Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Shodiq

NIM : 1811011005
Kelas : 5A, S1 keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SPIRITUAL

PENGKAJIAN
1. Pengkajian data subjektif
a. konsep tentang ketuhanan
b. sumber kekuatan dan harapan
c. praktik agama dan ritual,
d. hubungan antara keyakinan spiritual dan kondisi kesehatan.
2. Pengkajian data objektif
a. Afek dan sikap : Apakah pasien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi,
apatis atau preokupasi?
b. Perilaku : Apakah pasien tampak berdoa sebelum makan, membaca kitab suci atau
buku keagamaan?
c. Verbalisasi : Apakah pasien menyebut Tuhan, doa, rumah ibadah atau topik
keagamaan lainnya?
d. Hubungan interpersonal : Siapa pengunjung pasien? bagaimana pasien berespon
terhadap pengunjung?
e. Lingkungan : Apakah pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah lainnya?

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 2006) batasan
karakteristik dari diagnosa keperawatan distres spiritual :
a. Berhubungan dengan diri, meliputi; pertama mengekspresikan kurang dalam harapan,
arti dan tujuan hidup, kedamaian, penerimaan, cinta, memaafkan diri, dan keberanian.
Kedua marah, ketiga rasa bersalah, dan keempat koping buruk.
b. Berhubungan dengan orang lain, meliputi; menolak berinteraksi dengan pemimpin
agama, menolak berinteraksi dengan teman dan keluarga, mengungkapkan terpisah dari
sistem dukungan, mengekspresikan terasing.
c. Berhubungan dengan seni, musik, literatur dan alam, meliputi; tidak mampu
mengekspresikan kondisi kreatif (bernyanyi, mendengar / menulis musik), tidak ada
ketertarikan kepada alam, dan tidak ada ketertarikan kepada bacaan agama.
d. Berhubungan dengan kekuatan yang melebihi dirinya, meliputi; tidak mampu ibadah,
tidak mampu berpartisipasi 'alam aktifitas agama, mengekspresikan ditinggalkan atau
marah kepada Tuhan, tidak mampu untuk mengalami transenden, meminta untuk bertemu
pemimpin agama, perubahan mendadak dalam praktek keagamaan, tidak mampu
introspeksi dan mengalami penderitaan tanpa harapan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut (Kozier, 2005) perencanaan pada pasien dengan distres spiritual dirancang
untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dengan:
a. Membantu pasien memenuhi kewajiban agamanya
b. Membantu pasien menggunakan sumber dari dalam dirinya dengan cara yang lebih
efektif untuk mengatasi situasi yang sedang dialami
c. Membantu pasien mempertahankan atau membina hubungan personal yang dinamik
dengan maha pencipta ketika sedang menghadapi peristiwa yang kurang menyenangkan,
d. Membantu pasien mencari arti keberadaannya dan situasi yang sedang dihadapinya,
e. Meningkatkan perasaan penuh harapan
f. Memberikan sumber spiritual atau cara lain yang relevan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
a. Periksa keyakinan spiritual pribadi perawat
b. Fokuskan perhatian pada persepsi pasien terhadap kebutuhan spiritualnya
c. Jangan beranggapan pasien tidak mempunyai kebutuhan spiritual
d. Mengetahui pesan non verbal tentang kebutuhan spiritual pasien
e. Berespon secara singkat, spesifik, dan actual
f. Mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati yang berarti menghayati masalah
pasien
g. Membantu memfasilitasi pasien agar dapat memenuhi kewajiban agama
h. Memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia di rumah sakit

EVALUASI
a. Mampu beristirahat dengan tenang
b. Mengekspresikan rasa damai berhubungan dengan tuhan
c. Menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka dengan pemuka agama,
d. Mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya,
e. Menunjukkan afek positif, tanpa rasa bersalah dan kecemasan.

Referensi

 Kozier, B.Erb., Glenora, and Blais, K. (2005). Fundamental of Nursing : Concepts


Process, and Practice, fifth edition. Addison Wesley Nursing.
 Nanda (Budi Santosa: editor). 2006. Panduan Diagnosa NANDA 2005-2006: Definisi
dan Klasifikasi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai