Anda di halaman 1dari 26

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

(Perencanaan, Implementasi, & Evaluasi)


Ns. Verra Widhi Astuti, S. Kep, M. Kep
Perencanaan Asuhan
Keperawatan Keluarga
Definisi
• Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau
mengatasi masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasi dan
divalidasi pada tahap perumusan diagnosis keperawatan
• Perencanaan disusun dengan menekankan pada partisipasi klien,
keluarga, dan dengan tim kesehatan lain
• Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah, tujuan, dan
rencana tindakan
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun perencanaan keperawatan keluarga
 Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara
menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga.
 Rencana keperawatan harus realistik.
 Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah
instansi kesehatan.
 Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga.
Tujuan Perencanaan Keperawatan
 Alat komunikasi antarperawat dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga.
 Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan pada
keluarga.
 Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi
perawat dalam melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan
evaluasi.
 Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.
 Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya.
 Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan.
 Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
 Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam melakukan
evaluasi keperawatan keluarga.
Skala untuk Menentukan Prioritas (Maglaya, 2009)

No. Kriteria Skor Bobot


1. Sifat masalah:
Wellness 3
Aktual 3 1
Risiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah:
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah:
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah:
Segera 2 1
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
Cara Skoring
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan
bobot

Skor
x Bobot
Angka tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria


Faktor yang Pempengaruhi Prioritas Masalah
1. Sifat Masalah
Bobot yang lebihi berat diberikan pada masalah aktual karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan
dirasakan keluarga

2. Kemungkinan masalah dapat diubah, dipengaruhi oleh:


Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan, dan tenaga
Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
dan waktu
Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat, dan sokongan masyarakat
Faktor yang Pempengaruhi Prioritas Masalah (Lanjutan…)

3. Potensi masalah dapat dicegah, dapat dipengaruhi oleh:


 Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
 Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah

4. Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau


bagaimana keluarga menilai masalah kesehatan tersebut. Skor
tertinggi yang terlebih dahulu diberikan intervensi keluarga
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tujuan
keperawatan keluarga

1. Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana keluarga diarahkan untuk


mencapai suatu hasil
2. Klriteria hasil atau standar hasil pencapaian harus benar-benar dapat diukur
dan dapat dicapai oleh keluarga
3. Tujuan menggambarkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang
dapat dipilih oleh keluarga
4. Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks diagnosis
keperawatan keluarga dan faktor-faktor yang berhubungan
5. Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab dalam
pemecahan masalah.
6. Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan keluarga
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (contoh)
Data Etiologi Masalah Keperawatan

DS
• Keluarga mengatakan anak F berbadan kurus dan ketidakmampuan Ketidakseimbangan
kurang gizi karena susah makan keluarga dalam merawat nutrisi: kurang dari
• Keluarga mengatakan kurang gizi dapat ditandai anggota keluarga yang kebutuhan tubuh
dengan badan kurus gizi kurang (00002)
• Ibu D mengatakan anak F sudah makan
• Keluarga mengatakan jarang memantau BB anak F
DO
• Anak F tampak kurus
• Rambut anak F distribusi rambut merata, tipis,
bergelombang dan berwarna hitam kemerahan,
mudah rontok
• Konjungtiva agak pucat
• Bibir kering mukosa agak pucat
• BB 21 kg, tinggi badan 125 cm, IMT 13,4kurus.
• abdomen ditemukan bunyi usus 8 x/menit
• Warna kulit kuning langsat dan agak kusam
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (Contoh)
Tujuan Rencana Evaluasi
Dx Rencana Tindakan
TUM TUK Kriteria Standar
Ketidakseimban Setelah TUK 1: Pengetahuan • mengetahui sifat Pendidikan
gan nutrisi: dilakukan Keluarga : Proses spesifik penyakit gizi kesehatan (5510)
kurang dari intervensi 5 x 60 mampu penyakit kurang (1 menjadi 3) • Tentukan
kebutuhan tubuh menit mengenal (1803) (gizi • mengetahui pengetahuan dan
(00002) diharapkan maslah kurang) penyebab gizi kurang gaya hidup pasien
keluraga mampu (1 menjadi 3) saat ini
merawat • mengetahui tanda • Gunakan media
anggota dan gejala gizi kurang yang menarik
keluarga yang (1-3) perhatian audien
mengalami • mengetahui efek • Kembangkan
kekurangan gizi fisiologis gizi kurang materi pendidikan
(1 – 3) secara tertulis
• mengetahui sesuai dengan
strategi/cara untuk target
meminimalkan gizi • Jaga presentasi
kurang agar tetap
berfokus pada inti
masalah
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (Contoh)
Tujuan Rencana Evaluasi
Dx Rencana Tindakan
TUM TUK Kriteria Standar
Ketidakseimban Setelah TUK 2: Kontrol • Mengenali tanda Identifikasi risiko (6610)
gan nutrisi: dilakukan Keluarga resiko dan dan gejala gizi • Identifikasi risiko biologi,
kurang dari intervensi 5 x 60 mampu keamanan: kurang (1-4) lingkungan dan perilaku
kebutuhan tubuh menit mengambil Deteksi • Teridentifikasi yang berkaitan dengan
(00002) diharapkan keputusan Resiko faktor risiko yang gizi kurang
keluraga mampu (1908) berpotensi • Identifikasi sumber-
merawat menimbulkan sumber yang dapat
anggota gizi kurang (1-4) menurunkan risiko
keluarga yang • Menggunakan kesehatan
mengalami pelayanan Skrining kesehatan
kekurangan gizi kesehatan • Lakukan pemeriksaan
sesuai dengan fisik pada klien yang
kebutuhan (1-4) mengalami gizi kurang
• Sampaikan hasil test
kepada klien dan minta
klien dan keluarga untuk
mengontrol secara
mandiri
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (Contoh)
Tujuan Rencana Evaluasi
Dx Rencana Tindakan
TUM TUK Kriteria Standar
Ketidakseimban Setelah TUK 3: Perilaku • Menyusun target Manajemen Nutrisi
gan nutrisi: dilakukan Keluarga Patuh: Diet capaian diet (1100)
kurang dari intervensi 5 x 60 mampu yang Sehat • Menyeimbangkan • Instruksikan anak dan
kebutuhan tubuh menit merawat (1621) asupan kalori orang tua mengenai
(00002) diharapkan anggota dengan kebutuhan kebutuhan nutrisi
keluraga mampu keluarga kalori (membahas pedoman
merawat yang sakit • Mencari informasi diet dan piramida
tentang panduan makanan)
anggota
keluarga yang
nutrisi • Berikan pilihan makanan
• Memilih makanan yang lebih sehat
mengalami sesuai panduan • Perhatikan kebersihan
kekurangan gizi nutrisi yang mulut sebelum makan
direkomendasikan • Anjurkan keluarga untuk
• Memilih porsi menyediakan makanan
sesuai dengan yang disukai anak
panduan nutrisi • Anjurkan anak untuk
yang memenuhi kebutuhan
direkomendasikan makanan tertentu
berdasarkan
perkembangan usia
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (Contoh)
Tujuan Rencana Evaluasi
Dx Rencana Tindakan
TUM TUK Kriteria Standar
Ketidakseimban Setelah TUK 4: Lingkungan • Keluarga mampu Manajemen Lingkungan
gan nutrisi: dilakukan Keluarga Rumah melakukan Intervensi:
kurang dari intervensi 5 x 60 mampu yang Aman modifikasi • Ajarakan pada keluarga
kebutuhan tubuh menit memodifikasi lingkungan untuk menciptakan
(00002) diharapkan lingkungan terhadap lingkungan yang aman
keluraga mampu intervensi yang • Ajarkan untuk
merawat disarankan dari menggunakan area
anggota skala 2 (jarang lingkungan dan
keluarga yang melakukan) peralatan yang bersih
mengalami menjadi 4 (sering ketika makan
kekurangan gizi melakukan):
• Persiapan
makanan yang
aman
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (Contoh)
Tujuan Rencana Evaluasi
Dx Rencana Tindakan
TUM TUK Kriteria Standar
Ketidakseimban Setelah TUK 5: Health Keluarga mampu Surveillance
gan nutrisi: dilakukan Keluarga Seeking memanfaatkan Intervensi:
kurang dari intervensi 5 x mampu Behavior fasilitas pelayanan • Indentifikasi pelayanan
kebutuhan tubuh 60 menit memanfaatkan kesehatan dari skala kesehatan yang dapat
(00002) diharapkan fasilitas 2 (jarang dilakukan) digunakan
keluraga kesehatan menjadi 4 (sering • Diskusi manfaat
mampu dilakukan): pelayanan kesehatan
merawat • Menanyakan untuk mengurangi resiko
anggota pertanyaan terkait • Rencanakan monitoring
keluarga yang kesehatan kondisi kesehatan
mengalami • Melakukan self (perilaku kesehatan,
kekurangan screening status, status nutrisi, pola
gizi • Menggunakan istirahat, dan pola
informasi kesehatan aktivitas sesuai
terpercaya kebutuhan) di pelayanan
• Mencari bantuan kesehatan
pelayanan • Rencanakan follow-up
kesehatan sesuai kunjungan pelayanan
kebutuhan kesehatan
Implementasi Asuhan Keperawatan
Keluarga
Implementasi Keperawatan Keluarga

