Anda di halaman 1dari 20

KRITERIA DISAIN

LAMPIRAN 1
PROFILE GEDUNG RUMAH SAKIT

A. KETERANGAN UMUM DARI GEDUNG


1. Nama Gedung : Gedung 4 Fungsi Rumah Sakit
2. Lokasi Gedung : Karawang
1. Deskripsi Gedung :Bangunan terdiri dari 3 lantai
2. Sistem Pondasi :
Pondasi menggunakan tiang pancang square 45x45 dan square 40x40 dengan
kedalaman efektif (L) = 13 meter atau hingga tanah keras.
Daya dukung tiang pancang square 45x45 dan square 40x40 adalah 125 ton.

A. KRITERIA PERANCANGAN STRUKTUR


1. PERATURAN
a) Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727 :
2013).
b) Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847 : 2019)
c) Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
(SNI 1726 : 2012).
d) Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Gedung 1987.

2. PERATURAN DAN KETENTUAN LAIN YANG RELEVAN


a) Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Gedung (SKBI-1.3.53.1987)
b) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).
c) Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1987).
a) Pedo
man

Perencanaan

Ketahanan

Gempa untuk

Gedung,

SKBI- 1.3.53.1987.
1
a) Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983, Ditjen Cipta karya, Direktorat
Penyelidikan Masalah Bangunan, DPU – 1983.
b) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia PUBI 1982 – Pusat Penelitian
dan Pengembangan Pemukiman, UDC 389.6.691, DPU, Juli 195.

c) ACI 318M-95, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, American


Concrete Institute, 1995.
d) ACI 318RM-95, Building Code Requirements for Reinforced Concrete,
American Concrete Commentary, American Concrete Institute, 1995.
a) Manual of Steel Construction, Load & Resistance Factor Design, AISC,
1994.
b) American Standard Testing Materials, American Society for Testing and
Materials, USA.
e) Uniform Building Code 1997, Vol. 2, Structural Engineering Design
Provisions, ICBO, USA.
a) American Welding Society (AWS) Structural Welding Code, USA.

3. SPESIFIKASI BAHAN
a) Mutu Beton.
• Pondasi, Balok, Pelat : K-500, fc’ = 41.5 MPa
• Kolom, Lantai dasar – Atap : K-500, fc’ =
41.5 MPa
b) Mutu Baja Tulangan.
− Baja tulangan polos U-24 (fy = 240 MPa) untuk diameter : Ø8, Ø10, Ø12
− Baja tulangan ulir U-40 (fy = 400 MPa) untuk diameter : D10, D13, D16, D19,
D22, D25.
c) Baja tulangan ulir U-50 (fy = 500 MPa) untuk M (wiremesh).
c) Mutu Baja Profil : BJ 37 / SS 41 / Fe 360 (fy = 240 MPa).
a) Mutu Las : E-70 xx.
a) Mutu Baut : HTB A 325.
d) Modulus Elastisitas Beton : 4700 √fc’

Mutu Beton (MPa) Modulus 2


Elastisitas (MPa)
fc' = 41.5 30277.63
4. PEMBEBANAN
a) Beban Mati
3
− Beton bertulang : 2400 kg/m

3
− Baja : 7850 kg/m

3
− Pasir : 1800 kg/m

3
− Tanah : 1600 kg/m

3
− Tanah urug : 1700 kg/m

2
− Dinding bata : 250 kg/m

− Dinding bata ringan (hebel) : 135

2
kg/m

2
− Plafond : 18 kg/m

2
− Ducting ME : 15 kg/m

3
− Air : 1000 kg/m

2
− Dinding partisi : 100 kg/m

2
− Penutup atap metal sheet : 7.5 kg/m

3
b) Beban hidup
Berikut ini ditampilkan besaran beban hidup sebelum direduksi dan setelah
direduksi menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Gedung
1987 :

Ruangan Beban Hidup untuk Analisis Pelat


Lantai & Balok Anak
(kg/m2)
Rumah sakit:
 Ruang operasi, 292.66
laboratorium
 Ruang Pasien 195.79

 Koridor diatas lantai 390.55


pertama

Khusus dalam perhitungan untuk keperluan analisis kumulatif gaya aksial


kolom dan pembebanan ke pondasi, dilakukan reduksi sebagai berikut :

Jumlah Lantai Koefisien Reduksi Yang Dikalikan


Yang Dipikul Dengan Beban Hidup Kumulatif
1 1.00

2 1.00

3 0.90

c) Beban hidup air hujan pada penutup atap = 20 kg/m2.


c) Beban hidup pelat lantai atap = 200 kg/m2, jika tidak ada peralatan M/E.
a) Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan postip dan
tekanan negatip (hisap), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang
ditinjau. Besarnya tekanan positip dan tekanan negatip ini diyatakan dalam
kg/m2, ditentukan dengan engalikan tekanan tiup (p) dengan koefisien angin
(Ca) Pasal 2.1.3.3 SKBI- .3.53.1987.
p = 25 kg/m2
a) Beban Gempa
Lokasi terdapat di jalan teluk jambe, karawang, Jawa Barat. Dengan koordinat Lokasi:
(Lat: -6.337646).Long:(107.3010477)
4
Gambar 1. Peta Wilayah Gempa Indonesia

Gambar 2. Peta Lokasi Proyek

5
PGA (g) 0.347
SS (g) 0.686
S1 (g) 0.290
CRS 1.012
CR1 0.936
FPGA 1.060
FA 1.328
FV 2.842
PSA (g) 0.367
SMS (g) 0.911
SM1 (g) 0.823
SDS (g) 0.607
SD1 (g) 0.549
T0 (detik) 0.181

TS (detik) 0.903

Gambar 3. Percepatan Gempa

6
Jenis tanah merupakan “tanah lunak” dengan nilai NSPT <15 pada kedalaman
0 – 30 m, sehingga percepatan puncak muka tanah Ao = 0.20 x g.

Percepatan respons maksimum :


Am = 2.5 x Ao = 2.5 x 0.20 x g = 0.50 x g.
Faktor respons gempa C ditentukan persamaan sebagai berikut : T ≤ 0.60
detik, C = Am
C = 0.50 x g.
T > 0.60 detik, Ar = Am x Tc
Ar = 0.50 x g x 1.0
Ar = 0.50 x g
C = Ar = 0.50 x g
T T

g) Gaya geser dasar (base shear).


Cs = Sds/(R/Ie) = 0.607/(8/1) = 0.075875
Cs tidak perlu melebihi Cs = SD1/(T (R/Ie))

Dimana karena struktur merupakan rangka pemikul momen, maka


T = Ct.hnx = 0.0466 x 9.36 = 0.436
Cs = SD1/(T (R/Ie)) = 0.549/(0.436 (8/1)) = 0.157
Dan Cs harus tidak kurang dari Cs = 0.044.SDs.Ie ≥ 0.01
Cs = 0.026708
0.026708 < 0.075875 < 0.12 (OK!)
Geser Dasar Seismik (V) = Cs. W = 0.076 x 18443,74 = 1401.72424
kN
Gaya Gempa Lateral (F) =
Karena T yang digunakan = T1 = 1.06, k1 = 1.28 T2 = 0.985, k2 =1.2425

b) Distribusi beban geser dasar (base shear) menjadi gaya geser tingkat, yaitu :
Analisis statik.
Fi = Wi x hi x V1

∑ Wi x hi

5. KEKAKUAN STRUKTUR
Karena dalam perencanaan struktur gedung terhadap pengaruh gempa rencana
7
harus memperhitungkan peretakan beton, maka momen inersia penampang unsur
struktur dapat ditentukan sebesar momen inersia penampang utuh dikalikan
dengan suatu persentase efektif.
Berikut ini besaran persentase penampang efektif I-crack beton :
a) Kolom : 70 %
a) Balok (empat persegi panjang)
Torsi : 36.5 %
Inersia 2 dan 3 : 70 %
c) Pelat lantai (shell) Bending m11 & m22 : 25%

6. PENGARUH P-DELTA
Pada waktu analisis model 3 dimensi, diperhitungkan juga pengaruh P-Delta,
yaitu suatu gejala yang terjadi pada struktur gedung yang flexible, dimana
simpangan ke samping yang besar akibat beban gempa lateral menimbulkan
beban lateral tambahan dan momen tambahan yang terjadi oleh beban gravitasi
yang titik tangkapnya bergeser kesamping.

1. ARAH PEMBEBANAN GEMPA


Dalam pembebanan gempa, arah utama pengaruh gempa rencana ditentukan
sedemikian rupa, sehingga memberi pengaruh terbesar terhadap unsur-unsur sub
sistem dan sistem struktur gedung secara keseluruhan. Untuk mensimulasikan
arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung,
pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang sudah ditentukan, harus
dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh
pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi,
tetapi dengan efektifitas hanya 30%.

3. KINERJA BATAS LAYAN


Kinerja batas layan struktur gedung ditentukan oleh simpangan antar tingkat
akibat pengaruh gempa rencana, untuk membatasi terjadinya pelelehan dan
peretakan beton yang berlebihan, disamping untuk mencegah kerusakan non
struktur dan ketidaknyamanan penghuni. Simpangan antar tingkat dihitung dari
simpangan struktur gedung akibat pengaruh gempa nominal yang telah dibagi
faktor skala.
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan, dalam segala hal simpangan
8
0,03
antar tingkat yang dihitung tidak boleh melampaui x tinggi
R
tingkat
atau maksimum 30 mm (diambil yang terkecil).

4. KINERJA BATAS ULTIMIT


Kinerja batas ultimit ditentukan oleh simpangan antar tingkat maksimum akibat
pengaruh gempa rencana dalam kondisi struktur gedung diambang keruntuhan,
yaitu untuk membatasi kemungkinan terjadinya keruntuhan struktur gedung
yang dapat menimbulkan korban jiwa manusia.
Simpangan antar tingkat ini harus dihitung dari simpangan struktur gedung
akibat pembebanan gempa nominal, dikalikan dengan suatu faktor pengali ξ
sebagai berikut :
0,7 x R
ξ=
Faktor Skala
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit, dalam segala hal simpangan
antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung, tidak boleh
melampaui 0,02 x tinggi tingkat yang bersangkutan.

10. KOMBINASI PEMBEBANAN


a. Beban tetap
U = 1.2 DL + 1.6 LL
b. Beban sementara akibat gempa untuk struktur atas dengan R = 5.5
U = 1.2 DL + 0.5 LLr + E
− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + EX + 0.3 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + EX – 0.3 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr - EX + 0.3 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr - EX – 0.3 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 0.3 EX + EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 0.3 EX - EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr - 0.3 EX + EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr - 0.3 EX - EY

U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 2 E

9
− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 2 EX + 0.6 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 2 EX – 0.6 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr – 2 EX + 0.6 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr – 2 EX – 0.6 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 0.6 EX + 2 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 0.6 EX – 2 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr - 0.6 EX + 2 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr - 0.6 EX – 2 EY

a. Beban sementara akibat gempa dengan faktor kuat lebih struktur f2 = 1.44

U = 1.2 DL + 0.5 LLr + f2*E

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 1.44 EX + 0.432 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 1.44 EX – 0.432 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr – 1.44 EX + 0.432 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr – 1.44 EX – 0.432 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 0.432 EX + 1.44 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr + 0.432 EX – 1.44EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr – 0.432 EX + 1.44 EY

− U = 1.2 DL + 0.5 LLr – 0.432 EX – 1.44 EY

c. Beban uplift
U = 0.9 DL + 1.05 UP

11. PEMODELAN STRUKTUR


Pada perencanaan gedung Siloam Gubeng dilakukan analisis struktur dengan
model 3 dimensi secara terpisah menggunakan program Etabs Versi 9.74
Sistem struktur atas direncanakan menggunakan sistem struktur open frame
(balok, kolom dan shearwall).

Analisis struktur atas dan bawah dilakukan secara berbeda. Selain


menggunakan perhitungan menggunakan program ETABS , program-progam
lainnya yaitu seperti EXCEL untuk dan untuk perhitungan-perhitungan yang
lebih umum dan PCACOL digunakan juga untuk menghitung diagram interaksi
kolom. Permodelan dan perhitungan struktur pada ETABS :
1
a. Pelat Lantai.
Pelat direncanakan hanya berdasarkan kombinasi beban tetap (gravitasi)
karena struktur dimodelkan sebagai open frame. Sehingga semua gaya lateral
akibat gempa sepenuhnya dipikul oleh shearwall, kolom dan balok induk.
b. Balok.
Balok dimodelkan sebagai frame properties. Analisis kekuatan balok
dilakukan dengan mengambil gaya-gaya dalam yang dihasilkan dalam
pemodelan. Kekakuan yang disumbangkan balok empat persegi panjang
untuk lentur sebesar 70% dan torsi sebesar 36.5%.

a. Kolom.
Kolom dimodelkan sebagai frame properties. Analisis kekuatan kolom
dilakukan dengan melihat diagram interaksi dengan mengambil gaya-gaya
dalam yang dihasilkan dalam pemodelan. Kekakuan yang disumbangkan kolom
untuk lentur sebesar 70%.

LAMPIRAN 2
Lingkup Pekerjaan

Pelayanan professional yang disediakan oleh Konsultan harus melingkupi desain yang
didasarkan pada konsep desain yang disediakan oleh Perencana Desain Struktur termasuk
dokumentasi, pengumpulan kepada pihak berwenang, mendapatkan persetujuan terhadap
pihak berwenang, administarasi kontrak oleh Pelayanan Perencanaan Desain Struktur yang
terdata dibawah, serta layanan umum yang dibutuhkan oleh pekerjaan Perencanaan Desain
Struktur.

1. Kriteria Desain
Lingkup pekerjaan harus meliputi, tanpa pembatasan, terhadap desain, dokumentasi, dan
administrasi kontrak dari pelayanan „engineering‟ yang didasarkan pada konsep
desain yang disediakan oleh perencana desain struktur, konsep engineer seperti yang
tertera di bawah ini:
1
1.1. Bangunan gedung dengan GFA 21.600 m2
1.1. Koordinasi dengan konsultan perencana arsitektur dan konsultan perencana utilitas,
serta konsultan lainnya
1.2. Perencanaan Value Engineering struktur atas konvensional menggunakan :
· SNI 1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahan Gempa untuk Struktur
Gedung dan Non Gedung
· SNI 03-2847-2013 Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung
· SNI 7394-2008 Analisa biaya konstruksi
1.2. Perencanaan Value Engineering struktur atas menggunakan system pracetak
berdasarkan :
· SNI 7833-2012 Tata Cara Perancangan Beton Pracetak dan Beton Prategang
untuk Bangunan Gedung
· SNI 7834-2012 Metoda Uji Kriteria Penerimaan Sistem Struktur Rangka
Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak untuk Bangunan Gedung
· SNI 7394-2008 Analisis Biaya Konstruksi
· SNI 7833-2012 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton
Pracetak untuk Konstruksi Bangunan Gedung
1.3. Melakukan kajian ekonomis serta teknis pelaksanaan metode pracetak terhadap
metoda konvensional
1.4. Menyediakan tenaga ahli struktur yang memiliki sertifikat keahlian perencana
struktur
1.3. Penilaian Dampak Lingkungan
1.4. Pembuatan gambar struktur menggunakan software revit
9.1. Pembuatan estimasi RAB struktur
1.1. Menyediakan sistem struktur yang mendukung green building kelas “bronze”
1.2. Komponen bangunan utama seperti;
1. Pekerjaan tanah
2. Pondasi tiang
3. Sistem fondasi
4. Basement termasuk sistem penahan tanah
5. Struktur Atas
1. Struktur precast dan prestressed
6. Atap
7. Pekerjaan struktur baja (kanopi, pagar, crown)
2. Minor sewers dan septic tanks
1. Drainase
1
2. Pekerjaan jalan dan jembatan (jika ada)
3. Pekerjaan sementara
4. Ruangan M&E dan tangki
1.12. Struktur lain yang membutuhkan perencanaan desain struktur Input
1. Kolam renang dan tangki yang berhubungan
1. Clubhouse
2. Guardhouse
3. Pavilion
4. Link-way
5. Playground
6. Trellis
1.13. Pekerjaan luar lainnya
1. Non-suspended aprons
1. Saluran sekitar gedung dan pembuangan saluran air
2. Dinding dan pagar pembatas
3. Area penanaman
4. Signage dan Billboard
5. Pos jaga

1.14. Pekerjaan Infrastruktur


1. Transportasi dan Jaringannya
1. Platform level
1. Saluran drainase
2. Retaining Structure
3. Pondasi pagar keliling
1. Pekerjaan Sipil untuk ME, yaitu saluran keliling, pondasi genset, pondasi
pompa, ground tank, WWTP, WTP, STP, dll.

2. Inception dan Tahap Konseptual


2.1.Rekomendasi persetujuan perencanaan garis dan prosedur permohonan izin.
2.2.Rekomendasi terhadap tradisi/praktik lokal.
2.3.Rekomendasi atas prosedur dan jadwal untuk persetujuan konsturksi dan izin.
2.4.Rekomendasi untuk penghubungan dan pendukung infrastruktur.
1.1.Membantuk Klien untuk melakukan pra-konsultasi pada pihak berwenang terkait
1
untuk mendapatkan atau mengklarifikasi desain dan perencanaan parameter
untuk proyek.
2.5.Rekomendasi untuk perencanaan izin dan undang-undang yang dibutuhkan.
1.2.Membantu Konsep engineer untuk mempersiapkan desain sketsa awal,
mengkoordinasikan dan mengumpulkan gambar untuk persetujuan Klien.

Adapun penyampaian tahap Inception adalah sebagai berikut:


1. Kebutuhan undang-undang, definisi dan parameter kontrol pengembangan.
2. Semua prosedur, proses dan skedul untuk aplikasi atas pembersihan dan
persetujuan dari pihak-pihak yang berwenang.
3. Penjelasan dari tradisi local dan praktik dengan dampak potensial pada desain.
4. Gambar dan dokumen untuk pra-pengumpulan konsultasi dan untuk pengumpulan
pada pihak berkepentingan yang kompeten untuk menggarisbawahi persetujuan
perencanaan.
5. Dampak biaya dan semua hal yang berkaitan dengan hubungan dan konstruksi
yang mendukung infrastruktur.

