Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA

Dosen Pengampu : DR. Arita Murwani

DISUSUN OLEH :

1. SITI AISYAH HUMAIRAH 04174531

2. SITI MAIMUNAH 04174532

3. SITI NUR FAIDAH 04174533

4. SITI RAHAYU YOLANDA 04174534

B/KP/VI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2020

DAFTAR ISI

1
COVER 1

DAFTAR ISI 2

PENDAHULUAN

- PENGERTIAN 3

- DIMENSI STRUKTUR KELUARGA 4

- PERAN PERAWAT KELUARGA 5

- KARAKTERISTIK KELUARGA DEWASA 6

- TUGAS KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA 7

- PERAN PERAWAT PADA KELUARGA DEWASA 9

ASUHAN KEPERAWATAN

- PENGKAJIAN 10

- DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS 31

- RENCANA TINDAKAN 31

- IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 33

PENUTUP

- KESIMPULAN 37

- SARAN 38

DAFTAR PUSTAKA 39

PENDAHULUAN

2
A. PENGERTIAN
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya (Logan’s, 2004). Keluarga adalah
sebagaimana sebuah kesatuan yang komplek dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri
dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu ( Illis,
2004 ). Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih masing-
masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan
nenek. (Raisner, 2009). Duvall (1986, dalam Ali, 2009 ), menguraikan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluraga.

Menurut (Friedman, 1998), membuat defenisi yang berorientasi pada tradisi dan
digunakan sebagai referensi secara luas :

1. Keluarga terdiri dari orang – orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah
dan ikatan adopsi.
2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama – sama dalam satu rumah,
atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga
tersebut sebagai rumah mereka.
3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran –
peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki – laki dan anak
perempuan, saudara dan saudari.
4. Keluarga sama – sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil
dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

B. DIMENSI STRUKTUR KELUARGA


Menurut (Friedman, 2009), struktur keluarga terdiri atas:
1. Pola dan proses komunikasi

3
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
a. Bersifat terbuka dan jujur.
b. Selalu menyelesaikan konflik keluraga.
c. Berfikir positif.
d. Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga yang berfungsi:

a. Karakteristik pengirim:
1) Yakin dalam mengemukakan pendapat.
2) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
3) Selalu minta maaf dan menerima umpan balik.
b. Karakteristik penerima :
1) Siap mendengar.
2) Memberikan umpan balik.
3) Melakukan validasi.
2. Struktur peran
Peran adalah serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status individu dalam masyarakat
misalnya sebagai suami atau istri atau anak.
3. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan dalam (potensial atau aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah prilaku seseorang kearah positif.
Tipe struktur kekuatan antara lain :
a. Legitimate power/authority : Hak untuk mengatur seperti orang tua pada anak.
b. Referent power : Seseorang yang ditiru.
c. Reword power : Pendapat ahli.
d. Coercive power : Dipaksakan sesuai keinginan.
e. Informational power : Pengaruh melalui persuasi.
f. Affectif power : Pengaruh melalui manipulasi cinta kasih.
4. Nilai –nilai dalam keluarga

4
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
memepersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman prilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyrakat bardasarkan sistem nilai
dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari,
dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

C. PERAN PERAWAT KELUARGA


Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga
sebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi perawat membantu
keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan
kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga
(Suprajitno, 2004). Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah
sebagai berikut (Suprajitno, 2004) :
1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif dapat dicapai.
Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
3. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk
mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus
5
terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi yang
disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.
6. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi,
sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan
penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyrakat sehingga
menghindari dari ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar
tercipta lingkungan sehat.

D. KARAKTERISTIK KELUARGA DEWASA


Menurut Hurlock (1991: 247-252), ciri-ciri umum perkembangan fase usia dewasa awal
sebagai berikut:
1. Masa pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang mulai menerima
tanggungjawab sebagai orang dewasa.
2. Usia reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling produktif untuk
memiliki keturunan, dengan memiliki anak, mereka akan memiliki peran baru sebagai
orang tua.
3. Masa bermasalah, pada usia dewasa awal akan muncul masalah-masalah baru yang
berbeda dengan masalah sebelumnya, diantaranya masalah pernikahan.
4. Masa ketegangan emosional, usia dewasa awal merupakan masa yang memiliki
peluang terjadinya ketegangan emosional, karena pada masa itu seseorang berada
pada wilayah baru dengan harapan-harapan baru, dan kondisi lingkungan serta
permasalahan baru.

6
5. Masa keterasingan sosial, ketika pendidikan berakhir seseorang akan memasuki dunia
kerja dan kehidupan keluarga. Seiring dengan itu, hubungan dengan kelompok teman
sebaya semakin renggang.
6. Masa komitmen, pada usia dewasa awal seseorang akan menentukan pola hidup baru,
dengan memikul tanggungjawab baru dan memuat komitmen-komitmen baru dalam
kehidupan.
7. Masa ketergantungan, meskipun telah mencapai status dewasa dan kemandirian,
ternyata masih banyak orang dewasa awal yang tergantung pada pihak lain.
8. Masa perubahan nilai, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota kelompok
orang dewasa.
9. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
10. Masa kreatif, masa dewasa awal merupakan puncak kreativitas.

E. TUGAS KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA


Sudah umum diakui bahwa suatu perkembangan tidak berhenti pada waktu orang
mencapai kedewasaan fisik pada masa remaja atau kedewasaan sosial pada masa dewasa
awal. Selama manusia berkembang maka akan terjadi perubahan-perubahan yakni
perkembangan-perkembagan yang dialami oleh individu tersebut.
Perubahan tersebut terjadi pada fungsi biologis dan motoris, pengamatan dan
berpikir, motif-motif dan kehidupan afeksi, hubungan sosial serta integrasi masyarakat. 
Perubahan fisik yang menyebabkan seseorang bekurang harapan hidupnyadisebut proses
menjadi tua. Proses ini merupakan sebagian dari pada keseluruhan proses menjadi tua.
Proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor kehidupan bersama dan faktor pribadi
orang itu sendiri, yaitu  regulasi diri sendiri.
Perkembangan dalam arti tumbuh, bertambah besar, mengalami diferensiasi, yaitu
sebagai proses perubahan yang dinamis pada  masa dewasa berjalan bersama keadaan
menjadi tua. Dalam hal ini ada tiga macam perubahan, yaitu dalam tubuh orang yang
menjadi tua, dalam kedudukan sosial, dan dalam pengalaman batinnya.
Berbagai perubahan ini terjadi selama hidup seseorang meskipun tidak harus
terkait pada usia tertentu secara eksak. Tempo dan bentuk akhir proses penuaan berbeda-
beda pada orang yang satu dengan orang yang lain.
7
Seperti halnya sulit untuk menentukan kapan dimulainya fase dewasa, begitu pula
dirasa sulit untuk menunjukkan kapan dimulainya proses menjadi tua. Hal itu sebetulnya
tidak terlalu penting bila pendapat mengenai orang lanjut usia tidak diwarnai oelh
gambaran citra yang negatif seperti yang ada pada masyarakat pada umumnya. (F.J.
Monks. 2006. 323-324)

Berikut tugas perkembangan pada keluarga dewasa :


1. Mencari dan menemukan calon pasangan hidup
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki
kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,
yaitu mampu melakukakn hubungan seksual denga lawan jenisnya, asalkan memnuhi
persyaratan yang sah (perkawinan yang resmi). Untuk sementara waktu, dorongan
biolohid tersebut mungkin akan ditahan terlebih dahulu.
Mereka akan beruapaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan
pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga
berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku
bangsa tertentu, sebagai persyaratan pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai
kriteria yang berbeda-beda.
2. Membina kehidupan rumah tangga
Sikap yang mandiri merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus
dijadikan sebagai persiapan untuk memaasuki kehidupan rumah tangga yang baru.
Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina,
danmengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat
mencapai kebahagiaan hidup.

3. Meniti karir dalam rangkan memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga


Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,
umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan
keahliannya, mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang
dimiliki, sertamemberi jaminan masa depan keuangan yang baik.
4. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab
8
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup
tenang, damai, dan bahagia ditengah-tengah masyarakat. Syarat-syarat untuk menjadi
warga negara yang baik harus dipenuhi oleh seseorang, sesuai dengan norma sosial
budaya yang berlaku di masyarakat
F. PERAN PERAWAT PADA KELUARGA DEWASA
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar
tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas
perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya
masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial
atau aktual.

Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain:

1. Nasehat meningkatkan hubungan antara anggota keluarga


2. Nasehat untuk hidup mandiri
3. Nasehat kepada anak dewasa yang akan memulai sebuah keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA AWAL

9
A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. S Pendidikan : SMK


Umur : 49 Th Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam Alamat : Jl. Kenari
Suku : Jawa No HP : 0877003xxxxx

b. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaan Pendidikan


Keluarga

1. Ny. L P 45 Istri Guru S1

2. An. N P 20 Anak Mahasiswa SLTA

3. An. I P 17 Anak Pelajar SLTA

10
c. Genogram : genogram 3 generasi

X X X
X

Ny.L
X X Tn.S kmu
X selin
hhk

An.I

An.N

11
d. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. L memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn.L terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.

e. Suku Bangsa

Asal suku bangsa Tn. S yaitu suku Jawa, Ny. L juga berasal dari suku jawa.
Budaya yang berhubugan dengan kesehatan tidak ada.

