143 - Responsi Wangaya Yama PDF
143 - Responsi Wangaya Yama PDF
SKIZOFRENIA PARANOID
HALAMAN JUDUL
Oleh :
1802612002
Pembimbing :
dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan Responsi
Kasus ini dengan judul “Skizofrenia Paranoid” tepat pada waktunya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
I. IDENTITAS PASIEN..................................................................................... 1
II. ANAMNESIS................................................................................................ 1
III. PEMERIKSAAN FISIK .............................................................................. 8
IV. RESUME ..................................................................................................... 10
V. DIAGNOSIS BANDING .............................................................................. 11
VI. DIAGNOSIS KERJA................................................................................... 11
VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL .................................................................. 11
VIII. USULAN TERAPI.................................................................................... 11
IX. PROGNOSIS ............................................................................................... 12
X. ANALISIS PSIKODINAMIKA ................................................................... 12
XI. DOKUMENTASI ........................................................................................ 14
iii
RESPONSI KASUS
SMF/BAGIAN PSIKIATRI DI RSUD WANGAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE: 4 November – 15 Desember 2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : NDPYAL
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 31 tahun
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan :
Agama : Islam
Suku/Kebangsaan : Jawa Barat/Indonesia
Alamat : Perumahan Taman Wahana Asri, Jalan Gajah
Watra IX, no. 13A, Peguyangan, Denpasar Utara
Tanggal Pemeriksaan : 27 November 2019
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : (Autoanamnesis) : Melihat bayangan
(Heteroanamnesis) : Curiga berlebihan
Autoanamnesis
Sebelum melakukan wawancara, saya telah meminta izin dan membuat
perjanjian ke pasien dan keluarga pasien untuk dilakukan kunjungan ke rumah
pasien pada hari Rabu, 27 November 2019, pukul 15.30 WITA. Pemeriksa
diterima oleh pasien. Pasien sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah
Wangaya sejak tahun 2018, pasien sebelumnya pernah dirawat di
1
2
Rumah Sakit Jiwa Bangli. Pasien dirawat selama 6 hari di RSJ Bangli pada tahun
2017 untuk dilakukan observasi dan pemberian obat dan diperbolehkan pulang
dengan perawatan rawat jalan.
Pasien diwawancara di dalam rumahnya yaitu di ruang tamu dalam posisi
duduk diatas kursi dan pemeriksa berada di samping pasien dengan posisi pasien
dan pemeriksa saling berhadapan. Pasien mengenakan kaos lengan pendek
bergaris berwarna hitam putih dan celana panjang berwarna abu-abu. Penampilan
pasien tampak bersih dan terawat dengan rambut pasien tebal dan terikat rapi,
roman wajah sesuai usia dan tampak tenang. Tidak tercium bau tidak sedap dari
tubuh pasien. Pasien berperawakan tidak terlalu tinggi, gemuk, dan kulit berwarna
sawo matang. Pasien diwawancara menggunakan bahasa Indonesia. Pasien dapat
menatap mata pemeriksa ketika ditanya kemudian pasien menjawab sambil
sesekali melihat ke depan atau lain arah dan pasien menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan pemeriksa dengan intonasi bicara dan suara yang baik dan dapat
dimengerti.
Pemeriksa memulai wawancara dengan memperkenalkan diri kemudian
menanyakan nama pasien. Selama wawancara, pasien dapat menjawab namanya
dengan benar serta mengetahui dirinya saat ini sedang ada dimana dan waktu
wawancara adalah sore hari. Pasien dapat mengenali suami dan anaknya. Saat
ditanyakan kembali nama pemeriksa yang sudah disebutkan sebelumnya, pasien
dapat menyebutkan dengan benar. Pasien mengatakan bahwa ia sudah makan dan
dapat menyebutkan makanan yang dimakan pada pagi hari yaitu nasi campur. Saat
ditanya dulu bekerja sebagai apa dan dimana, pasien dapat menjawab bahwa
dirinya bekerja sebagai pegawai swasta di perusahaan IA Finansial. Pasien
mampu menjawab menjawab “Joko Widodo” dan “Soekarno” ketika ditanya
siapakah presiden Indonesia saat ini dan presiden Indonesia pertama. Saat pasien
diminta berhitung pengurangan 100 dengan 7, pasien dapat menjawab hingga
pengurangan sebanyak dua kali, sisanya pasien menjawab salah. Pasien dapat
menjawab perbedaan bola tenis dan buah jeruk, yaitu “Bola tenis dan buah jeruk
sama-sama bulat tapi buah jeruk dapat dimakan sedangkan bola tenis tidak.”
Pasien dapat melanjutkan peribahasa “berakit-rakit ke hulu” dengan menjawab
3
Setelah melakukan rawat jalan sekitar 3 bulan, pasien mendapat saran dari
adik iparnya yang merupakan seorang dokter umum untuk melanjutkan
pengobatannya di RSUD Wangaya Denpasar. Pada awal tahun 2018 pasien mulai
berobat ke RSUD Wangaya dan merasa cocok dengan obat yang diberikan, karena
keluhan yang dirasakannya semakin berkurang. Pasien rutin kontrol setiap 1-2
bulan sekali di RSUD Wangaya sampai sekarang, dengan dosis obat yang
diberikan semakin diturunkan karena gejala yang dirasakan pasien semakin
membaik. Selain berobat di bidang medis, pasien juga mengatakan sering
mencoba pengobatan di bidang non-medis seperti melukad, dan lebih banyak
sembahyang, yang membuat perasaan pasien lebih baik juga lebih optimis dapat
sembuh dari sakitnya.
Saat ini kondisi pasien sudah jauh lebih baik, tidak cepat tersinggung,
sudah dapat tidur dengan cukup, lebih bertenaga dan segar, namun terkadang
masih sesekali muncul perasaan curiga pada suaminya dan khawatir dengan anak-
anaknya, walaupun tidak terlalu berat dan pasien mengatakan masih dapat
mengontrolnya. Dulu pasien sempat bekerja di perusahaan swasta, pasien
mengatakan dulu bekerja dengan baik tanpa adanya keluhan, dan mulai berhenti
bekerja saat mengandung anaknya yang kedua tahun 2011. Saat ini pasien belum
ada keinginan untuk mulai bekerja lagi, karena ingin istirahat terlebih dahulu agar
tidak terlalu lelah, dan sibuk mengurus anaknya, juga menjadi ibu rumah tangga
seperti memasak, menyapu, dan mencuci pakaian. Saat ini aktivitas sosial pasien
juga menjadi lebih aktif, bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumahnya, dan
juga lebih sering melakukan aktivitas diluar rumah.
Ketika ditanya mengenai ide bunuh diri pasien mengatakan "tidak pernah
memiliki ide bunuh diri", kemudian saya bertanya apakah pernah muncul pikiran
untuk melukai diri, pasien mengatakan tidak pernah. Ketika ditanya apakah pasien
merasa memiliki kekuatan yang tidak dimiliki manusia biasa seperti terbang atau
menyembuhkan orang, pasien menjawab tidak ada. Pasien tidak pernah merasa
pikirannya disisipi, ditarik keluar, dikendalikan atau tersiar. Pasien juga tidak
pernah merasa pikiriannya dipengaruhi atau merasa tidak berdaya karena
dikontrol orang lain.
5
Saat ini juga pasien tidak pernah melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat
oleh orang lain, mendengar suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain,
maupun mencium bau yang tidak dapat dicium oleh orang lain lagi. Ketika
ditanya apakah pasien pernah salah melihat suatu benda dan
menginterpretasikannya sebagai benda lain seperti melihat kabel menjadi ular,
pasien menjawab tidak pernah. Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari
sendiri tanpa bantuan seperti mandi dan makan namun pasien masih tanpa perlu
diingatkan oleh suaminya. Nafsu makan pasien dikatakan bagus, sehari pasien
makan 3 kali sehari, riwayat mengamuk tidak ada.
Selama wawancara pasien tampak tenang dan kooperatif terhadap
pemeriksa, pasien dalam keadaan duduk dengan tenang. Pasien menjawab setiap
pertanyaan dengan lancar, intonasi naik turun dan suara jelas. Pasien dapat
bercerita mengenai perjalanan penyakitnya, dengan baik dan runtut dengan kontak
visual dan verbal yang cukup dengan pemeriksa. Saat ini pasien sudah mengetahui
penyakitnya dan berusaha untuk menjalani pengobatan dengan baik, termasuk
kontrol teratur ke poli psikiatri RSUD Wangaya. Pasien juga mulai membuka diri
dengan orang tua dan kakak-kakak pasien apabila ada masalah dan perasaan
mengganjal, pasien berusaha untuk bercerita ke suaminya.
mengatakan pada dirinya maupun orang tuanya, kecuali jika masalah yang
dirasakan pasien sangat besar.
Untuk sekarang, istri pasien mengatakan kondisi suaminya sudah jauh
lebih baik, sejak memulai pengobatan di RSUD Wangaya. Pasien dikatakan
wajahnya lebih ceria, dapat beraktivitas dengan baik, lebih sering bersosialisasi,
tidak pernah mengeluh melihat, mendengar, atau mencium hal yang tidak dapat
dirasakan oleh orang lain, juga dapat tidur lebih baik dan lebih bertenaga. Saat ini
pasien hanya menkonsumsi 1 jenis obat dari poli psikiatri RSUD Wangaya yang
diminum 1 kali sehari, yaitu stelosi 5 (trifluoperazine).
Riwayat Sosial
Pasien merupakan anak ke-9 dari Sembilan orang bersaudara, ayah pasien dan ibu
pasien sudah pensiun dan tidak bekerja. Pasien mengatakan dulu sewaktu kecil
keluarganya rukun dan tidak memiliki masalah. Pasien memiliki rumah sendiri,
dan tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya. Anak pertama pasien seorang
laki-laki berusia 19 tahun, saat ini sedang kuliah di jurusan ekonomi sambil
bekerja, sedangkan anak kedua pasien seorang perempuan berusia 7 tahun sudah
sekolah kelas 1 SD. Pasien sempat bekerja di perusahaan swasta IA Finance
sebagai karyawan, dan memutuskan untuk tidak bekerja lagi sejak tahun 2011
karena sedang mengandung anak keduanya. Pasien hanya memiliki beberapa
teman dan pasien mengatakan tidak memiliki banyak teman dekat sekarang.
Pasien merupakan orang yang pendiam, bersosialisasi ke masyarakat atau
tetangga hanya secukupnya saja.
Faktor Pencetus/Penyebab
Faktor Keluarga : tidak
Fungsi Kerja/Sosial : tidak ada
Riwayat NAPZA : merokok tidak ada, riwayat konsumsi alkohol dan kopi tidak
ada, pemakaian NAPZA tidak ada
Faktor Premorbid : ciri kepribadian skizoid
Faktor Organik : tidak ada
8
Status General :
Kepala : normocephali
Mata : anemia (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+) isokor
THT : kesan tenang
Leher : pembesaran kelenjar (-), kaku kuduk (-)
Thorak : Cor : S1 S2 normal, regular, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, nyeri tekan
epigastrium (-)
Ekstremitas : edema (-), hangat (+) pada ke empat ekstremitas
STATUS NEUROLOGI
- GCS E4V5M6
- Meningeal sign (kaku kuduk) : Negatif
- Tenaga : 555 555
555 555
- Tonus : N N
N N
- Tropik : N N
N N
- Reflek fisiologis : + +
+ +
9
- Reflek patologis : - -
- -
- Gerakan Involunter : Negatif
STATUS LOKALIS
Tidak ada
STATUS PSIKIATRI
- Kesan Umum : Penampilan pasien wajar, kontak verbal dan visual
dengan pemeriksa cukup
- Kesadaran : Jernih
- Sensorium dan Kognisi
Orientasi : Baik terhadap waktu, tempat, orang
Daya ingat : Baik
Konsentrasi/ perhatian : Baik
Berpikir abstrak : Baik
Intelegensi : Sesuai tingkat pendidikan
- Mood/Afek : Eutimid/Luas - appropriate
- Proses Pikir
Bentuk Pikir : Logis Realis (riwayat non logis-non realis)
Arus Pikir : Koheren
Isi Pikir : waham tidak ada, ide aneh tidak ada
(riwayat waham curiga)
- Persepsi
Halusinasi : tidak ada (riwayat halusinasi visual,
audiotorik, dan olfactory)
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
10
- Dorongan Instingtual
Insomnia : tidak ada (riwayat insomnia tipe campuran)
Hipobulia : tidak ada
Raptus : tidak ada
- Psikomotor : Tenang
- Tilikan 6
IV. RESUME
Pasien NDPYAL, Laki-laki , 31 tahun, sudah menikah, agama Islam, suku
Jawa bangsa Indonesia, pekerjaan terakhir swasta, dan pendidikan terakhir SMA.
Berpenampilan wajar dan kontak verbal/visual dengan pemeriksa cukup. Dari
autoanamnesis, didapatkan awalnya pada tahun 2011 saat istrinya mengandung
anaknya yang kedua, pasien mulai dapat melihat hal yang tidak dapat dilihat oleh
orang lain, mendengar suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain, maupun
mencium bau yang tidak dapat dicium oleh orang lain. Pasien juga merasa sering
merasa curiga pada istrinya, khawatir akan hal buruk terjadi pada istrinya atau
anak-anaknya, mudah tersinggung, cepat lelah, sulit tidur, dan juga kurang
bersosialisasi. Keluhan ini menetap selama beberapa tahun, dan membuat
aktivitas sehari-hari pasien terganggu.
Saat itu pasien rutin berobat ke praktik psikiatri di daerah Penebel, namun
tidak dirasakan adanya perubahan, sampa akhirnya sempat putus obat. Oleh
karena itu pasien sempat dibawa ke RSJ Bangli oleh suaminya pada tahun 2017,
disana dilakukan observasi selama 6 hari lalu pasien diperbolehkan untuk rawat
jalan. Keluhan pasien masih belum membaik, karena itu pada awal tahun 2018
pasien mulai berobat di RSUD Wangaya dan merasa cocok dengan obat yang
diberikan, keluhan pasien pun lama kelamaan semakin membaik. Saat ini pasien
masih rutin kontrol ke RSUD Wangaya setiap 1-2 bulan sekali. Perasaan pasien
saat ini dikatakan sudah jauh lebih baik, keluhannya sudah tidak ada, namum
sesekali masih muncul rasa khawatir dan curiga pada istri dan anak-anaknya
walaupun masih tidak terlalu besar, dan masih dapat dikontrol oleh pasien.
11
V. DIAGNOSIS BANDING
IX. PROGNOSIS
1. Diagnosis : Skizofrenia paranoid, remisi tak sempurna
(F.20.0.4)
2. Onset : Dewasa Baik
3. Riwayat Keluarga : Tidak ada Baik
4. Dukungan Keluarga : Ada Baik
5. Perjalanan Penyakit : Tak berulang Baik
6. Ciri Kepribadian : Skizoid Buruk
7. Sosial Ekonomi : Cukup Baik
8. Status Pernikahan : Sudah menikah Baik
9. Penyakit Organik : Ada Buruk
10. Tilikan : Derajat 6 Baik
11. Respon Terhadap Terapi : Baik Baik
12. Genetik : Tidak ada Baik
13. Kepatuhan : Baik Baik
X. ANALISIS PSIKODINAMIKA
Genetik
Pasien mengatakan bahwa pasien dilahirkan secara normal di bidan dan
selama dalam kandungan tidak terdapat masalah. Di keluarga pasien tidak ada
yang memiliki riwayat gangguan jiwa atau gejala yang sama seperti pasien.
Riwayat hipertensi pada hampir semua anggota keluarga, riwayat penyakit
asma, diabetes mellitus, dan penyakit jantung dalam keluarga disangkal.
Pola Asuh
Pasien merupakan anak ke-9 dari 9 bersaudara, menurut pengakuan pasien
pola asuhnya sewaktu kecil tidak ada masalah. Pasien mengatakan hidup
dalam keluarga yang rukun dengan ekonomi yang cukup.
13
Ciri Kepribadian
Sejak kecil pasien merupakan anak yang pendiam, sehingga tidak banyak
mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab. Pasien merupakan
pribadi yang pendiam, dan jarang bercerita kepada orang lain termasuk kepada
suami dan keluarga jika ada masalah.
Stressor Psikososial
Stressor masih belum jelas. Pasien mengatakan keluhan halusinasi dan
perasaan curiganya tersebut muncul tiba-tiba saja tanpa ada pengaruh apapun
dari luar.
XI. DOKUMENTASI