3. Tahap Schematic Design


1.1.Mengacu pada instruksi Klien yang sesuai dengan kebutuhan concept engineer dan
pedoman, memberikan penilaian dan memberikan rekomendasi umum pada
kelanjutan proses.
1.2.Mengacu pada instruksi Klien untuk memastikan kebutuhan dan kendala-kendala
pekerjaan yang berhubungan dengan proyek.
1.3.Mengunjungi site dan mengkoordinasikan dengan concept engineer dalam
pengumpulan informasi yang berhubugan dengan proyek dan pekerjaan.
1.4.Merekomendasikan Klien dan concept perencanaan desain struktur dalam kebutuhan
untuk setiap survey khusus, investigasi dan percobaan, serta kebutuhan untuk
pengalihan atau rekonstruksi fasilitas yang ada.
1.1.Mengatur dan mensupervisi apapun kebutuhan pada pekerjaan investigasi site.
1.5.Merekomendasikan Klien dan concept perencanaan desain struktur, selama proses
konsultasi dengan pihak berwenang lokal atau yang lain, dalam rangka persetujuan,
serta hukum, undang-undang, atau peraturan yang berlaku.
7.1.Membantu concept engineer untuk mempersiapkan desain opsional dan conceptual
layouts untuk pekerjaan perencanaan desain struktur untuk menafsirkan desain
singkat, hukum yang berlaku, aturan dan peraturan.
1.6.Merekomendasi dan mereview desain konsep arsitek dengan input dari perencanaan
1
desain struktur.
1.7.Merekomendasikan Klien pada permasalahan yang muncul yang berhubungan
dengan penilaian dampak lingkungan.
1.1.Merekomendasikan Klien pada permasalahan yang berhubungan dengan analisis
dampak lalu lintas.
1.2.Menyediakan informasi kemungkinan biaya konstruksi untuk QS, yang sesuai
dengan desain yang sekarang.
1.3.Membantu concept engineer untuk menampilkan proposal shematic desain, serta
perencanaan desain struktur khusus dengan akibat pada desain skematik, kepada
Klien untuk komentar dan masukan.
1.4.Membantu Arsitek/Klien untuk Otoritas Perencanaan sebagai persetujuan
Perencanaan dan Arsitektural.
Adapun penyampaian tahap desain skematik adalah sebagai berikut:
1. Laporan desain skematik akan disampaikan 30 hari sejak SPK ditandatangani
2. Laporan penemuan, analisis dan pilihan yang berhubungan dengna desain dan
pengumpulan otoritas.
3. Design brief untuk pekerjaan perencanaan desain struktur berdasarkan kode
praktik lokal.
4. Perencanaan skematik, bagian dan ketinggian elemen struktur (bersama-sama
dengan concept engineer)
5. Penilaian dampak lingkungan.
6. Perhitungan struktur bangunan bawah dan atas
7. Spesifikasi tekn
8. Rencana Anggaran dan Biaya
9. Kajian analisi ekonomis dan teknis system konstruksi pracetak dan system
konvensional
10. Gambar Ijin A1 = 7 set dan A3 = 7 Set, RKS A4 = 7 set, softkopi CD 1 copy
11. Vision Plan Infrastruktur
12. Rencana Level Infrastruktur Regional
13. Rencana Level Infrastruktur Lokal
14. Rencana pengembangan Infrastruktur dan perkuatannya

1.14.Mengkolaborasikan seluruh tahapan ini dengan konsultan lain untuk memastikan


bahwa desain dan gambar perencanaan desain struktur dikembangkan dengan
cara yang kompatibel dengan konsep arsitektur dan M&E.
1.15.Melakukan analisis rinci struktur lebih lanjut dan perhitungan, mengembangkan
1
gambar dan dokumen yang berkaitan dengan pekerjaan perencanaan desain
struktur berdasarkan pada gambar arsitektural dan gambar M&E, untuk
memastikan kelayakan keseluruhan sistem struktur.
1.16.Mengumpulkan gambar dan dokumen perencanaan desain struktur yang
berhubungan kepada Badan Pemeriksa Independent untuk direview sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh pihak berwenang.
1.17.Membantu QS dalam persiapan dan update detail estimasi RAB dari kemungkinan
biaya konstruksi.
1.18.Mengkolaborasikan dengan Arsitek lokal untuk mengumpulkan gambar dan
dokumentasi lain yang dibutuhkan untuk otorisasi penilaian dampak lingkungan.
Adapun penyampaian tahap desain development adalah sebagai berikut:
1. Jadwal pekerjaan perencanaan desain struktur.
2. Gambar desain detail.
3. Perhitungan desain.
4. Gambar dan dokumentasi yang dibutuhkan untuk pengumpulan otorisasi
(bersamaan dengan concept engineer)
5. Gambar Vision Plan Infrastruktur
6. Gambar Level Infrastruktur Regional
7. Gambar Level Infrastruktur Lokal
8. Gambar pengembangan Infrastruktur dan perkuatannya

4. Tahap Tender dan Dokumentasi


1.1.Berdasarkan gambar desain development yang disetujui oleh Klien, menyiapkan
gambar tender, spesifikasi teknis dan dokumen lain yang berhubungan dengan
pekerjaan perencanaan desain struktur.
1.2.Mengajukan data tenderers dan membantu Klien dan QS dalam melakukan pre-
kualifikasi.
1.3.Mengumpulkan gambar, spesifikasi prestasi, dan dokumen lain yang dibutuhkan
dalam rangka mempersiapkan Bill of Quantities oleh QS.
Adapun penyampaian dari tahap tender dan dokumentasi adalah sebagai berikut:
1. Gambar tender dalam ukuran A1 = 3 set, A3 = 3 set ,1 CD
2. Data tenderers.
3. Spesifikasi teknis, RKS, BQ, RAB format A4 = 3 set, 1 CD
4. Gambar Vision Plan Infrastruktur
4. Gambar Level Infrastruktur Regional
5. Gambar Level Infrastruktur Lokal
1
6. Gambar pengembangan Infrastruktur dan perkuatannya

5. Tahap Brainstorming
1.2.Membantu Klien dan QS dalam klarifikasi dokumen konstruksi.
1.8.Menghadiri kick of meeting, wawancara, dan membantu QS dalam persiapan laporan
tender termasuk di dalamnya penambahan.
1.9.Mengevaluasi metode kerja dan mengajukan rekomendasi pada Klien yang
berkenaan dengan pelayanan teknik perencanaan desain struktur.
1.10.Menindaklanjuti dengan kontraktor yang ditunjuk dalam pengajuan mereka dari
dokumen yang diperlukan sebelum dimulainya pekerjaan.
Adapun penyampain dari tahap brainstorming adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner
2. Laporan evaluasi
3. Laporan rekomendasi
1. Dokumen lain yang berhubungan dengan pekerjaan perencanaan desain struktur.

2. Tahap Konstruksi
2.1. Menyediakan desain lanjutan, spesifikasi dan gambar konstruksi yang dibutuhkan
oleh kontraktor untuk melangsungkan pekerjaan konstruksi.
2.2. Memeriksa dan menyetujui shop drawing kontraktor dan proposal material untuk
memastikan pemenuhan maksud dan kebutuhan desain.
2.3. Mengklarifikasi dan membalas Request For Information (RFI) kontraktor yang
berhubungan dengan masalah perencanaan desain struktur.
1.3. Menghadiri pertemuan site secara berkala, rapat teknis dan ad hoc.
2.4. Mereview pekerjaan variasi yang diajukan oleh Kontraktor dan mengkoordinasikan
dengan Konsultan lain mengenai pekerjaan variasi.
2.5. Mengupdate gambar konstruksi yang berpengaruh terhadap variasi mayor pada
pekerjaan untu memastikan akurasi sepanjang konstruksi.
2.6. Mereview dan menyetujui pengumpulan teknis dari kontraktor, termasuk tapi tidak
terbatas pada pernyataan metode, urutan pekerjaan, dan analisis resiko.
2.7. Memberikan semua kebutuhan instruksi dan arahan (melalui Project Manage atau
yang diwakilkan) dan mengeluarkan sertifikat jika dibutuhkan.
2.8. Memeriksa pekerjaan selama tahap konstruksi dan pada penyelesaian dengan
hubungannya dengan staf site, serta mendata kerusakan.
1.10. Menerima dan menilai kopian gambar as-built yang diberikan oleh kontraktor pada
saat pekerjaan konstruksi selesai.
1
1.5. Membantu penyelesaian kendala ataupun perbedaan yang mungkin muncul antara
Klien dengan Kontraktor selama project berlangsung.
Adapun penyampaian dari tahap konstruksi adalah sebagai berikut:
1. 3 (tiga) set gambar konstruksi ukuran A1 dan A3 yang berhubungan dengan
pekerjaan perencanaan desain struktur, serta softcopy 1 CD
1. Gambar konstruksi yang diupdate jika terjadi perubahan mayor yang dilakukan
2. Gambar Vision Plan Infrastruktur
3. Gambar Level Infrastruktur Regional
4. Gambar Level Infrastruktur Lokal
5. Gambar pengembangan Infrastruktur dan perkuatannya

1. Tahap Penyelesaian
1.1. Mengerjakan sejumlah pekerjaan yang dibutuhkan dan mungkin dilakukan atas
nama Klien dan menginstruksikan kontraktor melalui Project Manager untuk
melakukan sejumlah pekerjaan yang dibutuhkan untuk memenuhi semua
kebutuhkan yang dibutuhkan untuk kepentingan otoritas.
1.2. Mengirimkan gambar final konstruksi terbaru dan memeriksa gambar as-built yang
dikirimkan oleh kontraktor paling lambat tiga bulan setelah selesai.
Adapun penyampaian dari tahap penyelesaian adalah sebagai berikut:
1.Gambar final konstruksi terbaru yang berhubungan dengan
pekerjaan perencana desain struktur.
1.Gambar as-built yang berhubungan dengan perencana desain struktur.
2.Surat garansi dan sertifikat yang telah disetujui.
3.Gambar format A1 3 set, A3 3 set dan CD 1 set

2. Adapun pelayanan Konsultan dalam perjanjian ini juga meliputi:


2.1. Dengan setia, jujur, dan rajin menjalankan setiap tugas dan dalam segala hal
mengamati dan mematuhi perintah serta instruksi dari Klien sehubungan dengan
kinerja yang efektif atas pelayanan yang tercantum dalam perjanjian dan jadwal
persetujuan yang diberikan.
2.2. Melakukan semua tugas dan tanggung jawab Konsultan berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku dan peraturan yang relevan termasuk persiapan dan
penyerahan semua perencanaan, perhitungan, dan sebagainya kepada pihak yang
berwenang untuk memperoleh semua izin dan persetujuan yang diperlukan.
2.3. Mematuhi praktik standart Klien dan prosedur (jika ada) untuk pengembangan
proyek.
1
1.4. Bekerja sama dan berkoordinasi secara penuh dengan Klien dan konsultan lain Klien
dan Kontraktor untuk setiap arahan dan integrasi dari pekerjaan terpisah dan
pelayanan kepada proyek dalam rangka memastikan integrasi antara desain dengan
eksekusi di lapangan.
2.4. Mengkoordinasikan dan bekerja sama dengan Project Management System Klien
untuk control desain dan kualitas, dan mencari instruksi, persetujuan dan
konfirmasi dari Klien pada waktu yang tepat dan hal-hal yang diperlukan pada
sistem tersebut.
2.5. Melakukan site visit secara berkala selama proses pekerjaan. Laporan dan observasi
dari kunjungan ini harus disusun dan dilaporkan setiap bulan yang mana akan
dikumpulkan kepada Klien.
2.6. Merancang pekerjaan dan memilih material dengan memperhatikan komponen biaya
awal dan berulang, tetapi masih memenuhi standar umum kualitas yang dibutuhkan
untuk proyek.
2.7. Mengobservasi dan mematuhi semua undang-undang dan aturan dan peraturan dari
badan peraturan sah yang bertindak sehubungan dengan pelayanan yang diberikan.
2.8. Untuk menyediakan segala instruksi dan informasi yang diperlukan pada semua
pihak yang terkait dalam desain atau konstruksi proyek untuk menjalankan
pekerjaan mereka dan yang telah ditetapkan dalam kontrak secepatnya, seefisien
mungkin dan dalam urutan waktu yang sebenar-benarnya. Maka ketidakmampuan
dari pihak lain yang telah disebutkan untuk melanjutkan atau menyelesaikan
pekerjaan dalam waktu yang ditetapkan dalam kontrak dikarenakan kurangnya
instruksi, informasi, ataupun pengawasan berkala dari KONSULTAN, menjadi
tanggung jawab KONSULTAN
1.1. Melakukan supervisi secara berkala dari pekerjaan konstruksi dan menunjukkan
adanya perbedaan jika ada.
1.2. Secara umum mengerjakan dan melakukan semua tanggung jawab dan pelayanan
professional yang berhubungan dengan proyek, yang tidak ditentukan disini tapi
biasanya atau lazim dilakukan oleh Konsultan sesuai dengan praktik profesi
mereka.

1
2

Anda mungkin juga menyukai