Anda di halaman 1dari 20

Nama : Riska Amalia

NIM : P07124118232
PKK :1
Kelompok : 4A
CI : Hj. Masliana, SST
CT : Darmayanti, M. Kes

A. Konsep Dasar Kehamilan


1. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi,yakni suatu masa antara kehidupan sebelum
memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti
setelah anak tersebut lahir (SukarnidanWahyu,2013).
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dan
terbagi dalam periode 3 triwulan / trimester (Nugroho, 2014).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester.
Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke
28 hingga minggu ke 40) (Prawirohardjo,2009).
2. Tanda – tanda kehamilan
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan(Marjati, 2011).
a. Tanda dugaan hamil
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea
dapat diinformasikan dengan memastikan hari pertama haid terakhir
(HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran
persalinan. Tetapi, amenorhea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik
tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan
biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.
2) Mual (nausea) dan muntah(emesis)
Pengaruh ekstrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada
pagi hari yang disebut morning sicknes. Dalam batas tertentu hal ini masih
fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum..
3) Syncope(pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala(sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini
sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan
hilang setelah 16 minggu.
4) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan
basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang
akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas
metabolisme hasil konsepsi.
5) Payudara Tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progestron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara.
Bersama somatomamotropin, hormon – hormon ini menimbulkan
pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua
bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran
kolostrum.
6) Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan
pertama akibat desakan uterus kekandung kemih. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk kerongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.
7) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat – tempat berikut ini
a) Sekitar pipi: cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi,
hidung, pipi, dan leher)
b) Sekitar leher tampak lebih hitam
c) Dinding perut: strie lividae/gravidarum (terdapat pada seorang
primigravida, warnanya membiru), strie nigra, linea alba menjadi lebih
hitam (linea grisae/nigra).
d) Sekitar payudara: hiperpigmentasi aerola mamae sehingga terbentuk
areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada
yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit
coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar
montgomeri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.
e) Sekitar pantat dan paha atas: terdapat strie akibat pembesaran bagian
tersebut.
8) Epulis
Hipertropi papila ginggivae/gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.
9) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi
disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.

b. Tanda Kemungkinan (Probability sign)


Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita
hamil.
Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal – hal berikut ini:
1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri.
3) Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperi bibir.\
4) Tanda chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5) Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi braxton hicks
Merupakan peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati
daeri pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinyam, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human cjorionic
gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
kehamilan. Hormon direkresi ini peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan
dieksresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah
konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 – 60. Tingkat tertinggi
pada hari 60 – 70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100 – 130.

c. Tanda Pasti (Positive sign)


Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang
dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal – hal berikut ini.
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stethoscope laenec, DJJ
baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian – bagian janin
Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih
sempurna lagi menggunakan USG.
4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupn USG.

3. Diagnosis Kehamilan
Menurut (Saifuddin, 2009), Diagnosis dibuat untuk menentukan hal-hal sebagai
berikut :
Kategori Gambaran
1.  Kehamilan normal 1.    Ibu sehat
2.    Tidak ada riwayat obstetri buruk
3.    Ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan
4.    Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal

2.  Kehamilan dengan 1.  Seperti masalah keluarga atau psiko – sosial,


masalah khusus kekerasan dalam rumah tangga, kebutuhan finansial,
dll
3.   Kehamilan dengan 1.  Seperti hipertensi, anemia berat, preeklamsi,
masalah kesehatan yang pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih,
membutuhkan rujukan penyakit kelamin dan kondisi lain – lain yang dapat
untuk konsultasi dan memburuk selama kehamilan.
atau kerjasama
penangananya
4.   Kehamilan dengan 1.    Seperti perdarahan, eklamsi, ketuban pecah dini, atau
kondisi kondisi – kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu dan
kegawadaruratan yang bayi
membutuhkan rujukan

4. Hormon – hormon kehamilan


Menurut Saryono (2010) hormon adalah zat kimia (biasa disebut bahan
kimia pembawa pesan) yang secara langsung dikeluarkan ke dalam aliran darah oleh
kelenjar – kelenjar, dan pada kehamilan hormon membawa berbagai perubahan,
terpusat pada berbagai bagian tubuh wanita.
Hormon yang paling berkaitan dengan kehamilan adalah :
Perubahan – perubahan hormonal selama kehamilan (trimester I sampai trimester
III)
a. Estrogen
Produksi ekstrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan paada akhir
kehamilan kadarnya kira – kira 100 kali sebelum hamil.
b. Progesteron
Produksi produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan ekstrogen,
pada akhir kehamilan produksinya kira – kira 250 mg/hari.
c. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya
adalah untuk mempertahankan korpus luteum.
d. Human Placenta Lactogen (HPL)
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Ia
bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
e.    Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena
ditekan oleh ekstrogen dan progesteron plasenta.
f.     Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi ekstrogen.
Sekresi air susu sendiri dihambat oleh ekstrogen di tingkat target organ.
g.    Growth Hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.
h.    TSH, ACHT, dan MSH
Hormon – hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
i.     Titoksin
Kelenjar tyroid mengalami hipertropi dan produksi T4 menikat.
j.    Aldosteron, Renin dan angiotensin
Hormon ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
k.   Insulin
Produksi insulin menigkat sebagai akibat ekstrogen, progesteron dan HPL.
l.   Parathormon
Hormon ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.

5. Perubahan – perubahan pada ibu hamil


a. Trimester pertama
Segara setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah, keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal ini
akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini :
1. Ibu untuk menbenci kehamilan, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan, dan kesedihan.
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya.
3. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita.
4. Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagai
beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat dimulai menggunakan energi
dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merakan
gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa
kecemasan dan tidak nyaman seperti seperti yang dirasakannnya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido(Marjati, 2011).
c. Trimester ketiga
1. sakit punggung disebakan karena meningkatnya beban berat yang anda bawa
yaitu bayi dalam kandungan.
2. Pernapasan, pada kehamilan 33 – 36 minggu banyak ibu hamil yang susah
bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan
paru ibu, tapi setalah kepala bayi yang sudah turun kerongga panggul ini
biasanya pada 2 – 3 minggu sebelum persalinan maka akan merasa lega dan
bernafas lebih muda.
3. Sering buang air kecil,pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP
membuat tekanan pada kandung kemih ibu.
4. Kontraksi perut, brackton – hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit yang
ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.
5. Cairan vagina,peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.
Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan pada
persalinan lebih cair

6. Tanda – tanda bahaya pada ibu hamil


Menurut Saryono (2010) ada 7 tanda bahaya kehamilan, yaitu :
1. Pendarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak diwajah dan jari – jari tangan
5. Keluar cairan vervaginam
6. Gerakan janin tidak terasa
7. Nyeri abdomen yang hebat

B. Asuhan Antenatal Care


1. Pengeretian Asuhan Antenatal Care
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998). Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya
hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan antenatal ialah
untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa
komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin,
dkk., 2002). Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil
baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya
fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005). Pelayanan antenatal terintegrasi
merupakan integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program lain yang
sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan
guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal.
2.Tujuan Asuhan Antenatal Care
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu juga
bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan, dan
pembedahan.
d. Mempersiapakan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapakan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal (Marjati, 2001).

3. Jadwal pemeriksaan Antenatal


Jadwal pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
b. Pemeriksaan ulang
Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan
Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan

4. Pelayanan Asuhan Standar Antenatal


Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12T,
sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yakni :
a. Timbang berat badan tinggi badan
b. Tekanan darah
c. Pengukuran tinggi fundus uteri
Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik no pada tepi atas sympisis dan
rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).
d. Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)
e. Pemberian imunisasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT yaitu nyeri,
kemerah – kemerahan dan bengkak untuk 1 – 2 hari pada tempat penyuntikan.
% Masa
Imunisasi Interval
Perlindungan Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan 0% Tidak ada
ANC pertama
TT 2 4 minggu 80 % 3 tahun
setelah TT 1
TT 3 6 bulan setelah 95 % 5 tahun
TT 2
TT 4 1 tahun setelah 99 % 10 tahun
TT 3
TT 5 1 tahun setelah 99 % 25 tahun/seumur
TT 4 hidup

f. Pemeriksaan Hb
g. Pemeriksaan protein urine
h. Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL
i. Pemeriksaan urine reduksi
j. Perawatan payudara
k. Senam ibu hamil
l. Pemberian obat malaria
m. Pemberian kapsul minyak beryodium
n. Temu wicara
5. Kebijakan Teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat, itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama
kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen – komponen
sebagai berikut :
a. Mengupayakan kehamilan sehat
b. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal rujukan
jika diperlukan
c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman
d. Perencanaan antisiapatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
terjadi komplikasi

C.Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil


1. Nutrisi
Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung
protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat.
Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan.
Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang
mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan
buah.
2. Hubungan seksual
Hubungan seksual selama hamil tidak dilarang,tetapi disarankan dihentikan bila:
a. Terdapat tanda infeksi, yaitu pengeluaran cairan disertai nyeri dan panas
b. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c. Terdapat pengeluaran cairan mendadak saat hubungan
d. Adanya riwayat abortus, partus prematurus, IUFD.
3. Pakaian
Pakaian yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak dipakai, tidak boleh
menekan badan karena pakaian yang menekan badan menyebabkan bendungan vene
dan mempercepat timbulnnya varices.
4. Olahraga saat hamil
Yang dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan
mendapatkan udara segar.
5. Istirahat dan tidur
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan
tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
6. Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau
terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gigi yang bersih
menjamin pencernaan yang sempurna.
7. Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan
segera dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan
persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan fisik
yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan menyenangkan
Pengkajian

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2020


Pukul : 20.30

A. Subyektif
1. Indentitas
Keterangan Istri Suami
Nama Ny. A Tn. A
Umur 29 Thn 35 Thn
Gol. Darah B AB
Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama Islam Islam
Status Menikah Menikah
Pekerjaan Karyawan Swasta Wiraswasta
Alamat Cempaka RT. 34 Banjarbaru
2. Prolog
Ny. A umur 29 th G2P1A0 hamil 38 minggu datang ke Bidan Praktik
Mandiri (PMB) Hj. Masliana bersama suaminya Tn. A pada tanggal 25 Agustus
2020 pada pukul 20.30 WITA, dengan pasien mengeluh susah tidur, kadang-kadang
perut terasa kencang-kencang, tidak ada keluar lendir darah/air sejak 2 hari terakhir.
Setelah dilakukan dilakukan pemeriksaan, diperoleh data TD : 120/80 Nadi :
80×/menit, suhu : 36,5⁰c , Pernapasan : 24×/menit, TFU : 28 cm, DJJ : 140x/menit,
BB : 65 kg, TB : 160 cm, LILA : 24 cm.

3. Keluhan Utama
Mengeluh susah tidur, kadang-kadang perut terasa kencang, tidak ada keluar lendir
darah/air sejak 2 hari terakhir.

B. Objektif
KU/ kesadaran compos mentis, TD : 120/80, Nadi : 80 ×/menit, suhu : 36,5⁰c,
Pernapasan : 24×/menit, TFU : 28 cm, DJJ : 140x/menit, Pergerakan Janin : 10x/hari,
Leopold 1 : Bulat, lunak, Tidak melenting (Presentasi bokong), Leopold 2 : Bagian kiri
perut ibu terasa keras, panjang seperti papan (Presentasi punggung), di bagian kanan
perut ibu teraba ekstremitas atau bagian-bagian kecil janin, Leopold 3 : Bagian
terbawah perut ibu teraba bulat, melenting (Presentasi kepala), Leopold 4 : Kepala janin
sudah masuk PAP atau Divergen, BB : 65 kg, TB : 160 cm, LILA : 24 cm.
Pemeriksaan Fisik :
1. Kepala : Rambut hitam, bersih, sedikit rontok dan tidak berketombe.
2. Muka : Tidak ada odem. conjungtiva merah muda, sklera iterik.
3. Hidung : Bersih, tidak ada polip.
4. Mulut dan gigi: Mulut dan lidah bersih tidak ada scorbut, gigi bersih tidak ada
caries.
5. Telinga : Simetris, bersih.
6. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pebesaran kelenjar getah bening
7. Payudara : Simetris kanan kiri
8. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, adanya striae dan linea, Kandung
kemih kosong dan tidak adanya mules, TFU 28 cm.
9. Genitalia : Tidak ada bekas luka parut, tidak ada tumor, tidak adanya benjolan,
tidak adanya varises.
10. Ekstermitas : Tungkai simetris, reflex patella (+). Tidak odema.

C. Analisa
G2P1A0 hamil 38 minggu janin tungal hidup fisiologis.

D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan Hasil dari pemeriksaan TTV.
 Rasionalisasi : TD : 120/80, Nadi : 80 ×/menit, suhu : 36,5⁰c, Pernapasan :
24×/menit, BB : 65 kg, TB : 160 cm, LILA : 24 cm, Pergerakan Janin : 10x/hari
 Evaluasi : Ibu Mengerti dan paham
2. Menjelaskan hasil dari pemeriksaan perut ibu
 Rasionalisasi :
a. Leopold 1 : Bulat, lunak, Tidak melenting (Presentasi bokong) bagian
teratas perut ibu, TFU : 28 cm, DJJ : 140x/menit.
b. Leopold 2 : Bagian kiri perut ibu terasa keras, panjang seperti papan
(Presentasi punggung), di bagian kanan perut ibu teraba ekstremitas atau
bagian-bagian kecil janin (Presentasi tangan dan kaki)
c. Leopold 3 : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, melenting
(Presentasi kepala)
d. Leopold 4 : Kepala janin sudah masuk PAP atau Divergen,
 Evaluasi : Ibu mengerti dan paham
3. Memberitahukan Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir
 Rasionalisasi : UK : 38 Minggu, HPL : 09 September 2020
 Evaluasi : Ibu mengerti dan paham
4. Menjelaskan penyebab dari keluhan ibu.
 Rasionalisasi : Ibu susah tidur saat malam hari bisa dikarenakan sakit punggung,
frekuensi buang air kecil yang meningkat pada malam hari, rasa cemas, nyeri
pada bagian perut, perubahan hormon dan ukuran perut yang semakin besar. Dan
perut terasa kencang karena perkembangan janin, akan mereda dengan sendirinya
atau setelah ibu mengatur posisi tubuh yang nyaman. Ibu hamil juga bisa
mengalami perut kencang akibat kembung atau gas di dalam lambung.
 Evaluasi : Ibu mengerti dan paham
5. Menjelaskan cara mengatasi keluhan ibu.
 Rasionalisasi :
a. Untuk mengatasi susah tidur
1) Tidur dengan Posisi yang Tepat, sebaiknya tidur menghadap ke sebelah
kiri untuk meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang menuju plasenta
secara maksimal. Tekuk kedua lutut dan jangan lupa letakkan bantal atau
guling di antara kedua lutut. Posisi tersebut membantu ibu mengurangi
sakit punggung yang dirasakan.
2) Siapkan Bantal Tambahan, bantal tambahan sangat berguna untuk
membantu ibu mendapatkan kenyamanan tidur saat hamil tua. Ibu bisa
menggunakannya untuk mengganjal tubuh saat ingin bersandar, untuk
menahan bagian perut atau untuk diselipkan di antara kaki saat ibu tidur
miring
3) Tidur Siang, sebaiknya hanya 1-2 jam saja. Jika terlalu lama, maka ibu
akan jadi sulit tidur di malam hari.
4) Olahraga Ringan, lakukan olahraga ringan, seperti berjalan santai,
berenang, yoga atau senam hamil.
5) Minum Segelas Susu Hangat, minum segelas susu hangat dapat
membantu ibu agar dapat bisa tidur dengan nyenyak. Kandungan  asam
amino tryptophan dalam susu dapat meningkatkan kadar serotonin dalam
otak yang membuat ibu dapat tertidur pulas. Mengkonsumsi makanan
yang tinggi karbohidrat dan protein juga dapat meningkatkan kualitas
tidur bagi ibu hamil.
6) Lakukan Relaksasi, melakukan relaksasi ketika menjalani kehamilan
dapat membantu ibu untuk mengurangi rasa cemas maupun stres yang
dirasakan. Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas tidur dan
menghindari gangguan tidur yang umumnya dialami oleh ibu hamil.
b. Untuk mengatasi perut kencang
1) Minum banyak air putih atau sari buah untuk membuat tubuh tetap
terhidrasi dengan baik.
2) Jangan lupa untuk mengganti posisi tubuh secara teratur. Hindari berada
dalam satu posisi dalam waktu yang terlalu lama, kebiasaan ini bisa
membuat peredaran darah tidak lancar dan menimbulkan rasa tidak
nyaman.
3) Misalnya sedang berdiri atau berjalan-jalan, sesekali duduk istirahat
dulu. Jangan terlalu mendadak juga saat berganti posisi. Pindah posisi
terlalu cepat juga bisa memicu rasa tegang dan tidak nyaman di perut.
4) Melakukan pijat agar tubuh terasa rileks, tetapi pastikan
sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
5) Mandi dengan air hangat juga bisa dilakukan untuk membantu
mengistirahatkan tubuh.
 Evaluasi : Ibu mengerti, paham dan bisa mengatasi penyebab keluhan ibu.
6. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
 Rasionalisasi :
a. Kontraksi yang teratur
b. Pecah air ketuban
c. Punggung sakit dan keram
d. Keluar lendir berdarah
e. Diare dan mual
 Evaluasi : Ibu mengerti, paham dan mengetahui tanda-tanda persalinan
CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/Tanggal Catatan Perkembangan (Data Fokus)


