Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pertemuan 2

1. Jelaskan dengan singkat mekanisme inflamasi!


Pada tingkat jaringan, peradangan akan ditandai dengan kemerahan, bengkak, panas, nyeri, dan hilangnya
fungsi jaringan, yang diakibatkan oleh respon sel imun, vaskular dan inflamasi lokal terhadap infeksi atau
cedera yang terjadi. Peristiwa mikrosirkulasi penting yang terjadi selama proses inflamasi termasuk
perubahan permeabilitas vaskular, perekrutan dan akumulasi leukosit, dan pelepasan mediator inflamasi.
Berbagai faktor patogen, seperti infeksi, cedera jaringan, atau infark jantung, dapat memicu peradangan
dengan menyebabkan kerusakan jaringan. Saat cedera jaringan, tubuh memulai kaskade pensinyalan
kimiawi yang merangsang respons yang ditujukan untuk menyembuhkan jaringan yang terkena. Sinyal-
sinyal ini mengaktifkan kemotaksis leukosit dari sirkulasi umum ke lokasi kerusakan. Leukosit yang
diaktifkan ini menghasilkan sitokin yang memicu respons inflamasi.

a. Respon awal mencakup pelepasan mediator dari sel dan plasma


Jika terjadi cedera ataupun infeksi akan memicu pelepasan suatu mediator kimiawi, baik
dari sel yang cedera maupun dari pathogen yang menginfeksi, magrifag jaringan sendiri bertuga
untuk memfagositosis debris sel dan bakteri pathogen yang meninfeksi yang kemudian
melpaskan mediator kimiawi

b. Peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler didaerah jejas yang


mengakibatkan pergerakan cairan dan protein plasma dari dalam darah menuju ke
ruang ekstraseluler jaringan/ saluran investival.
Mediator-mediato kimiawi akan merelaksasi otot polos arteriol jaringan, akibatnya terjadilah
vasodilatasi arteriol sehingga menyebabkan aliran darah meningkat menuju jaringan yg
mengalami jejas (keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau sebaliknya, sel tidak
memungkinkan untuk beradaptasi secara normal). Menjadi merah dan panas karna pada dasarnya
darah juga mengedarkan panas. Meningkatkannya permeabilitas kapiler, akan membuat protein
plasma keluar emninggalkan plasma dan menuju ke jaringan sehingga terjadi tekanan osmotic
koloid berkurng dan air berpindah ke jaringan yang mengakibatkan penumpukan cairan di
jaringan (edema) cairan itu sendiri disebut eksudat. Serta memicu respon nyeri dan mengaktifkan
sel endotel.
c. Migrasi dan aktivasi leukosit sebagai respon terhadap subtansi antraktan.
Magrofag yang sudah mengfagositosis bakteri pathogen/debris sel akan melepaskan
mediator-mediator kimiawi dan mengaktifkan sel endotel , sel endotel akan mengekspresikan
protein-protein adhesi di membran luminal kapiler. Adhesi disini adalah hubungan antara satu
bagian dengan bagian lainnya, (hubunga sel dengan sel lain sehingga membentuk jaringan)
contoh leukosit yang bergerak ke empat inflamasi dia mengalami proses adhesi. Neutrophil yang
ikut bersama aliran darah akan melintasi daerah jejas dan akan berikatan dengan sel endotel
melalui protein adhesi yang diekspresikan oleh masing-maisng sel. Melalui ikatan tersebut,
neutrophil akan teraktivasi dan mengeskpesikan protein adhesi lainnya sehinga terjadinya adhesi
akan semakin kaut dan akhirnya neutrophil akan bermigrasi keluar dari kapiler ke jaringan
(diapedesis) dan pada akhirnya neutrophil akan membantu makrofg untuk mengeliminsi bakteri
pathogen. Prosen inflamasi sendiri akan berjalan sampai antigen dapat disingkirkan yang pada
umumnya akna terjadi cepat melalui indlamasi akut, saat inflamasi selesai dan kondisi jaringan
akan dipulihkan dengan mediator-mediator proinflamasi diinaktifkan. Namun bila penyebab
inflamasi tidak dapat disingkirkan maka akan terjadi inflamasi kronis yang akan mengakibatkan
kerusakan jaringa bahkan kehilangan fungsinya.
2. Jelaskan perbedaan inflamasi akut dan kronik!?
inflamasi akut,
- kejadian dan interaksi seluler dan molekuler secara efisien meminimalkan cedera atau infeksi
yang akan datang. Proses mitigasi ini berkontribusi pada pemulihan homeostasis jaringan dan
resolusi peradangan akut.
- berlangsung dengan cepat dalam jangka waktu menit atau jam
- sel terlibat yang banyak adalah sel neutrophils
- kerusakan jaringannya terbatas terbatas
- inflamasi akut jika dalam kasus sedang lalu cepat di tangani bisa kembali ke normal lalu jika
tidak cepat atau langsung di tangani maka akan menadi kronik. Pada derajat sedang bisa
mebentuk abses dan healingnya menjadi fibrosis

peradangan akut yang tidak terkontrol dapat menjadi kronis, berkontribusi pada berbagai
penyakit inflamasi kronis,
- Jangka waktunya lama berhari-hari
- melibatkan sel limfosit
- kerusakannya menyebar dan berlangsung progresive
- pada inflamasi kronik healingnya akan langsung ke fibrosis

Anda mungkin juga menyukai