Anda di halaman 1dari 2

Situasi dan keadaan lingkungan perawatan gigi sangat berpengaruh timbulnya rasa takut

sebagai contoh ruang tunggu yang pengap atau panas berbeda dengan ruang tunggu yang
sejuk dan nyaman. Kecemasan pasien anak terhadap perawatan gigi sering kali timbul
karena anak merasa takut berada di ruang praktek dokter gigi.
Ruangan praktek dokter gigi sebaiknya dibuat senyaman mungkin sehingga anak merasa
seperti di rumahnya sendiri. Ruangan praktek tersebut dibedakan antara ruang tunggu dan
ruang perawatan. Jika tempat praktek tidak terbatas hanya untuk pasien anak-anak, salah
satu metode yang efektif diantaranya adalah dengan pembuatan ruang tunggu yang dibuat
sedemikian rupa khusus untuk anak.
Membuat ruang pendaftaran yang nyaman dan hangat sehingga anak merasa tidak asing
ketika memasukinya, atau dengan cara seperti memberikan reward atau hadiah sehingga
anak dapat meredam kecemasannya. Oleh karena itu dekorasi ruangan dan komunikasi
sangat memegang peranan penting dan erat kaitannya dengan kondisi psikologis mereka

Pengalaman Traumatik Perawatan Gigi. Pengalaman buruk perawatan gigi sebagai faktor
utama dalam pengembangan kecemasan gig.i dengan pengalaman negatif, peristiwa
menakutkan. Pengalaman tersebut dapat terjadi selama masa kanak-kanak, remaja dan
dewasa, namun, kecemasan dental untuk mengembangkannya, itu adalah sifat dari
peristiwa yang tampaknya lebih penting daripada usia di mana itu terjadi. Pengalaman
medis traumatis juga dapat memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku
perawatan gigi yang buruk dan mungkin faktor penting dalam pengembangan kecemasan
dental pada anak-anak.

Faktor-Faktor Kecemasan Anak terhadap Perawatan Gigi


Kecemasan merupakan hal yang sering terjadi pada anak-anak dan salah
satunya dipengaruhi oleh faktor usia anak. Kecemasan dental dapat didefinisikan
sebagai rasa takut dengan perawatan gigi yang tidak selalu berhubungan dengan
rangsangan dari luar (Chadwick dan Hosey, 2003). Anak-anak yang berasal dari
keluarga dengan tingkat ekonomi rendah atau berasal dari keluarga dengan
lingkungan sosial yang kurang baik, umumnya akan lebih mudah mengalami
kecemasan.
Kemampuan anak dalam menjalani prosedur perawatan gigi tergantung pada
tingkatan tumbuh kembang anak tersebut. Balita menunjukan kecemasannya
dengan menangis, sementara anak-anak yang usianya lebih tua menunjukan
kecemasan dengan cara lain. Kecemasan yang umum terjadi pada anak-anak yaitu
rasa tidak mengenal dan rasa khawatir terhadap pemeriksaan dan perawatan gigi.
Anak-anak dapat dikategorikan sebagai kooperatif, potensial kooperatif, atau tidak
memiliki kemampuan untuk bersikap kooperatif (pre kooperatif). Anak-anak pre
kooperatif biasanya berusia muda dan anak dengan disabilitas spesifik tertentu
yang merupakan anak dengan tingkat kerjasama rendah

Anda mungkin juga menyukai