UU OJK
UU UU UU
Lalu Lintas Bank Indonesia
sebagai otoritas Mata Uang Transfer Dana
Devisa Makroprudensial
Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal: mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
(Pasal 7 UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No.3/2004 & UU No.6/2009)
Kebijakan Moneter
Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter
• Financial Stability
• Finansial (Termasuk UMKM)
• Financial Infrastructure
Bank Indonesia terus memperkuat sinergi bauran kebijakan nasional untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi, berkelanjutan, &
inklusif dengan stabilitas makroekonomi (termasuk defisit transaksi berjalan) dan SSK.
Kebijakan Fiskal
Reformasi Struktural
Kebijakan Bank Sentral • Menjaga stabilitas makroekonomi
• Mencapai pertumbuhan tinggi melalui defisit fiskal & utang publik
• Menjaga stabilitas harga dan melalui produktivitas modal, yang wajar.
mendukung stabilitas keuangan. tenaga kerja, dan teknologi. • Kebijakan pajak & alokasi
• Bauran kebijakan suku bunga, nilai • Reformasi di bidang infrastruktur, pengeluaran produktif untuk
tukar, manajemen aliran modal iklim investasi, perdagangan, dan stimulus pertumbuhan yang tinggi
asing, & makroprudensial. tenaga kerja. & inklusif.
Video: Inflasi 16
https://youtu.be/KMPnVroI2vE
https://youtu.be/19l6NalTE4c Inflasi Mengenal Kebijakan Moneter BI
Pelaksanaan Kebijakan Makroprudensial 17
Tingkat kesehatan bank saja tidak cukup, sistem keuangan memiliki karakteristik
yang memicu risiko sistemik:
insitusi keuangan
cenderung menahan
ekspansi, mengurangi
risiko termasuk menahan
penyaluran kredit.
KONTRAKSI
DIMENSI CROSS-SECTION
DIMENSI TIME SERIES
Mengapa Kebijakan Makroprudensial diperlukan? 19
Shock Vulnerability
“Peristiwa tertentu yang memicu terjadinya “Kondisi (preexisting features) sistem
krisis (the proximate causes)” -Bernanke, keuangan yang dapat memperkuat (amplify)
2013- dan mempercepat penyebaran shock” -
Bernanke, 2013-
PENGAWASAN
Pengawasan Penyelenggara Sistem
Pembayaran
(Penjelasan UUBI)
PERIJINAN OPERATOR
Memberikan ijin sistem pembayaran Menyediakan Layanan Sistem Pembayaran
(Pasal 15 UUBI (Pasal 17 & 18 UUBI
Masyarakat didorong untuk melakukan pembayaran non-tunai melalui berbagai alternatif instrumen pembayaran
elektronik (electronic fund transfer) yang digunakan sesuai dengan fungsi, kegunaan, dan segmen yang paling sesuai,
antara lain menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), Uang Elektronik, mobile banking, internet
banking, dll.
Chip Based
Kartu ATM
• Nilai uang disimpan dalam media chip,
• Digunakan untuk melakukan a.I. berupa kartu
penarikan tunai dan pemindahan dana • Untuk transaksi pembayaran yang bersifat
• Mengurangi secara langsung simpanan masif, cepat, micro, dan berulang, (tol,
pemegang kartu kereta api).
Server Based
Kartu Debet
• Nilai uang disimpan dalam server, diakses
• Digunakan untuk melakukan melalui web browser/perangkat mobile
pembayaran Uang • Untuk transaksi pembayaran yang bersifat
• Mengurangi secara langsung APMK Elek online/e-commers, transfer, dan perluasan
simpanan pemegang kartu keuangan inklusif
tronik
Kartu Kredit
Limit Saldo
• Digunakan untuk melakukan • UE unregistered (data pemegang tidak
pembayaran tercatat) max. Rp 2 juta
• Dipenuhi terlebih dahulu oleh • UE registered (data pemegang tercatat) max.
Penerbit (pinjaman) Rp 10 juta
Tujuan dan Manfaat Pembayaran Elektronik 23
Penggunaan instrumen pembayaran elektronik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pembayaran bagi
masyarakat luas serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
DEFINISI:
Elektronifikasi pembayaran adalah upaya terintegrasi untuk mengubah pembayaran dari uang tunai menjadi
non-tunai.
MANFAAT
TUJUAN
Menciptakan Less
EFISIEN
Cash Society AKSES LEBIH LUAS
Meningkatkan inklusi Mengurangi biaya
keuangan Meningkatkan akses
pengelolaan uang Rupiah
Pertumbuhan pembayaran masayarakat
(pencetakan, distribusi, dll) PERENCANAAN
Ekonomi
PRAKTIS TRANSPARAN EKONOMI YANG
LEBIH AKURAT
Tidak perlu membawa Memudahkan
uang tunai secara pencegahan dan Transaksi dicatat secara lebih
bulky, higienis, dan identifikasi komprehensif untuk
tidak ada risiko uang kejahatan, mendukung perencanaan
palsu penghindaran pajak, binsin yang lebih akurat
Kebijakan Sistem Pembayaran : GPN 24
Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) adalah sistem yang terdiri atas standar, switching, dan services yang
dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme (arrangement) untuk mengintegrasikan berbagai
instrument dan kanal pembayaran (interoperable payment systems)
Instrumen Kanal Switching
Sebelum GPN Sebelum GPN Sebelum GPN
BANK BANK
Sw i t c h A Sw i t c h B
LEMBAGA STANDAR LEMBAGA SWITCHING
LEMBAGA ST
LANDAR LE
EMBAGA SERVICESMBAGA SWITCHING LEMBAGA SERVICES
BANK
BANK
BANK
BANK
Sw i t c h C Sw i t c h D
Tidak efisien karena • 1 merchant banyak EDC (tidak Tidak ada koneksi antar switching
pembayaran jalan tol hanya efisien) untuk transaksi Kartu Debet
dapat menggunakan uang • Tidak semua kartu dapat diproses
elektronik dari Bank tertentu di seluruh EDC
Setelah GPN Setelah GPN Setelah GPN
BANK BANK
Sw i t c h A Sw i t c h B
LEMBAGA STANDAR LEMBAGA SWITCHING
LEMBAGA ST
LANDAR LE
EMBAGA SERVICESMBAGA SWITCHING LEMBAGA SERVICES
BANK
BANK
BANK
BANK
https://youtu.be/fXrh-oiyGwA : QRIS
Kebijakan Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) 27
BI bertugas untuk
memenuhi kebutuhan PENGELUARAN
PENCABUTAN DAN
PENARIKAN
uang di masyarakat: (Ps.15)
(Ps.17)
Koordinasi BI - Pemerintah
Kebijakan Sistem Pembayaran (SP) dan PUR 28
Optimalisasi non-tunai untuk physical distancing & menjaga higienitas uang tunai
Paket Regulasi KK
Menjamin Keberlangsungan Menyediakan Titik Layanan
meningkatkan buffer
operasional SP BI (tunai & non Penukaran Uang di Seluruh
comnsumption & fleksibilitas
tunai) serta SP industri Wilayah NKRI
non face to face
https://youtu.be/h9geZbRMiHQ
Perjalanan Rupiah
Perkembangan Ekonomi dan
Keuangan Digital
Lanskap Ekonomi dan Keuangan Digital
Tren digitalisasi mengubah perilaku transaksi masyarakat ke arah tuntutan yang
lebih besar pada mobilitas, kecepatan, fleksibilitas (open and omni platform),
serta keamanan…
Platform Open
Consumer New
Omni-
Standard Services
/Produsen
New Channe
Online
Activities
Globalization Channel
New
l Mengoptimalkan
dan Modularity
Technology Behavio Perkembangan
r
Ekonomi Digital
Tokenization, Omni-
Contactless Mobil P2PE Security Channel,
Fast Minimalisasi Risiko
e Open API
dan Ekses Negatif
Potensi Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia 32
Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Digital
Rp Triliun
25 60
40
dan Keuangan Digital 20
20
masih tetap meningkat dan 15
0
10
diproyeksikan tetap 5
-20
tumbuh…
-40
Nominal transaksi e-commerce Mar-2020 0 -60
tumbuh 9.9% (mtm) dan volume transaksi 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3
naik 18,1% (mtm). Salah satu pendorong 2017 2018 2019 2020
pertumbuhan tersebut adalah awareness
masyarakat terhadap penggunaan e- Source: Bank Indonesia
commerce khususnya di masa pandemi
Covid-19.
Metode pembayaran di e-commerce Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce (Volume)
didominasi oleh penggunaan digital Source: Digital Market Outlook - Statista
banking (transfer bank dan card not
present KK/debit online) dan UE.
Di sisi digital payments, setelah tumbuh
di kisaran 20% pada 2 tahun terakhir
(2018 – 2019), pasar digital payments
diproyeksikan akan terus tumbuh di
kisaran 9% - 17% di tahun 2020 – 2023. Perkembangan Floating
Fund UE (Rp, milyar)
Peran pelaku non bank di sistem pembayaran semakin menguat Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce
(Berdasarkan Volume)
Total Nominal Transaksi UE Akseptasi User dan Merchant UE Bank vs Non Bank Floating Fund UE Bank vs Non Bank
Reformasi
Struktural
Indonesia saat ini telah menerapkan beberapa koordinasi kebijakan di tingkat nasional, antara bank sentral, pemerintah,
dan instansi terkait sbb (Warjiyo & Juhro, 2016):
• Koordinasi pengendalian inflasi
• Koordinasi penguatan stabilitas sistem keuangan (SSK)
• Koordinasi penguatan reformasi struktural
• Koordinasi pendalaman pasar keuangan
• Koordinasi pengembangan ekonomi dan keuangan digital
Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 41
Sinergi dan Koordinasi dalam Kerangka KSSK 42
Koordinasi Bilateral juga dilakukan oleh BI dengan OJK & BI dengan LPS
untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tugas
Terima Kasih