Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PENYAKIT PADA SISTEM


INTEGUMEN
A. Sistem Integumen

System integumen atau kulit merupakan organ yang melapisi seluruh bagian permukaan
tubuh, membungkus, dan mnyelimuti organ, otot, jaringan dan lain – lain yang ada di
dalamnya. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan
dari rangsangan luar.

TUGAS 1
Amati kondisi kulitmu ketika suhu terasa panas. Apa yang akan terjadi !

1. Anatomi Kulit
a. Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit tersusun dari jaringan epitel yang
disebut dengan epidermis. Lapisan epidermis tersusun atas lapisan – lapisan sebagai
berikut :
1) Lapisan tanduk, lapisan terluar yang telah mati. Lapisan ini akan mengalami
pengelupasan yang tidak mengalami rasa sakit.
2) Lapisan malphigi, lapisan yang tersusun atas sel – sel hidup. Lapisan ini terdapat
zat melanin yang memberikan warna pada kulit.
3) Stratum Spinosum, atau lapisan spinosum yang tersusun atas sel – sel dengan
bentuk tidak tidak beraturan.
4) Stratum germinativum, atau lapisan basal merupakan lapisan paling dasar yang
selalu mengadakan pembelahan yang membentuk sel – sel baru secara periodic.
b. Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Didalam dermis terdapat
banyak kelenjar seperti kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan
kantung darah. Lapisan dermis tersusun atas bagian – bagian berikut.
1) Pembuluh darah, berperan dalam menyalurkan nutrisi serta oksigen yang
dibutuhkan oleh sel – sel dermis. Nutrisi dan oksigen tersebut digunakan agar sel
– sel kulit tetap sehat dan mencegah kerusakan.
2) Ujung saraf indera yang terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa.
3) Kelenjar keringat atau glandula sebasea merupakan kelenjar yang menghasilkan
keringat yang terdiri dari air serta garam – garam lain.
4) Kantung rambut, merupakan bagian rambut yang berisi akar batang rambut.
Didalam akar rambut terdapat pembuluh, serta otot yang dapat meregang bila
terjadi kontraksi karena pengaruh luar misalnya dicabut.
5) Kelenjar minyak, kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan minyak agar rambut
tetap lembab dan tidak kering.
c. Hypodermis atau jaringan ikat bawah kulit yang berada dibawah lapisan dermis.
Didalam hypodermis terdapat banyak jaringan lemak yang berfungsi sebagai cadangan
energy. Jaringan lemak juga berfungsi untuk menjaga tubuh agara tetap optimal,
sebagai pelindung tubuh / bantalan.
2. Fungsi Kulit
a. Proteksi, kulit melindungi bagian dalam tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik
seperti gesekan, tarikan, zat – zat kimia, radiasi sinar ultraviolet, ataupun infeksi dari
mikroorganisme yang berbahaya.
b. Absorbs, kulit bersifat permeabilitas sehingga dapat menyerap oksigen,
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
c. Ekskresi, kelenjar di dalam kulit dapat mengeluarkan zat – zat yang tidak
dibutuhkan lagi oleh tubuh seperti urea, asam urat serta minyak.
d. Persepsi, ujung saraf sensoris pada kulit menyebabkan tubuh dapat merasakan
dingin, panas, tekanan, tarikan, gesekan dan lain – lain.
e. Mengatur suhu tubuh, bila udara panas, maka kulit akan mengeluarkan keringat
untuk mendiginkan tubuh.
f. Membentuk pigmen yang menentukan warna kulit seseorang.
g. Tempat membentuk vitamin D dari provitamin D. vitamin D berperan dalam
kekuatan tulang.
TUGAS 2
Carilah gambar mengenai anatomi kulit beserta keterangannya, susun dan buat dalam
bentuk klipping…!

B. Penyakit pada Sistem integument dan Pemeriksaannya


1. Penyakit pada Sistem integument
a. Kudis / scabies merupakan kondisi kulit yang mengalami ruang atau keropeng yang
sangat gatal akibat penyusupan tungai kecil kedalam lapisan kulit luar. Biasanya
disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Tungai – tungai tersebut akan menggali liang
menyerupai terowongan untuk bersarang dibawah lapisan kulit luar.
1) Manifestasi klinis
a) Merasakan gatal dibagian yang terinfeksi oleh tungau
b) Terbentuk ruam dipermukaan kulit.
c) Suhu tubuh akan lebih hangat pada malam hari
d) Timbul ruam di sekitar sela – sela jari, ketiak pergelangan tangan, siku,
sekitar payudara, telapak tangan, kaki, selangkangan, lutut, dan sekitar organ
intim.
2) Pemeriksaan Kudis
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pengkajian
gejala, dan lain – lain. Selain itu diperlukan pula pemeriksaan penunjang, seperti
melakukan uji tinta dan kerok kulit. Uji tinta adalah pemeriksaan yang berfungsi
untuk mengidentifikasi keberadaan sarang tangau pada kulit. Tinta dioleskan
pada ruam yang gatal lalu dibasuh dengan kapas beralkohol. Jika terdapat sarang
tangau, aka nada sisa – sisa tinta yang membentuk garis kecil.

TUGAS 3
Ceritakan kembali mengapa kudis / scabies dapat terjadi dan bagaimana cara pencegah
agar terhindar dari penyakit tersebut…!
b. Kanker kulit, merupakan kelainan pada sel kulit akibat mutasi pada sel DNA yang
membuat pertumbuhan sel cepat, usia lebih panjang dan sel kehilangan sifat – sifat
dasaranya. Kaknker kulit umumnya terjadi pada bagian kulit yang sering terkena
inat matahari, namun pada beberapa kasus kondisi ini juga dapat terjadi pada bagian
kulit yang tidak terkena sinar matahari.
1. Manifestasi Klinis
Kanker kulit dibedakaan menjadi tiga jenis berdasarkan jenis sel yang diserang.
Gejala klinis yang ditampakkan pun berbeda.
a) Karsinoma Sel Basal (BCC) merupakan jenis kanker kulit yang sering terjadi
pada bagian bawah epidermis, gejala klinis yang tampak antara lain.
1) Benjolan lunak dan mengkilat pada kulit
2) Lesi berbentuk datar pada kulit berwarna cokelat gelap atau cokelat
kemerahan seperti daging.
b) Karsinoma Sel Skuamosa (SCC) merupaka jenis kanker kulit yang terjadi
pada bagian atas epidermis, gejala klinis yang tampak antara lain :
1) Benjolan merah keras pada kulit
2) Lesi pada kulit yang berbentuk datar dan bersisik keras seperti kerak
c) Melanoma merupakan jenis kanker yang dapat tumbuh pada bagian kulit
manapun, baik pada kulit norman ataupu pada tahilalat yang berubah menjadi
ganas. Gejala klinis yang tampak antara lain.
1) Benjolan berwarna cokelat dengan bintik – bintik hitam pada benjolan
tersebut.
2) Tahi lalat yang mengalami perubahan warna, ukuran, atau mengeluarkan
darah.
3) Munculnya lesi kecil pada kulit dengan tepi yang tidak beraturan, atau lesi
berwarna merah, putih, biru, serta biru kehitaman.
4) Munculnya lesi berwarna gelap pada telapak tangan, telapak kaki, ujung
jari atau kaki.
5) Munculnya lesi berwarna gelap pada membrane mukosa didalam mulut,
hidung, vagina atau anus.
Biasanya para medis menggunakan daftar ABCDE untuk mengidentifikasi
melanoma sebagai berikut :
A : Asimetris, bentuk melanoma umumnya asimetris dibandingkan tahi lalat
biasa
B : Border (pinggiran), pinggiran melanoma umumnya berlekuk - lekuk,
bukan berbentuk ulat seperti tahi lalat.
C : Color, warna melanoma merupakan gabungan dari dua warna atau lebih
D : Diameter, diameter melanoma umumnya lebih dari 6 mm
E : Enlargement / pembesaran, melanoma akan membesar dari waktu ke waktu
TUGAS 4
Carilah jenis – jenis melanoma beserta gambar dan keterangannya ….!

