Ridha Apriani - E1031191087 PDF
Ridha Apriani - E1031191087 PDF
NIM : E1031191087
Di Indonesia, kemunculan partai -partai politik tak terlepas dari terciptanya iklim
kebebasan yang luas bagi masyarakat pasca-runtuhnya pemerintahan kolonial Belanda.
Kebebasan tersebut memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk
membentuk organisasi, termasuk partai politik. sebenarnya, cikal-bakal dari munculnya partai
politik sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. partai politik yang lahir selama masa
penjajahan tidak terlepas dari peranan gerakan-gerakan yang tidak hanya dimaksudkan untuk
mendapatkan kebebasan yang lebih luas dari penjajah, juga menuntut adanya kemerdekaan.
Hal ini bisa kita lihat dengan lahirnya partai-partai sebelum kemerdekaan. selain didorong
oleh adanya iklim demokrasi yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda, kemunculan
partai-partai politik di indonesia juga tidak lepas dari karakteristik masyarakat Indonesia yang
majemuk. sebagaimana dikatakan oleh John Furnival bahwa masyarakat Indonesia atau
Hindia Belanda ketika itu merupakan masyarakat yang plural (plural society), yaitu suatu
masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen atau tatanan sosial yang hidup
berdampingan satu sama lain. Hanya saja, sambung Furnival, di antara mereka itu tidak
pernah bertemu di dalam suatu unit politik. Namun, realitas di Indonesia menunjukkan bahwa
masyarakat yang majemuk itu pada akhirnya bergabung dalam suatu unit politik besar yang
dinamakan partai politik. cikal bakal dari terbentuknya partai politik di Indonesia adalah
lahirnya Budi utomo yang merupakan perkumpulan kaum terpelajar. Perkumpulan ini
merupakan bentuk dari studie club, perkumpulan sosial ekonomi, dan organisasi pendidikan.
setelah Budi utomo lahir, dan kemudian bermunculan organisasi lainnya.
Evolusi atau perkembangan partai politik tersebut bisa dari segi ideologi,
keanggotaan, orientasi, dan program kerja partai. Perubahan yang terjadi pada partai politik
ini menimbulkan lahirnya berbagai macuun model atau tipologi parrai poritik. Mengenai hal
ini, penulis akan membahasnya secara khusus pada subjudul Tipologi partai politik. Terdapat
tiga teori asal mula terbentuknya partai politik yang dikemukakan oleh Lapalombara dan
weiner, yaitu: (1) teori kelembagaan, yang melihat adanya hubungan antara parlemen
awal dengan timbulnya partai politik, (2) teori situasi historik yang melihat timbulnya
partai politik sebagai upaya suatu sistem politik untuk mengatasi krisis yang ditimbulkan
dengan perubahan masyarakat secara luas, dan (3) teori pembangunan yang melihat
partai politik sebagai produk modernisasi sosial ekonomi.
1. Pengertian Partai
Dari sisi etimologis, Maurice Duverger menyebutkan bahwa kata partai berasal
dari bahasa Latin pars, yang berarti "bagian". Dengan pengertian tersebut, kita dapat
memahami bahwa karena ia merupakan suatu bagian maka konsekuensinya pasti ada bagian-
bagian lain. Selanjutnya, Jimly Asshiddiqie menyebutkan bahwa partai juga berasal dari
bahasa Inggris part, yang berarti bagian atau golongan. Kata partai menunjuk pada golongan
sebagai pengelompokan masyarakat berdasarkan kesamaan tertentu seperti tujuan, ideologi,
agama, bahkan kepentingan. Pengelompokan itu bentuknya adalah organisasi secara umum,
yang dapat dibedakan menurut wilayah aktivitasnya, seperti organisasi kemasyarakatan,
organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, serta organisasi politik. Dalam
perkembangannya, kata partai lebih banyak diasosiasikan untuk organisasi politik, yaitu
organisasi masyarakat yang bergerak dibidang politik. Berdasarkan konsep partai yang
dikemukakan oleh Jimly Asshiddiqie tersebut, maka dapat dipahami bahwa kata partai
memiliki arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas, partai adalah pengelompokan masyarakat
dalam suatu organisasi secara umum yang tidak terbatas pada organisasi politik. Sedangkan
dalam arti sempit, partai adalah partai politik, yaitu organisasi masyarakat yang bergerak di
bidang politik.
2. Pengertian Politik
Secara etimologis, kata politik berasal dari bahasa yunani, yaitu polis yang berarti
kota atau komunitas secara keseluruhan. Konsep tentang polis adalah proyek idealis Plato
(428-328 S.M) dan Aristoteles (384322 S.M). Dalam bukunya yang berjudd The Republic,
plato bertujuan untuk membuat sebuah pemahaman bahwa konseppolis ialah terciptanya
masyarakat yang ideal. Hal ini berarti politik ialah segala usaha dan aktivitas untuk
membangun dan mewujudkan masyarakat yang ideal atau lebih baik. sedangkan Aristoteles
dalam bukunya yang berjudul The politics mengungkapkan bahwa manusia adalah binatang
politik (political Animal) . Maksudnya adalah bahwa aktivitas politik tidak diciptakan oleh
manusia, melainkan ditemukan secara alamiah dalam diri setiap manusia
Partai politik merupakan bagian dari infrastruktur politik dalam negara. Berikut ini
pengertian partai politik yang dikemukakan oleh para ahli:
a. Miriam Budiardjo menyebutkan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang
terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang
sama.
b. Sigmund Neumann dalam Modern Political Parties,Partai Politik adalah organisasi dari
aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta
merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-
golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda
c. Carl J. Friedrich, Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara
stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintah an
bagi pimpinan partainya dan berdasarkan ini memberikan kepada anggora partainya
kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil.
d. R. H. Soltau mendefinisikan mengenai partai politik adalah Sekelompok warga kurang
lebih terorganisir, yang bertindak sebagai unit politik dengan menggunakan hak suara
mereka, bertujuan untuk mengontrol pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum
mereka.
e. Robert K. Carr, Political Partai Politik adalah suatu organisasi yang berusaha untuk
mencapai dan memelihara pengawasan terhadap pemerintah).
f. Joseph Schumpeter dalam bukunya Capitalism, Socialism, and Democracy2a
berpendapat bahwa partai politik adalah adalah kelompok yang anggotanya bertindak
terutama dalam hal perjuangan mencapai kekuasaan Partai dan para politisinya
merupakan contoh sederhana bagi tanggapan atas ketidakmampuan massa pemilih untuk
bertindak selain dari ketidakrapian organisasinya, dan mereka secara nyata berusaha
mengatur kompetisi politik layaknya praktik yang sama yang dilakukan oleh asosiasi
perdagangan.
g. La Palombara dan Anderson, partai politik adalah setiap kelompok politik, yang
memiliki label dan organisasi resmi yang menghubungkan antara pusat kekuasaan
dengan lokalitas, yang hadir saat pemilihan umum, dan memiliki kemampuan untuk
menempatkan kandidat pejabat publik meldui kegiatan pemilihan umum (baik bebas
maupun tidak bebas). Selain pendapat para ahli tersebut, Pengertian partai politik juga
dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 2 Thhun 2011 Tentang Partai Politik, sebagai
berikut: Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan
cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota masyarakat,
bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tirhun
1945.
C. Fungsi Partai Politik
Fungsi utama dari partai politik ialah mencari kekuasaan, mendapatkan kekuasaan
dan mempertahankannya. Cara partai politik untuk memperoleh kekuasaan tersebut ialah
dengan berpartisipasi dalam pemilihan umum. Untuk melaksanakan fungsi tersebut partai
politik melakukan tiga hal yang umumnya dilakukan oleh partai politik yaitu menyeleksi
calon-calon, setelah calon-calon mereka terpilih selanjutnya ialah melakukan kampanye,
setelah kampanye dilaksanakan dan calon terpilih dalam pemilihan umum selanjutnya yang
dilakukan oleh partai politik ialah melaksanakan fungsi pemerintahan (legistlatif ataupun
eksekutif).
Secara garis besar, Firmanzah menyebutkan bahwa peran dan fungsi partai politik
dibedakan menjadi dua, yairu fungsi internal dan fungsi eksternal. Dalam fungsi internal,
partai politik berperan dalam pembinaan, pendidikan, pembekalan, dan pengkaderan bagi
anggota partai politik demi langgengnya ideologi politik yang menjadi latar belakang
pendirian partai politik tersebut. Sedangkan dalam fungsi eksternal peranan partai politik
terkait dengan ruang lingkup yang lebih luas yakni masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini
karena partai politik juga mempunyai tanggung jawab konstitusional, moral, dan etika untuk
membawa kondisi, dan situasi masyarakat menjadi lebih baik.
Secara lebih rinci Miriam Budihardjo menyebutkan bahwa fungsi partai politik adalah:
1. Selectingfutureleader
2. Maintaning contact between the government, including the oposition
3. Representing the various groupings in the comunity,and
4. lntegrating as many of the groups as possible.
Sementara dalam istilah Yves Meny dan Andrew Knapp,fu ngsi partai politik
mencakup: (i) mobilisasi dan integrasi, (ii) sarana pembentukan pengaruh terhadap perilaku
memilih (votingpatterns), (iii) sarana rekrutmen politik, dan (iv) sarana elaborasi pilihan-
pilihan kebijakan. beberapa fungsi partai politik sesuai dengan pendapat-pendapat di atas:
1. Rekrutmen Politik
2. Sosialisasi Politik
3. Komunikasi Politik
4.Pengendali Konflik
Di dalam sebuah negara yang demokratis, munculnya konflik merupakan suatu hal
yang tidak bisa dielakkan. Hal ini disebabkan karena semakin majemuknya masyarakat dan
meningkatnya daya kritis dari setiap individu untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentin
gannya Konfl ik yang berasal dari tuntutan masyarakat tersebut apabila tidak dikendalikan
dan diakomodasi dengan benar maka akan menimbulkan chaos yangmengarah kepada aksi-
aksi fisik antarindividu atau kelompok. Pada sistem politik di negara yang demokratis,
pengendalian konflik tersebut merupakan fungsi dari partai politik.
Berdasarkan asas dan orientasinya, partai politik dibedakan atas tiga yaitu :
a) Partai Politik Pragmatis ,adalah suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan
yang tidak terikat kaku pada suatu doktrin dan ideologi tertentu.
b) Partai Politik Doktriner ,ialah partai yang memiliki program dan kegiatan konkret
yang berdasarkan pada suatu ideologi tertentu.
c) Partai politik kepentingan adalah partai politik yang dibentuk atas dasar kepentingan
tertentu
a) Partai mayoritas, adalah partai yang secara rasional memiliki prospek untuk
memenangkan pemilihan umum.
b) Partai minoritas,adalah partai politik yang tidak memiliki potensi untuk memperoleh
suara yang signifikan.
E. Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian merupakan pola perilaku dan interaksi di antara sejumlah partai
politik dalam suatu sistem politik.
Sebenarnya kita tidak bisa menilai klasifikasi mana yang paling tepat digunakan
karena kedua cara klasifikasi tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Sistem kepartaian berdasarkan jumlah memiliki kelebihan dalam hal daya
generalisasinyayangluas karena dapat diterapkan pada hampir semua negara. Namun,
kelemahannya terletak pada daya eksplanasi yang kurang tajam, khususnya dalam
menjelaskan gejala ketidakstabilan. Misalnya ketika kita harus menjelaskan gejala
ketidakstabilan politik di ltalia. Ketika kita menggunakan sistem ini untuk menjelaskan hal
tersebut maka tentu kita menyimpulkan penyebab dari ketidakstabilan tersebut merupakan
akibat dari diterapkannya sistem multi partai di negara tersebut.