f. Agama dan kepercayaan

Agama Tn. S adalah Islam, begitu pula dengan Ny.L. Tn. S dan Ny. L selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah
kecuali jika Tn. S dan Ny. L sedang kerja, mereka melakukanshalat sendiri-
sendiri di tempat kerja.

g. Status Sosial ekonomi

Tn.S bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan ± 1,5 juta/bulan. Ny. L


adalah guru. Penghasilan Tn.S dan Ny.L di gunakan untuk kebutuhan makan
sehari-hari, bayar tagihan listrik, air, dll. Adapun perabotan yang dimiliki Tn.L
yaitu Laptop 1 buah, motor 2 buah,handpond pribadi, dan perabot rumah tangga
lengkap.

h. Aktivitas rekreasi keluarga

Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan
bersama di luar dan sesekali bertamasya ke pantai.Kadang-kadang berkumpul
dengan sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.

2. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

12
Keluarga Tn. S dan Ny. L berada pada tahap perkembangan keluarga anak usia
dewasa awal.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. L sebagai keluarga yang dalam tahap dengan
perkembangan anak dewasa awal.. Menurut Tn. S saat ini dia dengan istrinya
berusaha untuk lebih membina hubungan dengan keluarga keluarganya, teman
dan masyarakat sekitar. Menurut Tn.S pula bahwa dirinya dan istrinya saat ini
hanya berfokus mencari uang untuk membiayai kuliah maupun sekolah anak-
anaknya . Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. L tinggal dirumah sendiri.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti

1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini

Ny. L : Menurut Ny. L pernah mengalami kanker payudara tetapi sudah di


operasi dan masih sering melakukan check up.
Tn. S : Menurutnya Tn S dirinya pernah menderita usus buntu tetapi sudah di
operasi, dan sekarang yang masih sering di alami adalah gastritis.
An. N : An. N sampai saat ini tidak ada penyakit yang di derita, dan An. N
juga jarang sakit.
An. I : tidak punya riwayat penyakit berbahaya dan jarang sakit.

2. Riwayat penyakit keturunan

Menurut Ny. L, keluarga pernah mengalami penyakit yang berbahaya dan


pernah di rawat di rumah sakit.Dan tidak punya riwayat penyakitketurunan
sebelumnya.

13
3. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga

No Nama BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi Masalah Tindakan


( Bcg/poli kesehata yang telah
o n dilakukan
/
DPT/HB/c
ampak
1 Tn. S 75 kg 49 Tn. S mengatakan - - Berobat ke
bahwa biasanya dia praktik
merasa lelah dan dokter
lesu pada saat
setelah berkerja,
 Tn. S mengatakan
bahwa dia merokok
 Dia merokok dalam
sehari dulunya 1
bungkus dalam 2
hari dan sekarang
sudah mulai
berkurang.
  Tn. A mengatakan
sudah merokok sejak
selesai menempuh
pendidikan
kepolisian
   Pada saat dikaji Tn.
A tampak merokok
2 Ny. L 55 kg 46 Ny. S mengatakan - - Berobat ke
14
bahwa dia pernah praktik
mengalami kanker dokter
payudara tapi sudah
melakukan operasi
dan masih sering
melakukan check up
3 An. N 70 kg 19 Sering mengalami - - Berobat ke
batuk pilek praktik
dokter
4 An. I 14 Sering mengalami - - Berobat ke
demam praktik
dokter

4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Menurut Tn. S jika keluarganya sakit biasanya berobat ke praktik dokter
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. L : Ny. L pernah mengalami kanker payudara dan sudah di operasi
Tn. S : Tn.S pernah mengalami usus buntu tetapi juga sudah di operasi

