Anda di halaman 1dari 7

BAB III

VEKTOR

Tentunya Kamu pernah mempelajari jurusan tiga angka di SMP. Gambar di atas menggambarkan
arah tiga kota yang menjadi rute penerbangan pesawat terbang. Kota 2 berarah 215 dari kota 1,
kota 3 berarah 300 dari kota 2, dan kota 1 berarah 079 dari kota 3. Jurusan tiga angka
merupakan pelajaran vektor yang menyatakan arah dan besar perpindahan.
Vektor menyatakan arah dan besar suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang, Navigasi
penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk keperluan itu. Peralatan navigasi
membutuhkan perhitungan vektoris yang sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga
menghasilkan keluaran manual atau digital. Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang
menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya.

A. Pengertian Vektor

Penggolongan besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari telah diketahui menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Namun ada juga pengelompokan lain berdasarkan nilai dan arah
besaran. Penggolongan semacam ini membedakan besaran-besaran menjadi dua kelompok, yaitu
besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar diartikan sebagai besaran yang hanya memiliki nilai
saja, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah. Contoh besaran
skalar lainnya adalah panjang, massa, waktu, suhu, kelajuan. perlajuan, usaha, daya sedangkan contoh
besaran vektor diantaranya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan sebagainya.
Gambar berikut ini merupakan besaran vektor diantaranya kecepatan angin, kecepatan arus air laut
yang menggerakkan kapal laut, kecepatan pesawat tempur.

Tentu saja kecepatan–kecepatan tersebut memiliki besar dan arah.

Gambar 1. Kecepatan angin Gambar 2. Kecepatan pesawat

Notasi besaran vektor dapat dinyatakan dengan huruf besar atau huruf kecil yang diberi tanda panah di
atasnya. Misalnya: vektor ab atau |AB|

B. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangi. Ada beberapa cara penjumlahan dan
pengurangan vektor.

1. Cara Grafis
Cara ini menekankan pada cara menggambarnya. Yang termasuk dalam cara grafis adalah cara
poligon, cara segitiga dan cara jajaran genjang.
a. Cara Poligon

c c
b r

b
a
a
   
Berikut ini adalah langkah-langkah penjumlah vektor r  a  b  c dengan cara poligon.
 gambarkan salah satu vektor yang kita pilih, misalnya vektor a
 Berikut menggambarkan vektor b dengan cara pangkal vektor b berada diujung
vektor a
 Kemudian gambarkan vektor c dengan cara yang sama

a b

 Gambarkan resultan vektor r yang merupakan jumlah dari vektor a, b dan c dengan
a ujung vektor c, vektor resultan
cara menggambarkan vektor dari pangkal vektor a ke
dinyatakan dengan besarnya atau penjang vektor resultan dan arahnya sesuai dengan
hasil dari gambar yang didapat, seperti vektor berikut ini

c
r

b. Cara Segitiga
Untuk cara segitiga, berlaku untuk tiap-tiap dua vektor. Semua pangkal vektor-vektor yang
akan dijumlahkan digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan vektor resultan
dengan menghubungkan kedua ujung vektor tersebut.


b b r
 r=a+b
a
a
c. Cara Jajaran Genjang
Untuk cara jajaran genjang, semua pangkal vektor-vektor yang akan dijumlahkan
digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan vektor bayangan masing-
masing vektor. Selanjutnya gambarlah vektor resultan dari titik tangkap ke perpotongan
vektor bayangan. Perhatikan contoh penjumlahan vektor secara jajaran genjang berikut ini.

Untuk vektor yang lebih dari dua; pertama kali tentukan a + b terlebih dahulu,
kemudian ( a + b ) + c, perhatikan contoh berikut ini.

2. Cara analitis.
 Resultan Vektor-vektor dalam Bidang Datar 2 Dimensi (x,y)
a. Segaris

b.Vektor yang membentuk sudut


Besar resultan vektor a dan b dirumuskan:

r = a + b + 2ab.cos 
2 2

 = sudut apit antara vektor a dan b


Batas besar resultan yang mungkin antara vektor a dan b adalah:
a-b <r<a+b
Arah vektor terhadap vektor maupun vektor dapat ditentukan dengan rumus sinus sebagai
berikut:
r a b
sin α = sin 1 = sin  2

c. Pengurangan Vektor
Selisih antara vektor a dan b, besarnya dirumuskan:

r= a2 + b2 – 2ab.cos 

 = sudut apit antara vektor a dan b

 Menguraikan vektor menjadi komponen-komponen dalam satu bidang


  
v vx vy
Suatu vektor dapat diuraikan menjadi vektor dan dimana masing-masing menyatakan
 
vx vy
vektor komponen dalam arah sb. X dan sb. Y. Besarnya vektor komponen dan adalah :
Y
vx
= v. cos  dan v y  v. sin 
V
kemudan Vy


v = vx 2  v y 2 X
Vx
 = sudut apit antara v dan sumbu X positif
Apabila yang membentuk sudut terhadap sumbu X lebih dari satu vektor maka:

v=  vx x   v y
2 2

Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan sumbu y
dari sistem koordinat Cartesius.
Vektor  v x = v cos  v y = v sin 
v1 1 v1 x = v cos 1 v1 y = v sin 1
v2 2 v2 x = v cos 2 v2 y = v sin 2
v3 3 v3 x = v cos 3 v3 y = v sin 3
v x = ................ v y = ................

Menurut Bresnick besar Resultan vektor dan arah ditentukan dengan :


 vY
( v X )  ( vY )
2 2
vX
VR = Arah resultan : tg  =

Contoh soal :

1. Dua buah vektor F1 = 5 N, F2 = 12 N membentuk sudut  = 600, maka tentukan resultan dari F 1 + F2
Jawab :

R= F12 + F22 + 2F1F2.cos 

52  132  2.5.12. cos 60


R=

R =
25  169  2.5.12.0,5 = 254 = 15,94

Y
2. Tentukan besar komponen gaya sumbu X dan Y gambar di samping
Jawab F=60N
Fx = F cos  = 60 cos 60° = 60 x 0,5 = 30 N Fy

600
Fy = F sin  = 60 sin 60° = 60 x 0,5 3 = 30 3 N
Fx

Latihan soal
1. Dua buah gaya searah dan satu garis kerja bekerja pada sebuah benda. Masing-masing gaya
besarnya 50 N dan 20 N. Tentukan besar resultan gaya yang bekerja pada benda itu !
2. Bagaimanakah menggambarkan gaya 8 N ke arah barat diteruskan gaya 6 N ke arah selatan secara
vektor? Berapakah resultannya ?
3. Tentukan resultan gaya-gaya yang saling tegak lurus seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.
Masing-masing gaya besarnya 20 N dan 50 N.

4. Dua buah vektor F1 dan F2 saling membentuk sudut 120o. F1 = 50 N dan membentuk sudut 30o
dengan Resultan kedua vektor, Hitunglah besar F2 dan R.
5. Dua buah gaya satu titik tangkap masing-masing besarnya F1 = 20 N dan F2 = 15 N.
a. Tentukan besar resultan maksimum dari kedua vektor tersebut!
b. Tentukan besar resultan minimum dari kedua vektor tersebut!
c. Tentukan besar resultan dan arah gaya resultan terhadap gaya F 1 jika sudut yang diapit oleh
kedua gaya = 60˚!

Anda mungkin juga menyukai