Anda di halaman 1dari 7

KURIKULUM ADIWIYATA SDN

MUKTRIHARJO KIDUL 01

KURIKULUM ADIWIYATA
SD NEGERI MUKTIHARJO KIDUL 01
“MUKTI PEDULI”

A.   Pendahuluan
Sekolah Berbudaya Lingkungan, perlu mendapat perhatian kita semua. Alasannya
sederhana, "Bumi kita semakin  rusak" lingkungan  tempat kita berada  sudah tidak lagi 
memberikan rasa nyaman.  Siapakah yang merusak Bumi ini, jangan sepenuhnya menyalahkan  
pihak lain atau orang lain, kita pun terlibat di dalamnya.
ADIWIYATA merupakan program terhadap sekolah untuk mewujudkan sekolah
berwawasan dan peduli lingkungan (Sekolah Berbudaya Lingkunngan). Adiwiyata mempunyai
makna “Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan
hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan”. Hal ini sesuai dengan gfirman
Allah :
Carilah olehmu kehidupan akherat, janganlah kau lupakan urusan dunia, berbuat baiklah
terhadap sesama manusia sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kalian dan janganlah
berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan ( Q.S.:   )

1.  Tujuan Program Adiwiyata


    Program Adiwiyata bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi
tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah
tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan.
    Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping
pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan,
kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta
penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen
sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai
tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara
terencana dan terus menerus secara komperensif.
2. Indikator Program Adiwiyata di SDN Muktiharjo Kidul 01
A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan
beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan
lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program
Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan.
Pengembangan kebijakan sekolah di SDN Muktiharjo Kidul 01 antara lain:
1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan non-
kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup.

B.   Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan


Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dilakukan melalui pembelajaran
integral dengan mata pelajaran-mata pelajaran lain seperti IPA, IPS, SBK, Penjasorkes, dll, yang
disajikan secara TEMATIK, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan
untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan
persoalan lingkungan sehari-hari (isu lokal).

Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:


1.      Pengembangan model pembelajaran Tematik bagi kelas I, II dan III
2.      Pembelajaran lingkungan secara integral dalam setiap model pembelajaran Tematik bagi kelas
IV, V dan VI
3.      Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat
sekitar.
4.      Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.

C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif


    Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu
dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga
diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang
memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.
     Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
1.   Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif
di sekolah.
2.   Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3.   Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan
hidup di sekolah.

D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah


    Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana
dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:

1.   Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.
2.   Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3.   Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).
4.   Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
5.   Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

B.    Pelaksanaan Program Adiwiyata di SDN Muktiharjo Kidul 01


Lingkungan Sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta proses pem-belajaran
yang bermutu. Pemberian pengetahuan dan pembentukan kesadaran tentang perilaku hidup
bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika dilakukan pada siswa  sejak di bangku sekolah dasar.
Diharapkan ketika berada di luar lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan
sehat seperti saat di sekolahnya.
Sekolah yang berbudaya lingkungan sebagai salah satu wadah peningkatan pengetahuan
dan kemampuan siswa memiliki peran penting dalam menyumbang perubahan yang terjadi
dalam keluarga. Bagaimana menghargai air bersih, memahami pentingnya penghijauan,
memanfaatkan fasilitas sanitasi secara tepat serta mengelola sampah menjadi pupuk tidak
terpisahkan dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen
terkecil dalam masyarakat perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi pengaruh pada
masyarakatnya.
Pengolahan lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan
kemampuan siswa dalam pengelolaan air, sampah, energi dan halaman yang ada disekitar
sekolah.

1.      Pengelolaan Air di Sekolah


Kita dapat membayangkan apabila di sekolah kekurangan air bersih ! tentunya sekolah
menjadi kotor karena jarang atau tidak pernah dibersihkan, kamar mandi mengeluarkan bau yang
tidak sedap, dan merasa tidak nyaman atau kesulitan bila kita hendak ke WC. Akibatnya
lingkungan sekolah menjadi tidak sehat sehingga dapat mengganggu kenyamanan belajar.
Ketersediaan air bersih disekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak. Hal
ini mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan dapat mencapai
ratusan orang. Sehinga kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan air
disekolah adalah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci peralatan
laboratorium dan menyiram tanaman.
Sumber air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan warga sekolah dapat berasal
dari air PDAM, sumur gali dan sumur pompa, Untuk mengurangi ke-terbatasan air bersih
disekolah, dapat dilakukan dengan upaya penghematan melalui penentuan prioritas. Misalnya,
air bersih  dari PDAM hanya digunakan untuk me-masak dan minum, air sumur digunakan untuk
mandi, cuci, dan kakus (MCK). Sedangkan untuk menyiram tanaman dan kolam ikan digunakan
air  yang berasal dari bak-bak penampungan air hujan dan limbah air wudhu
Teknologi pengolahan air limbah yang digunakan tentu sangat mahal harganya. Sehingga
di SDN Muktiharjo Kidul 01 belum mampu memenuhi hal itu. Adapun cara untuk
mengatasi  keterbatasan air bersih dilakukan dengan cara penghematan air saat pamakaian dan
selalu menutup kran air apabila terlihat terbuka sehingga air tidak terbuang percuma. Hal ini
telah dilakukan melalui kegiatan pembiasaan dan pemasangan slogan hemat air,

2.      Perawatan Sanitasi
Sanitasi merupakan Komponen yang sangat penting dalam kehidupan, termasuk lingkungan
sekolah. Sanitasi di SDN Muktiharjo Kidul 01 terdiri atas 10 kamar mandi dan 2 WC yang
digunakan oleh siswa. Sedangkan saluran pembuangan air yang terdapat disekeliling sekolah
mendapatkan perawatan secara berkala, terlebih menjelang musim hujan. Perawatan kamar
mandi dilakukan oleh anak-anak dan penjaga sekolah agar selalu terjaga kebersihannya.
Sedangkan perawatan saluran sebulan sekali diadakan kegiatan jumat bersih agar kondisi selokan
air lancar untuk pembuangan.

3.      Pengelolaan Sampah di Sekolah


Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan,
maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti cara-cara yang baik dan benar. Apa
pentingnya pengelolaan sampah disekolah ? Pada prinsipnya semakin sedikit dan semakin dekat
sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaan-nya akan semakin mudah dan baik, serta
lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan-tahapan pengelolaan sampah disekolah adalah :
a.       Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan
pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik
dan anorganik disetiap kawasan sekolah.
b.      Pemanfaatan kembali sampah terdiri atas :
1.     Pemanfaatan sampah organik, seperti komposting (pengomposan) sampah yang mudah
membusuk dapat diubah manjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan
fungsi kawasan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan melakukan kegiatan
composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70 % dapat direduksi hingga
mencapai 25 %.
2.      Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan
kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas,
atau kertas daur ulang. Sedangakan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya
menjual barang bekas seperti kertas, plastic, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air
minum dalam kemasan.
3.      Tempat pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara
ekonomis baik dari kegiatan komposting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya
mencapai + 10 % harus dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) disekolah.
Selain itu untuk menciptakan suatu kondisi sekolah yang sehat, sekolah harus memenuhi
kriteria, antara lain kebersihan dan ventilasi ruangan, kebersihan kantin, WC, kamar mandi,
tempat cuci tangan, melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, bimbingan
konseling dan manajemen peran serta masyarakat.

4.      Penghematan Energi di Sekolah


Penggunaan energi di sekolah sangat penting agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik. Penggunaan energi disekolah biasanya untuk menerangi ruangan-ruangan,
menyalakan barang-barang eletronik seperti komputer dan media pembelajaran, mengalirkan
pompa air dll.
Di sekolah hendaknya kita bersama-sama bertanggung jawab untuk memelihara dan
menghemat pada saat pemakaiannya. Banyak cara yang dapat kalian lakukan dalam rangka
pengelolaan energi disekolah, misalnya melalui penggunaan cahaya matahari untuk menerangi
ruangan-ruangan belajar dikelas, perpustakaan, laboratorium, dll. Menghemat pemakaian air
karena dialirkan menggunakan listrik, mematikan lampu-lampu yang masih menyala saat siang
hari. Mematikan alat-alat elektronik seperti komputer dan televise saat sedang tidak digunakan.
Untuk membiasakan penghematan energi, sekolah melakukan pembelajaran hemat energi
melalui keteladanan guru, pengawasan, penggunaan lamu hemat energi,dan slogan-slogan hemat
nergi

5.      Pengelolaan Halaman Sekolah


Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar
kelas, seperti di halaman. Halaman sekolah selain di tata keindahannya, juga perlu
memperhatikan persyaratan kesehatan. Halaman sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua warga sekolah.
Areal halaman SDN Muktiharjo Kidul 01 terbagi menjadi 2, yaitu halaman yang tertutup
paving dan taman. Halaman yang berpaving digunakan untuk olahraga, upacara bermain dll.
Dengan ditutup paving diharapkan tidak becek ketika hujan namun resapan air tetap terjaga dan
mengurangi debu di musim kemarau. Adapun taman, ditanami tumbuhan peneduh dan bunga-
bunga untuk menciptakan suasana yang teduh dan asri.
Perawatan halaman ini dilakukan oleh penjaga sekolah, guru dan siswa melalui tim “Mukti
Peduli” dengan cara menyapu, pungut sampah, dan menyiram tanaman

6.      Pengelolaan Lahan Kosong


Selain halaman sekolah, masih terdapat lahan kosong di sekitar bangunan sekolah. Lahan
kosong di SDN Muktiharjo Kidul 01 dimanfaatkan sebagai media tanam, tanaman apotek hidup,
kebun gizi , taman buah dan kolam ikan. Penanaman lahan kosong ini tujuan utamanya adalah
sebagai sebagai media pembelajaran lingkungan baik dalam mata pelajaran KPDL atau
pembelajaran integral mata pelajaran lain yang relevan.
Penanaman dan perawatan ini dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru yang terbentuk
dalam tim “Mukti Peduli”

7.      Pengelolaan UKS
UKS merupakan sarana perlayanan kesehatan sekolah bagi siswa dalam menangani
pertolongan pertama masalah kesehatan. Pelayanan kesehatan di UKS dilaksanakan oleh Dokter
Kecil dibawah kordinasi guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) yang
bekerjasama dengan Puskesmas Tlogosari Kulon dan pihak lain yang berkompeten.
Adapun kegitan UKS di SDN Muktiharjo Kidul 01 meliputi :
a.       Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
b.      Pelayanan Kesehatan siswa
c.       Pengawasan kesehatan siswa
d.      Pengawasan Gizi siswa
e.       Mengikuti Lomba UKS dan Dokter Kecil

8.      Pemberdayaan Kantin Sekolah


Kantin Sekolah  merupakan sarana perlayanan gizi sekolah bagi siswa dalam menangani
pemenuhan gizi siswa di sekolah. Pelayanan Kantin Sekolah dilaksanakan oleh Paguyuban
Walimurid dibawah kordinasi guru dan kepala sekolah.
Adapun kegitan Kantin di SDN Muktiharjo Kidul 01 meliputi :
a. Menjual makanan bergizi dan higienis
b. Menjual minuman sehat
c. Menjual makanan ringan
Tujuan lain dari kantin Sekolah adalah sebagai media pembelajaranm matematika, IPS, IPA
dan pelajaran lain yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai