OLEH :
Ika wulandari
P07120118017
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang
berjudul .“KONSEP KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS” Ini dapat
terselesaikan pada waktu yang telah di tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang besifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan penyusun ke depannya.
Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan,
arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka, dari itu izinkan kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
kami penyusunnya.
Mataram, 1September2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penyusunan..................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keperawatan Kelompok Khusus................................................4
B. Perawatan Kelompok Khusus..................................................................5
C. Tujuan .....................................................................................................5
D. Sasaran.....................................................................................................6
E. klasifikasi.................................................................................................7
F. Ruang Lingkup Kegiatan.........................................................................8
G. Prinsip Dasar............................................................................................ 8
H. Tahap – Tahap Perawatan Kelompok Khusus......................................... 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran .......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat Kesehatan
yang optimal bagi masyarakat diadakan upaya kesehatan mencakup upaya
peningkatan kesehatan (promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ),
penyembuhan penyakit (Kuratif ) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif )
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan
dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didukung oleh
sumber daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan. Peningkatan derajat
kesehatan harus dilakukan untuk semua lapisan masyarakat. Lapisan atau
anggota masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus adalah masyarakat
yang digolongkan pada kelompok khusus. Kelompok khusus meliputi Ibu
hamil, anak-anak, dan lansia. Kelompok tersebut adalah kelompok-kelompok
yang dianggap rentan terhadap terjangkitnya penyakit karena ketidakmampuan
merawat dirinya atau karna sedang mengalami suatu kondisi yang tidak
memungkinkan.
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan
fisik, mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan kelompok khusus adalah
suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan
kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap
masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan
meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh
1
tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan. Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir
dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader
kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan
pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus
masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil,
bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
(Nasrul EfFendy: 1998).
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas criteria yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan setelah
kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan. Penilaian dilakukan sebagai
evaluasi terhadap keberhasilan pendidikan kesehatan yang dilakukan.
Penilaian dapat berupa sejauh mana pemahaman kelompok khusus tersebut,
apakah ada perubahan tingkah laku kesehatan setelah diberikan pendidikan
kesehatan tersebut, dan apakah mereka bisa menularkan kembali ke orang-
orang terdekat. Evaluasi akan menentukan bagaimana tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalahnya
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan keperawatan kelompok khusus?
2
2. Apa saja tujuan keperawatan kelompok khusus ?
3. Siapa saja sasaran keperawatan kelompok khusus ?
4. Bagaimana klasifikasi keperawatan kelompok khusus ?
5. Bagaimana ruang lingkup kegiatan keperawatan kelompok khusus ?
6. Apa saja prinsip dasar keperawatan kelompok khusus ?
7. Bagaimana tahap-tahap perawatan kelompok khusus ?
C. Tujuan Penyusunan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditentukan tujuan
penyusunannya sebagai berikut :
1. Untuk memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan
keperawatan kelompok khusus
2. Untuk memahami dan mengetahui tujuan keperawatan kelompok khusus
3. Untuk memahami dan mengetahui sasaran keperawatan kelompok khusus
4. Untuk memahami dan megetahui klasifikasi keperawatan kelompok
khusus
5. Untuk memahami dan mengetahui ruang lingkup kegiatan keperawatan
kelompok khusus
6. Untuk memahami dan mengetahui prinsip dasar keperawatan kelompok
khusus
7. Untuk memahami dan mengetahui tahap-tahap perawatan kelompok
khusus
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik,
mental maupun social budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan
dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung
kepada pihak lain.
2. Tujuan khusus
Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok
khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok.
b. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang
mereka hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada
kelompok.
5
c. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.
d. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara
kesehatan mereka sendiri.
e. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam
pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.
f. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak
berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka
sendiri.
g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan
dalam menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan
pelayanan kesehatan mayarakat.
D. Sasaran
Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi – institusi
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan
pelayanan kelompok khusus dimasyarakat yang telah terorganisir secara baik
atau melalui melalui posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan
anak balita atau terhadap kelompok – kelompok khusus dengan cirri khas
tertentu misalnya kelompok usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan
sebagainya.
1. Pelayanan kelompok khusus di institusi
Pelayanan terhadap lembaga – lembaga social kemasyarakatan yang
menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok – kelompok
khusus tertentu, diantaranya:
a. Panti wreda
b. Panti asuhan
c. Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, social)
d. Penitipan balita
Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di
institusi meliputi:
a. Penghuni panti
6
Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan terhadap
masalah kesehatan dan umumnya merekalah yang bermasalah baik
secara individu maupun kelompok. Dalam mengatasi permasalahan
perlu kolaborasi dengan profesi kesehatan lain maupun dengan
petugas – petugas terkait.
b. Petugas panti
Merupakan orang yang setiap berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi dan merekalah yang paling mengetahui.
c. Lingkungan panti
Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit
2. Pelayanan kelompok khusus di masyarakat
Dilakukan melalui kelompok – kelompok yang terorganisir dengan
melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader
kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan
kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok
lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
E. Klasifikasi
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
1. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan
pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
a. Kelp. Ibu hamil
b. Kelp. Ibu bersalin.
c. Kelp. Ibu nifas
d. Kelp. Bayi dan anak balita.
e. Kelp. Anak usia sekolah.
f. Kelp. Usia lanjut.
7
2. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan, diantaranya:
a. Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny.
Kelamin)
b. Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
c. Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
d. Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit (WTS,
penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu).
G. Prinsip Dasar
Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok khusus adalah:
1. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus dalam
meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
2. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative.
8
3. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara
konsisten dan berkesinambungan.
4. Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan
kelompok sebagai subyek maupun obyek pelayanan.
5. Dilakukan diinstitusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kelompok khusus dimasyarakat terhadap kelompok khusus
yang mempunyai masalah yang sama.
6. Ditekankan pada pembinaan perilaku penghuni panti,petugas panti,
lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai
masalah yang sama kearah perilaku sehat.
2. Tahap perencanaan
9
Menyusun perencanaan penanggunangan masalah kesehatan
/keperawatan bersama petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan kader
kesehatan (yang dimasyarakat). Yang manyangkut:
a. Jadwal kegiatan (Tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria
hasil).
b. Jadwal kunjungan
c. Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati
bersama, yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan
kegiatan dapat berupa:
a. Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.
b. Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
c. Penyuluhan kesehatan.
d. Imunisasi
e. Penemuan khasus dini.
f. Rujukan bila dianggap perlu.
g. Pencatatan dan pelaporan kegiatan.
4. Tahap penilaian
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas criteria yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan
setelah kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Nasrul Effendy (1998) Kerawatan kelompok khusus adalah suatu
upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada
kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut,
yang dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan
kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif
dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada
mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di
masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan
masalah melalui proses keperawatan.
B. Saran
Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari makalah yang kelompok
buat ini, hendaknya pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan
pengkajian ulang (diskusi) terhadap penulisan sehingga kelompok terhindar dari
kekeliruan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12