KELOMPOK 01
OLEH :
KELAS 2.3
TAHUN AJARAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyusun paper ini dengan baik dan tepat waktu.
Paper ini disusun untuk memenuhi kurikulum pembelajaran dan
digunakan sebagai acuan pembelajaran di kelas.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa kami sampaikan terimakasih
kepada :
1. Bapak I Nengah Sumirta, SST.,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku dosen mata kuliah
Komunikasi.
2. Keluarga yang senantiasa mendukung secara moral maupun materil, dan
3. Semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung ikut membantu
teselesaikannnya paper ini.
Kami menyadari bahwa paper ini sangat jauh dari sempurna, maka dari ini
kami mohon maaf jika ada salah kata dan penulisan dalam paper ini, kami
mengharapkan pembaca dapat memberi kritikan dan saran demi kemajuan dalam
penyusunan paper yang lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
3.1 Simpulan....................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari rumusan masalah tersebut sebai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi.
1
3. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi.
4. Untuk mengetahui hambatan dalam berkomunikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Sasaran atau disebut dengan komunikan. Komunikan adalah seseorang
yang akan menerima pesan dari komunikator.
1. Sender
Sender atau pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh
orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Encoding
Encoding atau penyajian adalah proses pengalihan pikiran kedalam
bentuk lambang. Maksudnya adalah bagaimana pengirim pesan
mengkodekan informasi yang akan disampaikan ke dalam simbol atau
isyarat.
3. Message
Message atau pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada
komunikan. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan atau komunikator. Pesan dapat berupa
verbal atau non verbal dan pesan akan efektif jika diorganisisr secara baik
dan jelas. Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana kerja,
pertanyaan dan sebagainya.
4
. 4. Media
Media adalah alat yang digunakan komunikator untuk
menyampaikan pesannya kepada komunikan. Pemilihan media ini dapat
dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima
pesan, situasi, dan lain sebagainya.
5. Decoding
Decoding atau penafsiran kode adalah proses dimana penerima
menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti
baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang
dimaksudkan oleh penerima. Maka semakin efektif komunikasi yang
terjadi.
6. Receiver
Receiver atau penerima pesan adalah orang yang dapat memahami
pesan dari komunikator meskipun dalam bentuk kode atau isyarat tanpa
mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh komunikator.
7. Respon
Respon adalah apa yang terjadi kepada komunikan setelah menerima
pesan tersebut, seperti terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan,
perubahan perilaku, dan lain sebagainya.
8. Feedback
Feedback adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
komunikan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa feedback
seorang komunikator tidak akan mengetahui dampak pesannya
terhadapkomunikator. Hal ini sangat penting bagi komunikator untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar
dan tepat. Feedback yang disampaikan oleh komunikan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang berisikan pemahaman atas pesan
tersebut sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau
tidak.
9. Noise
Noise atau gangguan bukan merupakan bagian dari proses
komunikasi namun akan tetap mempunyai pengaruh dalam proses
komunikasi, karena saat melakukan komunikasi tersebut akan ada hal-hal
yang menggagu proses komunikasi tersebut. Gangguan adalah hal yang
merintangi atau menghambat komunikasi sehingga komunikan salah
menafsirkan pesan yang diterimanya. Noise merupakan gangguan tidak
terencana yang terjadi dalam proses komunikasi.
5
2. Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya
Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur
utama yaitu :
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut pesan nya itu sendiri)
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
3. Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa
komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message,
Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback,
Efek, dan Lingkungan.
1. Source (Sumber)
Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam
komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun
sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini
sumber juga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam
organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering
dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
2. Message (Pesan)
Pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan
disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat
menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat
propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan
Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media
komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content,
atau Information
3. Channel (Media dan saluran komunikasi)
Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian. Lisan, Tertulis,
dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk
mengirimkan pesan tersebut. contohnya secara personal
(komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang
digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon,
telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan
komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat
menggunakan media cetak (koran, surat kabar, majalah), dan
media elektornik (TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media
yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat
massa.
4. Receiver (Penerima Pesan)
6
Penerima pesan adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang
penting dalam menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena,
penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima
dapat juga disebut sebagai public, khalayak, dan masyarakat.
Elemen Tambahan :
1. Feedback (Umpan Balik)
Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima.
2. Efek
Sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek
komunikasi adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa
dirasakan ketika seseorang mengalami perubahan (baik itu
negatif maupun positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah
sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan,
dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif)
3. Lingkungan
Lingkungan adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi
terjadinya suatu komunikasi. Situasi Lingkungan terjadi karena
adanya 4 faktor :
Lingkungan Fisik meliputi Letak Geografis dan Jarak.
Lingkungan Sosial Budaya meliputi Adat istiadat, bahasa,
budaya, status sosial.
Lingkungan Psikologis meliputi Pertimbangan Kejiwaan
seseorang ketika menerima pesan
Dimensi Waktu meliputi Musim, Pagi, Siang, dan Malam
7
Komunikasi lisan jenis komunikasi yang terjadi secara langsung dan
tidak dibatasi oleh jarak. Komunikasi lisan adalah bentuk komunikasi
yang dilakukan antara kedua belah pihak secara bertatap muka dengan
pengucapan kata-kata secara langsung
b. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah jenis komunikasi yang disampaikan lewat
media tulisan dan dilakukan secara tidak langsung. Jenis komunikasi
tertulis ini biasanya dapat berupa media surat, email, naskah, teks,
spanduk atau pesan singkat.
4. Komunikasi menurut maksud meliputi memberikan perintah, memberikan
ceramah, bermusyawarah, berpidato, memberikan saran, dan wawancara.
5. Menurut jalur komunikasi
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung langsung adalah jenis komunikasi yang dilakukan
tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media
komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
b. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi tidak langsung adalah jenis komunikasi yang dilakukan
melalui media atau perantara, baik itu bantuan pihak ketiga atau
bantuan alat-alat komunikasi lainnya.
6. Komunikasi menurut ruang lingkup atau luas komunikasi
a. Komunikasi internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam ruang
lingkup atau lingkungan tertentu. Seperti dalam organisasi, perusahaan
atau dalam rumah keluarga.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara suatu
organisasi atau perusahaan dengan pihak luar. Contohnya adalah
konferensi pers dan siaran televisi.
7. Komunikasi menurut kedinasan
a. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antara suatu
perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam struktur dengan tata
cara yang sudah ditentukan.
b. Komunikasi Informal
komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi antar individu
pada sebuah perusahaan atau organisasi yang tidak terikat oleh struktur
tertentu.
8
A. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary
Voocabulary atau peryusunan kata-kata. Komunikasi tidak akan efektif
jika pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti. Dan oleh
karena itu, olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing
Racing atau kecepatan. Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau tidak
terlalu lambat.
c. Intonasi suara
Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga
pesan akan menjadi lain artinya jika diucapkan dengan intonasi suara
yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan
hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor
Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan
psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas.
Komunikasi akan efektif jika disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti
oleh komunikan.
f. Timing
Timing atau waktu yang tepat adalah hal kritis yang perlu diperhatikan
karena berkomunikasi akan berarti jika seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan hal yang disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan
komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang
termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata
Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
melakukan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti
9
sesorang terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan
untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak
mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan
Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih
bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti
perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih
sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan.
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan
ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan adalah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Jika dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non
verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang
sangat jelas.
f. Gerak isyarat
Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan .
Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti
mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai
upaya untuk menghilangkan stress
10
- Kurangnya ketrampilan membaca
- Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea
atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu
proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan
komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya
hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau
penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat
berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis
komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata
yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat
kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan manusiawi dapat terjadi karena adanya faktor, emosi dan
prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan
atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang.
Menurut Cruden dan Sherman :
- Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi,
ketrampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi,
penyaringan informasi
- Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan
efektifitas komunikasi organisasi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare atau yang berarti
sama atau menjadikan milik bersama. Jika seseorang individu berkomunikasi
dengan orang lain berarti individu tersebut berusaha pesan yang ingin
disampaikannya dapat diteriman oleh orang lain.
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya
Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama
yaitu :
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut pesan nya itu sendiri)
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis komunikasi terdiri dari:
1. komunikasi menurut lawan bicara
2. komunikasi menurut jumlah
3. komunikasi menurut cara penyampaian
4. komunikasi menurut maksud
5. komunikasi menurut jalur
6. komunikasi menurut ruang lingkup
7. komunikasi menurut kedinasan
3.2 Saran
Paper ini hanyalah bersifat pendahuluan. Untuk itu, perlu dilakukan
penyempurnaan oleh semua pihak yang berkecimpung dalam bidang
akademik. Demikian pula penyempurnaan dari segala aspek perlu dilakukan
demi kesempurnaan paper ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/16343198/MAKALAH_ARTI_FUNGSI_DAN_PRIN
SIP_KOMUNIKASI. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2019
https://www.academia.edu/35226490/Makalah_Ilmu_Komunikasi_Prinsip-
Prinsip_Komunikasi. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2019
https://books.google.co.id/books?
id=Ezk2DwAAQBAJ&pg=PA33&dq=prinsip+prinsip+komunikasi&hl=i
d&sa=X&ved=0ahUKEwilqMv-zOHjAhWQWX0KHa2qBT0Q6A.
Diakses pada tanggal 01 Agustus 2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi. Diakses pada tanggal
04 Agustus 2019.
13