Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Gigi tiruan sebagian lepasan diindikasikan pada pasien yang kehilangan

hanya sebagian gigi dari seluruh rahang. Gigi tiruan sebagian merupakan gigi

tiruan yang sederhana dan termurah dan sejauh ini merupakan metode yang paling

umum untuk menggantikan gigi yang hilang. Memulihkan dan melestarikan

struktur jarinagn merupakan tujuan utama dalam perawatan prosthodontik untuk

pasien yang giginya tinggal sebagian.Penggunaan gigi tiruan sebagian juga

dianjurkan untuk menjaga stabilitas gigitan1.

Sistem pengunyahan merupakan unit fungsional yang terdiri dari gigi

geligi, temporomandibular joint (TMJ), otot-otot mendukung pengunyahan baik

secara langsung maupun tidak langsung serta pembuluh yang darah dan saraf yang

mendukung seluruh jaringan pendukung sistem pengunyahan2. Maka dari itu

dibutuhkan perawatan gigi tiruan dalam hal ini yang dimaksud gigi tiruan lepasan

agar fungsi penguyahan dapat kembali berfungsi dengan baik.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Departemen Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2007 melaporkan bahwa kehilangan gigi ditemukan pada

kelompok umur 45-54 tahun sebesar 1,8%, 55-64 tahun sebesar 5,9%, dan pada

kelompok umur 65 tahun ke atas kehilangan gigi mencapai 17,6% Pasien yang

telah kehilangan gigi belum memahami dan mengetahui bahwa gigi yang telah

1
hilang tersebut perlu diganti dengan gigi tiruan. Keadaan kehilangan gigi dapat

berpengaruh pada struktur orofasial, seperti jaringan lunak, tulang rahang, saraf

dan otot yang memiliki fungsi pengunyahan.  Pengunyahan atau mastikasi

merupakan fungsi utama gigi dan jaringan penyangganya 3,4.

Pembuatan gigi tiruan ditujukan untuk mengembalikan beberapa fungsi yang

hilang termasuk fungsi pengunyahan, akan tetapi pada kenyataannya banyak

kegagalan yang dijumpai sebagai dampak pembuatan dan pemakaian gigi tiruan

tersebut5. Kegagalan tersebut antara lain akibat tidak sesuai dengan kondisi

anatomis rongga mulut penderita maupun kesalahan teknis operator, sehingga gigi

tiruan yang dibuat tidak sesuai harapan pemakai gigi tiruan.Setelah pemasangan

gigi tiruan, sering didapati keadaan pasien tidak dapat berbicara dengan jelas dan

kesulitan untuk mengunyah karena gigi tiruan yang dibuat kurang sempurna6.

Pada survei awal yang telah di lakukan di Desa Pinasungkulan terdapat cukup

banyak masyarakat yang menggunakan gigi tiruan lepas. Jumlah populasi

penduduk sebesar 1.043 jiwa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

gambaran penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan terhadap fungsi pengunyahan

pada masyarakat di Desa Pinasungkulan kecamatan Modoinding dan belum

pernah dilakukan penelitian.

2
B. Rumusan Masalah

Bagaimana penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan terhadap fungsi

pengunyahan pada masyarakat di desa Pinasungkulan kecamatan Modoinding?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan terhadap fungsi

pengunyahan pada masyarakat di desa Pinasungkulan kecamatan Modoinding

4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teori

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian penggunaan

gigi sebagian lepasan terhadap fungsi pengunyahan selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Bagi tenaga kesehatan, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

mengenai penggunaan gigi tiruan dan fungsi pengunyahan.

Bagi penulis, diharapkan memberi pengalaman dalam melakukan penelitian

dan pengolahan data, serta menghasilkan sebuah karya ilmiah.

3
4

Anda mungkin juga menyukai