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 25 x 20 meter
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 buah kamar tidur, ruang tamu 1 buah,
ruang makan, dapur 1 buah, kamar mandi dan toilet 1 buah,
5) Ventilasi/jendela : Ada 14 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
6) Pemanfaatan ruangan ruangan di gunakan sebagaimana fungsi dari ruangan
tersebut
7) Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari rumah
8) Sumber air minum : air gallon
9) Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi
15
10) Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 1 km
11) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena
setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan
12) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny. L dan Tn. S tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan
status kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas rumah kurang lebih 500 m2.
Lantai rumah menggunakan porselen. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang
dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup
gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu
tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. L karena mereka sering
keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari
menggunakan listrik dan kadang dipergunakan juga untuk siang hari karena
dalam ruangan tampak gelap. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di
dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
Secara umum kebersihan rumah baik.
13) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang agak sempit dan
ditanami bunga-bunga . Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan air ledeng dengan pompa listrik untuk sumber air bersih.
Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke tempat
saluran pembuangan melalui pipa paralon. Keluarga juga telah memiliki
jamban jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di
ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari rumah. Kebersihan kamar
mandi dan jamban cukup.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus
lapor RT / RW
c. Budaya : budaya yang mayoritas merata.
d. Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. L selama ini keluarganya tinggal di
rumah ini sejak mereka menikah.
16
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. L dalam
keluarganya ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau pertemuan-
pertemuan khusus dan biasanya berkumpul di waktu-waktu tertentu seperti
lebaran atau seperti acara pernikahann semua keluarga berkumpul. Interaksi
keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik dan di wilayahnya
sudah menjadi kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. L dan Tn. S
sendiri sudah banyak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar rumah.
f. System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup
baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. L dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu.
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. S dan
Ny. L selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-
perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny.
L, Tn. S sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga
dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga
tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya dan anak-anaknya di rumah
d. Nilai dan norma keluarga :: sebagai umat islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang
hari suaminya kerja sampai sore.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif : Menurut An.N kasih sayang orang tuanya lebih kepada adiknya
sehingga antara An. N dan orang tua jarang berkomunikasi secara langsung.

17
b. Fungsi sosialisasi : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, dan
hubungan dengan anggota keluarganya kurang baik terutama dengan anggota
keluarga dari ibu
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. L di dalam keluarganya mengetahui penyakit yang
diderita oleh dirinya maupun anggota keluarga yang lain.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Ny. L sudah melakukan pengobata berbagai cara, Tn. S
selalu kedokter jika mengalami masalah kesehatannya begitu juga pada
Anaknya
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ke dokter prakter keluarga.
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga menjalankan perintah dokter, mengkonsumsi
obat yang sudah diberikan,makan teratur dan istirahat yang cukup banyak
membantu dalam menjaga kesehatan.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : 2 anak lebih baik
2) Akseptor : ya.
e. Keterangan lain : Saat ini Ny. L menggunakan alat kontrasepsi spiral. Dan tidak
merencanakan utntuk memiliki anak lagi
f. Fungsi ekonomi
g. Ny. L mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S dan Ny. L tersebut.

6. Stres dan koping keluarga


a. Stressor jangka pendek : Menurut Ny. L stressor pada dirinya yaitu pada
pekerjaan di kantornya. Sedangkan Tn. S stressor jangka pendeknya yaitu
permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
18
b. Sressor jangka panjang : Menurut Tn. S dan An. N stressor jangka panjangnya
yaitu kondisi kesehatan Ny. L yang selalu di khawatirkan
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan
dengan diskusi. Tetapi berbeda dengan An. N jarang mendiskusikan masalahnya
kepada keluarga
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. L banyak konsultasi kerjaanya
kepada suaminya,begitu juga Tn. S. Mengenai kesehatan Ny. L, bersama Tn. S
berkonsultasi pada dokter spesialis
e. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada
7. Keadaan Gizi Keuarga
a. Pemenuhan gizi : biasanya Ny L selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta
tidak mengkonsumsi makanan yang berpengawet
b. Upaya lain : -
8. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang di alami Ny. L
bisa sembuh
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang
datang ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada keluarganya dengan penyuluhan-penyuluhan
seperti saat ini.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa Nama Anggota Keluarga
No
an Fisik Tn. S Ny. L An. N An. I
1 Keadaan
Umum
75 kg 55 kg 70 kg 55 kg
BB
170 cm 162 cm 160 cm 160 cm
TB
2 Kepala :
Rambut lurus, hitam, dan Lurus, hitam, halus Lurus, hitam, Lurus, hitam,
bersih dan bersih tebal dan bersih bersih
Mata konjungtiva baik, Konjungtiva baik, Komjumgtiva Konjungtiva baik,
penglihatan kurang sclera bersih, baik, sclera sclera bersih
19
baik, Tn. S penglihatan kurang bersih,
menggunakan baik, menggunakan penglihatan baik
kacamata silinder kacamata minus
sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), polip (-),
Hidung sinusitis (-), penciuman baik penciuman baik sinusitis (-),
polip (-), penciuman mulut bersih, polip (-),
baik mulut bersih, mukosa lembab, penciuman baik
mukosa lembab, lidah bersih, gigi
Mulut mulut bersih, lidah bersih, gigi cukup. mulut bersih,
mukosa lembab, cukup. Pendengaran mukosa lembab,
lidah bersih, gigi baik, serumen lidah bersih, gigi
cukup. Pendengaran baik, (-) cukup.
serumen (-)
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)
3 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
JVP pembesaran vena pembesaran vena pembesaran pembesaran vena
Kelenjar jugularis jugularis vena jugularis jugularis
Tiroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkaka pembengkakan
4 Dada
Mamae
      Inspeksi Perubahan bentuk Tidak ada Tidak ada
idak ada mamae pasca pembengkakan,s pembengkakan,sim
pembengkakan,simet operasi pada bagian imetris antara etris antara kiri dan
ris antara kiri dan kiri dan kanan kiri dan kanan kanan
kanan
   Palpasi Tidak ada Tidak ada
Tidak ada pembengkakan pembengkakan Tidak ada
pembengkakan pasca operasi Saat bernafas pembengkakan
Saat bernafas tidak tidak
20
Paru Saat bernafas tidak menggunakan otot menggunakan Saat bernafas tidak
      Inspeksi menggunakan otot bantuan otot bantuan menggunakan otot
bantuan pernafasan. pernafasan. pernafasan. bantuan pernafasan.
Pengembangan paru Pengembangan Pengembangan Pengembangan
simetris. paru simetris. paru simetris. paru simetris.
Tidak ada
Tidak ada bengkak, Tidak ada bengkak, bengkak, Tidak ada bengkak,
      Palpasi fremitus normal. RR fremitus normal. fremitus normal. fremitus normal.
22x/menit RR 20x/menit RR 24x/menit RR 25x/menit
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada penimbunan Tidak ada
penimbunan cairan, penimbunan cairan, cairan, dan tidak penimbunan cairan,

      Perkusi dan tidak ada dan tidak ada ada pembesaran dan tidak ada
pembesaran paru. pembesaran paru. paru. pembesaran paru.

Bunyi nafas
Bunyi nafas normal, Bunyi nafas normal, tidak Bunyi nafas
tidak terdengar suara normal, tidak terdengar suara normal, tidak

      ronchi maupun terdengar suara ronchi maupun terdengar suara

Auskultasi mengi. ronchi maupun mengi. ronchi maupun


mengi. Ictus cordis mengi.
Ictus cordis normal normal yaitu ics
yaitu ics 5 dan 6 Ictus cordis normal 5 dan 6 Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6 yaitu ics 5 dan 6

Jantung Letak normal ics

      Palpasi Letak normal ics 2 Letak normal ics 2 2 dan 3 – 5dan 6 Letak normal ics 2
dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 5dan 6
Irama teratur,
sura tambahan
Irama teratur, suara Irama teratur, sura tidak ada Irama teratur, sura
      Perkusi
tambahan tidak ada tambahan tidak ada TD : 110/80 tambahan tidak ada
21
TD : 120/90 mmHg TD : 110/80 mmHg mmHg TD : 110/80 mmHg
     
Auskultasi
5 Abdomen
      Inspeksi Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna
normal, asites (-), normal, asites (-). normal, asites normal, asites (-).
ada bekas luka pasca (-).
operasi usus buntu.

Tidak ada nyeri


      Palpasi tekan, dan tidak ada Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
benjolan. tekan, dan tidak Tidak ada nyeri tekan, dan tidak
ada benjolan. tekan, dan tidak ada benjolan.
ada benjolan.

     
Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)
Bising usus (+) Bising usus (+)

      Perkusi Organ pada Organ pada


abdomen normal. Organ pada abdomen Organ pada
abdomen normal. normal. abdomen normal.
6 Genetalia - - - -
7 Eksremitas
atas dan
bawah
     
inspeksi
Berfungsi dengan Berfungsi dengan Berfungsi Berfungsi dengan
baik. baik. dengan baik. baik.
   Perkusi
Reflek patella (+) Reflek patella (+) Reflek patella Reflek patella (+)
(+)

22
23
d. Tipologi Masalah Kesehatan
NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1 ANCAMAN :
         Perilaku kesehatan berisiko
2 KURANG/TIDAK SEHAT :
         Tn. S merokok
         Riwayat kanker Ny. L
3 DIFISIT :
         Tidak ada.

e. Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan


Diagnosa Perilaku Kesehatan Beresiko Yang Berhubungan Dengan Stressor
Yang Banyak
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah -       Keluarga sudah mengenal masalah
2 Mengambil Keputusan - Tn. S tidak ada rencana untuk berubah, hanya saja
yang tepat terkadang kuantitas merokoknya dikurangi.
3 Merawat anggota -  Jika dalam keluarga ada salah seorang anggota
keluarga yang sakit keluarga yang sakit, Ny. L yang lebih banyak
ataupun punya masalah berperan.
4 Memodifikasi -   Tn. S jika ingin merokok, ia keluar rumah dan
lingkungan menghindari anggota keluarga yang lain.
5 Memanfaatkan sarana -  Keluarga menggunakan dokter praktek.
kesehatan

f. Daftar Masalah Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan


Diagnosa Ansietas Yang Berhubungan Dengan Perubahan Status Kesehatan Ny.
L
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah -  Ny. L dan keluarga sudah mengetahui masalah yang
dihadapi oleh Ny. L
2 Mengambil Keputusan -  Ny. L sudah mengambil keputusan yang tepat
yang tepat

24
3 Merawat anggota -  Ny. L sudah melakukan pengobatan berbagai cara.
keluarga yang sakit
ataupun punya masalah
4 Memodifikasi -        
lingkungan
5 Memanfaatkan sarana - Keluarga memanfaat kan tenaga kesehatan
kesehatan spesialis.

g. Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan


Diagnosa Resti Ketakutan Orang Tua Berhubungan Dengan Perpisahan Dengan
Anaknya
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah        Keluarga sudah mengenal masalah tapi tidak
melakukan tugas tersebut.
2 Mengambil Keputusan        Keluarga mengambil keputusan untuk tidak melepas
yang tepat anaknya jauh dari orang tua
3 Merawat anggota        Keluarga merawat sendiri keluarga yang sakit dan
keluarga yang sakit berusaha untuk memecahkan masalah dengan
ataupun punya masalah bermusyawara

4 Memodifikasi        Keluarga memfasilitasi semua keperluan anak,


lingkungan sehingga anak tidak perlu untuk berpisah dari orang
tua.
5 Memanfaatkan sarana        keluarga menggunakan sarana kesehatan hanya
kesehatan ketika ada yang keluarga yang sakit

9. Daftar Masalah
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Stressor yang banyak Perilaku Kesehatan
 Tn. S mengatakan berisiko
bahwa ia perokok aktif,
terutama saat dia

25
mengalami stress.
  Dia merokok dalam
sehari dulunya 1
bungkus dalam sehari
 Tn. S merokok sejak
sekitar 5 tahun yang
lalu
Do :
 Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. DS: Perubahan status Ansietas
 Keluarga mengatakan kesehatan Ny. L
sangat cemas dengan
kondisi kesehatan Ny.
L sekarang
Ny. L mengatakan
merasa khawatir jikalau
penyakitnya kambuh
kembali.
DO :
 Ketika dilakukan
pengkajian, keluarga
tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. DS : Perpisahan dengan Resti ketakutan orang tua
 Keluarga mengatakan anaknya
tidak bisa berpisah jauh
dari anak-anaknya.
  Ny. L mengatakan

26
tidak pernah
melepaskan anaknya
untuk bepergian jauh
tanpa Ny. L dan Tn. S
DO :
 Tampak An. N
melanjutkan
pendidikannya di kota
tempat tinggal orang
tuanya.

10. Skoring
a. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o  Tidak sehat 3 adalah ancaman
o  Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena Tn.
o  Krisis atau keadaan 1 S memiliki riwayat
sejahtera kesehatan pasca
operasi yang menjaga
kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena Tn. S
o  Dengan Mudah 2 belum ada rencana
o  Hanya Sebagian 1 untuk berubah, tetapi
o  Tidak dapat 0 sangat mudah untuk
berubah.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH Tn. S bisa saja
o  Tinggi 3 dengan mudah untuk

27
o  Cukup 2 berubah tidak
o  Rendah 1 merokok, tetapi
belum merencanakan
untuk tidak merokok.
MENONJOLNYA 1 1/2x1= 1/2 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o  Masalah berat, harus 2 tapi tidak perlu segera
segera ditangani ditangani karena Tn.
o  Ada masalah, tapi 1 S merasa belum
tidak perlu segera mengganggu aktivitas
ditangani 0 kesehariannya.
o  Masalah tidak dirasakan
b. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o  Tidak sehat 3 adalah ancaman
o  Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena
o  Krisis atau keadaan 1 kondisi Ny. L sudah
sejahtera sembuh namun
memiliki resiko untuk
kambuh kembali.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena
o  Dengan Mudah 2 penyakit Ny. L belum
o  Hanya Sebagian 1 positif sembuh dari
o  Tidak dapat 0 kanker, msekipun
sudah dilakukan
pengobatan.
PONTISIAL 1 2/3x1= 2/3 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga Tn. S masih

28
o  Tinggi 3 dapat mengendalikan
o  Cukup 2 kecemasannya di saat
o  Rendah 1 kondisi Ny. L
membaik atau sehat.
MENONJOLNYA 1 2/2x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o  Masalah berat, harus 2 berat, harus segera
segera ditangani ditangani karena
o  Ada masalah, tapi tidak 1 penyakit Ny. L sangat
perlu segera ditangani berbahaya dan
o  Masalah tidak dirasakan 0 mengancam
kesehatan.
c. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 1/3X1= 1/3 Sifat masalah ini
o  Tidak sehat 3 adalah krisis atau
o  Ancaman kesehatan 2 keadaan sejahtera
o  Krisis atau keadaan 1 karena keluarga
sejahtera masih belum mampu
untuk melakukan
tugas perkembangan
keluarga dengah
dewasa awal, namun
sudah mengetahuinya.
KEMUNGKINAN 2 2/2x2= 2 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah dengan mudah
DIUBAH karena keluarga sudah
o  Dengan Mudah 2 mengetahui tugas
o  Hanya Sebagian 1 perkembangan dari
o  Tidak dapat 0 keluarga dewasa awal
hanya saja kleuarga
kurang pemahaman.

29
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga sudah
o  Tinggi 3 mengetahui hanya
o  Cukup 2 perlu diberikan
o  Rendah 1 pemahaman.
MENONJOLNYA 1 0/2x1= 0 Sifat masalah ini
MASALAH adalah masalah tidak
o  Masalah berat, harus 2 dirasakan karena
segera ditangani tidak terjadi
o  Ada masalah, tapi tidak 1 disfungsional dalam
perlu segera ditangani proses keluarga.
o  Masalah tidak
dirasakan 0

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas


a. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
b. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
c. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya.

C. Rencana Tindakan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan Rasional
hasil keperawatan
1 Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan   Berikan  Agar Tn. S lebih
berisiko b.d stressor berisiko berkurang pendidikan memahami tentang
yang banyak yang dengan KH : kesehatan terkait bahaya merokok dan
di tandai dengan : Tn. S mengetahui dengan merokok. berencana untuk
DS : semua tentang berhenti merokok.
   Tn. S bahaya   Berikan motivasi  Menumbuhkan
mengatakan bahwa merokok,baik untuk pada Tn. S untuk motivasi dalam diri Tn.
ia perokok aktif, dirinya maupun berhenti merokok. S agar benar-benar

30
terutama saat dia untuk orang dapat berhenti merokok.
mengalami stress. disekitarnya.
  Dia merokok  Klien mulai   Berikan terapi anti   Mengannti rokok
dalam sehari mnegurangi merokok seperti dengan permen
dulunya 1 bungkus intensitas mengganti rokok mengurangi kecanduan
dalam sehari merokonya 1 dengan permen. Tn. S dengan rokok.
  Tn. S merokok bungkus bisa untuk
sejak sekitar 5 tahun 2 hari
yang lalu
DO :
  Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. Ansietas b.d Ansietas berkurang       Kaji kecemasan       Untuk menetukan
ancaman/perubahan dengan KH : Ny. L dan keluarga. intervensi selanjutnya.
status kesehatan Ny. Manunjukkan   Berikan  informasi yang cukup
L yang di tandai kontrol ansietas pendidikan dan aktual dapat
dengan :  Keluarga kesehatan terkait mengurangi kecemasan
DS: mengatakan tidak dengan penyakit Ny. keluarga maupun Ny. L
Keluarga terlalu L Sebagai alat untuk
mengatakan sangat mengkhawatirkan  Bantu klien untuk mengidentifikasi
cemas dengan lagi kondisi Ny. L memfokuskan pada mekanisme koping
kondisi kesehatan yang sudah mulai situasi saat ini yang diperlukan
Ny. L sekarang membaik. mengatasi cemas.
   Ny. L
mengatakan merasa
khawatir jikalau
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
 Ketika dilakukan

31
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. Resti ketakutan Kecemasan Tn. S   Berikan  Agar keluarga dapat
orang tua b.d dan Ny. L penyuluhan kepada memahami bahwa anak
perpisahan dengan berkurang dengan keluarga tentang dewasa awal sudah
anaknya yang KH : pentingnya harus mampu untuk
ditandai dengan :  Keluarga mampu memandirikan anak. hidup mandiri.
DS : mengurangi   Berikan
  Keluarga kecemasan dan penyuluhan tentang  Menjelaskan kepada
mengatakan tidak ketakutan untuk kecemasan dan keluarga bahwa
bisa berpisah jauh melepaskan anak- ketakutan yang kecemasan mereka
dari anak-anaknya. anaknya keluar. dapat di atasi. dapat diatasi dengan
   Ny. L  Keluarga    Ajarkan kepada informasi yang cukup.
mengatakan tidak mengetahui bahwa keluarga untuk    Memberi
pernah melepaskan melepas anak dapat melepaskan kesempatan keluarga
anaknya untuk dewasa awal adalah anaknya keluar untuk dapat
bepergian jauh tugas dari namun masih dapat mengizinkan anaknya
tanpa Ny. L dan Tn. perkembangan untuk dipantau, bepergian tanpa
S keluarga. seperti mengizinkan mereka, sebagai bentuk
DO : anak dewasa awal awal untuk mengurangi
   Tampak An. N untuk pergi bersama ketakutan keluarga
melanjutkan teman-temannya. yang berlebihan.
pendidikannya di
kota tempat tinggal
orang tuanya.

D. Implementasi Dan Evaluasi


Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
( soap)
Perilaku Kesehatan 20 Febuari 2015   memberikanpendidikan S : keluarga
32
berisiko b.d stressor 8.30 wib kesehatan terkait dengan terutama Tn.S
yang banyak yang merokok. sudah mengerti
di tandai dengan : bahaya rokok
DS :   memberikan motivasi O :- terlihat
   Tn. S pada Tn. S untuk berhenti keluarga
mengatakan bahwa merokok. memperhatikan
ia perokok aktif, pada saat diberikan
terutama saat dia   memberikan terapi anti pendidikan
mengalami stress. merokok seperti - Tn. S langsung
  Dia merokok mengganti rokok dengan membeli permen
dalam sehari permen. untuk sebagai ganti
dulunya 1 bungkus rokok
dalam sehari A : masalah teratasi
  Tn. S merokok P : hentikan
sejak sekitar 5 intervensi
tahun yang lalu
DO :
  Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
Ansietas b.d 20 febuari 2015 mengKaji kecemasan S : keluarga
ancaman/perubahan 11.00 WIB Ny. L dan keluarga. terutama Ny. L
status kesehatan   memberikan mengatakan lebih
Ny. L yang di pendidikan kesehatan memahami tentang
tandai dengan : terkait dengan penyakit penyakitnya setelah
DS: Ny. L diberikan
Keluarga  membantu klien untuk pendidikan
mengatakan sangat memfokuskan pada O : terlihat Ny. L
cemas dengan situasi saat ini meperhatikan
kondisi kesehatan kesehatan dengan
Ny. L sekarang olahraga teratur

33
   Ny. L A : masalah teratasi
mengatakan merasa P : hentikan
khawatir jikalau intervensi
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
 Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
Resti ketakutan 21 febuari 2015   memberikan S : keluarga
orang tua b.d 08.30 WIB penyuluhan kepada mengatakan baru
perpisahan dengan keluarga tentang mengatahui bahwa
anaknya yang pentingnya betapa pentingnya
ditandai dengan : memandirikan anak. memandirikan anak
DS :   memberikan usia dewasa muda
  Keluarga penyuluhan tentang O : terlihat anak
mengatakan tidak kecemasan dan ketakutan dari Tn. S dan Ny.
bisa berpisah jauh yang dapat di atasi. L bermain bersama
dari anak-anaknya.    menggajarkan kepada temen2nya
   Ny. L keluarga untuk dapat A: masalah teratasi
mengatakan tidak melepaskan anaknya P : hentikan
pernah melepaskan keluar namun masih intervensi
anaknya untuk dapat untuk dipantau,
bepergian jauh seperti mengizinkan anak
tanpa Ny. L dan Tn. dewasa awal untuk pergi
S bersama teman-
DO : temannya.
   Tampak An. N
melanjutkan

34
pendidikannya di
kota tempat tinggal
orang tuanya.

35
PENUTUP

A. kesimpulan
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya (Logan’s, 2004). Keluarga adalah
sebagaimana sebuah kesatuan yang komplek dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri
dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu ( Illis,
2004 ). Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih masing-
masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan
nenek. (Raisner, 2009). Duvall (1986, dalam Ali, 2009 ), menguraikan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluraga.
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua.Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.Keluarga mempersipakan anaknya
yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantuk anak terakhir untuk
lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).
Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain:

1. Nasehat meningkatkan hubungan antara anggota keluarga

2. Nasehat untuk hidup mandiri

3. Nasehat kepada anak dewasa yang akan memulai sebuah keluarga

36
B. Saran
1. bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata ajar keperawatan
komunitas makalah ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran.
2. Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap
perkembangan keluarga tahap anak usia dewasa awal, memahami tugas-tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa
terjadi pada tahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima
tugas perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai tujuan tahap
perkembnagan keluarga dengan anak usia dewasa awal.
3. Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan asuhan
keperawatan keluarga dengan anak usia dewasa awal agar dapat menerapkan dan
memberikan pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin
mengalami masalah yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan
keluarga dengan anak usia dewasa awal ini.

DAFTAR PUSTAKA

37
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan. Praktek.
Jakarta : EGC

Mubarak, wahit iqbal. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 1. Jakarta : EGC

Mubarak, wahit iqbal. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 2. Jakarta : EGC

Perry and Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan I: konsep, proses, dan praktik
Edisi 4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa, Yasmin Asih [et all]; editor
edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta : EGC

Setiawati, santun. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans info med

Sudiharto, (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan


Transkultural. Jakarta: EGC

Suprayitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. Jakarta : EGC

38
39
40
41

Anda mungkin juga menyukai