Anda di halaman 1dari 3

Asalamualaikum selamat malam

Ijin menyampaikan
Untuk ringkasan SEMINAR

Nama: Harda Novvi Harfani


NRP: 201027
Prodi: MTL

RESUME WEBINAR
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PELAUT INDONESIA PADA INDUSTRI
KE MARITIMAN INTERNASIONAL

Perlindungan tenaga kerja sangat diutamakan, dalam pekerjaan apapun sector


keselamatan para perkerja adalahal yang penting. Terutama pada para pekerja di kapal
asing. Kemampuan untuk menyelamatkan diri juga harus dimiliki oleh para awak kapal itu
sendiri. Hal ini dapat dikembangkan dengan melalui instansi pendidikan yang terkait.
Instansi pendidikan sangat berpengaruh dalam terbentuknya SDM kemaritiman yang
berkompeten dan berkualitas baik. Di Indonesia sendiri sudah semakin banyak instansi
pendidikan yang membentuk SDM kemaritiman dengan kualitas yang semakin baik.
A. Sinergisitas regulasi internasional terhadap regulasi nasional dalam upaya
perlindungan tenaga kerja elaut Indonesia
 Pembangunan SDM maritime nasional yang kompeten
 Visi dan Misi pemerintah RI
a. Mempercepat dan melanjutkan pembangunan insfratruktur
b. Pembangunan SDM
c. Undang investasi seluas-luasnya untuk buka lapangan pekerjaan
d. Reformasi birokrasi
 Rencana strategi poros maritime dunia
Rencana ini sekaligus menjadi cita-cita bangsa Indonesia sebagai Negara kepulauan
terbesar di dunia. Cita-cita ini sangat berpengaruh dalam sector apapun, termasuk
ekonomi Indonesia nantinya dapat semakin maju.
 Persyaratan sertifikasi kompetensi pelaut
Pelaut harus memiliki sertifikasi khusus untuk untuk dapat berlayar, yang paling
dasar harus dimiliki adalah sertifikasi keselamatan. Disusul dengan sertifikasi
keahlian lainnya yang dapat menunjang keahlian pelaut tersebut
 Permasalahan kesenjangan antar pelaut pada:
a. Kapal niaga
b. Kapal penangkap ikan
 Perlindungan diatas kapal
Perlindungan keselamatan para awak kapal diatas kapal harus benar-benar
diperhatikan karena menyangkut nyawa seseorang

B. Kebijakan perlindungan awak kapal perikanan


 Peningkatan kompetensi awak kapal
Awak kapal harus dipantau terus tentang peningkatan kompetensinya, agar
kemampuannya dapat ditingkatkan dan bisa bekerja secara maksimal
 Kewajiban pemilik kapal mengansurasikan awak kapal
Hal ini ditujukan jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
kecelakaan kerja, para awak kapal yang bekerja bisa mendapat hak nya. Asuransi-
asuransi lainnya juga harus diperhatikan oleh pemilik kapal untuk para awak kapal
yang bekerja.
 Mewajibkan perjanjian kerja laut (PK L ) antara pemilik dengan awak kapal
Perjanjian ini dimaksudkan untuk para pelaksana PKL mendapat kontrak kerja
yang sesuai dengan standart
 Sertifikat HAM kepada pengusaha perikanan
 Peningkatan kompetensi melalui sertifikasi
 Konvensi ILO 188
 Perlindungan nelayan
a. Nelayan kecil
b. Nelayan buruh
c. Nelayan tradisional
d. Nelayan pemilik
 Karakteristik pekerjaan pelaut
a. Berbasis kompetensi dan sertifikasi
b. Waktu kerja (working hors) dan waktu istirahat (rest hours) khusus
c. Lingkungan kerja berbeda dengan darat
d. Global employment market integration
e. Pekerjaan berbasis perjalanan (voyage) atau waktu
f. Full cycle productivity
 Journey of pelaut adalah Sekolah – Bekerja – Pengembangan

C. Perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia


 Potensi ketersediaan tenaga kerja pelaut
a. SDM dari SMK kemaritiman
b. Instansi LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di bidang kemaritiman
 Perlunya perlindungan bagi pelaut
a. Pelaut sebagai pekerjaan beresiko tinggi
b. Perlu kualifikasi pekerja pelaut
c. Perlu mencegah permasalahan utama yang dihadapi pelaut:
1. Penipuan / job fiktif
2. Upah tidak dibayar atau dipotong
3. Dokumen palsu
4. Perbudakan maupun kekerasan fisik

D. Hukum
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2000 Tentang Kepelautan
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun Perkapalan
 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 84 Tahun 2013 Tentang Perekrutan dan
Penempatan Awak Kapal

E . Matriks instrumen hokum perlindungan tenaga kerja pelaut


 Perhitungan di atas kapal
 Perlindungan dokumen perjalanan
 Pendidikan pelatihan dan dinas jaga
 Keselamatan dan keamanan jiwa di laut

F . Pilar IMO
 SOL AS 1974 ( Safety of L ife at Sea)
 MARPOL 1973 ( Marine Polution)
 STCW
 ML C 2006

G. Perlindungan pelaut internasional


Pengawasan terhadap pengawakan meliputi:
Pengecekan susunan awak kapal apakah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
a. Setiap pelaut yang bekerja di atas kapal berhak mendapatkan perlindungan, untuk
itu harus memiliki perjanjian kerja laut
b. Bagi pelaut Indonesia yang bekerja yang bekerja di kapal berbendera asing PK L
dibuat berdasarkan perjanjian kerja bersama antara pemilik kapal dengan organisasi
pelaut di Indonesia
c. Untuk pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Indonesia juga ada KKB antara
pemilik kapal dan atau organisasi pemilik kapal dengan
organisasi pelaut Indonesia

Anda mungkin juga menyukai