Anda di halaman 1dari 2

1. Apakah yang dimaksud dengn CDOB dan apa tujuannya?

>>CDOB atau GDP adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang
bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan
tujuan penggunaannya.
>> Tujuan CDOB, pertama, terlaksananya pengamanan lalu lintas obat dan penggunaan obat
untuk melindungi masyarakat dari kesalahan penggunaan (misuse) dan penyalahgunaan
(abuse). Kedua, menjamin keabsahan dan mutu obat yang sampai ke konsumen adalah obat
yang efektif, aman dan dapat digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Ketiga,
menjamin penyimpangan obat aman dan sesuai dengan persyaratan termasuk selama
transportasi

2. Jelaskan mengenai aspek Inspeksi Diri dalam CDOB !


>>Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka memantau pelaksanaan dan kepatuhan
terhadap pemenuhan CDOB dan untuk bahan tindak lanjut langkah-langkah perbaikan
yang diperlukan. Program inspeksi diri harus dilakukan dalam jangka waktu yang
ditetapkan dan mencakup semua aspek CDOB serta kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, pedoman dan prosedur tertulis. Inspeksi diri tidak hanya
dilakukan pada bagian tertentu saja, inspeksi diri harus dilakukan dengan cara yang
independen dan rinci oleh personil yang kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan.

3. Jelaskan mengenai jalur distribusi obat di Indonesia !


>> Jalur distribusi obat pada umumnya diawali dari industri farmasi kemudian disalurkan kepada
Pedagang Besar Farmasi (PBF), PBF akan menyalurkan atau mendistribusikan obat ke Apotek,
Instalasi Farmasi rumah sakit, toko obat. Kemudian di distribusikan kepada pasien.

Sedangkan Narkotika dan Psikotropika memiliki jalur distribusi sendiri. Menurut Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan bahwa :
a. Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada PBF tertentu, apotek,
sarana penyimpanan sediaan Farmasi pemerintah tertentu dan rumah sakit.
b. PBF tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada PBF tertentu, apotek, sarana
penyimpanan sediaan Farmasi pemerintah tertentu, rumah sakit dan lembaga pengetahuan
c. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu hanya dapat menyalurkan
narkotika kepada rumah sakit pemerintah, pusat kesehatan masyarakat, dan balai pengobatan
pemerintah tertentu.
d. Narkotika golongan 1 hanya dapat disalurkan oleh PBF tertentu kepada lembaga ilmu
pengetahuan

>>Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 menyatakan


penyaluran psikotropika hanya dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Pabrik obat kepada PBF, apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, rumah
sakit dan lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan
b. PBF dapat menyalurkan kepada PBF lain, apotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi
pemerintah, rumah sakit dan lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.
c. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah dapat menyalurkannya kepada puskesmas
dan balai pengobatan
d. Psikotropika golongan 1 hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan PBF kepada lembaga
penelitian dan/atau lembaga pendidikan saja

Anda mungkin juga menyukai