Implementasi pada asuhan keperawatan keluarga dapat dilakukan


pada individu dalam keluarga dan pada anggota keluarga yang lain

Implementasi yang dilakukan pada individu dalam keluarga antara


lain:
Tindakan keperawatan langsung
Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
Tindakan observasi
Tindakan pendidikan kesehatan
Implementasi Keperawatan yang ditujukan pada keluarga meliputi:

1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai


masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan
informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang
kesehatan, mendorong sikap emosi yang sehat terhadap
masalah.
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat untuk individu dengan cara mengidentifikasi konsekuensi
jika tidak melakukan tindakan, menhgidentifikasi sumber-sumber
yang dimililki keluarg, dan mendiskusikan tentang konsekuensi
setiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga
yang sakit dengan cara mendemosntrasikan cara perawatan,
menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah, mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
Implementasi Keperawatan yang ditujukan pada keluarga meliputi:

4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat


lingkungan menjadi sehat, dengan menemukan sumber-sumber
yang dapat digunakan, melakukan perubahan lingkungan
keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi Keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada dengan cara mengenalkan fasililtas yang ada di
lingkungan keluarga, membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada.
Evaluasi Asuhan Keperawatan
Keluarga
Definisi
 Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada
akhir proses keperawatan.
 Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan
yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan
dengan melihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang
diimplementasikan.
 Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang
perawat memperbarui rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan
dikembangkan lebih lanjut, perawat bersama keluarga perlu melihat tindakan-
tindakan perawatan tertentu apakah tindakan tersebut benar-benar membantu.

Tujuan Evaluasi
 mengakhiri rencana tindakan keperawatan;
 memodifikasi rencana tindakan keperawatan;
 melanjutkan rencana tindakan keperawatan.
Mengukur pencapaian tujuan klien:
 Kognitif (pengetahuan)
Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan teknik-teknik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan
melakukan wawancara pada klien dan keluarga (ditanyakan kembali setelah
intervensi)

 Afektif (status emosional)


Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang
dapat dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan
keluarga, serta mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.

 Psikomotor (tindakan yang dilakukan)


Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau
terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah perawat
mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan batuk
efektif sesuai dengan yang telah dicontohkan.
Metode dan Sumber Data Evaluasi
 Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan.

 Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan


Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang telah
ditulis oleh tim keperawatan setelah melaksanakan intervensi keperawatan.

 Wawancara atau angket


Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk
mengetahui kemajuan kondisi kesehatannya. Pengambilan data dilakukan dengan
metode wawancara.

 Latihan/simulasi/redemonstrasi
Perawat mengevaluasi kemampuan perawat dalam melakukan suatu tindakan
untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk
melakukan kembali tindakan keperawatan yang telah diajarkan.
Format Implementasi dan Evaluasi
No Diagnosa Hari, Tanggal. Implementasi Evaluasi TTD
Keperawatan Jam
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai