File Final Laporan Satriani
File Final Laporan Satriani
Di Buat Oleh :
i|Page
LEMBAR PENGESAHAN
ii | P a g e
ABSTRAK
iii | P a g e
RINGKASAN
Pada mata kuliah bengkel semester ini membahas beberapa instalasi yang
ada di industri. Pada praktek bengkel ini mahasiswa ditugaskan untuk
mengerjakan 4 jenis job dengan metode konvensional dan PLC. Namun karena
kondisi yang tidak mendukung job yang hanya dikerjakan hanya 3 jenis yaitu
pompa, airblast, dan tanur.
Pompa adalah seperangkat alat yang digunakan untuk memindahkan air
dari bak 1 ke bak 2 dengan menggunakan dua buah pompa, dimana sistem kerja
pompa diatur oleh kerja rangkaian dengan kerja sistem tertentu.
Airblast merupakan suatu unit proses transportasi atau dikenal dengan
mesin pemindah bahan – bahan yang bersifat lunak , misalnya biji – bijian,
makanan ternak, serbuk semen, dan lain – lain yang dipindahkan dari suatu tempat
(silo) melalui pipa/cerobong ke tempat (silo) yang lainnya menggunakan tiupan
angin yang dihasilkan oleh Fan Motor.
Tanur merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk memanaskan
suatu material, dimana dalam praktek ini semua proses berlangsung secara
otomatis mulai dari pengambilan material, proses pemanasan, hingga material
tersebut dikeluarkan dari tanur.
Dilakukannya praktek bengkel ini bertujuan mengasah mental mahasiswa
sebelum terjun di dunia kerja yang menuntut para tenaga kerja mempunyai
keterampilan yang bisa diandalkan dan profesional. Kegiatan praktek ini
memberikan pembelajaran yang penting kepada mahasiswa mengenai keadaan
perencanaan dan instalasi di lapangan nantinya. Sehingga mahasiswa sudah
memiliki bayangan kedepannya, memiliki pengalaman, dan lebih percaya diri lagi
untuk menghadapi dunia kerja nantinya. Akhirnya kegiatan ini dapat membentuk
mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional dan berkompetensi dalam bidang
keahliannya.
iv | P a g e
KATA PENGANTAR
Penulis
v|Page
DAFTAR ISI
vi | P a g e
2.18 PLC.................................................................................................... 25
2.19 Power Supply..................................................................................... 26
vii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
viii | P a g e
DAFTAR TABEL
ix | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktik bengkel Otomasi Industri ini yaitu sebagai
berikut :
1. Mahasiswa dapat menerapkan standar aturan kelistrikan dalam
melaksanakan pekerjaan instalasi tenaga sesuai PUIL 2011.
2. Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam
menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
3. Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa
dalam pemilihan komponen yang tepat untuk suatu rancangan listrik
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal merangcang,
menggambar, dan memasang suatu instalasi
5. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian-rangkaian kontrol
industri konvensional
6. Mahasiswa dapat mengerjakan rangkaian sesuai dengan gambar yang
diberikan
7. Mahasiswa mampu menganalisa setiap rangkaian bila terjadi kerusakan
8. Mahasiswa dapat menggunakan PLC dan program simulasi (CX-
Programmer) dengan benar.
9. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam
kehidupan masyarakat.
10. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip Kerja rangkaian secara konvensional
dan PLC pada sistem Pompa, Airblast, dan Tanur
2|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Mentaati peraturan dan instruksi untuk bekerja dengan persis dan aman,
2. Bertindak dengan baik dan benar serta tepat jika terjadi suatu kecelakaan
dan segera melaporkan kepada instruktur,
3. Menerangkan sebab terjadinya kecelakaan,
4. Melakukan pertolongan pertama pada pekerja yang mengalami
kecelakaan,
5. Menempatkan benda-benda kerja pada tempat yang aman, dan
6. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup.
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan keselamatan pada waktu
kita mengendarai sebuah kendaraan dijalan.
Segala perlengkapan peralatan dan alat-alat potong yang terdapat di bengkel
sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur, mengikir, dan lain
sebagainya sesuai dengan bidang pekerjaan yang dikehendaki.
Penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan:
1. Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi,
2. Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian, dan
3. Kecelakaan dan suatu yang tidak disangka, jatuh dan terluka.
4. Perlengkapan diri sendiri
5. Jangan menyimpan benda tajam,
3|Page
6. Rambut yang panjang harus diikat,
7. Gunakan sepatu yang sesuai, dan
8. Kebersihan
9. Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja,
10. Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin, dan meja tempat kerja dalam
keadaan bersih.
4|Page
ditemui dalam instalasi motor dengan saklar magnet, instalasi motor dilayani dari
beberapa tempat.
5|Page
pengasutan motor dalam kondisi resistansi rotor tak terhubungkan. Rangkaian
seperti pada gambar, tetapi rangkaian proteksinya tidak ditunjukkan.
6|Page
pemindah bahan-bahan yang bersifat lunak seperti : biji-bijian, bahan makanan
ternak, serbuk semen, tepung dan lain sebagainya yang dipindahkan dari suatu
tempat (silo) ke tempat yang lain (silo) lainnya melalui pipa dengan menggunakan
tiupan angin yang dihasilkan oleh Fan Motor.
Air Blast di dunia Industri mempunyai peranan penting disebabkan air
blast adalah alat transportasi atau pengangkut material untuk dilanjutkan ke
proses selanjutnya dalam suatu industri.
1.3.3 Tanur
Proses kerja dari rangkaian tanur ini yaitu bekerja secara otomatis untuk
memanaskan material dengan suhu awal sebesar 800 C hingga nantinya di
pertahankan sampai 820 C didalam suatu tempat tertentu yang biasanya disebut
tungku pemanas atau Heater dan selanjutnya berakhir pada suatu tempat yang
disebut kontainer atau silo.
1.3.4 Milling
Dalam dunia industri, Milling biasanya di jumpai pada perusahaan semen,
pemecah batu dan lain-lain. Dengan menggunakan ban berjalan untuk
memindahkan material dari tempat atau silo ke tempat atau silo lainnya.
Rangkaian tidak bekerja secara otomatis, oleh karena itu operator harus
mengendalikan sistem ini dari ruang kontrol. Operator harus menghubungkan dan
memutuskan rangkaian kontrol untuk setiap langkah pengoperasian pada sisttem
instalasi yang bekerja secara berurutan dan saling mengunci bertujuan untuk
menjamin tidak ada hal-hal yang membahayakan.
7|Page
mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses
dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau
mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati).
Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga
atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang
bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan
pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati.
Ada beberapa keuntungan menggunakan PLC, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a) Waktu implementasi proyek dipersingkat.
b) Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan.
c) Biaya proyek dapat dikalkulasi secara akurat.
d) Training penguasaan teknik lebih cepat.
e) Perancangan dengan mudah diubah dengan software, perubahan dan
penambahan dapat dengan mudah dilakukan dalam software.
f) Aplikasi kontrol yang luas serta maintenance atau perawatan yang mudah.
g) Keandalan yang tinggi, perangkat controller standar, serta dapat menerima
kondisi lingkungan industri yang berat.
8|Page
ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika digital yang
dapat difungsikan sebagai kontak NO dan NC relay.
Memori berfungsi sebagai tempat di mana informasi tersebut
disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam bentuk
Integrated Circuits (IC). Salah satu jenis memori yang digunakan dalam
CPU PLC adalah Random Access Memory (RAM). Satu kerugian dari
jenis memori tersebut adalah diperlukannya catu daya untuk menjaga agar
memori tetap bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan
yang digunakan untuk menjaga agar isi dari memori tidak hilang apabila
tiba-tiba catu daya hilang.
Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi
permanent dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori
tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori tersebut
tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang
meskipun catu daya terputus.
Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari
memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu pengecualian
yaitu bisa diprogram. PROM dirancang untuk diisi dengan program yang
terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat diadakan
pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan
perlengkapan khusus yaitu PROM Programmer di mana PLC sendiri tidak
dapat melakukannya.
9|Page
yang bekerja secara Normally Open (NO) yaitu kondisi dimana suatu
kontak dalam kondisi terbuka atau tidak terhubung, sehingga arus listrk
tidak mengalir. ataupun Normally Close (NC), NC itu sendiri artinya
kondisi dimana suatu kontak dalam kondisi tertutup atau terhubung,
sehingga arus listrik dapat mengalir. Ada bermacam-macam perangkat
masukan yang dapat digunakan dalam pembentukan suatu sistem kendali
seperti misalnya : selector switches, foot switches, flow switches, sensors
dan lain-lain. Gambar 2.8.1 memperlihatkan simbol-simbol perangkat
masukan yang sering digunakan pada sistem kendali.
Keterangan :
Gambar 2.2 Contoh Simbol Perangkat
1. Simbol Motor Listrik
Keluaran
10 | P a g e
2. Simbol Lampu
3. Simbol Sirine
11 | P a g e
digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah menggambar skematik
diagram dari program pada layar. Hal tersebut menyerupai diagram dasar
yang digunakan pada logika kendali sistem kontrol panel di mana
ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC dan dalam bentuk
penyimbolan.
12 | P a g e
kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi
semuanya untuk memperoleh satu keluaran.
c. OR dan OR NOT
d. OUT
e. OR LD (OR Load)
13 | P a g e
Gambar 2.7 Simbol Diagram Ladder OR Load
Sistem penyambungannya seperti gambar di atas pada
prisnsipnya sama dengan AND NOT, di mana untuk memberikan
keluaran sesuai dengan instruksi yang telah terpasang pada gambar
tersebut.
Keterangan :
N : Nomor TIM/CNT
SV : Set Value
CP : Pulsa
R : Reset
g. REVERSIBLE COUNTER(CNT/CNTR)
14 | P a g e
Perintah CNT atau CNTR adalah perintah menghitung pulsa
yang masuk/counter. Bedanya CNT(counter) menghitung pulsa masuk
secara mundur atau sekali saja, tetapi untuk CNTR(Reversible
Counter) menghitung pulsa yang masuk bias maju dan mundur, yaitu
setelah hitungan selesai CNTR dari nol sampai yang ditentukan
menghitung mundur sampai menjadi nol lagi.
Deskripsi fungsi dari CNTR sebagai berikut:
Sebuah hitungan naik akan mengontrol increment input
Sebuah hitungan mundur akan mengontrol decrement input
Sebuah hitungan naik akan increment akumulator
Sebuah hitungan naik akan decrement akumulator
.
Gambar 2.9 Simbol Diagram Ladder Reversible Counter
15 | P a g e
Gambar 2.10 Obeng
b. Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk mengkupas isolasi kabel, dan juga
untuk mengulir kebel. Tang dapat dilihat seperti pada gambar 2.11
1.6 Saklar
16 | P a g e
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan aliran listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah suatu alat yang
dapat atau berfungsi menghubungkan atau pemutus aliran listrik (arus listrik) baik
itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus listrik lemah.
Adapun beberapa macam saklar yang digunakan dalam praktek bengkel
otami industri adalah sebagai berikut:
1.6.1 Saklar Tekan (Push Button)
Pada umumnya saklar push button adalah tipe saklar yang hanya kontak
sesaat saja saat ditekan dan setelah dilepas akan kembali lagi menjadi NO,
biasanya saklar tipe NO ini memiliki rangkaian pengunci yang dihubungkan
dengan kontaktor dan tipe NO digunakan untuk tombol ON. Push button ada juga
yang bertipe NC, biasanya digunakan untuk tombol OFF. Terdapat 4 konfigurasi
saklar push button: tanpa-pengunci (no guard), pengunci-penuh (full
guard), extended guard, dan mushroom button.
Saklar ini lebih dikenal dengan nama selektor yang merupakan jenis saklar
putar. Saklar ini sering digunakan dalam rangkaian pengaturan, misalnya untuk
dua posisi pengaturan (pengaturan manual dan otomatis).
17 | P a g e
Gambar 2.14 Selector Switch dan Simbol pengawatannya
1.7 Relay
Relay merupakan sebuah saklar elektrik yang dapat mengubah kontak-
kontak dari NO (Normally Open) menjadi NC (Normally close) sewaktu
mendapat supply aliran listrik. Untuk mengendalikan suatu sistem dengan beban
keadaan AC/DC.
Prinsip kerja dari relay adalah berdasarkan gejala elektromagnetik di mana
terdiri dari lilitan kawat/kumparan, coil, yang dililitkan pada sebuah inti dari besi
baja yang bersifat lunak. Apabila pada kumparan tersebut kita alirkan arus maka
inti baja tersebut akan menarik jangkar dan relay dinamis
18 | P a g e
pengaman 3ᴓ. Jika 3 MCB 1ᴓ digunakan untuk mengamankan beban 3 ᴓ, maka
tuasnya harus disatukan (dikopel) .
95 97 1 3 5
96 98 2 4 6
Gamabar 2.17 TOR dan Simbol pengawatannya
1.10 Penghantar
1.10.1 Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga
serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan
fleksibelitas yang tinggi.
19 | P a g e
Gambar 2.18 Kabel NYAF
20 | P a g e
Gambar 2.20 Wire duct
21 | P a g e
Gambar 2.22 Simbol Lokasi dan Pengawatan Saklar Impuls
22 | P a g e
Coil
ON
t
Relay
Coil
OFF
t Relay
Gambar 2.24 Timer On Delay beserta simbol dan Diagram kerja Off delay -
On Delay
1.16 Kontaktor
Kontaktor magnet adalah gawai elektromekanik yang dapat berfungsi
sebagai penyambung dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari jarak
jauh.
Pergerakan kontak-kontaknya terjadi karena adanya gaya elektromagnet.
Kontaktor magnet merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan,
artinya alat ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai
penarik dan pelepas kontak-kontak.
Arus kerja normal adalah arus yang mengalir selama pemutaran tidak
terjadi. Kumparan atau belitan magnet (coil) suatu kontaktor magnet dirancang
untuk arus searah (DC) saja atau arus bolak-balik (AC) saja.
23 | P a g e
Gambar 2.25 Kontaktor, Simbol lokasi dan pengawatannya
1.18 PLC
PLC memiliki dua bagian dasar, yaitu : Input/Output interface system dan
Central Processing Unit.
24 | P a g e
Input
Input yang masuk ke dalam CPU berupa signal dari sensor atau tranducer.
Signal sensor ini terdapat dua jenis, yaitu: discrete signal dan analog signal.
Discrete signal berupa saklar biner dimana hanya sebuah ON atau OFF signal (1
atau 0, Benar atau salah), Contohnya : push button, limit switch dan level sensor.
Sedangkan analog signal menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara nol
hingga skala penuh. Contoh nya dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika anda
sedang memutar volume speaker atau radio anda. Rentang nilai dari sensor ini
akan diinterpretasikan sebagai nilai-nilai integer oleh CPU PLC. CPU PLC pada
saat ini sering menggunakan 16 bit processor sehingga nilai integer nya memiliki
rentang -32768 hingga 32767. Contoh dari analog signal ini adalah sensor
tekanan, sensor temperatur, dan sensor aliran. Analog signal dapat berupa
tegangan atau arus listrik dan nilai ini akan diproporsionalkan dengan nilai integer
CPU, contohnya: sebuah analog 0 – 5 V atau 4 – 20 mA akan dikonversikan
menjadi nilai integer 0 – 32767.
CPU
Semua aktivitas atau pemprosesan data yang diambil dari sensor (data
input) terjadi pada Central Processing Unit (CPU). CPU ini memiliki tiga bagian
utama, yaitu : Processor, Memory System, dan System Power Supply.
Processor akan memproses signal input secara aritmatik dan logic, yaitu
melakukan operasi logika, sequential, timer, counter dan mengolah fungsi-fungsi
yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan. Selain itu, processor
juga mengolah program yang ada di dalam memori, serta mengatur komunikasi
antara input-output, memori dengan processor itu sendiri.
Output
Hasil pemrosesan data yang diolah pada CPU akan berupa signal keluaran
digital yang dikirim ke modul output untuk menjalankan actuator. Actuator ini
dapat berupa motor listrik, solenoid, heater, led display, injector, heater, pompa,
dan lain-lain. Actuator ini akan berfungsi sesuai instruksi dari CPU, jika pada
CPU telah diprogram timer ON dari lampu selama dua detik maka lampu pada
25 | P a g e
aktuator akan menyala selama dua detik dan kemudian setelah dua detik lampu
akan OFF.
PLC yang digunakan pada saat praktik bengkel yaitu PLC jenis OMRON
tipe CP1E jumlah modul 20 dengan alamat lokasi:
Input : 000.00 s/d 000.11
Output : 010.00 s/d 010.07
26 | P a g e
BAB III
27 | P a g e
5. Tang Lancip 1 Buah
A B C D
2 MCB 1 Ø 1 Buah
A B C D
5 Kontaktor 2 Buah
8 WireDuct 1 Meter
28 | P a g e
A B C D
2 MCB 1 Ø 1 Buah
3 Kontaktor 5 Buah
4 Timer 2 Buah
5 Relay 6 Buah
6 Implus 1 Buah
A B C D
2 MCB 1 Ø 1 Buah
4 Kontaktor 7 Buah
5 Timer 1 Buah
29 | P a g e
7 Wire Duct 1 Meter
9 Selector 1 Buah
2 MCB 1 Ø 1 Buah
4 Kontaktor 10 Buah
5 Timer 3 Buah
7 WireDuct 1 Meter
9 Selector 1 Buah
A B C D
2 MCB 1 Ø 2 Buah
3 Kontaktor 6 Buah
30 | P a g e
A B C D
A B C D
2 MCB 1 Ø 1 Buah
3 Kontaktor 14 Buah
4 Timer 2 Buah
A B C D
9 TOR 4 Buah
12 WireDuct 1 Meter
31 | P a g e
3.2.4 Daftar Material Milling
32 | P a g e
BAB IV
LANGKAH KERJA
33 | P a g e
Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi CX-Programmer
c. Kemudian akan muncul jendela Change PLC. Memastikan bahwa
Device Type nya adalah CPM1A kemudian Network Type adalah
SYSMAC WAY
34 | P a g e
Gambar 4.3 Tampilan Workspace
e. Lalu men-save all page dengan mengklik menu file > save all page.
Kemudian menyimpan ditempat atau lokasi yang diinginkan.
f. Selanjutnya adalah membuat ladder diagram dengan mengacu pada
rangkaian konvensional yang ada.
g. Untuk membuat kontak bantu kondisi NO maka memilih no.1 pada
gambar sedangkan untuk membuat kontak bantu kondisi NC maka
memilih no.2 pada gambar. Jika ingin menggunakan output maka
memilih no.3 pada gambar, sedangkan jika ingin menggunakan
timer atau counter maka memilih no.4 pada gambar.
1 2 3 4
Gambar 4.4 Komponen-komponen pada CX-Programmer
35 | P a g e
terpasang pada PLC. Contoh Push Button tersebut berada pada Pin
00, maka alamat yang diberikan adalah “0.00”. Kode 0 didepan .00
adalah kode bahwa alamat tersebut adalah sebuah input yang
terpasang pada pin ke 00.
j. Jika ingin menggunakan kontak bantu tambahan tanpa ada kontak
yang sebenarnya maka dapat digunakan kontak bantu internal
dengan menggunakan kode awal “200”. Prinsip kerja dari kontak ini
sama seperti kontakor atau relay pada umumnya yakni pada saat koil
mendapat tegangan maka anak kontak akan berubah dari NO
berubah menjadi NC kemudian NC berubah menjadi NO.
36 | P a g e
a. Memastikan bahwa kabel converter atau usb support dan driver
kabel komunikasi telah terinstall.
b. Jika sudah terinstall maka selanjutnya adalah mendeteksi PLC. Klick
menu Tools > Network setting.
c. Kemudian memilih project > scan serial port. Maka akan muncul
tampilan sebagai berikut :
d. Memilih COM sesuai dengan letak COM kabel usb atau converter.
Lalu pada kolom baud rates pilih 9600, sedangkan pada kolom cable
types pilih SYSMAC WAY.
e. Langkah selanjutnya adalah mensetting CPU yang digunakan sesuai
dengan PLC yang digunakan. Klik menu tools > option > lalu
setelah muncul tampilan option maka pilih PLCs > pilih CPU yang
digunakan sesuai pada PLC.
37 | P a g e
Gambar 4.8 Pengaturan Jumlah I-O
38 | P a g e
h. Sedangkan untuk mendownload file atau memindahkan program
yang sudah dibuat ke dalam PLC adalah dengan cara meng-klik PLC
> transfer > transfer to PLC.
i. Lalu atur Operating Modenya dengan cara meng-klik PLC >
Operating Mode > Run.
39 | P a g e
Bila air pada bak berada dalam level 1 maka kedua pompa tidak
bekerja.
Bila air berada dalam level 2 maka hanya 1 pompa yang bekerja.
Dimana pompa 1 dan pompa 2 akan bergantian bekerja bila
level 2 terjadi berulang – ulang.
Bila air berada dalam level 3 maka kedua pompa bekerja
bersamaan.
Bila air berada dalam level 4 maka kedua pompa bekerja
bersamaan dan alarm serta lampu tanda akan bekerja sebagai
isyarat bahwa air berada lebih dari batas maksimum.
Dan untuk mematikan sistem secara keseluruhan jika terjadi gangguan
dapat dilakukan dengan menekan saklar off.
40 | P a g e
- Menekan saklar fan on untuk menjalankan motor 1 / fan motor dan
menekan saklar fan off untuk mematikan motor 1.
- Menekan saklar vibrator on untuk menjalankan motor 2 / motor
penggetar dan menekan saklar vibrator off untuk mematikan motor 2.
Menekan saklar emergency jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat
sistem beroperasi.
41 | P a g e
Menekan saklar M1 on untuk menjalankan motor 1.
Menekan saklar M2 on untuk menjalankan motor 2.
Menekan saklar M3 on untuk menjalankan motor 3.
Menekan saklar FC on untuk menjalankan motor 4.
Menekan saklar E.P.V on untuk menjalankan electro pneumatic
valve.
Menekan saklar M5 on untuk menjalankan motor 5.
Adapun langkah – langkah untuk mematikan motor – motor
tersebut sebagai berikut :
Pertama , menekan saklar M5 off untuk mematikan motor 5.
Kemudian menekan saklar E.P.V off untuk mematikan E.P.V.
Menekan saklar FC off untuk mematikan motor 4.
Menekan saklar M3 off untuk mematikan motor 3.
Menekan saklar M2 off untuk mematikan motor 2.
Dan menekan saklar M1 off untuk mematikan motor 1.
b. Posisi Repair
Pada posisi ini peralatan atau motor – motor tidak bekerja saling
mengunci. Setiap motor / peralatan dapat dioperasikan secara tersendiri
tanpa dipengaruhi oleh peralatan lain.
42 | P a g e
BAB V
GAMBAR RANGKAIAN
Gambar rangkaian dari tiap job dalam praktek Bengkel Otomasi Industri
(Konvensional & PLC) meliputi : Diagram Garis, Diagram Pengawatan dan
Ladder Diagram . Adapun daftar gambar adalah sebagai berikut :
43 | P a g e
44 | P a g e
PUSAT POMPA
SEMESTER IV
GAMBAR RANGKAIAN
46 | P a g e
60 | P a g e
61 | P a g e
62 | P a g e
63 | P a g e
64 | P a g e
65 | P a g e
66 | P a g e
67 | P a g e
68 | P a g e
69 | P a g e
70 | P a g e
71 | P a g e
72 | P a g e
PUSAT AIR BLAST
SEMESTER IV
GAMBAR RANGKAIAN
73 | P a g e
72 | P a g e
73 | P a g e
74 | P a g e
75 | P a g e
76 | P a g e
77 | P a g e
78 | P a g e
79 | P a g e
80 | P a g e
81 | P a g e
82 | P a g e
PUSAT TANUR
SEMESTER IV
GAMBAR RANGKAIAN
83 | P a g e
84 | P a g e
85 | P a g e
86 | P a g e
87 | P a g e
88 | P a g e
89 | P a g e
90 | P a g e
91 | P a g e
92 | P a g e
BAB VI
ANALISA RANGKAIAN
83 | P a g e
Bila terjadi overload maka C21 atau C23 akan terlepas sehingga arus yang
menuju pompa akan terputus dan menyebabkan pompa berhenti beroperasi.
Kontak NO dari TOR akan dihubungkan ke D27 dan D39 maka kontaknya
akan terhubung dengan lampu tanda H26 dan H29. Disesuaikan dengan pompa
mana yang mengalami overload.
Jika ketinggian air berada pada level 4 dimana kedua pompa masih bekerja
secara bersamaan maka B37 akan bekerja dan mengoperasikan D37, dimana
kontak NO dari D37 akan menyalakan lampu tanda H39 yang menandakan
bahwa air berada pada tingkat maksimum. Lampu tanda level ini akan menyala
terus walaupun ketinggian air telah turun lewat level 4. Untuk mematikan
lampu tersebut kita harus menekan saklar S38.
Disamping itu untuk mengetahui pompa beroperasi maka kita cukup
dengan menekan S32 (test pompa). Jika ternyata pompa 1 yang bekerja maka
lampu tanda H25 akan menyala, jika pompa 2 yang beroperasi maka lampu
H28 akan menyala. Dan jika keduanya yang bekerja maka kedua lampu
tersebut akan menyala. Selang waktu beberapa lama berdasarkan setting
waktunya pada D32 lampu tanda akan padam.
Jika ketinggian air turun melewati level 3, maka pompa 1 akan berhenti
bekerja dan bila melewati level 2 maka pompa 2 juga akan berhenti bekerja.
Akan tetapi jika air kembali naik ke level 2, maka bukan pompa 2 lagi yang
bekerja melainkan pompa 1, hal ini karena jika level 2 ini terjadi secara terus
menerus maka kedua pompa tersebut akan bekerja secara bergantian. Hal ini
disebabkan oleh menutupnya B11, saklar impuls yang kedua OFF sehingga
D15 tidak bekerja. Dengan tidak terhubungnya D15 maka kontak bantunya
tidak berubah. Oleh karena itu, pada saat D11 menutup maka pompa 1 yang
berjalan dan pada saat air mencapai level 3 maka pompa 2 juga akan bekerja.
Cara kerja inilah yang terjadi secara terus menerus dari proses pemindahan air
dari tangki 1 menuju tangki 2 secara otomatis
86 | P a g e
6.2 Pusat Airblast
Di dalam menjalankan atau mengoperasikan sistem ini, terlebih dahulu
saklar pilih (selector switch) dipindahkan ke posisi “NORMAL”, kemudian
menekan tombol normal operation on (S6B). Dengan menekan tombol normal
operation ini, maka Fan motor (M1) akan beroperasi pada hubungan bintang
sampai batas arus nominal bintang. Pada saat mencapai arus nominal bintang
maka dengan otomatis Fan motor akan beroperasi dengan hubungan segitiga
yang menghasilkan putaran penuh.
Di dalam proses ini udara akan melewati sebuah control aliran (S13)
yang mana akan membuka kunci motor penggetar sehingga motor tersebut
akan beroperasi. Fan motor akan mentranspot benda yang ada di silo 1 menuju
silo 2. Selama ada aliran motor penggetar (M2) ini akan selalu beroperasi
hingga sebuah alat pengontrol penuh (LIGHT BARRIER) beroperasi
menandakan tempat (silo) sudah penuh untuk menampung benda yang
ditranspot.
Pengaruh ini akan mematikan motor penggetar (M2) secara otomatis
dan setelah diperkirakan pipa pentranspot sudah kosong maka secara otomatis
juga Fan motor (M1) akan berhenti beroperasi dengan demikian system airblast
berhenti melakukan proses transportasi. Selain itu sistem airblast yang sedang
beroperasi dapat diberhentikan dengan menekan tombol tekan “NORMAL
OFF”.
Untuk membersihkan sisa – sisa bahan yang ditranspot dapat dilakukan
dengan memindahkan selector switch ke posisi “MANUAL”. Dalam keadaan
posisi ini Fan motor dan motor penggerak dapat dioperasikan secara sendiri –
sendiri dalam arti tidak saling tergantung kepada komponen lainnya. Posisi
manual ini pun dapat difungsikan untuk melakukan pemeliharaan dan
perbaikan pada system airblast itu sendiri.
87 | P a g e
6.3 Pusat Tanur
Pertama menekan push button S11 untuk mengaktifkan K11M . K11M
berfungsi untuk mengaktifkan motor yang akan menggerakkan CONVEYOR
BELT, dimana CONVEYOR BELT berfungsi mengangkut benda yang akan
dimasukkan ke dalam tanur. Saat benda tersebut terjatuh ke dalam tanur akan
melewati LIGHT BARRIER . Dimana secara berurutan LIGHT BARRIER
mengaktifkan kontaktor K13M, kemudian kontaktor K13M mengaktifkan
kontaktor K14M, kemudian kontaktor K14M mengaktifkan relay Y15.
Dimana relay Y15 akan mengaktifkan solenoid 1 untuk VALVE 1 yang akan
menutup DOOR 1. Kemudian DOOR 1 menekan LS1 yang akan
mengaktifkan solenoid 2 , kemudian (Y16) VALVE 2 dan menutup DOOR 2.
Saat DOOR 2 menekan LS2 , maka K17 , K18, dan K19 aktif dan proses
pemanasan dimulai. Dimana dalam system ∆ ini bertujuan untuk mencapai
suhu 800 0C.
Bia suhu tanur mencapai 800 0C saklar S17AE1 (sensor suhu) aktif /
terputus , kemudian K17, K19 berhenti beroperasi dan K16 , K18, K20M, dan
K21M aktif. K21M berfungsi mengaktifkan timer heater. Dimana dalam
system Y ini bertujuan untuk mencapai suhu 820 0C. Jika tercapai suhu yang
diinginkan maka saklar S17AE2 aktif / terputus , kemudian K16 dan K20M
berhenti bekerja. Saat timer heater habis, K22 aktif dan Y16, Y16, dan K18M
berhenti bekerja, kemudian system pada solenoid 1 dan 2 berhenti beroperasi,
kemudian DOOR 1 dan DOOR 2 terbuka. Saat DOOR 2 menekan LS3 , maka
solenoid 3 aktif dan menggerakkan VALVE 3. VALVE 3 berfungsi
mengambil benda yang telah dipanasi di dalam tanur , kemudian menarik
benda tersebut keluar dari dalam tanur. Saat benda terjatuh ke dalam konteiner
, benda tersebut juga melewati LIGHT BARRIER 2. LIGHT BARRIER 2
berfungsi mengaktifkan kembali K11M (CONVEYOR BELT). Dan sistem
tanur ini beroperasi kembali.
88 | P a g e
6.4 Trouble Shooting
Selama pengerjaan job pada bengkel semester IV ini, ada sebuah masalah
yang kami dapatkan yaitu
1. Pada pengerjaan airblast (Konvensional), dimana kami mengalami
masalah pada rangkaian karena kami menggunakan jobsheet lama dan
tulisannya sudah tidak jelas sehingga kami salah memilih kontaktor
untuk digunakan sebagai rangkaian pengunci.
2. Airblast (PLC), pada praktik ini rangkaian yang terpasang pada panel
suah benar tetapi pada rangkaian PLC terdapat kesalahan (error)
dikarenakan ada kesalahan rangkai dan waktu yang digunakan juga
sedikit sehingga rangkaian PLC tidak dapat terselesaikan dengan baik.
89 | P a g e
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktikum Bengkel Otomasi Industri (Konvensional & PLC),
maka praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Praktikum dapat menerapkan standar aturan kelistrikan dalam
melaksanakan pekerjaan instalasi tenaga sesuai PUIL 2011.
2. Praktikum mampu memenuhi atau melengkapi mata kuliah praktikum
bengkel semester IV.
3. Praktikum dapat mengetahui mengenai sistem kontrol industri
konvensional dan PLC.
4. Paraktikum dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsi
dan kegunaannya.
5. Praktikum mampu membaca gambar rangkaian serta memahami prinsip
kerja dari sebuah rangkaian kontrol.
6. Praktikum mampu memahami apa yang telah didapatkan pada mata
kuliah yang berkaitan dengan praktikum bengkel kali ini.
7. Praktikum mampu berfikir kreatif dalam hal perencanaan sebuah
kontrol.
8. Praktikum kompak dan bekerja sama dengan teman kelompoknya.
9. Praktikum mampu membuat laporan hasil praktikum sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
10. Prinsip kerja dari sistem pompa, airblast, dan tanur
Prinsip kerja dari rangkaian pompa adalah memindahkan air dari bak
1 ke bak 2 dengan menggunakan dua buah pompa, dimana sistem
kerja pompa diatur oleh kerja rangkaian kontrol.
Prinsip kerja dari rangkaian airblast adalah memindahkan bahan-
bahan yang bersifat lunak seperti : biji-bijian, bahan makanan ternak,
90 | P a g e
serbuk semen, tepung dan lain sebagainya yang dipindahkan dari
suatu tempat (silo) ke tempat yang lain (silo) lainnya melalui pipa
dengan menggunakan tiupan angin yang dihasilkan oleh Fan Motor.
Airblast adalah alat transportasi atau pengangkut material untuk
dilanjutkan ke proses selanjutnya dalam suatu industri.
Prinsip kerja dari rangkaian tanur adalah bekerja secara otomatis
untuk memanaskan material dengan suhu awal sebesar 800 C hingga
nantinya di pertahankan sampai 820 C didalam suatu tempat tertentu
yang biasanya disebut tungku pemanas atau Heater dan selanjutnya
berakhir pada suatu tempat yang disebut kontainer atau silo
DAFTAR PUSTAKA
91 | P a g e
Asryadi.2007. Standarisasi dan Peralatan Instalasi Listrik.Makasar.
Makassar : Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Jobsheet praktikum Bengkel Listrik Semester IV
Jayadi, M. Adi Pati.2011.Laporan Bengkel Semester 3. Makassar:
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
http://sikil-rayapen.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-dan-macam-
macma-saklar.html
http://www.surajswitches.com/images/Push-Button-Switches1.jpg
http://www.listrik-praktis.com/2016/06/4-syarat-sinkron-generator-ke-
grid.html (diakses tanggal 20 Maret 2020)
http://plc-aceh.blogspot.com/2012/06/pengenalan-plc-omron-cpm1a.html
(diakses tanggal 20 Maret 2020)
http://rinalakbar.blogspot.com/2013/07/pengertian-dasar-kontaktor-
magnet.html (diakses tanggal 20 Maret 2020)
http://sukasukapaktri.blogspot.com/2013/04/pengertian-plc-programmable-
logic.html (diakses tanggal 20 Maret 2020)
http://uripgumulya.com/mengenal-pompa-berdasarkan-prinsip-dan-cara-
kerjanya-bagian-1/ (diakses tanggal 20 Maret 2020)
https://www.scribd.com/document/333612632/Laporan-Kelompok-1-Tanur
(diakses tanggal 20 Maret 2020)
LAMPIRAN
92 | P a g e
93 | P a g e
94 | P a g e
95 | P a g e
96 | P a g e
97 | P a g e