Materi Training 2G Radio Network Planning Concept PDF
Materi Training 2G Radio Network Planning Concept PDF
Proses planning
adalah proses yang
paling penting untuk
mendapatkan kualitas
jaringan yang baik.
Faktor pertimbangan RF
Planning
5
Step by step proses RF
Planning
Step by step proses RF
Planning
Analisis trafik dan
coverage
Perencanaan
Rollout
Perencanaan
pasar Link Budget
operator
Trafik dan
Coverage
Konfigurasi
Model Trafik
BTS
Kebutuhan
coverage
Step by step proses RF Planning
Analisis trafik dan
coverage
Step by step proses RF Planning
Nominal cell plan
Pada saat penentuan Nominal Cell Plan
data-data mengenai perangkat yang
akan digunakan seperti tipe BTS, tipe
antena, tipe feeder sudah harus
didefinisikan, juga data-data mengenai
lokasi site dan juga coverage
predictions dengan model propagasi
yang telah di-tuning sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
4. Informasi adanya
Pada saat penentuan posisi site halangan
biasanya terdapat tiga titik yang
akan di survey. Dari ketiga titik 5. Sketsa dan gambar
tersebut terdapat batas toleransi sekeliling site
biasanya 20% dari jarak antar
site. Misalnya pada jaringan GSM
dengan jarak rata-rata 800 meter
di area urban maka lokasi yang
di-survey dari titik awal
maksimum dengan radius 160
meter.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey
Setelah survey
selesai dilakukan
maka penentuan
frekuensi BCCH
dan frekuensi
TCH dilakukan.
Implementasi
Pada tahap ini
dilakukan
pekerjaan
instalasi,
commisioning dan
testing.
Step by step proses RF
Planning
Proses Optimasi Hal-hal dilakukan
saat PLO antara
Setelah site on-air maka lain :
1. Konfigurasi dilapangan
dilakukan proses optimisasi sudah terimplementasi sesuai
dengan Final Cell Plan
pada site tersebut.
2. Performance sudah
mencapai KPI yang diinginkan
18
Radio Wave Propagation
Gambar disamping
menunjukkan Receive
Diversity pada sistem GSM
dengan menggunakan
teknik Space Diversity atau
dua RX yang terpisah
sejauh L
CO-CHANNEL/
ADJACENT CHANNEL
INTERFERENCE
23
Co-channel Interference
27
Traffic Channel
Trafik Trafik dihitung
Seorang ilmuwan
merepresentasika dalam Erlang (E), berkebangsaan
n penggunaan sebagai contoh Denmark, Erlang,
kanal dan dapat seorang menemukan Erlang
diartikan holding subscriber B Table untuk
time tiap unit menggunakan mengasumsikan
waktu atau telepon selama banyaknya erlang
besaran panggilan satu jam maka yang dapat
per jam untuk akan ditampung
berdasarkan jumlah
setiap satu sirkuit menghasilkan kanal dan GOS.
(kanal). trafik sebesar 1E.
Hal sebaliknya juga
Sebagai contoh sebuah bisa dilakukan.
cell memiliki dua GOS 2% disini Contoh apabila kita
carrier/TRX dan alokasi diartikan dari 100 memiliki besaran
untuk kanal TCH misalkan
14 TCH (didapat dari 2 x 8 antrian panggilan trafik dan ingin
-2 = 14, dua kanal yang masuk hanya 2 diketahui besaran
lain diperuntukkan untuk panggilan yang kanal yang
kanal BCCH dan SDCCH) dibutuhkan. Misalkan
maka dengan GOS 2% mengalami
berdasarkan tabel erlang congestion trafik 33 Erlang
B trafik yang dilewatkan (kepenuhan). dengan GOS 2%
sebesar 8.2003 Erlang. maka channel yang
dibutuhkan 43 kanal.
Traffic Channel
Tabel Erlang
B
Dengan alokasi 14 kanal dan
menggunakan GOS 2% maka
berdasarkan tabel erlang B trafik yang
dilewatkan sebesar 8.2003 Erlang.
Short Quiz I
31
dB Review
Decibel (dB) adalah satuan
(unit) yang menyatakan
perbandingan (ratio) dalam
bentuk logaritma basis 10. Unit
ini sering digunakan untuk
menyatakan penguatan (gain)
atau redaman (losses) level
sinyal, daya dan tegangan.
Kesimpulannya gunakan db
untuk mengekspresikan ratio
antara dua nilai power. Dan
gunakan dBm untuk
mengekspresikan absolute
value dari power.
SYSTEM BALANCING
34
System Balancing
Pada praktek nyata
perbedaan antara
coverage uplink dan
downlink sering
terjadi karena
perbedaan power
antara MS dan BTS.
Tetapi
bagaimanapun
system balancing
antara uplink dan
downlink harus
diperhatikan
sebelum melakukan
kalkulasi coverage.
System Balancing
Maka balancing sistem untuk
GSM900 power class 4 dengan
Pout MS = 2W atau 33 dBm
dan GdBTS = 3.5 dB dan
sensitivitas MS sens = -104
dBm dan sensitivitas BTS BTS
sens = -110 dBm maka
didapatkan output power
maksimum BTS = 42.5 dBm
System Balancing
EiRP (Effective Radiated Power)
2 24 -104
43.5 -110
33 -106
22 -100
System Balancing
Feeder Loss
Feeder Type 800/900 (dB/100m) 1800/1900 (dB/100m)
40
Antenna System
Gelombang radio
GSM dapat
dihasilkan dengan
memberikan aliran
listrik bolak-balik
pada antena.
Antenna Beamwidth
Beamwidth, didefinisikan sebagai
sudut penyimpangan dimana
power yang diradiasikan lebih
rendah 3dB daripada main
direction. Baik secara horisontal
maupun vertikal menggunakan
persyaratan yang sama.
Antenna System
Vertical Beamwidth
Vertical Beamwidth
Untuk mengkonsentrasikan radiasi
power di coverage area, maka
susunan array half wave dipole
disusun secara vertikal/horisontal atau
+45/-45. Dengan setiap kelipatan dua
jumlah dipole maka beam width power
akan berkurang setengahnya tetapi
gain pada main direction akan
bertambah 3 dB.
Pada sistem GSM
Antenna System diperlukan
penerima diversity
untuk
Space Diversity meningkatkan
performasi di sisi
uplink. Metode
konvensional
adalah
penggunaan space
diversity dimana 2
receiver antena
dipisahkan pada
jarak tertentu.
Pada space
diversity, dua buah
sinyal penerima RX
di-demodulasi,
didekodekan dan
sinyal dengan BER
(Bit Error Rate)
terbaik digunakan.
Hasilnya adalah
peningkatan
kekuatan sinyal
dari 3 dB sampai 6
dB.
Antenna System
Polarization Diversity Antena dual polarize adalah
antena dengan dua array
dalam satu unit antena, dua
array dapat didesain dengan
orientasi yang berbeda,
selama kedua orientasi
mempunyai performansi yang
sama dan pattern radiasi yang
sama. Dua tipe yang sering
digunakan adalah
vertikal/horisontal array dan
array dengan +/- 45 derajat
orientasi.
Polarization diversity
membutuhkan ruang yang lebih
kecil daripada space diversity.
Antenna System
Antenna Downtilt
Dengan
pemasangan antena
dual band atau triple
band dapat
Tetapi dengan menggunakan antena dual band atau triple menghemat ruang
band kedua cell atau ketiga cell yang digabungkan harus untuk pemasangan
mengarah pada azimuth yang sama dan memiliki antena.
mechanical downtilt yang sama.
Antenna System
Antenna Planning
Untuk daerah padat
(area urban atau kota)
beam width yang terlalu
besar tidak terlalu baik
karena dapat
menimbulkan terjadinya
interferensi di sisi lain
daerah yang kurang
padat (area rural atau
pedesaan) apabila
digunakan beam width
kecil maka coverage-nya
akan kurang maksimal.
62
Frequency Planning Rules
Spacing Frequency
Setiap operator
seluler akan
mendapatkan
sekumpulan Misalkan sebuah
ARFCN (satu operator mendapatkan
ARFCN = 200 kHz) 40 carriers dari channel 1
dan dibagi menjadi sampai 40. Maka
dua kelompok yaitu pembagian channelnya
BCCH carriers dan akan tampak seperti
TCH carriers. gambar diatas,
Frequency Planning Rules
Maka didapatkan
pembagian
1. 15 carriers digunakan untuk BCCH
frequency
2. 24 carriers digunakan untuk TCH
frequency
3. 1 carrier digunakan untuk guard band antara BCCH carriers dan TCH
carriers
Frequency Planning Rules
Sektor yang saling
berhadapan atau
berada dalam satu site
minimal harus berselisih
2 ARFCN, sektor yang
memiliki azimuth sama
dan bersebelahan
langsung juga harus
berselisih 2 ARFCN.
67
Frequency Hopping
Frequency hopping
adalah teknik Dalam Frequency
penggunaan sistem hopping setiap Ada dua macam
spread spectrum untuk frequency carrier frequency hopping
mengurangi efek berubah dalam yaitu Baseband
interferensi, multipath sekuensial yang Hopping dan juga
fading dan juga untuk bersifat Synthesizer hopping.
menghindari frequency
pseudorandom.
jamming.
Frequency Hopping
Keuntungan frequency hopping
1. Frekuensi hopping memudahkan dalam proses planning karena
enginner tidak perlu lagi mem-plan satu-persatu frekuensi untuk setiap
TCH carrier
Ada konfigurasi
tertentu untuk MAIO
untuk menghindari
interferensi co-
channel dan adjacent
channel.
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 3
Setiap sector memiliki
frekuensi grup yang
berbeda.
TRX1 0 2p 4p
TRX2 2 2p + 2 4p + 2
TRX3 4 2p + 4 4p + 4
…. …. …. ….
TRX3 4 10 16
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 3 MAIO
Management
Jumlah TRX Sector 1 Sector 2 Sector 3
TRX1 0 1 0
TRX2 2 3 2
TRX3 4 5 4
…. …. …. ….
TRXn 2n – 2 4n – 2 6n – 2
n = urutan TRX
Frequency Hopping
Cyclic Hopping dan Random
Hopping
Pada Synthesizer
Hopping ada dua
macam lompatan
frekuensi yaitu Cyclic
Hopping dan Random
Hopping. Pada Cyclic
Hopping lompatan
berdasarkan pattern
tertentu sedangkan
pada Random Hopping
lompatan frekuensi
bersifat Random.
Frequency Hopping
Kalkulasi Fractional Load
Perhitungan fractional load
digunakan untuk
menentukan Apakah
dengan jumlah frekuensi
yang tersedia dapat
digunakan untuk
penggunaan teknik SFH
karena berhubungan
dengan probabilitas
frekuensi yang sama
dipancarkan pada saat
yang bersamaan.
Perbandingan FER antara SFH 1 x 3 dengan Fractional Load 30% dan 60%. FER atau
Frame Erasure Rate adalah perhitungan persentase sebuah blok pada sebuah frame
yang dihapus karena kesalahan pada saat parity check (CRC). Dapat dilihat dengan
Fractional Load 30% memberikan kualitas jaringan yang lebih baik.
Short Quiz III