1 Selasa, S : Ibu hamil 39 minggu, mengeluh susah tidur, kadang-
01 – 08 – 2020 kadang perut terasa kencang, tidak ada keluar lendir
Pukul 19.30 darah/air sejak 2 hari terakhir.
WITA O : 1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat Badan : 65 kg
d. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36, 5 oC
Respirasi : 24x/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak tampak ada cloasma gravidarum
dan odema, muka tidak tampak pucat.
2) Mata : Bentuk tampak simetris, konjungtiva
tidak tampak pucat dan sclera tidak
ikterik.
b. Palpasi
Abdomen
LI : TFU teraba 2/3 jari dibawah prx
LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian
terkecil janin dan pada bagian kiri perut ibu
teraba keras dan memanjang (punggung
kanan)
LIII : Pada bagian terbawah perut ibu teraba keras,
bulat, dan melenting (presentasi kepala).
LIV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
4
(divergen), ( , V )
5
TFU : 30 cm
TBJ : (TFU - 11) x 155
= (30 - 11) x 155 = 2.945 gram
c. Auskultasi
1) DJJ : (+) Positif
2) Kejelasan : Jelas
3) Keteraturan : Teratur (11-11-12)
4) Frekuensi : 140 x/menit
A : G2P1A0, hamil 38 minggu janin tunggal hidup intra uteri
dengan fisiologis.
P : 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu :
a. Keadaan ibu baik
b. Keadaan janin baik
c. Usia kehamilan ibu sekarang 39 minggu
d. Taksiran berat janin ibu sekarang ± 2.945 gram
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa penyebab Ibu susah
tidur saat malam hari bisa dikarenakan sakit
punggung, frekuensi buang air kecil yang meningkat
pada malam hari, rasa cemas, nyeri pada bagian perut,
perubahan hormon dan ukuran perut yang semakin
besar. Dan perut terasa kencang karena perkembangan
janin, akan mereda dengan sendirinya atau
setelah ibu mengatur posisi tubuh yang nyaman. Ibu
hamil juga bisa mengalami perut kencang akibat
kembung atau gas di dalam lambung..
3. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan
secara rutin.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
2 Rabu, S : Ibu hamil 40 minggu, mengeluh sakit pinggang
08 – 09 – 2020 O : 1. Pemeriksaan Umum
Pukul 20.18 a. Keadaan Umum : Baik
WITA b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat Badan : 66 kg
d. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Suhu : 36, 5 oC
Respirasi : 22x/menit
3. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak tampak ada cloasma gravidarum
dan odema, muka tidak tampak pucat.
2) Mata : Bentuk tampak simetris, konjungtiva
tidak tampak pucat dan sclera tidak
ikterik.
b. Palpasi
Abdomen
LI : TFU teraba 3 jari bawah prx
LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba bagian
terkecil janin dan pada bagian kiri perut ibu
teraba keras dan memanjang (punggung
kanan)
LIII : Pada bagian terbawah perut ibu teraba keras,
bulat, dan melenting (presentasi kepala).
LIV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP
2
(divergen), ( , V )
5
TFU : 32 cm
TBJ : (TFU - 11) x 155
= (32 - 11) x 155 = 3.255 gram
c. Auskultasi
1) DJJ : (+) Positif
2) Kejelasan : Jelas
3) Keteraturan : Teratur (11-11-12)
4) Frekuensi : 138 x/menit
A : G2P1A0, hamil 39 minggu janin tunggal hidup intra uteri
dengan fisiologis.
P : 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu :
a. Keadaan ibu baik
b. Keadaan janin baik
c. Usia kehamilan ibu sekarang 40 minggu
d. Taksiran berat janin ibu sekarang ± 3.255 gram
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit pinggang yang
dialaminya sekarang ini disebabkan oleh :
a. Berat janin, rahim dan air ketuban membebani
tulang dan ototnya.
b. Dengan bertambahnya besar rahim, maka pusat
gaya gravitasi ibu hamil secara perlahan berubah
menjadi lebih ke depan, sehingga untuk dapat
berdiri tanpa terhuyung-huyung mau tidak mau ibu
harus menyesuaikan diri pada titik keseimbangan
yang baru.
c. Perubahan hormona pada ibu hamil akan
mempengaruhi jaringan ikat antar tulang menjadi
lebih longgar, tak terkecuali pada tulang-tulang
panggul sebagai persiapan ibu untuk melahirkan.
Cara mengatasinya :
1) Pilih posisi yang nyaman saat duduk atau
berdiri, bila sedang duduk angkat sedikit kaki
dan jangan menyilangkan kaki. Cobalah untuk
selalu mengubah posisi.
2) Hindari mengangkat beban berat, bila sedang
mengangkat sesuatu cobalah untuk berdiri
perlahan menggunakan penyangga tubuh.
3) Cobalah menggunakan bahan penghangat untuk
mengurangi nyeri pinggang seperti handuk atau
kain yang sudah direndam air hangat, pijat atau
urut pinggang dengan minyak penghangat.
4) Selalu menjaga kebugaran tubuh, seperti
olahraga ringan setiap hari.
3. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan
secara rutin, yaitu : Fe 1x1 tablet perhari, Prenatin 1x1
tablet perhari.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
Daftar Pustaka
Marjati. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika

Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hal. 11-13, 15-18, 21, 45.

Ramli. (2005). Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas

Saryono, 2010. Metode Penelitian Kualitatif, PT. Alfabeta, Bandung

Saifuddin AB. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC.
2009.

Anda mungkin juga menyukai