilitas perawatan terpisah pada ibu


Jika ada tindakan membuka mulut atau yang
terkonfirmasi COVID-19 atau suspek dengan
menimbulkan aerosol, gunakan masker N95
bayinya untuk mengurangi transmisi
TABEL PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG DIRI
Lokasi Pelayanan Pelindung Masker Goggles Face Coverall Gown Apron Sarung Sepatu
kepala shield tangan

Fasilitas rawat
jalan : Poli KIA Sepatu
FKTP maupun
ANC, PNC V Bedah V V V tertutup
FKRTL
Fasilitas Rawat Persalinan non
Inap, IGD, VK covid
V N95 V V V V V Boots

Persalinan
dengan
Fasilitas Rawat
Inap IGD, VK
suspek/ V N95 V V V V V Boots
terkonfirmasi
COVID
Fasilitas :
kamar operasi
SC V N95 V V V V V Boots
Perlindungan NAKES

Pertolongan persalinan dan SC Rawat Jalan


dr_m_ardian

Anda mungkin juga menyukai