2. Pemeriksaan Diagnostik
a) Pemeriksaan fisik pada kulit, periksa bentuk kelaainan kulit terutama
perubahan yang terjadi pada penampakan fisiknya.
b) Melakukan biospi kulit, pemeriksaan sampel kulit untuk dianalisis apaakah
terdapat sel kanker atau tidak.
c. Panu merupakan penyakit infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya bercak
bercak berwarna putih kecil pada kulit. Warna bercak tersebut bisa lebih terang atau
lebih gelap dari warna kulit asli.
1) Manifestasi klinis
Gejala klinis yang sering terlihat adalah munculnya bercak – bercak
berwarna putih yang lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Bahkan,
pada sebagian kasus warna panu terlihat merah ataau merah muda. Bercak –
bercak dipermukaan kulit akan semakin melebar seiring waktu. Permukaan kulit
yang terkena panu akan terasa gagal dan birisik.
2) Pemeriksaan
Pemeriksaan penyakit panu meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan antara lain :
a) Pemeriksaan lab bertujuan untuk memeriksa potasium hydroxide (KOH)
yang menunjukkan gambaran hifa jamur yang menginfeksi kulit.
b) Hispatologi bertujuan untuk mengidentifikasi spesies yang menginfeksi kulit
melalui pemeriksaan H dan E.
d. Kusta atau lepra merupakan penyakit yang menyerang kulit, system saraf perifer,
selaput lender pada saluran nafas atas, serta mata. Kusta dapat menyebabkan luka
pada kulit, kerusakan saraf, melemahnya otot, dan mati rasa.
1) Manifestasi klinis
a) Mati rasa, baik sensasi terhadap perubahan suhu, sentuhan, tekanan,
ataupun rasa sakit.
b) Muncul lesi pucat dan menebal pada kulit
c) Muncul luka yang tidak terasa sakit.
d) Pembesaran saraf pada siku dan lutut, atau dibagian lainnya.
e) Kelemahan otot terutama kaki dan tangan, bahkan hingga mengalami
kelumpuhan.
f) Kahilangan alis dan bulu mata.
g) Mata menjadi kering dan jarang mengedip, serta dapat menimbulkan
kebutaan.
h) Hilangnya jari jemari akibat luka yang infeksi
i) Kerusakan pada hidung yang dapat menimbukan mimisan, hidung tersumbat,
atau kehilangan tulang hidung.
2) Pemeriksaan kusta meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
pemerksaan penunjang meliputi :
a) Pemeriksaan hispatologi, untuk mengidentifikasi system imunitasnya
berdasarkan organism paratisitisme yang menginfeksi.
b) Pemeriksaan serologi, membantu diagnosis kusta yang meragukan karena
tanda klinis dan bakteriologi yang tidak jelas.
e. Jerawat merupakan masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik – bintik
pada beberapa bagian tubuh seperti wajah, leher, punggung dan dada. Bintik terebut
berkisar mulai dari ringan yang berisi komedo hitam atau putih, hingga bintik parah
yang berisi nanah dan kista. Jika bintiknya parah maka akan meninggalkan bekas
luka.
1) Manifestasi Klinis
Umumnya bagian yang muncul jerawat adalah bagian wajah. Selain muncul
bintik, kulit juga berminyak saat kita berjerawat, bahkn terasa sakit dan panas bila
disentuh.
2) Pemeriksaan Diagnosis
Diagnosis terhadap jerawat biasanya hanya dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan fisik / kulit penderita secara langsung. Pemeriksaan hasil
pemeriksaan fisik tersebut akan diketahui tingkat keparahan jerawat dan tipe
pengobatan yang akan dilakukan.
f. Campak merupakan suatu infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam
diseluruh tubuh dan sangat menular. Penyakit ini sangat mengganggu dang dapat
mengarah kepada komplikasi yang lebih serius.
1) Mnifestasi Klinis
a) Mata merah, bengkak, dan sensitive terhadap cahaya.
b) Tanda – tanda menyerupai pilek misalnya sakit tenggorokan, batuk kering
dan hidung beringus.
c) Bercak kecil berwarna putih keabu – abuan dimulut dan tenggorokan.
d) Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
e) Diare dan muntah – muntah.
2) Pemeriksaan Diagnosis
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
penunjang yang perlu dilakukan antara lain :
a) Pemeriksaan darah tepi, untuk mengetahui jumlah leukosit normal atau
meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri.
b) Pemeriksaan antibody IgM untuk mendeteksi infeksi campak akut.
g. Selulitis adalah infeksi baktei pada jaringan kulit yang dapat menyebabkan kulit
terlihat kemerahan, bengkak, terasa lembek, dan sakit saaat ditekan. Selulitis ini
disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphlococcus yang masuk dari luka
pada kulit seperti luka operasi, luka gores, dan gigitan serangga.
1) Manifestai Klinis
a) Kulit kemerahan yang berpotensi menyebar
b) Pembengkakan, nyeri, demam, dan muncul bintik – bintik merah.
c) Kulit melepuh dan kulit bernanah atau berair berwarna kuning atau bening.
Gejala tersebut akan semakin parah meliputi :
a) Mati rasa pada bagian yang terinfeksi
b) Nyeri dan tanda peradanga bertambah.
c) Pusing, menggigil, mual, munta hingga diare
d) Jantungnya terasa berdebar – debar, sesak nafas.
e) Warna kulit disekitarnya terlihat pucat dan terasa dingin
f) Penurunan tingkat kesadaran.
2) Pemeriksaan Diagnosis
Penyakit selulitis sulit di diagnosis karena memiliki gejala yang mirip dengan
gejala peradangan kulit pada umumnya. Beberapa tes penunjang selain
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis yang tegas antara lain:
a) Tes darah, untuk melihat apakah terdapat infeksi, yakni dari jumlah sel darah
putih.
b) Tes kultur, cari dari luka akan diambil dan diperiksa apakah terdapat bakteri.
c) Foto rontgen, untuk melihat apakah adanya focus infeksi dibawah kulit,
termasuk tulang.

TUGAS 5
Buatlah makalah tentang penyakit selulitis ….!

Anda mungkin juga menyukai