Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REVIEW

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu :
Dra. Nurmaya Napitu, M.Si
Dra. Siti Wahida, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Natalia Sinaga

5183144030

Reguler B

PENDIDIKAN TATA RIAS


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini dengan tepat waktu.
Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan proposal ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si., dan Ibu
Dra. Siti Wahida, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing kami mahasiswa prodi Pendidikan Tata
Rias Kelas Reg. B dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas
ini dan membimbing saya untuk mempermudah dalam penyelesaian tugas ini.

Tugas Critical Book Review ini kami dituntut untuk mereview buku perchapter nya.
Mengenai Mata kuliah Metodologi Penelitian. Isi dari laporan ini mengulas kedua buku dan
mereview bagian yang kurang dan yang baik.

Demikianlah Tugas Critical Book Review ini saya perbuat, semoga dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca, untuk lebih meningkatkan dan mengasah analisis
pemikiran kita. Saya mengucapkan sekian dan terimakasih.

Medan, 28 September 2020

Penulis

Natalia Sinaga
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................................................2

1.4. Manfaat.................................................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN BUKU...............................................................................................................3

2.1. Indetitas Buku............................................................................................................................3

2.2. Ringkasan Buku.........................................................................................................................4

BAB III KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN................................................................................16

3.1. Keunggulan..............................................................................................................................16

3.2. Kelemahan...............................................................................................................................18

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................20

4.1. Kesimpulan..............................................................................................................................20

4.2. Saran........................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metode penelitian merupakan sarana bagi peneliti untuk mengkomunikasi


pemikiranya mengenai masalah yang diteliti dan berfungsi untuk menyakinkan pembaca atau
penilai untuk memberikan manfaat terkait dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode
diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam suatu proses penelitian.
(Mardalis, 2003:24).

Metodologi adalah analisis untuk memahami berbagai aturan, prosedur dalam metode
tersebut. Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data, disajikan secara sistematis dan objektif (Ratna, 2010: 18).

Penelitian adalah sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. (Nana, S 2013: 5).
Penelitian merupakan gambaran rancangan dan prosedur yang terdiri dari rumusan masalah,
tempat penelitian, indentifikasi masalah, sampai dengan teknik pengumpulan data yang fokus
terhadap masalah tertentu.

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk mengungkap suatu fenomena
sosial dan masalah manusia yang terjadi pada individu, kelompok, masyarakat atau organisasi
berupa perilaku, persepsi, motivasi atau tindakan. Penelitian kualitatif menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. sumber data penelitian kualitatif adalah
tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti dan benda-
benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam
dokumen atau bendanya.
Menurut Sukmadinata (2009) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya
bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap
orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka..   

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengulas dan mereview chapter buku metodologi penelitian ?


2. Apa yang dimaksud dengan Penelitian Kualitatif ?
3. Mengamati isi pembahasan chapter tersebut ?

1.3. Tujuan
1. Menyelesaikan tugas Critical Book Review pada mata kuliah Metodologi
Penelitian .
2. Untuk lebih memahami teknik metodologi dalam suatu penelitian.

1.4. Manfaat

1. Agar mahasiswa lebih berfikir kritis dalam mereview buku.


2. Mengasah pemikiran mahasiswa dalam melakukan menentukan metodologi dalam
penelitian.
3. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai Metodologi Penelitian.
BAB II

RINGKASAN MATERI

2.1 . Indetitas Baru

BUKU UTAMA

Judul Buku : Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Edisi. :1
Penulis. : Husnu Abadi, A.Md.,AK
Tahun Terbit. : Maret 2020
Nama Penerbit : CV. Pustaka Ilmu
Kota Terbit. : Yogyakarta
Ukuran Buku : 15,5 x 23 cm. 245 Hal
ISBN : 978-623-7066-33-0

Buku Pembanding 1
Judul Buku : Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif
Edisi. :1
Penulis. : Prof. Dr. Eri Barlian. MS
Tahun Terbit. : 2016
Nama Penerbit : Sukabina Press
Kota Terbit. : Padang
Ukuran Buku : 247 Hal
ISBN : 978-602-165090-5
Buku Pembanding 2

Judul Buku : Metodologi Penelitian Kualitatif


Edisi. :1
Penulis. : Dr. Farida Nugrahani M.Hum
Tahun Terbit. : 2014
Nama Penerbit : Gawe
Kota Terbit. : Surakarta
Ukuran Buku : 320 Hal
ISBN : 978-623-92088-1-3

2.2. Ringkasan Materi

BUKU UTAMA : METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

BAB II : DASAR PENELITIAN KUALITATIF

A. Karakteristik Penilaian Kualitatif

Menurut Williams (2008) penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian lainnya dalam
beberapa hal. Dalam hubungan ini, Williams menyebutkan dalam tiga hal pokok yaitu (1) pandangan-
pandangan dasar (axioms) tentang sifat realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, posibilitas
penarikan generalisasi, posibilitas dalam membangun jalinan hubungan kausal, serta peranan nilai
dalam penelitian. (2) karakteristik pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri, dan (3) proses yang
diikuti untuk melaksanakan penelitian kualitatif. Sedangkan mengenai karakteristik penelitian
kualitatif itu sendiri, Williams (2008) menyebutkan ada 13 buah yang tergolong utama, yaitu sebagai
berikut:

1. Pengumpulan data dilakukan dalam latar yang wajar/alamiah (natural settings).

2. Peneliti merupakan instrumen utama dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan data

3. Kebanyakan peneliti kualitatif sangat kaya dan sarat dengan deskripsi.

4. Meskipun penelitian kualitatif sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai variabel yang
saling membentuk secara simultan, namun lebih lazim menelaah proses-proses yang terjadi, termasuk
di dalamnya bagaimana berbagai variabel itu saling membentuk dan bagaimana orang-orangnya
saling berinteraksi dalam latar alamiah yang menjadi medan penelitian.

5. Kebanyakan penelitian kualitatif menggunakan analisis induktif, terutama pada tahap-tahap


awalnya.

6. Makna dibalik tingkah laku manusia merupakan hal esensial bagi penelitian kualitatif.

7. Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin kepada penelitiannya untuk melakukan sendiri
kegiatan penelitian di lapangan (sebagai tangan pertama yang mengalami langsung di lapangan).

8. Dalam penelitian kualitatif terdapat kegiatan triangulasi yang dilakukan secara ekstensif, baik
triangulasi metode (menggunakan lintas metode dalam pengumpulan data) maupun triangulasi sumber
data (memakai beragam sumber data yang relevan) dan triangulasi pengumpul data (beberapa peneliti
yang mengumpulkan data secara terpisah). Ini sebagai upaya verifikasi atas data yang ditemukan.

9. Orang yang distudi diperhitungkan sebagai partisipan, konsultan.

10. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi dalam penelitian kualitatif.

11. Pada penelitian kualitatif, hasil atau temuan penelitian jarang dianggap sebagai “temuan final”
sepanjang belum ditemukan bukti-bukti kuat yang tak tersanggah melalui bukti-bukti penyanggah
(contrary evidence).

12. Pengambilan sampel biasanya dilakukan secara purposif rasional (logical, purposive sampling).

13. Baik data kuantitatif maupun data kualitatif dalam penelitian kualitatif sama-sama digunakan.

B. Beberapa Pertanyaan Tentang Penelitian Kualitatif

Sebagaimana telah disebutkan bahwa penelitian kualitatif berkembang sebagai sebuah metode
penelitian dalam konteks permasalahan tentang fenomena sosial, budaya, dan tingkah laku manusia.
Dalam ilmu-ilmu fisik-kealaman, penelitian kualitatif tidak dikenal, yang dikenal adalah penelitian
laboratoris-eksperimental. Semangat penelitian laboratoris-eksperimental tersebut (yang dalam ilmu-
ilmu alam membuahkan hasil menakjubkan, dan telah berkembang ratusan tahun lamanya sebelum
ilmu-ilmu sosial mulai berkembang) kemudian mewarnai pemikiran Auguste Comte (1798-1857)
yang dikenal sebagai bapak sosiologi itu, Comte juga dikenal sebagai pelopor pandangan filsafat
positivisme (salah satu pandangan filsafat yang berkembang dari empirisme) yang mengagungkan
semangat penelitian ekperimental-laboratoris dalam mempelajari masyarakat.

C. Rancangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Di depan telah banyak dikemukakan bahwa penelitian kualitatif mempunyai paradigma dan
ciri-ciri kemetodean tersendiri yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Karenanya, sosok
rancangannya juga mempunyai perbedaan diantara keduanya. Dalam hubungan ini, sebagaimana
dinyatakan Lincoln dan Guba, rancangan penelitian kuantitatif lazimnya menuntut kejelasan tentang
tujuh hal berikut:

1. Pernyataan masalah beserta mengapa masalah tersebut penting diteliti dan apa tujuan yang dingin
dicapai dengan meniliti masalah tersebut.

2. Pernyataan landasan/tinjauan teori yang akan digunakan untuk menuntun operasionalisasi suatu
penelitian.

3. Pernyataan tentang prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, termasuk di dalamnya
prosedur pengambilan sampel, instrumentasi, dan analisis data.

4. Penggambaran tentang jadwal waktu pelaksanaan penelitian, termasuk bagi masing-masing tahap
yang perlu dilalui.

5. Penggambaran tentang petugas-petugas yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian, termasuk siapa
dan akan melakukan pekerjaan yang mana.

6. Penggambaran tentang besar anggaran yang diperlukan, termasuk rincian alokasi penggunaan yang
direncanakan.

7. Hasil akhir yang diharapkan dari suatu penelitian.

Mengapa ketujuh unsur tadi disebut sukar dan bahkan tidak mungkin ditentukan atau dibatasi
sebelumnya di dalam usulan/rancangan penelitian kualitatif.
a. Fokus/Pokok Masalah Penelitian

Setiap peneliti terlebih dahulu tentunya mengetahui “apa” yang akan ditelitinya, termasuk juga
peneliti kualitatif. Mengenai “apa” yang dimasalahkan itu, pada penelitian kuantitatif telah
sedemikian jelas dan terbatasi sebelumnya sebab penelitiannya berangkat dari pandangan bahwa ia
telah mengetahui tentang apa yang belum diketahuinya (knows what he or she does not know).

b. Landasan Teori

Pada penelitian kualitatif fokus/masalah penelitian diharapkan berkembang sesuai dengan


kenyataan di lapangan, mementingkan perspektif emic, dan bergerak dari fakta/informasi/peristiwa
menuju ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi (apakah konsep ataukah teori) serta bukan sebaliknya,
dari teori atau konsep ke data/informasi.

c. Sampel Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal konsep “keterwakilan” contoh/sampel dalam rangka
generalisasi yang berlaku bagi populasi. Yang dikenal adalah keluasan dan pencakupan rentangan
informasi.

d. Instrumentasi

Dalam penelitian kualitatif, instrumen yang dipergunakan bukanlah “alat ukur” yang disusun
atas dasar definisi operasional varibel-variabel, sebagaimana yang lazim dalam penelitian kuantitatif.
Sebab, secara paragdimatis memang ia tidak memakai logika deduktif-verifikatif; logika yang dipakai
justru sebaliknya, yaitu “manusia peneliti-nya” itu sendiri.

e. Analisis Data

Secara umum, analisis data dalam penelitian kualitatif bergerak secara induktif, yaitu dari
data/fakta menuju ketingkat abstraksi yang lebih tinggi, termasuk juga melakukan sintesis dan
mengembangkan teori (bila diperlukan, dan datanya menunjang).

f. Jadwal, Pembiayaan, dan Produk akhir

Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang telah disebutkan di atas, maka jadwal,
pembiayaan, dan produk akhirnya juga sukar dapat di “reka” secara lebih pasti dari awal. Ini
menunjukkan bahwa kriteria yang biasanya dipakai dalam menilai rancangan penelitian kuantitatif
tidak dapat dipergunakan dalam menilai usaha/rancangan penelitian kualitatif.

D. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

Kedua pendekatan penelitian ini memiliki perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut


dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perspektif Teori

Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif disamping perbedaan


metodologis juga perbedaan pada perspektif teori. Penelitian kuantitatif adalah penganut aliran
positivisme, yang perhatiannya ditujukan pada fakta-fakta tersebut. Sedangkan penelitian kualitatif
adalah penganut aliran fenomenologis, yang menitik beratkan kegiatan penelitian ilmiahnya dengan
jalan penguraian (describing) dan pemahaman (understanding) terhadap gelaja-gelaja sosial yang
diamatinya.

2. Pendekatan

Di dalam pendekatan penelitian kuantitatif, peneliti: (1) mengidentifikasi variabel-variabel


masukan dan keluaran yang menjadi pusat perhatiannya; (2) mengeleminir atau mengontrol variabel-
variabel; (3) memilih subyek dengan secara random; (4) melakukan treatment; dan (5)
membandingkan pengaruh treatment dengan menggunakan batas kesesatan tertentu.

3. Tujuan

Penelitian kuantitatif memusatkan perhatian pada variabelvariabel serta hubungan antara variabel
satu dengan variabel lainnya. Tujuannya adalah mengadakan verifikasi yaitu mengetes teori-teori
dengan perantara hipotesis dengan menggunakan teknik statistik.
4. Sikap

Peneliti kuantitatif adalah reductionist; sebenarnya reduksi dilakukan sebelum pengumpulan


data lapangan dilakukan melalui proses pembatasan terhadap variabel-variabel yang menjadi fokus
penelitian. Oleh sebab itu peneliti kuantitatif memasuki lapangan dengan sejumlah hipotesis dan
sejumlah research questions.

5. Desain

Desain untuk penelitian kuantitaif adalah preordained atau ditentukan terlebih dahulu dan tidak
dapat diadakan perubahan pada saat penelitian lapangan berlangsung. Jika perubahan desain
dilakukan selama penelitian berjalan maka akan berakibat sangat fatal. Sebab hal ini akan berarti
mengacaukan hubungan antara variabel-variabel yang telah dirumuskan sebelumnya.

6. Hakikat Realitas

Sebagaimana paradigma yang dianut oleh peneliti kualitatif, yaitu positivisme, maka peneliti
kualitatif memandang bahwa realita itu bersifat tunggal dan fragmental sehingga dapat dipisahpisah
menjadi variabel-variabel (independent dan dependent) serta dapat diteliti secara terpisah-pisah.

7. Gaya

Penelitian kuantitatif menerapkan gaya intervensi dengan jalan mengatur atau memanipulasi
situasi dan kondisi sesuai dengan desain/rancangan peneliti yang telah ditetapkan.

8. Kontrol Kondisi
Peneliti kuantitatif, terutama dalam melakukan penelitian lapangan, selalu berusaha untuk dapat
mengontrol kondisi lapangan seperti laboraturium, sedangkan peneliti kualitatif tidak menghendaki
kontrol terhadap kondisi lapangan sehingga dapat diketahui gejala-gejala muncul serta wajar di dalam
dunia yang sebenarnya.

9. Ruang Lingkup

Peneliti kuantitatif hanya memusatkan kajiannya pada sejumlah variabel yang terbatas asal
memenuhi model yang telah dirancang sebelumnya (moleculer).

10. Treatment/Perlakuan

Treatment merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian eksperimen. Setiap treatmen
dalam setiap eksperimen harus stabil, tidak berubah-ubah.

E. Istilah Hipotesis dan Variabel Dalam penelitian Kualitatif

Ada beberapa ahli penelitian yang menganggap bahwa penggunaan istilah hipotesis dan variabel
itu hanya ada di penelitian kuantitatif. Hal ini tentunya perlu diklarifikasi pernyataan yang kurang
benar tersebut, karena:

Pertama, penggunaan hipotesis (perumusan hipotesis) diperkenankan dalam penelitian kualitatif jika
peneliti cenderung melakukan penelitian kualitatif yang bersifat eksplanatif. Dalam hal ini, hipotesis
harus jelas dan harus dikaitkan dengan sejumlah variabel untuk memberikan eksplanasi hasil
penelitian.

Kedua, seperti halnya penggunaan hipotesis, penggunaan variabel juga diperkenankan dalam
penelitian eksplanatif. Dalam penelitian eksplanatif, variabel yang tampak menonjol dan memegang
peranan penting (utama) dalam penelitian dan yang berguna dalam analisis perlu didefinisikan peran
dan fungsinya dalam kegiatan satu sama lain.

Mengingat penelitian kualitatif itu bersifat holistik, artinya, suatu masalah harus dilihat dari
berbagai variabel yang saling berkaitan dalam sistem secara keseluruhan konteks, maka jumlah 51
variabel baik yang utama dan yang bukan utama perlu diterangjelaskan. Meskipun demikian ada jenis
penelitian kualitatif eksplanatif yang terpancang, yakni dipusatkan studinya hanya pada variabel-
variabel tertentu kualitatas.

BUKU PEMBANDING 1 : METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN


KUANTITATIF
BAB 7 : PENELITIAN KUALITATIF

Denzim dan Lincoln (1987) : penelitian kualitatif adalah penelitian yang


menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan
pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik cara kuantifikasi lainnya.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena


tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya: perilaku, persepsi, motivasi,
tidakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.

PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF

1.Etnografi, pendekatan etnografi dalam pengertian kualitatif terbanyak berasal dari bidang
antropologi.

2.Penelitian lapangan (field research), dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian
kualitatif atau sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif.

3.Grounded Theory dikembangkan Glaser dan Strauss dimaksudkan adalah untuk


mengembangkan teori tentang minat terhadap fenomena.

Penelitian adalah usaha mencari jawaban atas pertanyaan secara benar yang dilakukan
oleh ilmuwan. Dengan demikian penelitian adalah usaha mencari kebenaran. Usaha ini amat
dipengaruhi oleh keyakinan dasar seseorang, filsafat yang dianutnya. Ini amat erat
berhubungan dengan tiga aliran yang dikemukakan di atas. Di dalam penelitian pengaruh
aliran fenomenologis berwujud dalam penelitian kualitatif atau penelitian naturalistik.

Penelitian kualitatif, kadangkala disebut juga penelitian fenomenologik, naturalistik,


hermenetik dan lain sebangsanya didasarkan kepada suatu keyakinan yang oleh Guba disebut
paradigma, yakni apa yang kita fikirkan atau apa pandangan kita tentang dunia di luar kita
atau realita yang kita teliti dan amati. Ada lima hal pokok yang dikemukakan oleh Guba yang
membedakan pandangan atau paradigma naturalistik dengan paradigma lain.
• Dalam pandangan peneliti kualitatif-naturalistik, realita adalah suatu hal yang jamak yang
hanya dapat diteliti secara menyeluruh atau keseluruhan, tidak dapat dibagi atas bagian-
bagian yang lebih kecil untuk diamati secara terpisah. Oleh sebab itu hasil penelitiannya
bukan berbentuk prediksi atau kontrol, hanya semacam pemahaman yang dapat diperoleh.
Realita adalah suatu hal yang dikonstruksikan dalam pikiran peneliti.

• Peneliti naturalistik melihat bahwa antara peneliti dan yang diteliti merupakan dua hal yang
tak terpisahkan. Antara peneliti dan yang diteliti saling mempengaruhi.

• Peneliti naturalistik melihat bahwa maksud dari penelitian adalah untuk menemukan suatu
badan ilmu yang idiografis dalam bentuk hipotesis kerja, yakni mendeskripsikan kasus secara
individual, bukan untuk membuat suatu generalisasi yang bebas waktu dan bebas nilai. Jadi
peneliti naturalistik tidak merumuskan penemuannya dalam bentuk generalisasi yang berlaku
umum, kesimpulannyatidak dapat diaplikasikan kepada kasus lain yang tidak persis sama.

• Peneliti naturalistik tidak melihat sesuatu sebagi akibat dari yang lain, karena mereka yakin
tidak mungkin mencari mana sebab dan mana akibat karena saling mempengaruhi.

Kapan Menggunakan Penelitian Kualitatif

Dalam menentukan prosedur-prosedur inkuiri yang akan digunakan masing-masing


situasi penelitian memerlukan analisis yang seksama sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
yang spesifik dan tipe-tipe informasi yang dibutuhkan. Berikut ini disajikan beberapa tipe
informasi yang membedakan dan dapat dipertimbangkan oleh para peneliti diwaktu
memutuskan apakah suatu pendekatan inkuiri naturalistik (paradigma manapun juga) tepat
dipergunakan atau tidak.

Berikut ini penelitian yang lebih tepat ditanggulangi melalui penelitian kualitatif (PK)

1.Yang dicari/diteliti adalah makna-makna yang mendasari perilaku dari peserta-peserta


(subjek yang diteliti), maksudnya apa latar belakang atau hakikat perilaku yang diamati.

2.Yang diingini adalah deskripsi dari latar (setting) yang kompleks dan interaksi dari peserta.

3.Usaha-usaha penelitian bertujuan untuk mengindefikasikan serta mengumpulkan tipe-tipe


informasi baru.

4.Penelitian berfokus pada hal-hal yang dalam dan rinci pada sejumlah hal-hal yang terbatas.
5.Penelitian bermaksud membuat deskripsi dari gejalagejala yang diamati untuk digunakan
dalam menghasilkan suatu teori.

6.Yang ingin dicari adalah pandangan-pandangan dari definisi dari variabel-variabel yang
berasal dari masyarakat (subjek yang diteliti).

7.Yang ingin dihasilkan adalah deskripsi dan kesimpulan yang kaya konteks.

Hal yang kurang tepat ditanggulangi melalui penelitian kualitatif

1.Yang ingin dilakukan adalah membuat panduan-panduan untuk mengontrol perilaku.

2.Yang diinginkan adalah sintesis atau ikhtisar dari variabel-variabel yang paling
kritis/menentukan.

3.Yang diinginkan adalah ikhtisar-ikhtisar yang singkat dan jelas mengenai apa yang sudah
diketahui.

4.Fokus penelitian luas dan menyilang banyak hal.

5.Yang diinginkan adalah deskripsi dari gejala-gejala yang diamati dalam latar yang
terkontrol untuk digunakan dalam menguji teori.

6.Pandangan dan definisi atau istilah yang digunakan berasal dari peneliti.

7.Yang dicari adalah generalisasi-generalisi yang bebas konteks.

8.Berfokus pada produk-produk dan hasil-hasil (outcomes).

BUKU PEMBANDING 2 : METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM


PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA

BAB II : PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

A. Pembagian Jenis Penelitian dari Berbagai Sudut Pandang


Sebelum merancang sebuah penelitian, peneliti perlu memahami bahwa terdapat beberapa
macam jenis penelitian, tergantung dari sudut pandang tinjauannya. Sebelum merancang
penelitian, peneliti perlu memahami macam-macam jenis penelitian dilihat dari berbagai
sudut pandang atau aspek yang membedakannya.

B. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kuantitatif dan kualitatif merupakan dua jenis penelitian yang berbeda
metodologi, tujuan dan hasil akhirnya.Menurut Bungin (2011:49), masalah dalam penelitian
kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit, dengan tingkat variasi yang rendah, namun
memiliki kedalaman bahasan yang tidak terbatas. Sementara itu, masalah dalam penelitian
kuantitatif biasanya bersifat umum, memiliki wilayah yang luas dan tingkat variasi yang
kompleks, namun berlokasi di permukaan.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dibedakan berdasarkan bentuknya yang


menggunakan angka-angka (kualitatif) dan kata-kata (kualitatif), atau berdasarkan pernyataan
yang tertutup (hipotesis kuantitatif) dan pernyataanpernyataan yang terbuka (hipotesis
kualitatif). Padahal sesungguhnya gradasi perbedaan antara keduanya sebenarnya terletak
pada asumsi filosofis, dasar dalam penelitian; jenis strategi yang digunakan dalam penelitian
(misalnya penelitian eksperimen, deskriptif, evaluatif, action recheared dan sebagainya).

Metode penelitian kuantitatif berkembang sajak abad XIX hingga pertengahan abad
XX. Namun sejak awal abad XX muncul minat yang besar dari masyarakat terhadap metode
kualitatif, yang dewasa ini bahkan menjadi trend bagi peneliti. Selain itu, menurut Creswell
(2010:4), dewasa ini juga berkembang metode mixed, yaitu campuran dari metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif.

Metode Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu


dengan cara melihat hubungan antarvariabel. Variabel diukur sehingga ditemukan data yang
berupa angka-angka, untuk kemudian dianalisis dengan rumus statistik. Tujuannya adalah
pengendalian variance, dan penyajian jawaban pertanyaan penelitian melalui hipotesis.
Hipotesis ini akan dibuktikan secara empiris melalui data-data yang dikumpulkan di
lapangan. Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang berasal dari masalah-masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian
kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting seperti: mengajukan pertanyaan, menyusun
prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para informan atau partisipan. Menganalisis
data secara induktif, mereduksi, memverifikasi, dan menafsirkan atau menangkap makna dari
konteks masalah yang diteliti.

C. Penelitian Pendidikan Bahasa

Penelitian pendidikan bahasa merupakan penelitian yang berupaya untuk


menjelaskan, memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah-masalah dalam
pendidikan bahasa secara sistematis, objektif, dan metodologis, berlandaskan teori ilmiah.
Menurut Syamsudin dan Damaianti (2009:3), masalahmasalah dalam pendidikan bahasa
mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan kebahasaan (linguistic), penggunaan
bahasa (language use), dan keterampilan berbahasa (language skill). Masalah kebahasaan
yang menjadi fokus dalam penelitian pendidikan bahasa adalah berbagai fenomena linguistik
yang berkaitan dengan penutur bahasa dalam menggunakan bahasanya, dan identifikasi sifat-
sifat bahasa serta model-model pengembangannya.

1. Sifat Penelitian Pendidikan Bahasa

Sebagaimana sifat metodologi penelitian pada umumnya, sifat penelitian pendidikan


bahasa dipandang sama, yaitu sebagai metode penelitian ilmiah. Secara terperinci, dijelaskan
oleh Tuckman, Nunan, McMillan & Scumacher (dalam Syamsudin dan Damaianti, 2009:9)
bahwa sifat metodologi penelitian pendidikan bahasa adalah sebagai berikut.

a. Memiliki Tujuan.

b. Sistematis.

c. Objektif (Jujur).

d. Logis.

e. Empiris.

2. Tujuan Penelitian Pendidikan Bahasa

Tujuan merupakan acuan dalam semua langkah atau prosedur yang dilakukan. Tujuan yang
jelas dan spesifik dalam penelitian akan memberikan landasan bagi seluruh tahapan langkah
dalam penelitian, mulai dari rancangan sampai dengan penemuan.
Secara umum, disampaikan bahwa tujuan penelitian pendidikan bahasa antara lain adalah
sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan keadaan dan menjelaskan hal-hal yang terkait dengan masalah bahasa
dan pengajarannya.

b. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pendidikan bahasa dan hubungannya dengan
berbagai pemikiran, masalah, dan/atau isu lainnya.

c. Menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan dan munculnya


masalah dalam pendidikan bahasa.

d. Mencari dasar yang kuat bagi landasan atau rujukan dalam membuat keputusan atau
kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan bahasa.

e. Menemukan dan mengembangkan teori, model, dan strategi dalam pendidikan bahasa
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, untuk mengantisipasi tuntutan
kemajuan zaman.

f. Menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan teori, model, dan strategi pendidikan
bahasa dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam penerapannya di dalam dunia
pendidikan atau dilapangan.

D. Penelitian Dasar dan Terapan

Ditinjau dari tujuannya, penilitian kualitatif dibedakan menjadi dua macam jenis, yaitu
penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar
pada umumnya dilakukan peneliti akademik di perguruan tinggi, sehingga disebut dengan
penelitian akademik atau murni. Penelitian murni merupakan penelitian yang bertujuan untuk
pemahaman terhadap suatu masalah yang mengarah pada manfaat teoretik, bukan pada
manfaat praktis. Adapun penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan tidak hanya
untuk memahami masalah, tetapi mengarah pada pengembangan pemecahan masalah dengan
tindakan untuk tujuan praktis.

Dalam metodologi penelitian ilmiah dikenal adanya tiga tingkatan penelitian, meliputi
penelitian eksploratif, deskriptif,dan eksplanatif. Penelitian eksploratif, merupakan tingkat
penelitian awal yang sifatnya penjelajahan, sama sekali belum mengetahui apa yang terjadi di
lapangan studinya. Tingkatan lebih lanjut dari penelitian eksploratif atau penelitian tingkat
kedua adalah penelitian deskriptif. Apabila melalui penelitian eksploratif dapat ditemukan
berbagai ragam variabel yang terlibat dalam sasaran studinya, maka dalam penelitian
deskriptif, peneliti dapat melakukan prediksi terhadap variabel-variabel yang terlibat dalam
kaitan hubungan tingkat korelatif.

Pada tingkatan yang lebih lanjut lagi dari penelitian eksploratif dan deskriptif adalah
jenis penelitian yang disebut dengan eksplanatif. Penelitian eksplanatif mengarahkan studinya
pada analisis sebab-akibat (hubungan kausal), sebagai pemantapan prediksi lanjutan dari
terbuktinya korelasi yang signifikan antarvariabel (independent–dependent), yang terlibat.

1. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi pada umumnya digunakan untuk mengetahui efektivitas pencapaian


tujuan, hasil, atau dampak suatu program dan proses pelaksanaan kebijakan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Hasil analisisnya secara rinci
harus mampu menunjukkan kekuatan maupun kelemahan dari program, untuk dapat
disampaikan saran secara operasional berupa tindakan sebagai usaha untuk memperbaiki dan
mengembangkan proses kegiatan untuk waktu yang lebih kemudian.

Dalam penelitian evaluasi dapat menggunakan model pendekatan tertentu yang


dipandang paling tepat, dalam setiap kasus yang dikaji (Patton, 1986:51). Berbagai model
pendekatan tersebut antara lain adalah pendekatan model kritik, model Context, Input,
Process, Product (CIPP) -- yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan--,dan model
analisis Strengths Weaknesses, Opportunities, hreats (SWOT).

2. Penelitian Kebijakan (Polecy Research)

Penelitian kebijakan dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian pengembangan


kebijakan dan studi kelayakan. Penelitian pengembangan kebijakan merupakan jenis
penelitian yang dilakukan sebelum kebijakan dibuat, sehingga hasil penelitian mengarah pada
jenis kebijakan tertentu yang tepat untuk dilaksanakan di lokasi tertentu.

3. Penelitian Tindakan (Action Research)

Penelitian tindakan kuantitatif berbeda tujuannya dengan penelitian tindakan kualitatif.


Tujuan penelitian tindakan kuantitatif adalah untuk penemuan model (meliputi bentuk,
struktur, strategi, dan proses pendekatan) tertentu sebagai hasil akhir penelitian, yang
selanjutnya dilakukan diseminasi dengan penerapkan model tersebut di berbagai tempat
sebagai bentuk generalisasi.
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

3.1. Keunggulan

BUKU UTAMA

a. Dari Segi Tampilan

Pada cover buku ini memiliki tampilan cover yang menarik terdapat gambar dan judul buku
beserta nama penulis buku tersebut. Warna yang digunakan untuk cover ialah perpaduan
warna biru dan putih. Warna ini sangat menarik perhatian an sehingga warna dan gambarnya
terlihat lebih hidup dan menarik perhatian pembaca dalam membaca buku ini. Tulisan
judulnya tidak menghalangi posisi gambar.

b. Dari Segi Tata Penulisan

Dari segi tata tulisannya buku ini memiliki tata penulisan yang baik dikarenakan di setiap bab
nya, penulis membuat huruf besar dengan tulisan yang berbeda dan memiliki halaman yang
tersendiri pada bagian bab tersebut. Pada bagian sub bab penulis menuliskan sub - sub
babnyadengan menggunakan lambang singa tampilan daftar isinya lebih teratur.

c. Dari Segi Isi Buku

 Pada bab 2 mengenai penelitian kualitatif, pembahasan pada bab ini sangat begitu
detail dan lengkap. Pada bab 2 ini penulis menjelaskan pengertian dari penelitian
kualitatif baik secara umum maupun menurut para ahli, dan ada beberapa rancangan
dalam menentukan penelitian kualitatif serta perbedaan dari penelitian kualitatif
dengan penelitian kuantitatif. Buku ini sangat cocok untuk mahasiswa dalam
menentukan metodologi penelitian dari penelitian yang dilakukannya.
 Penulis juga menjelaskan pengertian dari para ahli di berbagai topik mengenai
penelitian kualitatif tersebut dan penulis menjelaskan pendapat tersebut diambil dari
buku ataupun karangan para ahli tersebut dan tahun berapa buku atau karangan
tersebut diterbitkan penulis menjelaskannya secara rinci.
 Terdapat beberapa tabel pembeda untuk membedakan penelitian kuantitatif dan
kualitatif sehingga dengan penggunaan tabel tersebut dibuat dengan jelas.
BUKU PEMBANDING 1

 Buku ini memiliki identitas buku yang lengkap dan memiliki ISBN sehingga buku ini
memiliki hak cipta dan kevalidan data dapat dipertanggungjawabkan.
 Pada buku yang kedua mereview di bab 7 tentang penelitian kualitatif pada buku ini
penelitian kualitatif lebih difokuskan kepada menganalisis data di lapangan. Bentuk
data yang sudah diteliti dan kemudian akan dianalisis melalui penelitian kualitatif.
Pada pembahasan ini juga menjelaskan Bagaimana pelaksanaan dari penelitian
kualitatif tersebut apa saja yang perlu diperhatikan dan apa saja yang harus dilakukan
seorang peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif.
 Pada pembahasan di buku ini penulis menjelaskan pendapat dari para ahli dan
pendapat tersebut ditemukan di buku mana dan pada tahun berapa sehingga buku ini
sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan buku ini
dapat dijadikan sebagai buku pedoman dalam melakukan penelitian di bagian
penelitian kualitatif.

BUKU PEMBANDING 2

 Buku ini memiliki identitas buku yang lengkap dan isbn sehingga buku ini memiliki
hak cipta dan tidak dapat di copy paste tanpa persetujuan oleh penulis tersebut.
 Pada buku yang ketiga ini saya mau mereview di bagian bab 2 mengenai penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Penulis menjelaskan secara rinci mengenai penelitian
kualitatif dan kuantitatif, dan juga menjelaskan perbedaan dari penelitian kuantitatif
dengan kualitatif baik dari segi tema judul serta masalahnya pun berbeda perbedaan
kedua penelitian ini juga didukung oleh pendapat para ahli sehingga datanya itu lebih
akurat dan lebih terpercaya.
 Di dalam buku tersebut penulis menjelaskan secara rinci perbedaan dari penelitian
kualitatif dan kuantitatif mulai dari segi cakupan wilayah permasalahannya serta alat
ukurnya dan paradigma kedua penelitian tersebut.
 Pada buku ini juga menjelaskan sejarah singkat dari penelitian kuantitatif dan
perkembangan penelitian tersebut hingga sampai sekarang ini penelitian ini dapat
digunakan di dalam suatu penelitian.
 Selain penelitian kualitatif dan kuantitatif, penulis juga menjelaskan apa itu penelitian
pendidikan bahasa dan juga penelitian dasar dan terapan. Di dalam penelitian dasar
dan terapan penulis juga menjelaskan cakupan- cakupan yang terdapat di dalam
penelitian dasar dan terapan tersebut.
 Penulis juga menjelaskan beberapa penelitian yaitu penelitian tindakan kelas, apa
yang termaksud dari penelitian tindakan kelas serta apa yang perlu diperhatikan dalam
melakukan penelitian tindakan kelas tersebut dan penulis juga memberikan contoh
kecil dari penelitian tindakan kelas.

3.2. Kelemahan

BUKU UTAMA

Pada bab 2 pembahasan mengenai penelitian kualitatif, penulis hanya menjabarkan mengenai
penelitian kualitatif tidak dijabarkan dan dijelaskan definisi dari penelitian kuantitatif. Penulisannya
meletakkan perbedaan dari kedua penelitian tersebut hal-hal yang menandakan bahwa sannya unsur
dari yang diteliti dan yang diukur itu berbeda satu sama lain.

BUKU PEMBANDING 1

Pada bab ini ini penulis hanya Menjelaskan teknik pencarian data dalam penelitian
kualitatif dan bagaimana kita melakukan teknik penelitian kualitatif. Sehingga pada bab ini
tidak dijelaskan oleh penulis bagaimana melakukan penganalisisan data pada teknik kualitatif
tersebut serta perbedaan dari kualitatif dan kuantitatif tidak dijelaskan oleh penulis secara
rinci.

BUKU PEMBANDING 2

 Pada buku yang ketiga ini kekurangan dari buku ini ialah penulis terlalu
memfokuskan kepada perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, dan beberapa
penelitian lainnya termasuk penelitian bahasa penelitian dasar dan terapan dan juga
penelitian tindakan. Namun di dalam buku ini penulis tidak menjelaskan Bagaimana
penganalisisan data dari penelitian kuantitatif dan kualitatif tersebut.
 Di dalam buku ini tidak dijelaskan Bagaimana pengolahan data yang dilakukan oleh
peneliti dan tidak dijelaskan apakah ada rumus dalam menentukan variabel-variabel
dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif tersebut.

KESIMPULAN DARI KETIGA BUKU

Dari ketiga buku yang sudah direview dan ketiganya memiliki pembahasan yang
sama yakni penelitian kualitatif dan kuantitatif masing-masing buku memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Namun pada pembahasan buku utama, pembahasan mengenai
penelitian kualitatif dan kuantitatif itu sangat lengkap dan sangat terperinci serta dilengkapi
dengan berbagai contoh mengenai penelitian kualitatif dan kuantitatif tersebut. penulis juga
menggunakan tabel untuk menggolongkan perbedaan dari kualitatif dan kuantitatif tersebut.

Pada buku yang kedua dan yang ketiga membahasnya kurang lengkap dan kurang
mendalam pada buku yang kedua penulis hanya membahas mengenai penelitian kualitatif dan
teknik mencari penelitian kualitatif di lapangan dan apa yang perlu diperhatikan di dalam
penelitian kualitatif tersebut. Pada buku yang ketiga penulis membahas penelitian kualitatif
dan kuantitatif tersebut cukup lengkap namun tidak mendalam karena penulis hanya
membahas mengenai perbedaan kedua penelitian tersebut dan ada beberapa penelitian lainnya
yang dijelaskan oleh penulis seperti penelitian dasar dan terapan pembahasan ini juga penulis
menjelaskan sejarah singkat dari penelitian kualitatif.

Persamaan ketiga buku ini ialah buku ini menjelaskan mengenai pendapat para ahli
sehingga data di dalam pembahasannya lebih akurat ada bukti untuk memperjelas suatu
tulisan di dalam buku ini.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Metode penelitian merupakan sarana bagi peneliti untuk mengkomunikasi


pemikiranya mengenai masalah yang diteliti dan berfungsi untuk menyakinkan pembaca atau
penilai untuk memberikan manfaat terkait dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode
diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam suatu proses penelitian.
(Mardalis, 2003:24).

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk mengungkap suatu


fenomena sosial dan masalah manusia yang terjadi pada individu, kelompok, masyarakat atau
organisasi berupa perilaku, persepsi, motivasi atau tindakan. Penelitian kualitatif
menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.

Dari ketiga buku yang sudah di review mengenai penelitian kualitatif dan kuantitatif
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing namun untuk melengkapi ketiganya
kita memiliki buku-buku lainnya untuk menutupi dari kekurangan ketiga buku tersebut.
Sebagai mahasiswa kita tidak boleh memiliki satu buku pegangan atau buku panduan di
dalam mata kuliah namun kita memiliki minimal 2 buku untuk melengkapi kekurangan dari 1
buku tersebut dan menambah ilmu serta wawasan yang kita miliki mengenai metodologi
penelitian tersebut agar bertujuan untuk skripsi yang akan dibuat oleh setiap mahasiswa.

4.2. Saran
Melalui Tugas Critical Book Review ini, kita dapat lebih fokus dalam membaca buku
serta melihat kedalaman isi buku dikarenakan buku yang kita ingin baca harus sesuai dengan
apa yang kita inginkan jikalau pembahasan yang kita inginkan tidak terdapat pada daftar isi
kita harus mencari buku lainnya untuk melengkapi informasi yang kita dapatkan dari satu
buku.

Demikianlah tugas critical book review ini saya perbuat, semoga tugas ini memberikan
banyak manfaat kepada para pembaca. Saya mohon maaf bila ada kesalahan dalam tata
penulisan saya mengucapkan sekian dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Husnu Abadi, A.Md.,AK . 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. CV. Pustaka
Ilmu : Yogyakarta
Prof. Dr. Eri Barlin, MS. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Sukabina
Press : Padang
Dr. Farida Nugrahani M.Hum. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan
Bahasa. Gawe : Surabaya

Anda mungkin juga menyukai