2 Skripsi Dina Bab I-IV Ok-1
2 Skripsi Dina Bab I-IV Ok-1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi normal tetapi kondisi ini bisa
menyebabkan resiko komplikasi pada ibu dan janin. Kehamilan diawali
dengan tahap konsepsi yaitu bersatunya ovum dan sperma yang terjadi setelah
proses ovulasi didalam ovum. Dua minggu pertama akan terbentuk zigot yang
merupakan sel pertama yang dihasilkan dari konsepsi yang akan terus
berkembang sampai menjadi janin (Mandriawati, 2012). Selama pertumbuhan
dan perkembangan janin dari bulan ke bulan hingga melahirkan diperlukan
kemampuan seorang ibu hamil untuk dapat beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi selama kehamilanya baik perubahan fisik dan psikologisnya
(Mandriawati, 2008 dalam Rante 2018).
Perubahan fisik dan perubahan psikologis yang terjadi pada masa
kehamilan menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III.
Perubahan yang terjadi meliputi beberapa masalah seperti dispneu, insomnia,
epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perinium,
nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi braxton hick,
kram kaki, edema pergelangan kaki (non Pitting) dan perubahan mood serta
peningkatan kecemasan (Perry, et al, 2010). Perubahan selama masa
kehamilan akan terus terjadi hingga menjelang waktu persalinan.
Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup
dan berkembang diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Nurasiah, 2012).
Pengetahuan dan kesiapan ibu sangat diperlukan untuk menghadapi proses
persalinan yang aman.
Ibu hamil penting sekali untuk memiliki pengetahuan dan kesiapan
tentang persalinan, terutama primigarvida. Primigravida adalah ibu yang
hamil untuk pertama kalinya. Pada umumnya ibu primigravida memiliki
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah
penelitian ini untuk mengetahui : “Pengaruh Edukasi Pada Ibu Primigravida
Yang Mengikuti Kelas Prenatal Terhadap Pengetahuan dan Kesiapan
Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas Naga Swidak Palembang” ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah ada : “Pengaruh Edukasi Pada Ibu
Primigravida Yang Mengikuti Kelas Prenatal Terhadap Pengetahuan dan
Kesiapan Menghadapi Proses Persalinan Di Naga Swidak Pembina
Palembang”.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan menghadapi proses persalinan sebelum
diberikan edukasi pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal.
b. Untuk mengetahui kesiapan menghadapi proses persalinan sebelum
diberikan edukasi pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal.
c. Untuk mengetahui pengetahuan menghadapi proses persalinan setelah
diberikan edukasi pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal.
d. Untuk mengetahui kesiapan menghadapi proses persalinan setelah
diberikan edukasi pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal.
D. Ruang Lingkup
Penelitian ini termasuk dalam area Keperawatan Maternitas yang
dilaksanakan untuk mengetahui “Pengaruh Edukasi Pada Ibu Primigravida
Yang Mengikuti Kelas Prenatal Terhadap Pengetahuan dan Kesiapan
Menghadapi Proses Persalinan di Puskesmas Naga Swidak Palembang”.
Variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh edukasi pada ibu
primigravida yang mengikuti kelas prenatal sebagai Variabel Independen
Pengetahuan dan Kesiapan menghadapi proses persalinan sebagai Variabel
Dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Primigarvida Trimester III
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber data dan informasi
mengenai pengaruh edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesiapan menghadapi proses persalinan pada ibu primigravida yang
mengikuti kelas prenatal di Puskesmas Naga Swidak Palembang.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
kesiapan bagi ibu primigravida menghadapi proses persalinan. Serta
dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada ibu
primigravida tentang proses persalinan, sehingga dapat
mempersiapkan diri dengan nyaman dan tenang saat proses persalinan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Bagi Peneliti dapat memperoleh ilmu pengetahuan mengenai
pemahaman dan upaya meningkatkan pencegahan masalah kesehatan
ibu dan anak (KIA).
b. Bagi Puskemas
Bagi Puskemas sebagai bahan untuk meningkatkan program
pemberian layanan edukasi yang dilakukan pada kelas prenatal bagi
ibu hamil untuk memberikan informasi yang terkait dengan proses
persalinan, kebutuhan bagi ibu bersalin, dan faktor-faktor lain yang
dapat memberikan pengetahuan dan kesiapan yang baik pada ibu
trimester III, agar persalinan berjalan dengan baik.
c. Bagi STIKes Muhammadiyah Palembang
Bagi Institusi dapat dijadikan sebagai bahan ajar khususnya dalam
keperawatan maternitas dalam mengetahui pengaruh edukasi pada ibu
7
F. Keaslian Penelitian
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur.
Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel tulur (ovum)
betul-betul perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan,
hanya sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari
jumlah yang sudah sedikit itu. Cuma 1 sperma saja yang bisa membuahi
sel telur (Mirza, 2008).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke 13-ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 18- ke 40)
(Saifuddin, 2009).
2. Tanda-tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sebagai berikut :
a. Gejala Kehamilan (dugaan kehamilan)
Menurut Yuliani, et al (2017), gejala kehamilan adalah sebagai
berikut: Tidak haid, Mengidam, Tidak nafsu makan (anoreksia), Mual-
muntah, Payudara membesar, erasa tegang, kesemutan, teraba benjolan
dan pembesaran puting, Sering kencing, Pingsan., Kelelahan, Aerola
dan puting menjadi lebih gelap., Mucul tuberkel/folikel montgomery,
Peningkatan suhu basal, padahl tidak ada infeksi, Keluar kolostrum,
Epulis, Konstipasi, Hipersalivasi, Quickening (gerakan janin yang
pertama, biasanya mulai usia 16 minggu), Pigmentasi kulit seperti
10
1
11
kloasma, Striae pada perut dan payudara linea nigra, vaskular spider,
eritema palmar.
B. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran
dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan
kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus
meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap
untuk pengeluaran janin dari rahim ibu. Persalinan normal adalah proses lahirnya
bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Persalinan normal dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
14
3. Lamanya Persalinan
Lamanya persalinan tentu berlainan bagi primigravida dan
multigravida, untuk primigravida kala I: 12,5 jam, Kala II: 80 menit, kala
III: 10 menit, kala IV: 14 jam sedangkan multigravida kala I: 7 jam 20
menit, kala II: 30 menit, kala III: 10 menit, kala IV: 8 jam. Pembukaan
serviks terbagi 2 fase: fase laten: pada fase ini pembukaan sangat lambat
dari 0-3 cm, fase aktif: pada fase aktif pembukaan lebih cepat, fase ini
15
5. Tanda-tanda Persalinan
Menurut aprilia (2011), tanda-tanda persalinan meliputi :
a. Tanda persalinan sudah dekat
1) Terjadinya lightening
Yaitu kepala memasuki PAP, pada primigravida akan terjadi
lighitiing menjelang minggu ke-36. Lighting menyebabkan : terasa
ringan di bagian atas dan terasa sesaknya berkurang, bagian bawah
16
6. Bentuk-bentuk Persalinan
Menurut Harianto (2010), ada macam-macam bentuk persalinan
adalah sebagai berikut :
a. Persalinan Normal
Proses pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (32-42
minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
b. Persalinan Spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir.
c. Persalinan Buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstrasi
dengan forceps atau dilakukan section caesaria.
d. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemebrian potocin atau
prostaglandin.
17
7. Tahapan Persalinan
Menurut Hidayat dan Sujianti (2010), ada 4 tahapan persalinan
adalah sebagai berikut :
a. kala I atau kala pembukaan dimulai dari adanya his yang adekuat
sampai pembukaan lengkap. Kala I dibagi 2 fase : fase laten (Ø seviks
1-3 cm – dibawah 4 cm) membutuhkan waktu 8 jam, fase aktif (Ø
serviks 4-10cm / lengkap), membutuhkan waktu 6 jam.
b. Kala II/kala pengeluaran : dari pembukaan lengkap sampai lahirnya
bayi. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan satu jam
pada multi.
c. Kala III/kala uri : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV/kala pengawasan : kala IV dumlai dari saat lahirnya plasenta
sampai 2 jam pertama post patrum.
C. Konsep Edukasi
1. Pengertian
Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditunjukan untuk
mempengaruhi orang lain mulai dari individu, kelompok, keluarga dan
masyarakat agar dapat meningkatkan terlaksananya hidup sehat seperti
yang diharapkan oleh pelaku pemberi informasi kesehatan (Fitriani, 2011).
Pendekatan edukasi merupakan pendekatan yang paling cocok
terhadap upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat melalui faktor
perilaku. Hal ini dikarenakan tindakan seseorang dalam pemeliharaan
kesehatan yang dihasilkan oleh edukasi didasarkan kepada pengetahuan
dan kesadarannya melalui proses pembelajarannya sehingga perilaku
tersebut diharapkan berlangsung lama (long lasting) dan menetap karena
didasari oleh kesadaran (Mardalena, 2012).
18
3. Metode Edukasi
Menurut Windasari (2014) ada beberapa metode dalam
memberikan edukasi, yaitu :
a. Metode Ceramah
Cerama adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara
dedepan sekelompok pengunjung.
b. Metode Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau
dipersiapkan di antara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu
dengan seorang pemimpin.
c. Metode Panel
Panel adalah pembicaraan yangsudah direncanakan di depan
pengunjung tentang sebuah topik dan diperlukan tigserta diperlukan
tiga panelis atau lebih serta diperlukan seorang pemimpin.
d. Metode Forum Panel
Forum panel adalah yang di dalamnya individu ikut berpartisipasi
dalam diskusi.
19
5. Media Edukasi
Ada beberapa bentuk media edukasi kesehatan antara lain
(Notoadmojo, 2012) :
a. Berdasarkan stimulasi indra
1) Alat bantu lihat (visual aid) yang berguna dalam membantu
menstimulasi indra pengihatan
2) Alat bantu dengar (audio aids) yakni alat yang dapat membantu
untuk menstimulasi indra pendengaran pada waktu penyampaian
bahan pedukasi/pendidikan.
3) Alat bantu lihat-dengar (audio visual aid)
b. Berdasarkan pembuatannya
1) Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide,
dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
21
D. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan merupakan hasil dari
tahu dan diperoleh setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia,
yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
g. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seeorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
3. Tingkatan Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu merupakan suatu upaya untuk mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan, dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan tanda-tanda
persalinan, apa saja yan harus disiapkan saat menghadapi persalinan.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa
harus mempersiapkan persalinan.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi merupakan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi disini merupakan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain. Misalnya dapat mengaplikasi ilmu atau materi yang
24
d. Analisis (Analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan,
dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat
meningkatkan pengetahuan dan kesiapan yang setelah dilakukannya
edukasi.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.
E. Konsep Kesiapan
1. Pengertian
Menurut Dalyono Slameto (2010) kesiapan adalah keseluruhan
kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau
jawaban tentang sesuatu dalam kondisi tertentu. Penyesuaian kondisi akan
berpengaruh dan memiliki kecenderungan seseorang terhadap responya
tentang sesuatu.
Kesiapan persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan untuk
menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil meliputi kesiapan fisik,
kesiapan mental, dan kesiapan emosional (Slameto, 2013).
d. Sosial budaya
Sosial budaya seperti orang jawa yang meyakini tidak baik
mempersiapkan persalinan sebelum bayi lahir yang disebut dengan
pamali.
e. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga dan kurangnya ibu dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan juga akan mempengaruhi sikap ibu dalam mempersiapkan
persalinannya.
c. Sabar (Patience)
Sabar adalah modal utama dalam proses kehamilan dan persalinan.
Sabar adalah ketika ibu hamil harus menunggu tanda-tanda persalinan
datang padahal hari perkiraan lahir sudah terlewati. Seringkali akibat
rasa tidak sabaran inilah maka mucul rasa takut, muncul rasa
khawatir, muncul rasa tidak percaya kepada tubuh dan bayi, dan
akibatnya berbagai intervensi yang sebenarnya tidak perlu di lakukan.
Dimana satu intervensi akan menimbulkan munculnya intervensi
berikutnya dan berikutnya lagi.
d. Tidak Kejar Target.
Proses kelahiran, kematian adalah rahasia Sang Pencipta. Dan ini
akan terjadi ketika Dia menghendakinya. Artinya bahwa seharusnya
tidak ada kata-kata death line di dalam proses persalinan. Ilmu
pengetahuan dan teknolongi berkembang untuk membantu dan
memudahkan mendampingi proses persalinan.
e. Percaya Diri (Trust)
Belajar untuk “mendengarkan” tubuh belajar untuk mempercayai
tubuh adalah elemen kunci dalam keberhasilan sebuah persalinan
alami. Ketika mind set menyatakan bahwa tubuh seorang wanita
diciptakan untuk melahirkan alami, maka akan mampu menjalani
proses persalinan tersebut walaupun mungkin proses tersebut begitu
tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Namun sabaliknya jika di
dalam diri tidak percaya diri, maka tidak akan mampu melewati masa-
masa itu dengan baik.
f. Pengakuan dan Penerimaan (Acknowledgment)
Terkadang ada suatu kondisi dimana memang tidak memungkinkan
untuk melahirkan dengan normal alami. Mencoba untuk berdamai
31
waktu istirahatnya istirahatnya berkurang, tifak ada waktu dan biaya untu
memeriksa kehamilannya (Astuti, 2012).
F. Kelas Prenatal
1. Pengertian
Kelas prenatal merupakan kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 20 minggu – 36 minggu (menjekang persalinan)
dengan jumlah peserta mksimal 10 orang. Dalam kelas prenatal ibu-ibu
akan belajar bersama, berdiskusi dan bertukar pengalaman mengenai
kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyelutuh serta dapat di lakukan
secara terjadwal dan bekesinambungan (Kemenkes RI, 2018).
Kelas prenatal di fasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan
menggunakan paket kelas prenatal yaitu buku KIA, flip Chart (lembar
balik. Pedoman pelaksanaan kelas prenatal, pegangan fasilitator ibu hamil
dan Buku senam ibu hamil (Kemenkes RI, 2018).
H. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Kehamilan
Mempersiapakan transportasi
Pengetahuan : Membuat rencana pembuat keputusan
1) Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Pendidikan Siaapa yang menenemani persalinan
Pekerjaan
Umur Membuat rencana persalinan
Minat Komponen penting dalam menghadapi persalinan
Pengalamn kebudayaan lingkungan sekitar
Informasi Kesiapan :
2) Tingkat pengetahuan
Tahu
Memahami
Aplikasianalisis
Sintesis
evaluasi
Penatalaksanaan
42
Sumber : Aprilia (2013) , Notoatmodjo (2012) , Mubarak (2007), Pantiawati dan Saryono
(2010), kusmiyati (2009).
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,
DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah gambaran dan arahan asumsi varaibel yang
diteliti dan hasil sebuah sintesis dari proses berfikir deduktif dan induktif
(Hidayat, 2014)
Pengetahuan
Kesiapan
Edukasi pada ibu menghadapi
menghadapi
primigravida persalinan
persalinan
yang mengikuti
kelas prenatal
Keterangan :
Variabel Independent : Edukasi pada ibu primigravida yang mengikuti
kelas prenatal
Variabel Dependent : Pengetahuan menghadapi proses persalinan,
kesiapan menghadapi proses persalinan
B. Definisi Operasional
43
No Variabel Definisi Operasional42 Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Pengetahuan Segala apa yang kuesioner Mengisi Nilai Mean / Median Rasio
diketahui ibu hamil kuisioner pengetahuan ibu
tentang persalinan primigravida
sebelum dan setelah menghadapi proses
diberikan edukasi persalinan sebelum
dan sesudah
dilakukan kelas
prenatal
2. Kesiapan Kemampuan yang kuesioner Mengisi Nilai Mean / Median Rasio
dimiliki ibu hamil kuesioner kesiapan ibu
dalam menghadapi primigravida
persalinan sebelum dan menghadapi proses
setelah diberikan persalinan sebelum
edukasi dan sesudah dilakukan
kelas prenatal
3. Edukasi Pemberian informasi Leaflet dan observasi Dilakukan / tidak Nominal
untuk dapat booklet dilakukan
meningkatkan
pengetahuan dan
kesiapan menghadapi
proses persalinan.
C. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara suatu penelitian, patokan duga
atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
tersebut (Notoatmodjo, 2012).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah :
a. Ha = Ada Pengaruh Edukasi Pada Ibu Primigravida Yang Mengikuti
Kelas Prenatal Terhadap Pengetahuan Menghadapi Proses
Persalinan.
b. Ha = Ada Pengaruh Edukasi Pada Ibu Primigravida Yang Mengikuti
Kelas Prenatal Terhadap Kesiapan Menghadapi Proses Persalinan.
44
A. Desai Penelitian
Penelitian ini bersifat ekperimen atau quasi ekperimen dengan desain
one grup pretest-postest yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi
pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal terhadap pengetahuan
dan kesiapan menghadapi proses persalinan. Pada penelitian ini dimulai
dengan memberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
kesiapan menghadapi proses persalinan sebelum diberikan edukasi pada ibu
primigravida yang mengikuti kelas prenatal selanjutnya diberikan edukasi.
Kemudian diberikan posttest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
kesiapan ibu setelah diberi edukasi pada ibu primigravida yang mengikuti
kelas prenatal.
Bagan 4.1 Alur Intervensi Penelitian
One grup pretest-posttest design
O¹ X O²
Ket :
O¹ : Pretest dengan cara mengisi kuisioner pengetahuan menghadapi
proses persalinan sebelum diberikan edukasi pada ibu primigravida
yang mengikuti kelas prenatal.
45
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi subyek penelitian ini adalah :
1) Ibu hamil trimester III
2) Ibu yang mengikuti kelas prenatal
3) Mampu berkomunikasi dengan baik
b. Kriteria ekslusi
Adapun kriteria ekslusi sampel penelitian ini adalah:
1) Ibu hamil yang memiliki komplikasi seperti PEB dan penyakit
lainnya.
3 Besaran sampel
Penentuan besaran sampel pada penelitian ini menggunakan rumus
analisa berpasangan (Dahlan, 2016)
Keterangan :
: Besaran Sampel
Ulfa (2015)
47
Keterangan :
Data primer adalah data yang langsung diambil atau diperoleh dari
ibu hamil dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan dengan
menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) pengetahuan dan kesiapan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain
(Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari pihak
Pusesmas Naga Swidak Palembang.
B. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari
beberapa pertanyaan dalam bentuk objektif tentang pengetahuan dan
kesiapan. Cara penguisian kuisioner adalah dengan memberikan tanda ceklist
sesuai dengan hasil yang diinginkan. Kuisioner di ambil berdasarkan
penelitian Putranti (2014)
1 Kuisioner pengetahuan
Alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
kuisione (angket). Untuk variabel pengetahuan tetang persalinan
menggunakan pertanyaan tertutup yang di didesain dengan skala model
guttman yang berisi tentang aspek-aspek yang diukur meliputi : pengertian
persalinan, faktor yang mempengaruhi persalinan, tanda-tanda persalinan,
tahapan persalinan. Penilaiannya diberikan nilai 1 untuk jawaban benar
dan salah diberi nilai 0. Pengetahuan memiliki skor tertinggi 21 dan skor
terendah 0 dikelompokkan kedalam 3 kelompok : baik (skor 15-21), cukup
(skor 8-14) dan kurang ( skor 0-7).
Kisi-kisi kuisioner pengetahuan :
Tabel 4.2 kisi-kisi kuisioner pengetahuan
Variabel Indikator No. Butir soal
Pengetahuan a. Pengertian persalinan 1,2,3,4,24
49
2 Kuisioner kesiapan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
kuisioner (angket) dengan pertanyaan yang sudah disediakan jawaban
yang bersifat tertutup. Kuisioner tertutup yang di gunakan dengan desain
berdasarkan skala modem likert berisi pertanyaan mengenai kesiapan fisik
dan mental. Untuk pertanyaan yang favorable maka penghitungan skor
atau nilainya Sangat setuju (SS) bernilai 4, Setuju (S) bernilai 3, Tidak
setuju (TS) bernilai 2, dan Sangat tidak setuju (STS) bernilai 1 untuk
pertanyaan unfavorable perhitungan skor atau nilainya adalah Sangat
setuju (SS) bernilai 1, Setuju (S) bernilai 2, Tidak setuju (TS) bernilai 3,
Sangat tidak setuju (STS) bernilai 4. Kesiapan memiliki skor tertinggi 72
dan skor terendah 18 dikelompokkan menjadi 3 kelompok baik (skor 55-
72), cukup (skor 37-54), cukup (skor 18-36).
Kisi-kisi kuisioner kesiapan :
Tabel 4.3 kisi-kisi kuisioner kesiapan
Variabel Indikator No. Butir soal
Kesiapan a. Komponen dalam 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
menghadapi persalinan
b. Persiapan Mental dalam 11,12,13,14,15,16,17,18
menghadapi persalinan
Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan pada kuisioner tersebut. Uji
validitas yang dilakukan bertujuan untuk apakah butir pertanyaan tersebut
sudah valid untuk mengukur indikatorya. Uji validitas menggunakan
rumus person product moment. Suatu indtrumen dinyatakan valid jika r
hitung lebih besar dari r tabel (Riduwan, 2010). Untuk pengetahuan dari
24 pertanyaan hanya 21 yang valid dan 3 tidak (19,23,24) valid dan untuk
50
Setelah semua isian kuisioner terisi penuh dan benar, dan juga sudah
melewati coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data
agar dapat di analisis. Proses data dilakukan dengan meng-entry data
dari kuisioner ke paket program komputer. Entry dari data kuisioner
yang telah di coding kemudian dilakukan analyze frekuensi untuk
mengetahui frekuensi dari setiap variabel yang di dapatkan dari
responden (Notoatmodjo, 2012).
d. Cleaning (Pembersian Data)
Celaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dientry, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
dimungkinkan terjadi pada saat kita mengentry ke komputer
(Notoatmodjo, 2012). Data yang di entry berupa
e. Mengeluarkan Informasi
Setelah melakukan editing, coding, data entry, data cleaning. Peneliti
menyajikan data dalam bentuk tulisan dan tabel (tabulasi)
(Notoatmodjo, 2018).
2 Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mengetahui gambaran atau
dekripsi terhadap variabel yang diteliti. Setiap kategori jawaban pada
variabel dependen ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan selanjutnya dilakukan analisis secara univariat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah edukasi pada ibu primigravida yang
mengikuti kelas prenatal sedangkan variabel terikat dalam penelitian
ini adalah pengetahuan dan kesiapan mengahadapi proses persalinan.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel-
variabel penelitian, yaitu variabel bebas (edukasi pada ibu primigravida
yang mengikuti kelas prenatal) dan variabel terikat (pengetahuan dan
kesiapan menghadapi proses persalinan). Uji normalitas data
52
1 Tahap Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Pada tahap ini peneliti mengurus surat perizinan tempat penelitian
dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian dari pimpinan
program studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembang
yang diajuakan ke Puskesmas Naga Swidak Palembang.
b. Persiapan Peneliti
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mempelajari terlebih
pengaruh edukasi terhadap pengetahuan dan kesiapan menghadapi
persalinan pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal di
puskesmas Naga Swidak Palembang.
2 Tahap Penelitian
Pada tahap ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan
langkah-lngkah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan responden terlebih dahulu dengan mengambil
responden sesuai dengan kriteria.
b. Melakukan perkenalan identitas dengan responden.
c. Memberikan informasi penelitian dengan sejelas-jelasnya kepada
responden penelitian.
d. Melakukan kesepakatan atau informed concent kepada responden dan
melakukan kesepakatan yang akan dilakukan.
e. Membagikan kuesioner untuk memperoleh data mengenai pengetahuan
dan kesiapan menghadapi proses persalinan sebelum diberikan edukasi
pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal.
f. Kuesioner dikumpulkan kembali.
g. Intervensi dengan cara melakukan edukasi pada ibu primigravida yang
mengikuti kelas prenatal sekitar 15-20 menit.
h. Membagikan kuesioner untuk memperoleh data mengenai pengetahuan
dan kesiapan menghadapi proses persalinan setelah diberikan edukasi
pada ibu primigravida yang mengikuti kelas prenatal.
54
E. Etika Penelitian
Dalam penelitian peneliti mengajukan permohonan ijin kepada
Puskesmas pembina Palembang sebagai tempat penelitian melalui
rekomendasi dari institusi pendidikan. Selanjutnya lembar persetujuan
disampaikan kepada responden dengan menekankan pada etika yang meliputi:
(Hidayat, 2011).
a. Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang
harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi pasien,
tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur
pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,
informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.
b. Anonymity
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
55
d. Benefecience
Dalam penelitian, penelitian melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan
prosedur penelitian sehingga mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi
subjek penelitian serta peneliti meminimalkan dampak merugikan objek.
e. Justice
Prinsip keadilan memiliki konotasi dari keterbukaan dan adil. Dalam
penelitian, penelitian harus melakukan penelitian secar jujur, hati-hati,
profesional, berperikemanusiaan. Prinsip keadilan menekakankan seberapa
kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata
dan sesuai dengan kebutuhan.
f. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dari subyek dijamin oleh
peneliti, seluruh informasi akan digunakan untuk kepentingan penelitian
dan hanya kelompok tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil penel
56
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Y. 2011. Melahirkan dengan rasa nyaman tanpa rasa sakit. Jakarta :
Gramedia Widyasarana Indonesia
Astuti, Sri, et al. 2017 . Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Bandung : Erlangga
Dahlan, M.S. 2016. Besaran sampel dalam penelitian kedokeran dan kesehatan.
Jakarta : Epidemiologi indonesia
Hidayat, A.A . 2014. Metod penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : slemba Medika
57
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-marantikas-940-1-
babi-v.pdf diakses pada tanggal 17/12/2019 tingkat pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD kota
surakarta.
http://e-journal.poltekkes-palangkaraya.ac.id/jfk/article/download/43/22 tanggal
akses 13/12/2019 Hubungan Pelaksanaan Kelas Antenatal Dengan Jenis
Persalinan Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun
2016
http://journal.unipdu.ac.id:8080/index.php/edumidwifery/article/download/752/70
4 tanggal akses 13/12/2019 Pengaruh Pengetahuan Tentang Kelas
prenatal Terhadap Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Nganjuk
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/718/147032087.pd
f?sequence=1&isAllowed=y tanggal akses 26/11/2019.
Kemenkes RI. 2011 pedoman Pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta : Kemenkes
RI
Kemnkes RI . 2018. Peran Rumah Sakit Dalam menurunkan AKI dan AKB.
Jakarta : Kemenkes RI
Mardalena, AP. 2012 . Rencana pemilih penolong dan tempat persalinan ibu
hamil setelah pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan aman.
Bandung : fakultas ilmu keperawatan universitas padjadjaran Bandung,
jawa barat.
Naha, M.K dan Sri Handayani . Analisis Kesiapan Ibu Hamil Dan Keluarga
Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar
Tahun 2017 vol 12 no 12 tahun 2018.
Perry SE, Lowdeermilk DL. 2010 . Maternity Nuursing . Mosby : St. Louis
Puranti V.P. 2014. Hubungan pengtahuan dan sikap tentang persalinan dengan
kesiapan primigravida menghadapi persalinan. Sripsi. Stikes Yogyakarta
Rohani, et al. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. jakarta : Salemba
Medika.
59
Rukiyah, et al. 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : Trans Info Media.
Yuliani, Diki Retno, dkk. 2017 . Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kehamilan Ter-
Update Disertai Program Pemerintah Berkaitan Dengan Antenatal Care .
Jakarta : 2017