SEX LINKAGE
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS PETERNAKAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“GENETIKA”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah genetika Fakultas Peternakan
Universitas Andalas. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Tinda Afriani. Dr.Ir.M.Si, selaku dosen pembimbing mata kuliah Genetika.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1. Latar Belakang......................................................................................................................3
2. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
3. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
1. Sex Linkage..........................................................................................................................4
2. Gen-gen yang Terpaut pada Kromosom-x...........................................................................4
1) Rangkai Kelamin pada Drosopila..................................................................................4
2) Rangkaian Kelamin pada Manusia................................................................................5
3. Rangkai kelamin pada binatang menyusui...........................................................................9
4. Rangkai kelamin pada ayam...........................................................................................10
5. Rangkai Kelamin Sempurna Dan Tak Sempurna...............................................................10
1) Gen yang pengaruhnya terbatas pada jenis kelamin tertentu......................................10
2) Gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin...................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
1. Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu dari keempat kelompok gen berangkai atau keempat pasang kromosom
pada D. melanogaster tersebut, dalam hal ini kromosom nomor 1, disebut sebagai kromosom
kelamin. Pemberian nama ini karena strukturnya pada individu jantan dan individu betina
memperlihatkan perbedaan sehingga dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin
individu. Ternyata banyak sekali spesies organisme lainnya, terutama hewan dan juga
manusia, mempunyai kromosom kelamin.
Gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin dinamakan gen rangkai kelamin (sex-
linked genes) sementara fenomena yang melibatkan pewarisan gen-gen ini disebut
peristiwa rangkai kelamin (linkage). Adapun gen berangkai yang adalah gen-gen yang
terletak pada kromosom selain kromosom kelamin, yaitu kromosom yang pada individu
jantan dan betina sama strukturnya sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan jenis
kelamin. Kromosom semacam ini dinamakan autosom.
Seperti halnya gen berangkai (autosomal), gen-gen rangkai kelamin tidak mengalami
segregasi dan penggabungan secara acak di dalam gamet-gamet yang terbentuk. Akibatnya,
individu-individu yang dihasilkan melalui kombinasi gamet tersebut memperlihatkan nisbah
fenotipe dan genotipe yang menyimpang dari hukum Mendel. Selain itu, jika pada percobaan
Mendel perkawinan resiprok (genotipe tetua jantan dan betina dipertukarkan) menghasilkan
keturunan yang sama, tidak demikian halnya untuk sifat-sifat yang diatur oleh gen rangkai
kelamin.
2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari sex linkage dan penyebabnya ?
2) Apa pengaruh gen-gen yang terpaut kromossom X pada hewan dan manusia beserta
contoh kelainanya yang disebabkan oleh gen resesif dan dominan?
3) Apa pengaruh gen-gen yang terpaut kromossom Y pada manusia beserta contoh
kelainannya?
4) Apa pengaruh gen pada jenis kelamin beserta contohnya?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui arti sex linkage dan penyebabnya
2) Untuk mengetahui pengaruh gen yang terpaut kromosom-X pada hewan dan manusia
beserta contoh kelainannya yang disebabkan oleh gen resesif dan dominan
3) Untuk mengetahui pengaruh gen-gen yang terpaut kromosom-Y pada manusia beserta
contoh kelainannya
4) Untuk mengetahui pengaruh gen pada jenis kelamin beserta contohnya
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sex Linkage
Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen tertentu
yang selalu terdapat pada kromosom sex. Adanya pautan sex menyebabkan suatu sifat
muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan
pautan Y.
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan, maka
akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan panjangnya) dan
bagian tak homolog. Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :
a. Bagian dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y. Bagian ini
tidak panjang dan pada bagian ini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai
kelamin tak sempurna.
b. Bagian dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari
kromosom Y. Bagian ini panjang sekali dan disini terletak gen-gen yang
memperlihatkan rangkai kelamin sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan
sifat rangkai kelamin, seperti buta warna, hemofilia. Gen-gen ini biasanya dinamakan
gen-gen rangkai X.
c. Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari
kromosom X. Bagian ini pendek sekali dan disini terletak gen-gen yang biasa
dinamakan gen-gen rangkai Y, seperti yang menyebabkan Hypertrichosis.
Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh gen rangkai Y ini disebut holandrik,
sedang gennya disebut gen holandrik, karena hanya diwariskan kepada laki-laki saja.(Suryo,
1984). Contoh sifat yang dibawa oleh gen terpaut X pada manusia misalnya hemofilia, buta
warna merah hijau, anondontia, dan sindrom Lesch Nyhan. Sedangkan pada lalat Drosophila
adalah warna mata. Sifat yang dibawanya oleh gen terpaut Y pada manusia misalnya
hipertrikosis dan hipofosfatemia. (Yatim, 1983).
4
perbandingan 3 bermata merah : 1 bermata putih. Perbandingan ini memberi petunjuk
bahwa merah adalah dominan terhadap putih. Kecuali itu, semua lalat F2 yang betina
bermata merah, sedangkan separuh dari jumlah lalat jantan bermata putih, dan dapat
diambil kesimpulan bahwa gen resesif hanya memperlihatkan pengaruhnya pada lalat
jantan saja. Karena itu, Morgan berpendaat bahwa gen menentukan warna mata ini
terapat pada kromosom-X
Andaikan gen dominan W menentukan warna merah, sedangkan alelnya resesip w
untuk mata putih , maka percobaan morgan.
P : WW x w
X X XY
Mata merah m. putih
5
(homozigotik) kawin dengan seorang laki-laki buta warna,maka semua anaknya
akan normal. Ini disebabkan karena ginospermermium yang membawa gen
dominan C sehinggga zigot mempunyai genotip Cc. Berhubung C dominan
terhadap c, maka individu Cc adalah normal. Keturunan yang menerima
kromosom-Y menjadi anak laki-laki.
6
b) Anadontia
Anadontia adalah kelamin herediter yang menyebabkan orang tidak
mempunyai gigi seumur hidup sejak lahir. Kelainan ini ditentukan oleh gen
resesip a yang terdapat pada kromossom X, sehingga penderita tidak mempunyai
benih gigi dalam tulang rahang. Alel dominan A menentukan orang bergigi
normal. Pasangan gen ini diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya seperti
halnya buta warna.
c) Hemofilia
Hemofilia ialah suatu penyakit herediter pada manusia pula yang
mengakibatkan darah sukar membeku diwaktu terjadi luka. Darah orang normal
bila keluar dari luka akan membeku dalam waktu 5-7 menit. Akan tetapi pada
orang yang mempunyai keturunan hemofilia, darah akan membeku antara 50
menit sampai 2 jam dan ini menyebabkan orang meninggal dunia karena
kehilangan banyak darah.
Dikenal tiga jenis penyakit hemophilia:
1. Hemophilia yang lazim dikenal, disebut juga Hemophilia A, penderita tidak
memiliki factor pembekuan darah, yang dinamakan FAH (factor anti hemophilia).
2. Penyakit Christmas atau Hemofilia B , penderita tidak memiliki factor PTK
(plasma tromboplastin komponen). Hemophilia A enam kali lebih sering dijumpai
daripada penyakit Christmas.
Penyelidikan membuktikan bahwa kedua penyakit ini ditentukan oleh gen
resesif h yang terdapat dalam kromosom X. alelnya domonan H menentukan
seseorang memiliki factor anti hemophilia, sehingga darah dapat membeku secara
normal bila terjadi luka.
Perkawinan antara orang normal homozigotik (NH) dengan laki-laki
hemophilia (h_) akan menghasilkan anak normal, baik perempuan maupun laki-
laki. Tetapi walaupun anak perempuan itu normal, ia heterozigotik (Hh). Apabila
ia kelak kebetulan kawin dengan laki-laki hemophilia, maka separoh dari jumlah
anak laki-laki akan normal sedangkan separoh lainnya akan menderita
hemophilia. Anak perempuan semuanya normal. Anak perempuan hemophilia
boleh dikatakan tidak ada karena dia bersifat letal.
P HH >< h_
normal hemophilia
7
gamet H h
F1 Hh = perempuan normal
H_=laki-laki normal
(perkawinan antara perempuan normal (homozigotik) dengan laki-laki
hemophilia).
P2 Hh >< h_
normal hemophilia
gamet H h
F2 Hh = perempuan normal
Hh = letal
H_ = laki-laki normal
H_ = laki-laki hemophilia
(perkawinan antara perempuan pembawa hemophilia dengan laki-laki hemophilia ).
3. Hemophilia C, hemophilia C tidak disebabkan oleh gen resesif dalam
kromosom X, melainkan oleh gen resesif yang jarang dijumpai dan terdapatnya
pada autosom. Tidak ada 1% dari kasus hemophilia adalah kasus ini. Penderita
tidak mampu membentuk zat plasma tromboplastin anteseden (PTA).
d ) Sindrom Lesch-Nyhan
Penyakit ini ditimbulkan oleh adanya pembentukan purin yang berlebihan,
terutama pada basa guanine. Penyebabnya penderita tidak mampu membentuk enzim
hipoxantin-guanin phosporibosil transferase (HGPRT) yang diikuti bertambah
aktifnya enzim serupa ini seperti adenine phoporibosil trasferase (APRT). Sebagai
hasil dari metabolism purin yang abnormal, seperti misalnya kejang otot yang tidak
disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan jari-jari tangan. Kecuali itu ia juga
tunamental, menggigit serta merusak jari-jari tangan dan jaringan bibir dan ia juga
menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada kerinjal, sukar menelan dan sering muntah-
muntah.
e) Hidrosefalia terangkai-X
Suatu penyakit yang ditandai dengan besarnya kepala karena adanya
penimbunan cairan cerebrospinal didalam ruang otak. Dengan mengumpulnya cairan
cerebrospinal itu terjadilah tekanan yang mengakibatkan gangguan mental,
kehilangan kemampuan bergerak dan sering kali penderita cepat meninggal dunia.
8
Penyebabnya adanya gen resesif terangkai X. Dalam keadaan normal cairan
cerebrospinal berguna untuk menjaga otrak terhadap goncangan. Cairan ini dibentuk
didalam empat ruang otak, berputar didalam ruang itu dan mengelilingi otak untuk
dihisap dalam aliran darah. Apabila hubungan antara ruang-ruang otak itu terhalang
atau sangat sempit maka cairan itu akan terkumpul mempertinggi tekanan didalam
ruang otak dan merusak jaringan otak disekelilingnya. Dan tanda pertama dari
hidrosefali ialah membesarnya kepala bayi untuk waktu sekitar 6 bulan setelah
kelahiran.
b. Disebabkan oleh gen dominan
Penderita perempuan lebih banyak daripada laki-2.Sifat utama dari penurunan gen
dominan ter- rangkai X adalah laki-laki pembawa gen dominan akan mewariskan
gen-gennya kepada semua anak perempuan dan tidak kepada anak laki-laki.
a) Gigi coklat ( Brown teeth )
Gigi berwarna coklat , mudah rusak karena kekurangan email. Ditentukan oleh
gen B dengan alelnya b yang menentukan gigi normal.
B- : bergigi coklat
Bb : bergigi normal
P : ♀ bb x ♂ B –
XX XY
Gamet : b B –
F1 : Bb = ♀, bergigi coklat, spt ayahnya : 50%
b- = ♂ , bergigi normal, spt ibunya : 50%
9
gamet: b B
F1 : Bb = betina kucing belang tiga(kucing calico)
b_ = jantan kucing kuning
Perkawinan antara kucing jantan berwarna hitam dengan kucing betina berwarna
kuning akan menghasilkan anak kucing betina berwarna belang tiga (hitam-kuning-putih)
yang disebut juga kucing calico, dan kucing jantan bewarna kuning. Oleh karena kucing
calico itu heterozigotik (Bb), maka pada umumnya ia mempunyai kelamin betina. Kucing
jantan tidak mungkin heterozigot, sebab hanya memiliki kromosom X saja.
6. Rangkai kelamin pada ayam
Penentuan jenis kelamin pada ayam mengikuti tipe ZO. Ayam jantan adalah
homogametic (ZZ), sedangkan yang betina heterigametik (ZO). Kromosom kelamin Z
identik dengan kromosom X. pada ayam pun dikenal gen-gen yang terdapat pada kromosom
kelamin, misalnya:
B = gen untuk bulu bergaris-garis (“blorok”)
b = gen untuk bulu polos
P : BO >< bb
ZO ZZ
bulu bulu
bergaris-garis polos
F1: Bb =jantan bulu bergaris-garis
Bo =betina bulu polos
F2: Bb = jantan bulu bergaris-garis
bb = jantan bulu polos
BO =betina bulu bergaris-garis
bO = betina bulu polos
perkawinan antara ayam jantan berbulu polos dengan ayam betina berbulu bergaris-garis
Perkawinan antara ayam jantan berbuilu polos dengan ayam betina berbulu bergaris-
garis menghasilkan anak ayam jantan berbulu bergaris-garis dan anak ayam betina berbulu
polos. Disini pun nampak adanya cara mewariskan bersilang. Jika diteruskan ke F2, maka
separioh dari jumlah anak ayam jantan akan berbulu bergaris-garis, sedangkan separoh
lainnya berbulu polos. Demikian pula halnya dengan anak-anak betina.
10
1) Gen yang pengaruhnya terbatas pada jenis kelamin tertentu
Pada orang laki-laki dikenal tanda-tanda kelamin sekunder, seperti kumis,
janggut, dan suara besar, walaupun banyak juga laki-laki yang tidak berkumis, tak
berjanggut dan memiliki suara kecil. Pada orang perempuan tanda itu berupa tumbuhnya
payudara. Tanda kelamin sekunder itu dipengaruhi oleh hormone kelamin. Kegiatan
hormon ini dipengaruhi oleh gen-gen yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis
kelamin saja (sex limited genes), walaupun gen-gen tersebut terdapat pada kedua jenis
kelamin. Ada beberapa sifat keturunan yang dipengaruhi oleh gen-gen semacm ini,
misalnya warna kupu semanggi.
Kupu jantan selalu bewarna kuning, tetapi yang betina dapat kuning dan putih.
Warna putih dominan, tetapi nhanya memperlihatkan diri pada kupu betina. Jika P
merupakan gen untuk warna putih (pada kupu betina saja, sedangkan p untuk warna
kuning, maka kegiatan gen tersebut sebagai berikut:
11
F1: Bb anak laki-laki botak
Anak perempuan tidak botak
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Individu itu memiliki dua macam kromosom yaitu autosom dan sexkromosom. Oleh
karena itu individu betina dan jantan memiliki autosom yang sama. Maka sifat keturunan
yang ditentukan oleh gen pada autosom diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya
tanpa membedakan sex. Selain gen-gen atosoma juga dikenal pula gen-gen yang terdapat
didalam kromosom kelamin, dan peristiwa ini disebut rangkai kelamin (Sex Linkage). Dan
gen-gen yang terdapat atau terangkai pada kromosom kelamin dinamakan gen terangkai
kelamin (Sex linked Genes).
13
DAFTAR PUSTAKA
14