Anda di halaman 1dari 31

AMPUTASI EKSTREMITAS

Anne Saputra
DEFINISI
• Penghilangan sebagian /keseluruhan ekstremitas
karena trauma atau pembedahan, bertujuan untuk
menyelamatkan hidup
• Merupakan tindakan paling tua
• Sejarah → Hukuman berupa amputasi tangan atau kaki
(bukti arkeologi).
• Awalnya→proses yg kasar tanpa anestesi untuk menghentikan
perdarahan .
• Abad XVI , Ambroise (ahli bedah Perancis) Menemukan bentuk
stump >yang lebih fungsional & teknik ligasi (untuk menghentikan
perdarahan)
• Abad ke XVII Morel → teknik tornique.
• Setelah perang dunia ke II → teknik pembedahan & perawatan
luka & prostesis yg > maju.
• Prevalensi amputasi di USA 350.000-1000.000 dan insiden
20.000-30.000 dalam setahun. (ind.?)
• Insiden tertinggi pada gol.umur 50-75 tahun.
• Pilihan pembedahan yang terakhir
• Sedapat mungkin dilakukan prosedur bedah yang mempertahankan
ekstremitas
• Pada sarkoma jaringan lunak yang sudah menginfiltrasi semua
struktur lokal di ekstremitas amputasi
• Pada sarkoma jaringan lunak ekstremitas bawah dari tulang, sekitar
20-40%  amputasi.
• Ekstremitas bawah, amputasi dapat dilakukan diatas atau dibawah
lutut
• Tergantung dari lokasi tumor
• Tumor berada dekat dengan lutut, maka margin eksisi luas harus
mencapai atas lutut amputasi diatas lutut
• Tumor terletak pada ankle atau kaki amputasi di bawah lutut
Indikasi Operasi
1. Dead ( or dying ) limb
2. Dangerous limb
3. Damn nuisance limb
Dead Limb Dangerous Limb Damn nuisance
•Peripheral vascular Malignant tumors Limb
disease ( 90% )
Lethal sepsis Remaining the limb
•Sever traumatized
limb Crush injury is more worse than
•Burns leading to crush having no limb at all
•Frostbite syndrome
Indikasi
Rekuren lokal dari tumor primer high grade tanpa tanda
metastasis
Keterlibatan vaskular utama
Keterlibatan saraf utama
Kontaminasi jaringan lunak yang luas saat eksisi dengan
perdarahan yang banyak
Fraktur patologis
Infeksi
Sarkoma high grade

Kontraindikasi
Kondisi umum yang buruk,
Sarkoma dengan metastasis (relatif)
Teknik Amputasi

Closed Amputation (Definitive Amputation)


•Dikenal :
• Definitive end-bearing amputation. Digunakan pd level dimana → beban
tubuh bertumpu ujung stump.
• Definitive non-end-bearing amputation. Beban tubuh tdk bertumpu pd ujung
stump.
Open Amputation
•Ujung stump amputasi tdk ditutup kulit
•Operasi dilakukan > satu kali.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan :
•Penggunaan torniket  Sangat membantu (kecuali pd
tungkai yg iskemik)
•Level Amputasi  Berhubungan dgn prostesis yg
tersedia(dulu)
•Flap dari kulit  lebih penting dibanding dgn level
amputasi
•Otot  Otot2 dipotong kurang lebih 5 cm distal dari level
tulang yg diamputasi
• Saraf →terbaik → setelah dibebaskan dari jar.sekitar,
syaraf ditarik ke distal & dipotong.
• Pembuluh darah  Dipisahkan & diligasi dua kali.
• Tulang  Tonjolan tulang yg tdk dapat tertutup jaringan
lunak sekitar harus direseksi.
• Penggunaan drain
Jenis Amputasi

Amputasi berdasarkan level :


•Amputasii nterscapulo-thoracic
•Disartikulasi sendi bahu
•Disartikulasi sendi siku
•Amputasi transradial
•Amputasi manus
•Amputasi hemipulvectomy (hindquarter)
•Amputasi sendi panggul
•Amputasi transfemoral (above knee amputation)
•Amputasi transtibial (below knee amputation)
• Syme’s amputation
• Partial Foot amputation
• Chopart (midtarsal amputation)
• Lisfranc (tarsometatarsal amputation)
• Amputasi metatarsal
• Disartikulasi metatarsophalangeal
Pemeriksaan Penunjang

• Darah lengkap,
• Faal hemostasis ,fungsi hati, fungsi ginjal
• Rontgen thorax
• USG abdomen
• Foto tulang,
• CT Scan/MRI
• Hasil patologi anatomi biopsi
Teknik Operasi
Amputasi Atas Lutut (above knee)
• Pasien terlentang
• Kulit ditandai dengan marker untuk
garis insisi dan pemotongan tulang
diatas lutut. Garis insisi berbentuk
mulut ikan dengan puncak pada sisi
medial dan lateral paha. Batas
osteotomi juga ditandai sebelum insisi.
• Dilakukan diseksi dan pemotongan kulit, fasia superfisal
(tan jaringan subkutan secara vertikal dari tepi insisi.
Kemudian bergerak miring sesuai arch garis insisi menuju
puncak irisan sampai tulang.
• Pembuluh darah besar diligasi . Nervus ditarik keluar dari
jaringan sekitarnya kira-kira 2 cm, diligasi dua kali dengan
benang monofilamen nonabsorbable dan dipotong dengan
pisau serta dibiarkan masuk kembali ke jaringan
sekitarnya.
• Kauter digunakan untuk membuka periosteum, kemudian
dilakukan osteotomi dengan gergaji Gigh, dan tepi tulang
di kikir untuk menghilangkan tepi tajam.
• Dilakukan myodesis dua lapis dengan menjahitkan otot-
otot menutupi ujung tulang. Quadriseps dan hamstring
dijahitkan satu sama lain untuk menutupi tulang. Adduktor
ditendodesis dengan otot di ujung femur. Tahap ini
penting agar kekuatan dan kestabilan femur tetap terjaga.
• Subkutis dan kulit ditutup lapos demi lapis dan dipasang
drain.
• Dilakukan balutan ketat dan dipasang sarung stump
diujung stump
Amputasi Bawah Lutut (below knee)
• Pasien terlentang
• Kulit ditandai dengan marker untuk garis insisi dan
pemotongan tulang dibawah lutut. Garis insisi berbentuk
mulut ikan dengan puncak pada sisi medial dan lateral
paha. Batas osteotomi juga ditandai sebelum insisi.
Semakin panjang stump yang ditinggalkan, semakin baik
hasil fungsionalnya
• Dilakukan diseksi dan pemotongan kulit, fasia superfisal
dan jaringan subkutan secara vertikal dari tepi insisi.
Kemudian bergerak miring sesuai arch garis insisi menuju
puncak irisan sampai tulang.Pembuluh darah besar
diligasi . Nervus ditarik keluar dari jaringan sekitarnya kira-
kira 2 cm, diligasi dua kali dengan benang monofilamen
nonabsorbable dan dipotong dengan pisau Berta dibiarkan
masuk kembali ke jaringan sekitarnya.
• Kauter digunakan untuk membuka periosteum, kemudian
dilakukan osteotomi dengan gergaji Gigli, dan tepi tulang di
kikir untuk menghilangkan tepi tajam. . Minimal 5 cm tibia
diperlukan untuk fungsi dan pemasangan prostesis. Fibula
selalu dipotong lebih pendek dari tibia
• Dilakukan myodesis dua lapis dengan menjahitkan otot-otot
menutupi ujung tulang.
• Subkutis dan kulit ditutup lapos demi lapis dan dipasang
drain.
• Dilakukan balutan ketat dan dipasang sarung stump diujung
stump
Complication
Early Late (Skin)
1.Secondary hemorrhage 1.Eczema
2.Breakdown of the skin 2.Purulent lumps
flaps (may be due to 3.Fissuring & ulceration
ischemia or excessive suture 4.Infected epidermoid cyst
tension ) 5.Squamouse cell
3.Gas gangrene carcinoma
6.Verrucous hyperplasia
• Muscle
• If excessive muscle left, it will produce unstable, loose cushion.
• Artery : poor vascularity gives
• cold
• blue color stump
• liable to ulcerate
• Nerve
• Painful neuromas attached to the scar
Phantom limb

• A feeling that the amputated limb still present


• It is difficult to be treated
.

Joint
• The joint above the site of amputation may become stiff or
deformed
• Deformities are fixed flexion & fixed abduction in above
knee.
• Fixed flexion in bellow knee amputations .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai